Disusun oleh:
IMAM SYARIF HIDAYATULLOH
NIM. 13/358380/PTK/9369
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
Disusun oleh:
Imam Syarif H
Adam Pamudji Rahardjo
Bambang Agus Kironoto
Disetujui oleh,
INTISARI
Dusun Nasiri berada dalam wilayah administratif Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi
Maluku. Dusun Nasiri mengalami kejadian banjir besar pada tanggal 1 Agustus 2012 yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dusun Nasiri hanya berukuran 8 hektar, terletak di tepi pantai dengan diapit dua buah bukit setinggi 260 meter dan 370 meter.
DAS Nasiri hanya memiliki luas 10 km2 dan tidak memiliki pos hujan serta alat pencatat debit pada saat itu. Hal ini cukup
menyulitkan untuk mencari penyebab kejadian banjir tersebut. Sungai Nasiri hanya memiliki lebar 8 meter.
Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi aliran dasar, karakteristik tanah, mempelajari video kejadian banjir,
menelusuri alur sungai dan DAS Nasiri, mencari data hujan dari pos hujan terdekat, dan wawancara dengan penduduk.
Data dari lapangan dilengkapi dengan data satelit dan hasil penelitian yang berlokasi paling dekat dengan Dusun Nasiri.
Seluruh data diolah dengan bantuan aplikasi AutoCAD 2007, IFAS 2.0 .1.2, Geostudio 2004, ArcGIS 10.2, HEC-HMS
4.2.1, dan HEC-RAS 5.0.3. Peneliti menguji kondisi aliran sungai akibat hujan normal, hujan terkalibrasi, serta akibat
adanya bendungan alam dalam mode penelusuran 2 dimensi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DAS Nasiri mengalami banjir yang diakibatkan oleh dua buah bendungan alam yang runtuh
dalam dua waktu yang berbeda. Bendungan alam pertama setinggi 7,55 meter runtuh pada pukul 09:52 WIT dengan debit puncak
83,58 m3/detik sedangkan bendungan alam kedua setinggi 8,91 meter runtuh pada pukul 14:24 WIT dengan debit puncak 54,16
m3/detik.
Kata kunci: Dusun Nasiri, banjir, bendungan alam, penelusuran 2 dimensi, AutoCAD 2007, IFAS 2.0.1.2, Geostudio 2004,
ArcGIS 10.2, HEC-HMS 4.2.1, HEC-RAS 5.0.3.
1
1.4 Ruang Lingkup Penelitian
2
Dari Gambar 2.3 nampak bahwa aliran banjir sangat Peng dkk (2010) melakukan analisis keruntuhan
deras (±5,4 m/detik), keruh, menghanyutkan pohon, dengan menggunakan rumus empiris yang
dan telah menghancurkan banyak rumah. dikembangkan dari 51 data keruntuhan bendungan
alam. Routing aliran banjir menggunakan software
2.3 Data Hujan HEC-RAS 4.0.0. Sebanyak 5.303 penampang
Tabel 2.1 Data hujan TRMM 3B42RT versi 7. melintang dibuat untuk ruas sungai sepanjang 86 km
di hilir Tangjiashan dengan nilai kemiringan 0,0026.
Tanggal Jam Akumulasi Hujan Skenario keruntuhan didasarkan pada beberapa
(UTC) Tiap 3 Jam (mm) tingkat erosivitas material longsoran. Nilai n Manning
31 Juli 2012 06:00 0 ditetapkan berdasarkan acuan dari Chow (1959). Dari
09:00 1,1981 rumus yang dikembangkannya, bendungan alam
12:00 22,3486 dengan erosivitas sedang mengkibatkan debit puncak
15:00 6,2207 60% lebih tinggi daripada kenyataan di lapangan.
