Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS PENGOMPOSAN PUPUK ORGANIK DENGAN

MENGGUNAKAN ORGADEC

THE EFFECTIVENESS OF ORGANIC FERTILIZER COMPOSTING


USING ORGADEC

Alfina Handayani
Bappeda Provinsi Jawa Tengah
Email: alfinahandayani16@gmail.com
Diterima: 2 November 2018, Direvisi: 8 November 2018, Disetujui: 29 November 2018

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektivitas Orgadec dalam


pengomposan kotoran ternak sapi. Lokasi penelitian dilaksanakan di KWT Berdaya Desa Samiran,
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Komposisi pembuatan pupuk organik, untuk 1 ton kotoran
ternak diberikan 5 kg Orgadec. Parameter yang diuji meliputi kadar air, carbon (C), nitrogen (N),
Pospor (P), Kalium (K) dan rasio C/N yang dilakukan pada hari ke 20 pengomposan. Selanjutnya
data dianalisis secara diskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Orgadec mempercepat proses
pengomposan kotoran ternak menjadi pupuk organik dilihat dari parameter N-total, P₂O₅, K₂O dan
kadar air, namun hanya C/N rasio yang sesudah memenuhi standar sesuai dengan Permentan No
70/Permentan/SR.140 /10/2011. Secara teori proses pengomposan menggunakan orgadec
membutuhkan waktu sekitar 3 minggu, implementasi di lapangan menunjukkan proses
pengomposan belum berjalan sempurna sehingga perlu pengujian lebih lanjut.

Kata kunci: Efektivitas, Pupuk Organik, Biokatalisator Orgadec

ABSTRACT

This study aims to analyze the effectiveness of orgadec starter in composting cattle (cow)
manure. The study was conducted at the KWT Berdaya in Samiran Village, Selo District, Boyolali
Regency. The composition of organic fertilizer for each 1 ton of cow manure mix with 5 kg of
Orgadec. The observed parameters were carbon (C), nitrogen (N), phosphor (P), and potassium
(K), C/N (rasio C and N) content. The parameters were measured before and after composting
process. Furthermore, the data were analyzed descriptively. The results showed that Orgadec
improved the composting process of livestock manure into organic fertilizer in terms of N-total,
P₂O₅, K₂O and water content parameters, but only C/N ratios after meeting the standards in
accordance with Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/ 2011. In theory, the composting process
using orgadec takes about 3 weeks, however the result shows that the composting process should
need longer time, so it needs further study.

Keyword: Effectiveness, Organic Fertilizer, Cosposting, Orgadec.

PENDAHULUAN sebagai petani, selain itu rata-rata petani


Desa Samiran merupakan salah memiliki hewan ternak terutama sapi.
satu desa di Kabupaten Boyolali dimana Potensi kotoran ternak yang ada selama ini
sebagian besar masyarakat berprofesi sebagian sudah dimanfaatkan sebagai

