PENDAHULUAN
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu upaya untuk
yang meliputi pencegahan dan perawatan kesehatan gigi. Namun banyak yang
kesehatan gigi dan mulut. Sebagian besar pasien berkunjung ke dokter gigi jika
sudah timbul keluhan yang menganggu dengan kerusakan gigi yang parah (Pontoh
dkk, 2015).
Usia anak merupakan usia yang rentan dengan masalah kesehatan gigi dan
mulut yang membutuhkan perhatian khusus, hal ini dapat dilihat dari tingginya
prevalensi kerusakan gigi pada anak, misalnya masalah karies pada anak
kurangnya sosialisasi dan perilaku konsumsi jajanan yang di makan oleh anak
(RIKERDAS) tahun 2007, jumlah anak usia di bawah 12 tahun yang mengalami
karies dan gigi berlubang mencapai 89%. Dengan angka tersebut menunjukkan
dan mulut.
1
Kunjungan ke dokter gigi dapat menciptakan kepercayaan antara orangtua
dengan dokter gigi sehingga diharapkan kesadaran, sikap dan perilaku yang positif
mengenai prinsip perawatan gigi dan mulut pada anak. Perawatan yang diberikan
di antaranya adalah ekstraksi, topikal aplikasi fluor, fissure sealant, dan restorasi
perasaan takut pada sebuah sumber yang belum jelas tetapi dianggap mengancam
dkk, 2015). Penelitian yang dilakukan oleh Collip’s, menyatakan bahwa terjadi
peningkatan denyut nadi pada saat anak diberikan tindakan medis (Stuart dan
Laraia, 2005).
tindakan dental disebabkan oleh banyak hal, di antaranya penggunaan alat dental
yang dimasukan secara berurutan dan bergantian ke mulut dan suara yang
Dental anxiety pada pasien anak usia 6-8 tahun biasanya timbul karena belum
2
di dokter gigi yang juga mengakibatkan betambah parahnya kondisi kesehatan
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada
pasien, salah satunya yaitu distraksi. Anak usia 6-8 tahun sudah bisa di ajak
sukainya. Distraksi adalah pengalihan perhatian pada sesuatu selain nyeri, hal ini
bertujuan agar pasien fokus terhadap sesuatu yang lain tersebut, agar tidak
merasakan nyeri yang sedang dialami. Terdapat empat tipe distraksi yaitu visual,
Distraksi visual adalah salah satu teknik distraksi yang cukup baik karena
mudah ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Cara yang dilakukan yaitu dengan
memfokuskan perhatian pada suatu hal yang disukai oleh anak, misalnya
Selingan film kartun merupakan salah satu cara yang mudah dan efektif untuk
memfokuskan pasien anak dengan hal lain selain nyeri yang dirasakan (Lee,
2012).
3
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh distraksi video film
kartun terhadap penurunan kecemasan anak usia 6-8 tahun selama tindakan dental.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
dental.
2. Secara Aplikatif
E. Keaslian Penelitian
Kecemasan Anak Usia 6-8 tahun selama Tindakan dental belum pernah di
usia 6-7 tahun. Peneliti melaporkan adanya penurunan secara statistik pada
4
kecemasan dengan penggunaan video game genggam. Persamaan dengan
anak, jenis pemeriksaan yaitu semua jenis tindakan dental dan variabel
yang digunakan yaitu kecemasan dental, tetapi untuk usia pasien anak
pada pasien anak usia 6-7 tahun sedangkan penulis melakukan penelitian
variabel yang digunakan yaitu film kartun, tetapi untuk usia pasien anak
penelitian pada pasien anak usia 3-7 tahun sedangkan penulis melakukan
penelitian pada anak usia 6-8 tahun. Jenis tindakan yang di lakukan juga
modifikasi Yale Preoperative Anxiety Scale dan skala kecemasan orang tua
5
dari Skala Visual Analog (VAS) sedangkan penulis dengan menggunakan