18:00 36,0803
Pada tanggal 4 Januari 2010, Desa Attabad di tepi
21:00 27,6938 Sungai Hunza-Pakistan Utara mengalami longsoran
1 Agustus 2012 00:00 46,129 batuan dengan volume 23 juta meter kubik.
03:00 23,3217 Mengakibatkan tampungan alam hingga mencapai
06:00 8,4027 volume 132 juta meter kubik (Khattak, 2010). Butt
09:00 39,5555 (2012) membuat penampang melintang tiap 500 meter
sejauh 20 km untuk membuat simulasi keruntuhan
12:00 11,9753
dalam HEC-RAS. Elevasi penampang diperoleh dari
15:00 1,772 interpretasi DEM ASTER. Rumus empiris debit
18:00 10,3747 puncak akibat keruntuhan diperoleh dari Cenderelli
21:00 0 (2000). Studi ini menyatakan bahwa HEC-RAS cukup
. baik untuk simulasi pada hilir Sungai Hunza dengan
2.4 Studi yang Sejenis kemiringan dasar sungai 0,00776.
3
Hidrograf satuan untuk suatu daerah tangkapan air Metode analisis yang umum digunakan di Indonesia
didefinisikan sebagai hidrograf debit yang berasal dari adalah metode kesetimbangan batas, salah satu
satu satuan hujan mangkus yang terdistribusi merata cabangnya adalah metode Morgenstern-Price (1965).
dengan tingkat yang seragam pada durasi waktu Metode ini mempertimbangkan kesetimbangan gaya
tertentu (WMO, 2009). Jika tidak terdapat data dan momen pada satu blok dan antarblok material.
hidrograf debit, maka dibentuk hidrograf satuan Nilai yang dijadikan acuan kestabilan lereng adalah
sintetis (HSS). Terdapat beberapa HSS yang umum Fs. Nilai Fs (factor of safety) disebut aman jika
dipakai di Indonesia, yaitu Gama I, Snyder, Nakayasu, memiliki nilai ≥ 1. Untuk mempermudah perhitungan,
dimensionless SCS, dan Clark. penelitian ini memanfaatkan kemudahan dari aplikasi
GEOSTUDIO 2004.
Nilai CN adalah hasil pengembangan dari penelitian
yang menggunakan infiltrometer antara tahun 1930 3.3 Aspek Hidraulika
hingga 1940 di USA yang didanai oleh SCS
HEC-RAS 5.0.3 memiliki kemampuan untuk
(Woodward dkk, 2002). Pada tahun 1955, GW
melakukan simulasi 2 dimensi dalam arah x dan y
Musgrave mengusulkan klasifikasi nilai CN sebagai
dengan metode diffusion wave dan full Saint Venant
pendekatan praktis bagi hidrologis pemula dalam
(Brunner, 2014). Persamaan dasarnya adalah seperti
melakukan analisis DAS. Tipe A adalah DAS
berikut ini (Altinakar, 2008).
berpasir, sedangkan tipe D adalah DAS dengan tanah
liat. Nilai CN yang digunakan dalam penelitian ini Persamaan difusi.
ditampilkan dalam Tabel 3.2 (menurut Cronshey,
𝜕ℎ
1986). Nearing dkk (1996) memasukkan ke dalam CN 𝑔𝐴 ( ) = 𝑔𝐴(𝑆𝑏 − 𝑆𝑓 ) (3.5)
𝜕𝑥
(B) untuk tanah dengan kadar pasir ±70%.
Persamaan full Saint Venant.
3.2 Aspek Geoteknik
𝛽𝑄2
Penelitian ini hanya akan menggunakan model 𝑑𝑄 𝜕( ) 𝜕ℎ
𝐴
+ + 𝑔𝐴 (𝜕𝑥 ) = 𝑔𝐴(𝑆𝑏 − 𝑆𝑓 ) (3.6)
Takahashi (2007) yang telah dipublikasikan tahun 𝑑𝑡 𝜕𝑥
1988 lewat jurnal bahasa Jepang. Persamaan yang
dikembangkan adalah seperti berikut ini. Brunner (2016) menjabarkannya dalam 2 dimensi.
