ANALISIS KASUS
Pasien Tn. RBM, Laki-laki usia 38 Tahun, dibawa dengan keluhan utama
Nyeri perut kanan bawah sejak ± 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Awalnya
nyeri dirasakan di ulu hati lalu berpindah ke perut kanan bawah. Nyeri terasa
semakin hebat sejak 2 jam sebelum masuk rumah sakit. Demam (+), tidak
menggigil, tidak terus-menerus dan tidak berkeringat. Mual (+), muntah (+), nafsu
makan berkurang (+). BAB dan BAK tidak ada keluhan. Karakteristik jenis
kelamin dan usia pasien sesuai dengan teori dengan insidensi terjadi pada dekade
kedua dan ketiga masa kehidupan. Insiden apendisitis paling tinggi pada usia 20-
30 tahun, dan jarang ditemukan pada anak usia kurang dari 2 tahun. Pada remaja
dan dewasa muda rasio perbandingan antara laki-laki dan perempuan sekitar 3:2.
Dari anamnesis didapatkan keluhan nyeri diawali ulu hati lalu berpindah
ke perut kanan bawah. Karakteristik gejala klasik apendisitis adalah nyeri
samar-samar dan tumpul yang merupakan nyeri viseral di daerah epigastrium
sekitar umbilikus. Nyeri perut ini sering disertai mual serta satu atau lebih
episode muntah dengan rasa sakit, dan setelah beberapa jam, nyeri akan beralih
ke perut kanan bawah pada titik McBurney. Dari anamnesis juga didapatkan
karakteristik umum seperti nafsu makan menurun.
Diagnosis banding pasien ini adalah gastroenteritis akut dan batu ureter.
Pada pasien dengan gastroenteritis akut, ditandai diare, mual, muntah dan tidak
ada nyeri perut yang terlokalisir. Pada pasien ini, tidak terdapat diare dan nyeri
yang timbul terlokalisir sehingga dapat menyingkirkan diagnosis banding
gastroenteritis. Sedangkan pada pasien dengan batu ureter, ditandai dengan
keluhan BAK berupa nyeri saat BAK, jika batu terletak di distal ureter dan nyeri
yang terdapat pada batu ureter adalah nyeri kolik. Pada pasien ini, nyeri yang
dirasakan adalah nyeri yang terus menerus sehingga dapat menyingkirkan
diagnosis banding batu ureter.
28
29