Efektivitas Pengomposan Pupuk Organik Dengan Menggunakan Orgadec– Alfina Handayani 183
pupuk organik meskipun belum optimal. 2014), kotoran ternak cair dapat meng-
Umumnya petani memberikan kotoran gantikan pupuk nitrogen (Zhi li, et. al.
ternak tanpa melalui proses pengomposan 2003).
terlebih dahulu. Kondisi ini juga Disisi lain, pengolahan pupuk
dipengaruhi oleh ketidaktahuan petani organik yang sudah dilakukan petani
dalam mengolah kotoran ternak menjadi umumnya menggunakan starter seperti
pupuk organik yang baik (Nugroho dan EM4 dan starbio dan membutuhkan
Amini, 2013). pembalikan selama proses dekomposisi
Bahan organik tanah memiliki pupuk. Kondisi tersebut seringkali
peran penting terutama dalam penyediaan menyebabkan petani menjadi enggan
nitrogen dan nutrisi lainnya yang untuk memproses karena keterbatasan
dibutuhkan tanaman (Craswell and Lefroy, waktu luang petani. Salah satu inovasi
2001). Untuk meningkatkan bahan organik untuk mempercepat proses dekomposisi
tanah yang tersedia salah satunya dengan adalah dengan menggunakan biodekom-
memberikan tambahan pupuk organik. poser. Bioaktivator yang digunakan adalah
Pupuk organik dapat berperan sebagai Orgadec. Orgadec (Organic Decomposer)
pengikat butiran primer menjadi butiran adalah bioaktivator pengomposan dengan
sekunder tanah dalam pembentukan bahan mikroba asli Indonesia yang
agregrat yang mantap. Keadaan ini besar diproduksi Lembaga Riset Perkebunan
pengaruhnya pada prositas penyimpanan Indonesia (LRPI). Mikroba dalam bioakti-
dan penyediaan air, aerasi tanah dan suhu vator Orgadec yang digunakan dalam
tanah. Bahan organik dengan C/N tinggi pengomposan adalah Trichoro-derma
seperti jerami atau sekam lebih besar Pseudokoningii dan Cytophaga Sp. Kedua
pengaruhnya pada perbaikan sifat-sifat mikroba ini memiliki kemampuan yang
fisik tanah dibandingkan dengan bahan tinggi dalam menghasilkan enzim
organik yang terdekomposisi seperti penghancur lignin dan selulosa secara
kompos. Pupuk/bahan organik memeliki bersamaan (Didik dan Yufnal, 2008).
fungsi kimia yang penting seperti pertama, Orgadec memiliki beberapa kele-
penyedia hara makro (N,P,K,Ca, Mg dan bihan dibandingkan dengan peng-gunaan
S), mikro seperti Zn, Co, Mo, B, Mn dan bioaktivator lain seperti starbio, EM4.
Fe meskipun jumlahnya relatif sedikit. Penggunaannya mudah, praktis dan tdak
Penggunaan bahan organik dapat perlu membalik bahan sehingga lebih
mencegah kahat unsur mikro pada tanah hemat tenaga. Orgadec bersifat antagonis
marginal atau tanah yang telah diusahakan terhadap penyakit jamur tular akar. Dalam
secara intensif dengan pemupukan yang aplikasinya tidak membutuhkan nutrisi
kurang seimbang. Kedua, meningkatkan lain (misal, urea atau kapur). Dapat
kapasitas tukar kation (KTK). Ketiga menurunkan C/N rasio secara cepat dan
dapat membentuk senyawa kompleks cocok digunakan di daerah tropis. Orgadec
dengan ion logam yang meracuni tanaman mudah dan tahan disimpan (Didik dan
seperti Al, Fe dan Mn (Simanungkalit Yufnal, 2008).
et.al., 2006). Sejumlah penelitian menun- Penelitian ini secara umum
jukkan bahwa pemberian kotoran ternak bermaksud untuk mengenalkan petani cara
yang telah dikomposkan memiliki keun- pembuatan pupuk organik dengan
tungan bagi tanaman, seperti meningkat- menggunakan bioaktifator Orgadec. Oleh
kan laju respirasi tanah, jumlah mikro- karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
organisme dan aktivitas enzim sehingga mengetahui sejauhmana efektivitas
produksi tanaman lebih tinggi (Zhen, et.al.

