See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/348336432

Lintas Era Perjalanan Revolusi Industri Pertama Sampai 4.0

Preprint · January 2021

DOI: 10.13140/RG.2.2.33027.53283

CITATIONS READS

0 78

1 author:

Alif Saputra
Universitas Pendidikan Indonesia
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Artikel Mahasiswa Sistem Telekomunikasi View project

All content following this page was uploaded by Alif Saputra on 08 January 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.

 Lintas Era Perjalanan Revolusi Industri
Pertama Sampai 4.0
Alif Bayu Saputra
Universitas Pendidikan Indonesia
Sistem Telekomunikasi
Purwakarta
alfby@upi.edu
Abstrak— Revolusi industri pertama, kedua,
ketiga, sampai yang terbaru 4.0 selalu dimulai
oleh penemuan hebat dan tidak pernah lepas dari
teknologi di setiap zamannya, mulai dari temuan
mesin uap, tenaga listrik, hingga robotik yang
dianggap menggantikan peran manusia. Fakta
menariknya adalah revolusi industri disetiap era
selalu melahirkan gaya berkehidupan yang baru
dan lebih maju dari sebelumnya.
I. PENDAHULUAN
Babak pertama dari era revolusi industri
mulanya berawal dari dataran Britania Raya dan
dengan cepat perkembangannya menyebar luas ke
seluruh penjuru Eropa Barat lalu diikuti oleh
Negara-negara wilayah Utara Benua Amerika dan
Jepang di Benua Asia. Pada akhirnya revolusi
industri berhasil menyebar ke semua Negara di
seluruh dunia. Di era revolusi industri pertama, baik
itu proses produksi ataupun proses pengelolaan jasa
awalnya sangatlah sulit, memakan waktu yang tidak
sedikit, dan membutuhkan anggaran yang sangat
banyak. Seiring laju perkembangannya dengan
cepat proses produksi dan penglolaan jasa berubah
menjadi lebih efisien, cepat, mudah dan jauh lebih
murah.
Revolusi industri ini tentu tidak terlepas pada
banyaknya peran penting dari berbagai macam
sektor yang bersifat global seperti sektor
pemerintahan, pihak pengelola perusahaan swasta,
sektor di bidang industri, ekonomi, pebisnis, pemain
pasar modal, pelaku politik, dan pemeran utama
revolusi itu sendiri yaitu masyarakat.
II. PEMBAHASAN
a. REVOLUSI INDUSTRI ERA PERTAMA
Revolusi industri pertama berlangsung pada
awal abad ke-18 yang diprakasai oleh James Watt
dengan temuannya berupa teknologi mesin industri
bertenaga uap yang kemudian mulai digunakan
untuk berbagai macam proses kepentingan industri
dalam memproduksi barang. Pada revolusi industri
pertama ini, para pengusaha industri di Inggris
contohnya yang menggunakan mesin uap sebagai
alat untuk menenun kain secara mekanik yang dapat
meningkatkan hasil produksi mereka dibidang
industri tekstil.
Semua jenis peralatan kerja yang pada awalnya
masih sangat bergantung kepada tenaga manusia
dan hewan sedikit demi sedikit tergantikan oleh
kehadiran dari temuan James Watt ini, selain
menggantikan tenaga manusia, mesin industri
tenaga uap juga digunakan dalam bidang sarana
transportasi, jika sebelumnya transportasi antar
negara menggunakan kapal layar yang sangat
bergantung kepada kehadiran angin untuk bergerak,
pada tahun 1876 kapal-kapal mulai melakukan
pergantian dari penggunaan tenaga angin melalui
layar-layar kapal menjadi mesin-mesin bertenaga
uap yang mana tidak lain merupakan hasil
pengembangan dari temuan James Watt.
Kemunculan mesin tenaga uap memungkinkan
kapal-kapal dapat mengombak di lautan satu hari
penuh hanya dengan kayu dan batu bara yang
menjadi bahan bakar mesinnya. Revolusi industri
pertama menjadikan bangsa Eropa memiliki
peluang besar untuk mengirimkan kapal-kapal
perang mereka ke seluruh penjuru dunia dalam
waktu yang lebih cepat. Pada masa revolusi
industri pertama banyak Negara imperialis di Eropa
melakukan penjelajahan untuk menguasai dan
menjajah daerah-daerah di Asia dan Afrika demi
menambah pasokan bahan baku mereka untuk
kepentingan industri negaranya.
b. REVOLUSI INDUSTRI ERA KEDUA
Revolusi industri kedua terjadi diawal abad ke-
20. Pada revolusi era kedua ini berkembang
melalui hasil penemuan-penemuan besar oleh para
ilmuwan hebat dibidang kelistrikan seperti
Faraday, Tesla, dan Edison. Mereka menemukan
dan mengembangkan energi listrik menjadi benda-
benda elektronik. Babak ini menjadi batu loncatan
terbesar dalam sektor industri, kehadiran mesin
industri tenaga listrik seakan menjadi pesaing baru
bagi umat manusia yang awalnya hanya memiliki
rival yaitu mesin tenaga uap, kini mereka berada
dalam zona perang persaingan kerja dibidang
industri bersaing dengan mesin tenaga listrik dan
uap.
Meskipun peranan manusia mulai tergeser jauh
oleh mesin, fakta lapangan bicara masih ditemukan
masalah penghambat proses pada produksi di
pabrik yaitu tidak semua sektor dan bagian bisa
digantikan oleh mesin, beberapa alat atau bagian
produksi masih bergantung pada keahlian dari
sumber daya manusia itu sendiri, misalnya masalah
pada bidang otomotif yang terjadi pada akhir abad
19, salah satu moda transportasi darat yaitu mobil
mulai diproduksi massal, akan tetapi produksi ini
tidak dapat serta merta berlangsung dalam waktu
yang cepat, hal tersebut dikarenakan setiap mobil
harus dirakit tiap bagiannya dari awal sampai akhir
