pendek.
2.Teknik membaca posisi candle pada market volatile
Selain dengan ukuran volumenya, arah candle berikutnya juga biasa boleh dilihat dari posisi candle itu sendiri. Candle pada market
yang volatile tenaganya lebih besar dari candle yang berada pada market yang sideways atau pasar-pasar kecil. Sehingga pada
market yang volatile badan candle biasanya lebih panjang.
Aturan pemanfaatan tenaga yang membentuk panjang badan juga berlaku pada posisi candle di market yang volatile . Anda boleh
membayangkan apakah mungkin ditengah kondisi volatile candle yang pendek adalah sebuah bentuk untuk pelemahan trend?
Apakah mungkin pada saat pasaran sedang ghairah mudah untuk ia berbalik mengikut arahan?
Jawabannya tidak mungkin. Oleh kerana itu jika anda melihat candle pendek (spining top atau doji) setelah candle panjang pada
volatile tinggi, itulah peluang untuk terjadinya candle panjang.
3. Teknik membaca candle pada hujung trend
Hujung sebuah trend adalah area yang sangat berpotensi terjadinya pembalikan arah. Oleh kerana itu biasanya sebuah hujung trend
terjadi pada area yang sangat jenuh. Tanda-tanda pasaran akan berbalik arah adalah munculnya perlawanan dan percubaan balik
arah dalam bentuk shadow candle.
Jadi, jika anda melihat sebuah candle dengan panjang ekor sama dengan atau lebih besar dari panjang body dan terjadi diarea
jenuh, maka itu menunjukan bahwa pada candle tersebut telah terdapat perlawanan . Oleh karena itu arah candle selanjutnya akan
berlawanan dengan arah trend yang sedang terjadi.
Dengan cara psikologis, gerakan harga yang tercermin di candlestick berjalan lantaran ada tekanan dari konsumen serta penjual. Perang pada
bullish serta bearish membentuk candlestick yang beragam.
Terbentuknya candlestick :
Seandainya terdapat beberapa pembeli di pasar, maka harga pasar dapat bergerak bullish serta pada akhir periode pasar dapat di tutup
diatas harga pembukaan. Bentuk ini dimaksud dengan bullish candlestick. Kemampuan buyer sanggup diukur dari gerakan dari pasar
yang bergerak dari level yang rendah ke atas menuju harga closing. Dalam kata lain panjang candlestick mencerminkan dominasi
konsumen.
Seandainya terdapat beberapa penjual di pasar, maka harga pasar dapat bergerak bearish serta pada akhir periode pasar dapat ditutup
dibawah harga pembukaan. Bentuk ini dimaksud dengan bearish candlestick. Kemampuan seller sanggup diukur dari gerakan pasar
yang bergerak dari level paling tinggi ke bawah menuju harga closing. Dalam kata lain panjang candlestick mencerminkan dominasi
penjual.
Untuk mengidentifikasi arah atau mungkin bentuk candlestick selanjutnya, ada 5 hal yang perlu dicermati :
1. Perang pada bullish serta bearish
Waktu harga menguasai pasar, candle dapat bergerak ke arah yang sama. Semisal pembeli menguasai pasar maka candle dapat
bergerak bullish. Sepanjang tidak ada pertarungan dari penjual maka bentuk candle dapat mengikuti dari candle disebelumnya.
Sesudah lebih dari satu trader merasa bahwasanya pasar telah terlampau tinggi atau overbought, maka penjual dapat melawan.
Peristiwa ini dimaksud dengan perbuatan profit taking.
Pertarungan antara pembeli dan penjual yang ditunjukkan dari ekor candlestick. Seandainya perang dengan tekanan semakin besar
dari dominasi yang terjadi dapat berpotensi membuat pemenang menguasai pasar serta keadaan ini dapat mengubah arah trend atau
trend reversal. Dengan kata lain, kita sanggup mengidentifikasi bahwasanya candlestick selanjutnya dapat beralih arah.
=========
Oleh karena itu untuk membaca satu candle kita perlu juga membaca grafik penysun candle tersebut pada time frame yang lebih kecil
.Dengan demikian akan terbentuk sebuah aturan :
1.Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish continuation , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle
bullish
2. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish continuation , maka satu candle berikutnya akan membentuk
candle bearish
3. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bullish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk candle
bearish
4. Jika pola grafik penyusun satu candle sebelumnya berupa pola bearish reversal , maka satu candle berikutnya akan membentuk bullish
Selain dengan cara diatas , membaca satu candle juga bisa dilakukan dengan melihat kronologi terjadinya candle tesebut.
Misalnya :
1. Candle ekor panjang
Contoh candle dengan ekor panjang adalah shooting star. Normalnya candle ini muncul di ujung trend turun serta terjadi pada kondisi jenuh
jual .