184 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 16 Nomor 2 – Desember 2018
Orgadec dalam pengomposan kotoran kelompok yang cukup kuat. Kelompok ini
ternak tersebut. sebelumnya sudah mendapat program
kawasan rumah pangan lestari (KRPL)
METODE dari Kementrian Pertanian. Kegiatan
Lokasi penelitian dilaksanakan di budidaya tanaman sudah menjadi kegiatan
KWT Berdaya di Desa Samiran, rutin bagi anggota kelompok. Setiap
Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. anggota saat ini sudah mampu mencukupi
Bahan yang digunakan meliputi kotoran kebutuhan rumah tangga melalui
ternak (sapi), orgadec, terpal dan peralatan budidaya tanaman sayuran dalam
lainnya. Prosedur pembuatan pupuk polybag. Tanaman sayuran yang
organik yang dilakukan meliputi dikembangkan seperti bawang daun,
penimbangan kotoran ternak selanjutnya terong, cabe, seledri.
diletakkan di tempat teduh dan disusun
berlapis-lapis dengan tebal masing-masing Tahapan Pembuatan Pupuk Organik
lapisan sekitar 30 cm. Orgadec selanjutnya dengan Orgadec
ditaburkan di atas setiap lapisan secara Pupuk organik atau bahan organik
merata dengan tinggi total seluruh lapisan tanah merupakan sumber nitrogen tanah
minimal 1 meter. Lapisan teratas ditaburi yang utama, selain itu peranannya cukup
orgadec dan ditutup rapat dengan terpal besar terhadap perbaikan sifat fisika,
dibiarkan hingga menjadi pupuk. kimia biologi tanah serta lingkungan.
Komposisi untuk 1 ton kotoran ternak Pupuk organik yang ditambahkan ke
diberikan 5 kg Orgadec. Untuk dalam tanah akan mengalami beberapa
mengetahui sejauhmana efektifitas pem- kali fase perombakan oleh
buatan pupuk organik dengan Orgadec mikroorganisme tanah untuk menjadi
dilakukan pengujian sebelum dan sesudah humus atau bahan organik tanah. Potensi
pemberian Orgadec. Pengujian kualitas kotoran ternak sapi yang ada di lokasi
pupuk terdiri atas kadar air, nitrogen total, pengembangan perlu dioptimalkan
P2O5, C-organik, K, dan rasio C/N yang dengan melakukan proses inovasi dalam
dilakukan pada hari ke 20. Pengujian proses pembuatan pupuk organik.
komposisi pupuk organik dilakukan di Pembuatan pupuk organik memerlukan
BPTP Jawa Tengah. Selanjutnya data proses dekomposisi/pengomposan sekitar
dianalisis secara diskriptif. 2 - 6 bulan. Menurut Didik dan Yufnal
(2008), orgadec sesuai untuk kondisi
HASIL DAN PEMBAHASAN tropis, menurunkan C/N secara cepat,
Karakteristik KWT Berdaya tidak membutuhkan tambahan bahan lain,
KWT Berdaya merupakan salah tidak perlu dilakukan pembalikan selama
satu kelompok wanita tani di Desa proses pengomposan berlangsung,
Samiran Kecamatan Selo yang sudah antagonis terhadap penyakit jamur akar.
berkembang dengan baik dimana Tahapan proses pembuatan pupuk organik
partisipasi anggota-anggotanya cukup yang dilakukan seperti Gambar 1.
tinggi dan memiliki kelembagaan

Efektivitas Pengomposan Pupuk Organik Dengan Menggunakan Orgadec– Alfina Handayani 185
Kotoran ternak 1 ton
Orgadec 5 kg

Pembongkaran diangin-anginkan 1 m3  3 minggu

Penghancuran Penjemuran

Pengayakan Dengan, tampah / Irik

Pengemasan/Label Bungkus Plastik

Gambar 1. Tahapan pembuatan pupuk organik menggunakan Orgadec

A B

C D

E F

Gambar 2.
Pembuatan pupuk organik oleh KWT Berdaya Samiran
Keterang: A=kotoran sapi yang akan dibuat pupuk, B = Persiapan terpal, C= penimbangan
kotoran sapi, D= Kotoran ternak diletakkan diatas terpal, E= Orgadec ditabur di atas
tumpukan kotoran ternak, F= ditutup dengan terpal

186 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 16 Nomor 2 – Desember 2018
Setelah dibongkar kemudian lahan pertanian karena akan menekan
pupuk dikering-anginkan namun hindari pertumbuhan tanaman utama. Penekanan
terkena sinar matahari langsung karena pertumbuhan terjadi karena mikroba
akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dekomposer akan menggunakan N yang
mikroorganisme pengurai. Proses peng- tersedia untuk mendekomposisi bahan
uraian kotoran ternak dan limbah menjadi organik tersebut sehingga tanaman utama
pupuk organik mengakibatkan suhu naik akan kekurangan N. Untuk memak-
60 –70oC lalu berangsur-angsur turun. simalkan penggunaan pukan sapi harus
Proses pengomposan menggunakan dilakukan pengomposan agar menjadi
orgadec biasanya memerlukan waktu 14- kompos pukan sapi dengan rasio C/N di
21 hari dan tidak perlu melakukan bawah 20. Selain masalah rasio C/N,
pembalikan. pemanfaatan pukan sapi secara langsung
Untuk mengetahui sejauhmana juga berkaitan dengan kadar air yang
efektifitas pembuatan pupuk organik tinggi. Petani umumnya menyebutnya
dengan orgadec maka dilakukan sebagai pupuk dingin. Bila pukan dengan
pengujian sampel untuk mengetahui kadar air yang tinggi diaplikasikan secara
kandungan/komposisi kotoran sapi langsung akan memerlukan tenaga
sebelum diolah dan pupuk padat yang yang lebih banyak serta proses
dihasilkan. Menurut Hartatik dan pelepasan amoniak masih berlangsung.
Widowati (...), diantara jenis pukan, Parameter kualitas pupuk kandang
pukan sapilah yang mempunyai kadar yang dianalisis antara lain C-organik, N,
serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini P, K, rasio C/N, dan kadar air. Hasil
terbukti dari hasil pengukuran parameter analisis pupuk kandang sebelum dan
C/N rasio yang cukup tinggi >40. sesudah pemberian Orgadec ditampilkan
Tingginya kadar C dalam pukan sapi pada Tabel 1.
menghambat penggunaan langsung ke

Tabel 1.
Hasil analisis pupuk kandang sebelum dan setelah pemberian Orgadec
Hasil Standar *
Parameter Satuan
Sebelum Sesudah Min Maks
C-organik % 26.49 19,73 15
N-total % 1.04 1.26 4
C/N rasio % 26 15.71 15 20
P₂O₅ % 2.07 2.89 4
K₂O % 1.01 2.87 4
Kadar air % 55.70 27.80 15 25
pH H₂O - 8.53 9.00
Keterangan: *70/Permentan/SR.140/10/2011

Sebelum dilakukan pengomposan sebelum pemberian Orgadec cukup tinggi


seperti ditampilkan pada Tabel 1. yaitu 26,49 %, idealnya minimimal 15.
Berdasarkan pada Permentan No Demikian pula C/N rasio yaitu 26,
70/Permentan/SR.140/10/2011 Komposisi sementara kotoran ternak yang baik
Pupuk Organik, komposisi C-organik memiliki kisaran nisbah antara 15-20 %.
pada kotoran sapi dilokasi penelitian Kandungan N dan K berkisar 1 % dan P

Efektivitas Pengomposan Pupuk Organik Dengan Menggunakan Orgadec– Alfina Handayani 187
sedikit lebih tinggi yaitu 2 %. Kadar air menyebabkan penurunan kadar karbon
kotoran sapi cukup tinggi yaitu 55 %, (C). Sedangan, nilai N total dalam bahan
kondisi ini dipengaruhi oleh lingkungan organik mengalami peningkatan karena
sekitar saat penelitian dilaksanakan pada proses dekomposisi bahan kompos oleh
musim hujan dengan kelembaban tinggi. mikroorganisme yang menghasilkan
Hasil penelitian menunjukkan ammonia dan nitrogen, sehingga kadar N
bahwa pemberian Orgadec menurunkan total kompos meningkat. Dengan
kadar C-organik tanah menjadi 19,73 menurunnya kandungan C-organik dan
namun masih belum optimal, idealnya meningkatnya kandungan N total maka
pupuk organik yang baik memiliki kadar rasio C/N mengalami penurunan. Bahan
C-organik minimal 15. Demikian pula organik sudah menjadi kompos/pupuk dan
kandungan N-total meskipun mengalami dapat digunakan untuk tanaman apabila
peningkatan namun masih belum rasio C/N < 20 (Yuniwati et al., 2012
memenuhi standar. Pupuk organik yang dalam Trivana dan Pradhana, 2017).
baik memiliki kadar N minimal 4%, hasil
pengomposan menunjukkan kadar N 1.26
%. Selama proses pengomposan C/N rasio KESIMPULAN
mengalami penurunan dari 26% menjadi 1. Orgadec mempercepat proses
15.71% atau sudah sesuai dengan standar. pengomposan kotoran ternak menjadi
Sementara kadar air mengalami pupuk organik dilihat dari parameter
penurunan dari 55,70 % menjadi 27,80%. N-total,P₂O₅, K₂O dan kadar air,
Penelitian yang dilakukan Trivana namun hanya C/N rasio yang sesudah
dan Pradhana (2017) menunjukkan bahwa memenuhi standar sesuai dengan
pupuk kandang dengan bioaktivator Permentan No 70/Permentan/SR.140/
Orgadec lebih efektif dan memerlukan 10/2011.
waktu yang lebih cepat untuk 2. Secara teori proses pengomposan
mendekomposisi bahan organik dalam menggunakan orgadec membutuhkan
kompos daripada dengan bioaktivator waktu sekitar 3 minggu, implementasi
PROMI, yaitu <20 hari. Kualitas pupuk di lapangan menunjukkan proses
kandang yang memenuhi SNI 19-7030- pengomposan belum berjalan
2004 (rasio C/N, kadar N, P, K, air, dan sempurna sehingga perlu pengujian
C-organik), yaitu pupuk kandang dengan lebih lanjut.
bioaktivator Orgadec pada pengomposan
selama 10 dan 20 hari, sedangkan pupuk SARAN
kandang dengan bioaktivator PROMI Perlu penelitian lebih lanjut
pada pengomposan selama 20, 30, 40, dan mengenai berapa lama waktu yang efektif
50 hari. untuk proses pengomposan dengan
Pengomposan berpengaruh orgadec dibandingkan dengan
terhadap rasio C/N (Subali dan bioaktivator lainnya (EM4, PROMI,
Ellianawati, 2010). Penurunan nilai rasio Starbio dsb), mempertimbangkan bahwa
C/N disebabkan karena terjadinya kondisi lingkungan (curah hujan dan
penurunan jumlah karbon yang digunakan Kelembaban) ditiap lokasi berbeda
oleh mikroba sebagai sumber energi sehingga mempengaruhi efektivitas
untuk menguraikan bahan organik dalam pengomposan.
kompos. Selama proses pengomposan
terjadi reaksi C menjadi CO2 dan CH4
yang berupa gas dan menguap sehingga