dimana pada proses merakit mobil harus dilakukan
oleh tenaga ahli sebagai perakit mobil. Artinya,
untuk dapat merakit dan memproduksi banyak
mobil, dalam proses perakitannya masih
memerlukan banyak tenaga manusia yang bisa
merakit mobil-mobil tersebut dalam waktu
bersamaan.
Revolusi industri kedua juga berdampak
langsung dalam bidang kemiliteran yaitu pada
perang dunia kedua. Didasari pada penciptaan
berbagai jenis kendaraan tempur seperti tank,
pesawat, dan aneka macam senjata yang diproduksi
oleh pabrik-pabrik industri dalam upaya mencari
pasar. Kondisi ini tercipta karena adanya
produktivitas secara massal diikuti oleh perubahan
dari masyarakat yang tadinya agraris berubah
menjadi masyarakat industri yang lengkap.
c. REVOLUSI INDUSTRI ERA KETIGA
Jika revolusi industri pertama bergantung pada
temuan mesin uap, dan revolusi kedua dilandasi
temuan dibidang kelistrikan dan mesin tenaga
listrik, lantas pemantik dari revolusi industri ketiga
adalah perkembangan kontrol mesin dan
otomatisasi mesin industri, yang mana pada era
revolusi industri ketiga ini komputer dan mesin
canggih berbasis robotik menjadi tokoh utama yang
menginisiasi masuknya peradaban baru manusia ke
dalam era digitalisasi.
Otomatisasi dan digitalisasi mesin industri
tercipta dalam upaya memudahkan berbagai jenis
pekerjaan manusia dan karenanya lah sebuah
pekerjaan tidak lagi memerlukan waktu yang
banyak untuk dikerjakan dan bisa menghasilkan
lebih banyak sebuah produk dengan tenaga dan
biaya produksi yang lebih ringkas, efisien. Sudut
lain dari perkembangan kecanggihan revolusi
industri ketiga adalah terpangkasnya lapangan
pekerjaan oleh para robot, hal tersebut seakan
menjadi momok besar yang menakutkan bagi
banyak buruh pabrik industri, bagaimana tidak
pekerjaan yang tadinya bisa dilakukan oleh 15
orang buruh kini dapat dilakukan oleh mesin
canggih yang dikontrol oleh 1 orang ahli aja.
Revolusi industri robotik membuat manusia
tidak lagi bermain sebagai tokoh penting dalam
industri dan era industri pun perlahan-lahan mulai
meluaskan sayapnya, lalu terbentanglah babak
industri yang baru yaitu era informasi dan data.
Perkembangan industri baru dibidang teknologi
komunikasi jarak jauh atau telekomunikasi
berkembang begitu pesat mengikuti aliran dan
mempercepat kedatangan tamu baru industri
selanjutnya yaitu revolusi industri 4.0.
d. REVOLUSI INDUSTRI ERA 4.0
Revolusi industri 4.0 menjadi babak baru dalam
era digitalisasi yang hangat diperbincangkan
belakangan ini. Terbukti dengan banyaknya mesin-
mesin industri baru yang terkesan lebih maju mulai
dari mesin otomatisasi hingga mesin industri yang
menggunakan cyber teknologi.
Revolusi industri 4.0 bermula dari pengamatan
strategi dalam penggunaan teknologi canggih yang
dijalankan oleh pemerintah negara Jerman, dimana
pada saat itu pemerintah Jerman lebih
mengutamakan perggantian tenaga manusia dengan
mesin atau komputerisasi pada pabrik-pabrik
industri disana.
Industri 4.0 mengusung konsep teknologi
manufaktur dalam proses otomatisasi dan
pertukaran informasi dan data dimana hal tersebut
termasuk dalam lingkup sistem nonfisik
berupa internet of things, cloud computing,
dan cognitive computing.
Revolusi industri 4.0 tidak hanya merombak
dunia perindustrian dengan internet of things-nya
tetapi juga menciptakan beragam perubahan dan
pola baru dalam kehidupan manusia baik pada
bidang ekonomi, lingkungan kerja, sampai tata cara
berpakaian dan gaya hidup.
Garis besarnya revolusi industri 4.0 memberi
angin segar dalam kemajuan teknologi yang
mampu terhubung langsung pada banyak bidang
kehidupan manusia secara lebih efisien, hal-hal
yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya
membuat revolusi industri 4.0 menumbuhkan
banyak inovasi baru dan mengeksiskan industri
kreatif lewat ikatan manusia dan teknologi,
melahirkan sebuah produk bernama teknologi
pintar dimana teknologi kini memiliki derajat yang
lebih tinggi dari sebelumnya serta membuka lebar
papan permainan bisnis ke arah yang lebih luas.
 III. PENUTUP 8, no. 1, p. 77, Feb. 2020, doi:
10.24127/hj.v8i1.2214.
a. KESIMPULAN
[10] Y. Puspita, Y. Fitriani, S. Astuti, and S. Novianti,
Revolusi industri di setiap perkembangannya ‘SELAMAT TINGGAL REVOLUSI INDUSTRI
selalu membawa perubahan yang tidak hanya 4.0, SELAMAT DATANG REVOLUSI INDUSTRI
mengacu pada linkup kecil industri saja, pengaruh 5.0’, p. 9, 2020.
pada setiap era yang dibawa pasti menularkan [11] R. Alamsyah, ‘ANALISIS DAMPAK INDUSTRI
revolusinya pada bidang-bidang lain. Perubahan 4.0 TERHADAP SISTEM PENGAWASAN
yang muncul selalu beriringan antara sisi baik dan KETENAGANUKLIRAN DI INDONESIA’, jfn,
sisi buruknya, terkadang budaya baru di vol. 12, no. 2, p. 47, Nov. 2018, doi:
10.17146/jfn.2018.12.2.5037.
masyarakat menimbulkan permasalahan dan
kebiasan yang baru juga. Revolusi Industri
membawa peradaban ke arah yang jauh lebih baik,
revolusi industri bukanlah momok yang
menakutkan, revolusi industri sebenarnya
membuka jalan dan peluang menjadi semakin luas
bagi anak bangsa di masa depan untuk terus
berkontribusi, berinovasi, kreatif, dan aktif dalam
kemajuan bangsa dan negaranya.