𝜕𝑢 𝜕𝑢 𝜕𝑢 𝜕𝐻 𝜕2 𝑢 𝜕2 𝑢
+ u 𝜕𝑥 + v 𝜕𝑦 = −𝑔 𝜕𝑥 + 𝑣𝑡 (𝜕𝑥 2 + 𝜕𝑦 2 ) −
𝜕𝑡
𝑐𝑓 𝑢 + 𝑓𝑣 (3.7)
𝜕𝑣 𝜕𝑣 𝜕𝑣 𝜕𝐻 𝜕2 𝑣 𝜕2 𝑣
+ u 𝜕𝑥 + v 𝜕𝑦 = −𝑔 𝜕𝑦 + 𝑣𝑡 (𝜕𝑥 2 + 𝜕𝑦 2 ) −
𝜕𝑡
𝑐𝑓 𝑣 + 𝑓𝑢 (3.8)
No Tanggal (UTC) Intensitas Hujan (mm) Dari Gambar 5.1 terlihat bahwa debit puncak tanpa
1 2010:08:04 226,1490 kalibrasi hujan hanya mencapai 26,733 m3/detik.
2 2010:06:16 183,1170 Sedangkan debit puncak dengan kalibrasi hujan dan
3 2011:06:05 174,8410 rentang hujan selama 16 hari pada Tabel 5.2 adalah
4 2012:08:01 141,5310 sebesar 43,273 m3/detik.
5 2012:06:08 137,8500
6 2008:08:04 137,4230 5.3 Rating Curve
7 2011:05:19 127,1720 Dari beberapa nilai n Manning yang tertera di Subbab
8 2004:02:18 119,7370 4.1, dapat dihitung nilai yang paling ideal untuk
9 1999:07:03 113,5920 permukiman dan alur sungainya dengan melakukan
10 2012:07:31 113,3560 rating curve.
Curah hujan yang terjadi pada tanggal 1 Agustus 2012 Tabel 5.3 Indeks Nash-Sutcliffe untuk Permukiman.
berada di posisi keempat. Sedangkan pada tanggal 4 n Manning 0,046 0,056 0,057 0,062 0,073
Agustus 2010, tidak terjadi banjir di Dusun Nasiri.
Indeks 𝜼 0,454 0,977 0,995 0,943 0,638
Pada tanggal 8 Juni 2012 juga belum terjadi banjir. Hal
ini menunjukkan curah hujan bukanlah faktor utama
sebagai penyebab kejadian banjir tanggal 1 Agustus Kecepatan aliran banjir
9.0
2012.
Kecepatan aliran (m/detik)
8.0 8.008
5.2 Debit Puncak dari Simulasi HEC-HMS 7.0
6.0 6.175
Hyetograf dan Hidrograf Tanpa Bendungan Alam 5.383
5.041
(31 Juli 2012 17:00 hingga 2 Agustus 2012 11:00) 5.0 4.999
40 0 4.362
R² = 0.9984
4.0
35 5
10 3.0
30
INTENSITAS HUJAN (MM)
25 20
Gambar 5.2 Rating Curve Kecepatan Aliran.
20 25
30
15 Dari Tabel 5.3 diperoleh nilai n = 0,057 (MPM, 1948)
35 adalah yang terbaik dan debit maksimum pada pukul
10
40 10:00 WIT adalah 83,58 m3/detik. Sedangkan untuk
5 45 alur sungai yang sesuai dengan informasi di Subbab
0 50 2.2 adalah 0,018.
2:00
5:00
8:00
2:00
5:00
8:00
17:00
20:00
23:00
11:00
14:00
17:00
20:00
23:00
11:00
WAKTU
5.4 Kesesuaian Volume Limpasan
Hujan (mm) Gama I Nakayasu Dari 19 Juli 2012 hingga 4 Agustus 2012 diperoleh
SCS Snyder Clark volume 4.538.304 m3. Sedangkan untuk tanggal 30
Juli 2012 – 4 Agustus 2012 diperoleh volume
Gambar 5.1 Hyetograf dan Hidrograf Banjir Tanpa Bendungan
3.157.704 m3.
Alam
6
Tabel 5.4 Perbandingan Volume Limpasan (x1000 m3). Tabel 5.7 Indeks η untuk Longsoran Pertama.
