Anda di halaman 1dari 4

1

Cara Membaca Candlestick Chart


Salah satu cara menganalisa secara teknikal adalah dengan membaca candlestick chart. Menurut
analisa teknikal, dari data yang diberikan candlestick yang telah terbentuk, kita bisa memprediksi seperti
apa candle selanjutnya yang akan terbentuk. Apakah akan candle Naik atau Candle turun. Sehingga jika
kita memiliki gambaran candle apa yang akan terbentuk, kita bisa mengambil keputusan apakah
melakukan buy atau sell.

Secara psikology, candle terbentuk karena adanya tekanan penjualan dan dorongan pembelian.
Perbedaan besarnya tekanan dan dorongan inilah yang kemudian menyebabkan bentuk candlestik
berbeda satu sama lainnya.

Kronologi terbentuknya candlestick :

– Ketika ada banyak pembeli yang melakukan pembelian, harga market semakin meningkat sehingga
pada akhir periode market ditutup diatas harga pembukaan, akhirnya terbentuklah candle Naik ( hijau ) .
Besarnya dorongan beli bisa diukur dari pergerakan market dari Low sampai Close. Semakin besar
dorongannya, maka semakin besar body candle yang terbentuk. Sehingga besarnya body candle hijau ini
menunjukan dominasi pembeli.

– Ketika banyak trader yang melakukan penjualan, harga market semakin turun, sehingga pada akhir
peiode biasanya nilai penutupan market dibawah harga pembukaan. Kondisi inilah yang menyebabkan
candle yang terbentuk berwarna merah (turun). Pada candle Turun ( merah) tekanan penjual diukur dari
High sampai Close. Semakin besar tekanan penjualan, maka harga akan semakin jatuh dan semakin
membentuk body candle merah yang panjang. Sehingga besarnya body candle merah ini menunjukan
besarnya dominasi penjual.

Untuk menentukan arah candle


selanjutnya, ada beberapa hal yang harus
di perhatikan. Yaitu :

1. Perlawanan
2. Percepatan gerak
3. Perlambatan laju
4. Percobaan Balik arah
5. Konvergen
2

1. PERLAWANAN

Pointnya adalah ketika salah satu pihak mendominasi pasar maka candle akan bergerak ke satu arah.
Misalnya ketika Pembeli mendominasi pasar maka candle akan terus searah naik. Selama tidak ada
perlawanan dari penjual ( tidak ada penjualan yang berarti ) candle yang terbentuk mengikuti arah candle
sebelumnya.

Sampai suatu saat sebagian trader merasakan harga sudah terlalu tinggi atau sudah terlalu jenuh, maka
muncul lah aksi penjualan sebagi bentuk perlawanan dari penjual. Salah satu penyebabnya adalah aksi
profit taking.

Bentuk perlawanan ditunjukan oleh ekor candle .Ketika perlawanan lebih besar dari dominasi, maka
selanjutnya pihak yang melakukan perlawanan lah yang menang dan akan terjadi pergantian dominasi
pasar, sehingga trend akan balik arah.Dari sini kita bisa memprediksi bahwa candle selanjutnya akan balik
arah juga.

2. CANDLESTICK PERCEPATAN

Body sebuah candle yang lebih besar dari candle sebelumnya menunjukan sebuah antusiasme.
Maka ketika banyak trader yang berantusias membuka posisi , ini akan menghasilkan sebuah
tenaga untuk menggerakan market jadi searah dengan jenis antusias itu. Apalagi tidak ada
perlawanan, maka kita bisa memprediksi candle yang akan terbentuk searah dengan candle yang
membesar
3

3. CANDLESTICK PERLAMBATAN

Kebalikan dari antusias, keraguan trader untuk membuka posisi menyebabkanmarket bergerak
melambat. Keraguan ini muncul karena trader menilai market sudah terlalu tinggi, terlalu rendah, kondisi
jenuh atau market berada di zona support & resistance . Dengan tidak adanya trader yang membuka
posisi, maka tidak ada tenaga untuk menggerakan market.

Pada kondisi seperti ini kita harus siap siap membuka posisi balik arah, karena market akan diambil alih
oleh salah satu pihak.

4. CANDLESTICK PERCOBAAN BALIK ARAH

Pada posisi market yang jenuh akan ada pihak yang mencoba mengakhiri trend yang terjadi, yang ingin
membalik arah kan sebuah trend. Namun kadang kala usaha itu diawali dengan sebuah test kondisi, yaitu
mengetest apakah market benar -benar bisa dibalik arahkan atau tidak. Ini ditandai dengan ekor candle
panjang yang berlawanan dengan arah trend yang sedang terjadi.

Kronologinya adalah sebelum periode berakhir seolah akan terbentuk candle yang berlawanan arah
dengan candle sebelumnya. Menuju akhir period candle ditarik kembali dan ditutup menjadi searah
dengan candle sebelumnya.
Adanya percobaan balik arah ini mengindikasikan akan terjadi balik arah. Sehingga pada kondisi ini kita
bisa bersiap siap membuka posisi yang melawan trend.
4

5. CANDLESTICK KONVERGEN

Perlambatan body candle dan sebuah perlawanan (nomer 2) menunjukan bahwa sebagian besar
trader mengharapkan market balik arah. Namun ketika tiba-tiba muncul sebuah candle yang
menunjukan antusias tetap searah dengan trend yang sedang terjadi (nomer 3), ini patut
dipertanyakan.

Bisa diibaratkan ketika semua orang menginginkan satu hal, namun ada satu orang menginginkan
hal yang berbeda, maka jika dilihat dari tenaganya, tenaga satu orang ini sebenarnya kecil dan
boleh dikatakan kosong, sehingga sangat mudah untuk dikalahkan .

Kondisi konvergen candle ini bisa juga terjadi karena ada pihak-pihak tertentu yang ingin
mendapatkan harga yang terbaik, walaupun sudah tahu market akan balik arah, namun tetap
saja menariknya menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dulu untuk mendapatkan harga yang lebih
baik, baru kemudian market dibalik arahkan.

Pada kondisi seperti ini, kita lihat indikator lainnya, jika indikator lain menyatakan konvergen
juga, maka kita bisa membuka posisi yang berlawanan dengan trend yang terjadi.

Itulah beberapa hal yang harus diketahui dari candlestik untuk menentukan candlestick
berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai