Anda di halaman 1dari 2

NAMA: DWI RIZKI PRAKOSA

KELAS: XII IPS 2

ABSEN: 08

JENDRAL SUDIRMAN

Jendral Sudirman lahir pada 24 Januari 1916 di Bodas Karangjati, Purbalinggga, Jawa Tengah. Ayahnya
bernama Karsid Karowirodji adalah seorang pekerja di Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas dan ibunya
siyem adalah keturunan wedana rembang.

Sejak umur 8 bulan Sudirman diangkat menjadi anak oleh Toeridowati dan Raden Tjokrosoenaryo
seorang asisten wedana rembang yang masih merupakan saudara dari siyem.

Sudirman merupakan anak yang pandai dan sangat menyukai organisasi. Sudirman mendapatkan
pendidikan formal di sekolah Taman Siswa, kemudian melanjutkan ke HIK (sekolah guru)
Muhammadiyah, Surakarta, tetapi tidak sampai tamat hanya 1 tahun saja.

Saat itu juga Sudirman giat berorganisasi Pramuka Hizbul Wathan, Sudirman juga pernah mengikuti
pendidikan tentara PETA (Pembela Tanah Air) di Bogor. Kemudian Sudirman menjadi guru di sekolah HIS
Muhammadiyah di Cilacap. Kemudian lanjut menjadi kepala sekolah.

Sudirman juga pernah menjadi anggota Badan Pengurus Makanan dan anggota DPR Karesidenan
Banyumas. Ia mendirikan koperasi untuk menolong rakyat dari bahaya kelaparan.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di PETA, ia menjadi komandan Batalyon di Kroya, Jawa Tengah.
Kemduian ia menjadi Panglima Divisi V/Banyumas dengan pangkat Colonel sesudah TKR terbentuk
akhirnya ia terpilih menjadi Panglima Angkatan Perang Republik Indonesia.

Sudirman adalah pahlawan sejati rela berkorban demi bangsa dan Negara Indonesia. Prestasi
pertamanya sebagai tentara setelah keberhasilannya merebut senjata pasukan Jepang dalam
pertempuran di Banyumas, Jawa Tengah.

Pada tanggal 18 Desember 1945 Sudirman dilantik sebagai Jenderal oleh Presiden Soekarno. Sudirman
diangkat menjadi Jenderal di usia yang menginjak 31 tahun.

Beberapa perang yang telah Sudirman pimpin seperti perang melawan tentara Inggris di Ambarawa,
memimpin pasukannya untuk membela Yogyakarta dari serangan Belanda II.

Meskipun dalam keadaan sakit parah, ia tetap bergerilya dalam pembelaan kemerdekaan Republik
Indonesia. Setelah Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik Indonesia Serikat
dalam konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den Haag.
Jendral Sudirman kembali bersama Sukarno dan Hatta ke Jakarta pada tanggal 29 Januari 1950. Jendral
Sudirman meninggal dunia di Magelang, Jawa Tengah, karena sakit TBC parah yang dideritanya dan ia
dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara di Yogyakarta.

Sudirman dikenal sebagai pribadi yang teguh pada prinsip dan keyakinan, dimana ia selalu
mengedepankan kepentingan masyarakat banyak dan bangsa di atas kepentingan pribadinya

Oreintasi : 1 dan 2

Pengenalan peristiwa : 3 dan 4

Konflik : 5 dan6

Puncak konflik : 7,8,9

Penyelesaian: 10 dan 11

Koda: 12

Anda mungkin juga menyukai