CN Ia = 0,05 Ia = 0,10 Ia = 0,15
Rumus McDonald Froehlich Froehlich Von Xu &
standar kalibrasi standar kalibrasi standar kalibrasi
1984 1995 2008 Thun Zhang
45 3203,8 3626,9 3076,1 3494,9 2950,0 3364,1 1990 2009
50 3421,8 3866,2 3311,5 3752,9 3202,1 3640,3 Indeks 0,531 0,631 0,670 0,714 0,587
55 3629,7 4091,9 3535,5 3995,6 3441,7 3899,7 η
60 3828,0 4304,9 3748,6 4224,1 3669,3 4143,5
65 4017,5 4506,3 3951,5 4439,5 3885,6 4372,8 5.6 Waktu Longsor Kedua
70 4198,6 4697,1 4144,9 4642,9 4091,3 4588,8
Analog dengan cara longsoran pertama, maka dihitung
Dari Tabel 5.4 dapat dilakukan interpolasi nilai ideal pula untuk banjir pukul 14:38. Longsoran tengah
Ia-CN bagi DAS Nasiri. setinggi 8,96 meter pada elevasi +78,53 disimulasikan
dalam HEC-RAS. Dari simulasi HEC-HMS tanpa
Tabel 5.5 Nilai Ia-CN yang Ideal untuk DAS Nasiri. bendungan alam, sungai Nasiri hanya mengalirkan
Ia 0,05 0,10 0,15 debit 16 – 20 m3/detik pada pukul 14:00 – 15:00.
CN 65,838 67,428 68,831 Berbeda dengan longsoran bawah yang terlihat cukup
jelas dari citra Google Earth, longsoran tengah tidak
terlihat dengan jelas dari citra satelit. Sehingga
5.5 Waktu Longsor Pertama
dibutuhkan beberapa kali percobaan dimensi
longsoran tengah. Percobaan dimensi longsoran
tengah harus mengacu pada potensi luasan longsoran
yang terlihat dari citra ArcGIS online imagery.
7
Tabel 5.8 Lima Skenario Dimensi Bendungan Alam.
Parameter 1 2 3 4 5
LT (m) 0,02 0,09 0,23 0,36 0,50
LB (m) 26,70 26,61 26,48 26,34 26,20
Dmaks (m) 8,96 8,91 8,82 8,73 8,64
0,69 0,69 0,69 0,69 0,69
u () -0,09 -0,09 -0,09 -0,10 -0,10
d () 1,27 1,27 1,27 1,27 1,27
Elev. (m) +78,53 +78,53 +78,53 +78,53 +78,53
Tabel 5.10 Indeks η untuk Longsor Kedua. Gambar 5.6 Peta Indeks Kerawanan Banjir.
Tinggi (meter) 8,96 8,91 8,82 8,73 8,64
Indeks η 0,970 0,999 0,998 0,998 0,993
8
Ia 0,05 0,10 0,15 debit terukur di muara DAS Nasiri;
CN 65,838 67,428 68,831 data tambahan dari penyelidikan geoteknik di
lokasi longsoran;
5. Nilai n Manning yang optimal untuk dataran rembesan pada material longsoran;
banjir adalah 0,057, sedangkan untuk alur sungai keruntuhan bertahap pada satu blok longsoran;
adalah 0,018. dan
erosi dan sedimentasi pada alur sungai.
6. Alur kronologis kejadian banjir di DAS Nasiri
pada tanggal 31 Juli – 1 Agustus 2012 adalah 4. Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah
seperti berikut ini. Kabupaten Seram Bagian Barat, BPBD Provinsi
31 Juli 2012 Maluku, dan BPBD Kab. SBB perlu
17:00 Mulai terjadi hujan di sore hari. mengantisipasi bahaya sejenis pada waktu yang
1 Agustus 2012 akan datang di kawasan Huamual.
09:40 Terbentuk bendungan alam pertama pada
elevasi +53,23 setinggi 7,55 meter. DAFTAR PUSTAKA
09:52 Bendungan alam pertama mengalami
keruntuhan. Altinakar, Mustafa Siddik. 2008. Modeling Tools for
10:00 Banjir pertama masuk ke permukiman Dam Break Analysis (draft). Mississippi: Association
penduduk dan menghancurkan 61 rumah. of State Flood Plain Managers.