b. DAFTAR PUSTAKA

[1] ‘Mengungkap Sejarah Revolusi Industri, dari 1.0

Sampai 4.0’, Kelas Pintar, Jul. 18, 2019.
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/sejarah-
revolusi-industri-dari-1-0-sampai-4-0-1088/
(accessed Okt. 22, 2020).

[2] ‘Sejarah dan Perkembangan Revolusi Industri’,

BINUS University.
https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/sejarah-dan-
perkembangan-revolusi-industri/ (accessed Okt. 22,
2020).

[3] F. Fatimah, ‘URGENSI INFORMASI DAN

PERKEMBANGANNYA DALAM REVOLUSI
INDUSTRI 1.0 HINGGA 4.0’, Jurnal Imam Bonjol:
Kajian Ilmu Informasi dan Perpustakaan, vol. 4, no.
2, Art. no. 2.

[4] F. F. Faridawati, E. Minarto, I. Istiana Wati, S.

Sutrisno, and L. Hakim, ‘PEMBELAJARAN
ROBOTIK UNTUK MEMPERSIAPKAN
GENERASI MUDA MENGHADAPI REVOLUSI
INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0’, Spekta, vol. 1,
no. 2, p. 85, Nov. 2020, doi:
10.12928/spekta.v1i2.2826.

[5] L. Rohida, ‘Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0

terhadap Kompetensi Sumber Daya Manusia’, JMBI,
vol. 6, no. 1, pp. 114–136, Oct. 2018, doi:
10.31843/jmbi.v6i1.187.

[6] H. Prasetyo and W. Sutopo, ‘Perkembangan

Keilmuan Teknik Industri Menuju Era Industri 4.0’,
p. 8.

[7] I. P. U. Wasista, ‘Perkembangan Kreativitas Industri

Furnitur dalam Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0’, p.
7.

[8] A. A. Nanda and L. Andini, ‘REVOLUSI

INDUSTRI 4.0, DARI MESIN UAP HINGGA DJP
ONLINE’, p. 7.

[9] M. Fajariah and D. Suryo, ‘Sejarah Revolusi Industri

di Inggris Pada Tahun 1760-1830’, HISTORIA, vol.

View publication stats