Kronologinya :
Pada awalnya market bergerak turun mengikuti tenaga dari trend turun yang terjadi,sehingga membentuk candle dengan body panjang.
Namun karena ternyata market telah menyentuh / melewati area support atau telah memasuki arena jenuh jual, maka grafik menjadi balik
arah naik . Pada akhir periode ditutup lebih dengan dengan harga open. Sehingga membentuk ekor bawah yang panjang.
Jadi ekor bawah panjang ini adalah awal gerakan naik atau juga sebuah percobaan untuk balik arah. Jika grafik pada percobaaan balik arah
itu belum membentuk pola koreksi, maka candle selanjutnya akan memiliki ekor bawah . Namun jika telah membentuk pola koreksi, candle
selanjutnya akan langsung membentuk body tanpa harus membentuk ekor terlebih dulu.
2. Candle body panjang ekor panjang.
Contoh candle jenis ini adalah green roket. Disebut roket karena bentuknya seperti roket dan sangat kuat arahnya keatas seperti roket.
Disini kita bisa melihat bahwa pada awalnya market menurun lalu kemudian dibalik arahkan keatas, Berhubung tenaga pembalikannya
begitu besar maka pada akhir periode candle ditutup jauh lebih tinggi diatas Open , dan membentuk body yang panjang. Disini kita bisa
melihat antusiasme yang besar untuk mengarahkan market lebih tinggi lagi. Sehingga candle berikutnya bisa dipastikan akan Naik.
3. Candle badan panjang.
Misalnya bullish marubozu.Badan yang panjang dengan ekor yang pendek ini menunjukan sebuah dominasi dari awal sampai akhir tanpa
ada perlawanan yang berarti .
Pada kondisi normal , setelah candle marubozu ini akan terbentuk candle bullish dengan body lebih pendek , sebagai wujud penerusan
tekanan beli namun juga seiring waktu terjadi pelemahan.
Namun jika di puncak marubozu ini ada resistance, maka candle berikutnya menjadi turun (bearis) sebagai wujud sebuah koreksi atau
persiapan untuk naik lebih tinggi.
Itulah contoh dan cara membaca satu candlestick . Cara membaca satu candle lainnya bisa dilihat pada halaman yang lain.
b. Jika ekor panjang berada di bawah, maknanya, seller berusaha untuk membuat harga semakin turun, tetapi buyer lebih dominan sehingga
harga naik.
Jadi jika diartikan secara simple kegunaan ekor candlestick disini adalah sebagai warning awal untuk mengukur kekuatan buyer dan seller.
Market akan cenderung bergerak BERLAWANAN ARAH dari arah ekor candlestick. Semakin panjang buntutnya, maka makin besar
probabilitas market bergerak berlawanan arah dengan buntutnya.
Bahasa mudahnya ada candlestick yang memiliki ekor atas yang panjang, maka pergerakan harga kedepannya dengan probabilitas yang
besar untuk turun. Jika ada candlestick yang memiliki ekor bawah yang panjang , maka pergerakan harga dengan probabilitas yang besar
untuk naik Berikut gambaran efek ekor pada candlestick:
Ekor panjang candlestick juga dapat difungsikan sebagai warning awal untuk segera exit jika anda memiliki perdagangan aktif pada forex.
Jika anda telah melakukan order buy dan masih aktif, kemudian muncul candlestick dengan ekor panjang atasnya, berarti sudah ada warning
dari candlestick probabilitas besar harga akan mulai turun, sehingga anda sudah dapat bersiap siap untuk mengakhiri perdagangan anda,
anda bisa melindungi perdagangan dengan memindahkan stoploss ke lever break event point (BEP), atau menutup sebagian/setengah lot
perdagangan anda.[partial close]
Jika anda telah melakukan order sell dan masih aktif, kemudian muncul candlestick dengan ekor panjang bawahnya, berarti sudah ada
warning dari candlestick probabilitas besar harga akan mulai Naik, sehingga anda sudah dapat bersiap siap untuk mengakhiri perdagangan
anda, anda bisa melindungi perdagangan dengan memindahkan stoploss ke lever break event point (BEP), atau menutup sebagian/setengah
lot perdagangan anda [partial close]
Salah satu cara menganalisa secara teknikal adalah dengan membaca candlestick chart . Menurut analisa teknikal, dari data yang diberikan
candlestick yang telah terbentuk, kita bisa memprediksi seperti apa candle selanjutnya yang akan terbentuk. Apakah candle Naik atau
Candle turun. Sehingga jika kita memiliki gambaran candle apa yang akan terbentuk ,kita bisa mengambil keputusan apakah melakukan buy
atau sell .