Debit puncak 83,58 m3/detik. As-Syakur, Abd Rahman; Tanaka, T; Prasetia, R;
14:19 Terbentuk bendungan alam kedua pada Swardika IK; dan Kasa, IW. 2011. Comparison of
elevasi +78,53 setinggi 8,91 meter. TRMM Multisatellite Precipitation Analysis (TMPA)
14:24 Bendungan alam kedua mengalami Products and Daily-Monthly Gauge Data Over Bali.
keruntuhan. International Journal of Remote Sensing, 32: 8969-
14:38 Banjir kedua masuk ke permukiman 8982.
penduduk. Debit puncak 54,16 m3/detik.
21:00 Hujan berhenti dan air mulai surut. BNPB. 2017. (online). (http://dibi.bnpb.go.id diakses
8 Agustus 2017).
7. Dari peta banjir, hanya 46 rumah yang terbebas Brunner, Gary W. 2014. Combined 1D and 2D
dari banjir atau sekitar 47% dari luas permukiman. Modeling with HEC‐RAS. Davis: US Army Corps of
Indeks ancaman dan kerawanan secara umum Engineers Hydrologic Engineering Center.
adalah rendah, kecuali pada alur sungai. Indeks
keparahan ekstrim terjadi di alur sungai dan sangat Brunner, Gary W. 2016. HEC-RAS River Analysis
tinggi pada jarak ±5 meter dari alur sungai. System, 2D Modeling User's Manual. Davis: US Army
Corps of Engineers Hydrologic Engineering Center.
6.2 Saran
Butt, Mohsin Jamil; Umar, Muhammad; dan Qamar,
1. Banjir di DAS Nasiri cukup sulit diprediksi dengan Raheel. 2012. Landslide dam and subsequent dam-
ketepatan yang tinggi. Dengan nilai η yang hanya break flood estimation using HEC-RAS model in
mencapai 0,714, DAS Nasiri membutuhkan data Northern Pakistan. Nat Hazards (2013) 65:241–254.
hujan, debit, dan elevasi dataran yang lebih akurat
Cenderelli, Daniel A. 2000. Floods from natural and
dan presisi.
artificial dam failures. Dalam Wohl, Ellen E. Inland
2. Perlu adanya perbandingan antara hasil HEC-RAS Flood Hazards Human, Riparian, and Aquatic
5.0.3 dengan aplikasi berbayar seperti Aquaveo Communities. Cambridge: Cambridge University
SMS, Riverflow2D, TUFLOW, Delft3D, dan DHI- Press.
MIKE.
Chow, Ven Te. 1959. Open Channel Hydraulics. New
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang melebihi York: McGraw-Hill Book Company.
batasan ruang lingkup dari penelitian ini dengan
Cronshey, Roger. 1986. Urban Hydrology for Small
mempertimbangkan faktor-faktor:
Watersheds, TR-55. USDA-NRCS.
curah hujan hasil pengamatan pos hujan di
DAS Nasiri dibandingkan dengan skala Froehlich, David C. 1995. Embankment Dam Breach
temporal dan spasial secara terdistribusi dari Parameters Revisited. ASCE: Water Resources
TRMM; Engineering Proceedings.
9
Froehlich, David C. 2008. Embankment Dam Breach Resources Congress 2012: Crossing Boundaries ©
Parameters and Their Uncertainties. J. Hydraul. Eng. ASCE 2012.
2008.134:1708-1721.
Pratikto, Abiseno. 2012. Identifikasi Kejadian Hujan
Jain, Sharad K dan Sudheer, KP. 2008. Fitting of Ekstrem Berdasarkan Data TRMM Secara Temporal
Hydrologic Models: A Close Look at the Nash– (Studi Kasus: Soreang). Program Studi Meteorologi
Sutcliffe Index. J. Hydrol. Eng. 2008.13:981-986. Institut Teknologi Bandung.
Julien, Pierre Y. 2002. River Mechanics. Cambridge Strickler. 1923. Contributions to the Question of a
University Press. Velocity Formula and Roughness Data for Streams,
Channels and Closed Pipelines (diterjemahkan oleh
Khattak, Ghazanfar A; Khan, M. Asif; Haneef, M;
Thomas Roesgen and William R. Brownlie).
Giriraj, Amarnath; dan Bajracharya, Samjwal. 2010.
Pasadena: California Institute of Technology.
The Attabad Debris Dam, Upper Hunza Valley, North
Pakistan : A Potential Hazard. Prosiding ICIMOD Takahashi, Tamotsu. 2007. Debris Flow: Mechanics,
Symposium 2010. Prediction, and Counter measures. Leiden: CRC
Press/Balkema.
Mamenun; Pawitan, Hidayat; dan Sophaheluwakan,
Ardhasena. 2014. Validasi dan Koreksi Data Satelit Tang, Chenxiao. 2012. 2-D Flash Flood Simulation of
TRMM Pada Tiga Pola Hujan di Indonesia. the Tangjiashan Landslide Dam Induced by the 2008
Puslitbang BMKG: Jurnal Meteorologi dan Geofisika Wenchuan Earthquake. Thesis. Enschede: University
Vol 15, No 1. of Twente.
Meyer-Peter, E dan Müller, R. 1948. Formulas for Vernimmen, RRE; Hooijer, A; Mamenun; Aldrian, E;
bed-load transport. Prosiding 2nd Meeting IAHR. dan Van Dijk, AIJM. 2012. Evaluation and Bias
Stockholm. Correction of Sattellite Rainfall Data for Drought
Monitoring in Indonesia. Hydrology and Earth System
McCuen, Richard H; Knight, Zachary; dan Cutter, A
Science, 16, 133-146.
Gillian. 2006. Evaluation of the Nash–Sutcliffe
Efficiency Index. J. Hydrol. Eng. 2006.11:597-602. WMO. 2009. Guide to Hydrological Practices
Volume II Management of Water Resources and
McDonald, Thomas C dan Langridge-Monopolis,
Application of Hydrological Practices. Geneva:
Jennifer. 1984. Breaching Characteristics of Dam
WMO.
Failures. J. Hydraul. Eng. 1984.110:567-586.
Woodward, Donald E; Hawkins, Richard H; Hjelmfelt
Mushthofa, Akhyar. 2015. Simulasi Banjir Bandang
Jr, Allen T; Van Mullem, J A; dan Quan, Quan D.
untuk Sistem Peringatan Dini dan Peta Bahaya (Studi
2002. Curve Number Method: Origins, Applications,
Kasus Bencana Banjir Bandang di Dusun Nasiri,
and Limitations. USDA-NRCS.
Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian
Barat Tahun 2012. Tesis. Yogyakarta: Program Xu, Y dan Zhang, LM. 2009. Breaching Parameters
Pascasarjana Fakultas Teknik UGM. for Earth and Rockfill Dams. J. Geotech. Geoenviron.
Eng. 2009.135:1957-1970.
Nash, JE dan Sutcliffe, JV. 1970. River flow
forecasting through conceptual models. Part 1:
Discussion of Principles. Journal of Hydrology 10
(1970) 282-290 Amsterdam: North-Holland
Publishing Co.
Nearing, MA; Liu, BY; Risse, LM; dan Zhang, X.
1996. Curve numbers and Green-Ampt effective
hydraulic conductivities. Water Resources Bulletin
Vol. 32 No. 1, February 1996.
Peng, Ming; Zhang, Limin; dan Huang, Runqiu. 2010.
Risk analysis of Tangjiashan landslide dam.
GeoFlorida 2010: Advances in Analysis, Modeling &
Design.
Prakash, Om dan Curtis, David C. 2012. Comparisons
of Satellite Derived Precipitation Estimation.
Prosiding dalam World Environmental and Water
10