188 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 16 Nomor 2 – Desember 2018
DAFTAR PUSTAKA Air Dalam Kompos. Prosiding
Craswell, E. T., & Lefroy, R. D. B. (2001). Pertemuan Ilmiah XXIV HFI
Nutrient Cycling in Jateng & DIY, Semarang 10 April
Agroecosystems, 61(1/2), 7–18. 2010 hal. 49-53
doi:10.1023/a:1013656024633 Subroto, H dan A.Yusrani. 2005.
Didik, H.G., dan Yufnal. A. 2008. Kesuburan dan Pemanfaatan
OrgaDec. Balai Penelitian Biotek Tanah.Bayumedia Publising.
Perkebunan Indonesia. Malang
Hartatik, W dan L.R. Widowati, .....Pupuk Sudaryanto T, Ilham N. 2001. Upaya
Kandang. http://balittanah. litbang. Peningkatan Efisiensi Usaha Ternak
pertanian. Ditinjau Dari Aspek Agribisnis
go.id/ind/dokumentasi/lainnya/04pu Yang Berdaya Saing. Apresiasi
puk%20kandang.pdf Teknis Program Litkaji Sistem
Kusuma, M.E. dan Silitonga, L. 2013. Usaha Tani Tanaman Ternak (Crop
Pengaruh Lama Proses Pembuatan Animal System). Bogor:
Pupuk Kompos Berbahan Limbah Puslitbangnak
Kotoran http://jurnalagriepat. Zhen, Z., Liu, H., Wang, N., Guo, L.,
wordpress. com/2013/09/16/ Meng, J., Ding, N., Wu, G., Jiang,
volume-14-nomor-1-maret-2013- G., 2014. Effects of manure
pengaruh-lama-pross-pembuatan- compost application on soil
pupuk-kompos-berbahan-limbah- microbial community diversity and
kotoran-maria-erviana-kusuma-dan- soil microenvironments in a
lisnawaty-silitonga/ temperate cropland in China. PloS
Nugraha S.P. dan F.N. Amini, 2013. one, 9(10), e108555.
Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi doi:10.1371/journal.pone.0108555
Pupuk Organik. Jurnal Inovasi dan Zhi Li, K., T. Inamura, and M. Umeda,
Kewirausahaan Volume 2 No. 2003. Growth and Nitrogen Uptake
3,September2013. Hal. 193-197 of Paddy Rice as Influenced by
Simanungkalit, RDM, D.A. Suridiakarta, Fermented Manure Liquid and
R. Saraswati, D. Setyorini, W. Squeezed Manure Liquid. Soil Sci.
Hartatik, 2006. Pupuk Organik dan Plant Nutr., 49 (3), 463-467, 2003.
Pupuk Hayati. Balai Besar Litbang Trivana, L. dan A.Y. Pradhana, 2017.
Sumber Daya Lahan Pertanian. Optimalisasi Waktu Pengomposan
Badan Penelitian dan dan Kualitas Pupuk Kandang dari
Pengembangan Pertanian. Kotoran Kambing dan Debu Sabut
Subali, B dan Ellianawati, 2010. Pengaruh Kelapa dengan Bioaktivator
Waktu Pengomposan Terhadap PROMI dan Orgadec. Jurnal Sains
Rasio Unsur C/N dan Jumlah Kadar Veteriner: JSV (35)1 Juni 2017.

Efektivitas Pengomposan Pupuk Organik Dengan Menggunakan Orgadec– Alfina Handayani 189
190 Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Volume 16 Nomor 2 – Desember 2018

Anda mungkin juga menyukai