So, Berikut ini cara membaca candlestick chart :
Secara psikology , candle terbentuk karena adanya tekanan penjualan dan dorongan pembelian. Perbedaan besarnya kenanan dan dorongan
inilah yang kemudian menyebabkan bentuk candlestik berbeda satu sama lainnya .
Kronologi terbentuknya candlestick :
Ketika ada banyak pembeli yang melakukan pembelian , harga market semakin meningkat sehingga pada akhir periode market ditutup
diatas harga pembukaan ,akhirnya terbentuklah candle Naik ( hijau ) .
Besarnya dorongan beli bisa diukur dari pergerakan market dari Low sampai Close . Semakin besar dorongannya , maka semakin besar
body candle yang terbentuk . Sehingga besarnya body candle hijau ini menunjukan dominasi pembeli.
Ketika banyak trader yang melakukan penjualan , harga market semakin turun ,sehingga pada akhir peiode biasanya nilai penutupan
market dibawah harga pembukaan . Kondisi inilah yang menyebabkan candle yang terbentuk berwarna merah (turun) .
Pada candle Turun ( merah) tekanan penjual diukur dari High sampai Close. Semakin besar tekanan penjualan, maka harga akan semakin
jatuh dan semakin membentuk body candle merah yang panjang. Sehingga besarnya body candle merah ini menunjukan besarnya dominasi
penjual.
Untuk menentukan arah candle selanjutnya , ada beberapa yang harus di perhatikan . Yaitu :
1. Perlawanan
2. Percepatan gerak
3. Perlambatan laju
4. Percobaan Balik arah
5. Konvergen
1. PERLAWANAN
Pointnya adalah ketika salah satu pihak mendominasi pasar maka candle akan bergerak searah .Misalnya ketika Pembeli mendominasi pasar
maka candle akan terus searah naik .Selama tidak ada perlawanan dari penjual ( tidak ada penjualan yang berarti ) candle yang terbentuk
mengikuti arah candle sebelumnya.
Sampai suatu saat sebagian trader merasakan harga sudah terlalu tinggi atau sudah terlalu jenuh , maka muncul lah aksi penjualan sebagi
bentuk perlawanan dari penjual . Salah satu penyebabnya adalah aksi profit taking .
Bentuk perlawanan ditunjukan oleh ekor candle .Ketika perlawanan lebih besar dari dominasi , maka selanjutnya pihak yang melakukan
perlawanan lah yang menang dan akan terjadi pergantian dominasi pasar, sehingga trend akan balik arah.Dari sini kita bisa memprediksi
bahwa candle selanjutnya akan balik arah juga.
2. CANDLESTICK PERCEPATAN
Body sebuah candle yang lebih besar dari candle sebelumnya menunjukan sebuah antusiasme . Maka ketika banyak trader yang berantusias
membuka posisi , ini akan menghasilkan sebuah tenaga untuk menggerakan market jadi searah dengan jenis antusias itu. Apalagi tidak ada
perlawanan , maka kita bisa memprediksi candle yang akan terbentuk searah dengan candle yang membesar .
3. CANDLESTICK PERLAMBATAN
Kebalikan dari antusias, keraguan trader untuk membuka posisi menyebabkanmarket bergerak melambat. Keraguan ini muncul karena trader
menilai market sudah terlalu tinggi, terlalu rendah, kondisi jenuh atau market berada di zona support & resistance . Dengan tidak adanya
trader yang membuka posisi , maka tidak ada tenaga untuk menggerakan market.
Pada kondisi seperti ini kita harus siap siap membuka posisi balik arah ,karena market akan diambil alih oleh salah satu pihak.
5. CANDLESTICK KONVERGEN
Perlambatan body candle dan sebuah perlawanan (nomer 2 )menunjukan bahwa sebagian besar trader mengharapkan market balik arah.
Namun ketika tiba-tiba muncul sebuah candle yang menunjukan antusias tetap searah dengan trend yang sedang terjadi (moner 3), ini patut
dipertanyakan.
Bisa diibaratkan ketika semua orang menginginkan satu hal, namun ada satu orang menginginkan hal yang berbeda ,maka jika dilihat dari
tenaganya , tenaga satu orang ini sebenarnya kecil dan boleh dikatakan kosong,sehingga sangat mudah untuk dikalahkan .
Kondisi konvergen candle ini bisa juga terjadi karena ada pihak-pihak tertentu yang ingin mendapatkan harga yang terbaik, walaupun sudah
tahu market akan balik arah , namun tetap saja menariknya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dulu untuk mendapatkan harga yang lebih
baik, baru kemudian market dibalik arahkan.
Pada kondisi seperti ini , kita lihat indikator lainnya, jika indikator lain menyatakan konvergen juga,maka kita bisa membuka posisi yang
berlawanan dengan trend yang terjadi.