Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI PRIORITAS DAN ANALISIS PENYEBAB MASALAH

TINGGINYA ANGKA PENDERITA TEKANAN DARAH TINGGI

YANG TIDAK BEROBAT SECARA TERATUR

DI WILAYAH PUSKESMAS KAMPAR KIRI

TAHUN 2018

I. PROSES IDENTIFIKASI

I.1 PLAN

Kegiatan Plan dimulai pada bulan Januari sampai dengan Desember 2018 melalui
observasi, wawancara dan kunjungan rumah saat Pendataan Keluarga Sehat di wilayah
kerja Puskesmas Kampar Kiri. Metode yang di gunakan dalam kegiatan ini adalah plan,
do, check, action ( PDCA Cycle ).

I.2 IDENTIFIKASI MASALAH POSYANDU


Proses identifikasi masalah didapatkan melalui :
1. Wawancara dengan kepala keluarga
2. Wawancara dengan anggota keluarga
3. Observasi langsung dengan penderita

I.3 MASALAH YANG BERHASIL DI IDENTIFIKASI


I.3.1 ASPEK YANG DINILAI
Tingkat pengetahuan penderita tekanan darah tinggi terhadap dampak
yang ditimbulkan maupun faktor resiko yang mempengaruhi tekanan
darah tinggi,
Dari 20 desa yang ada di wilaayah kerja Puskesmas Kampar Kiri yang telah
dilakukan pendataan Keluarga Sehat, dari total 643 penderita tekanan darah
tinggi, hanya 238 atau 0,37 % penderita yang berobat secara teratur.

I.3.2 MASALAH
a. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap
dampak yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi bila tidak
berobat secara teratur.
b. Kurangnya dukungan dari keluarga terhadap penderita
tekanan darah tinggi untuk berobat secara teratur.
c. Faktor ekonomi masyarakat, karena sebagian masyarakat
tidak ter- cover oleh program JKN.
I.3.3 EVIDENCE BASED
a) Wawancara langsung dengan penderita tekanan darah tinggi.
Mereka tidak akan berobat bila tidak ada keluhan, karena berbagai
alasan, seperti sibuk tidak ada waktu, petugas kesehatan jarang di
tempat, tidak punya uang untuk berobat
b) Wawancara dengan anggota keluarga
Anggapan bila tekanan darah tinggi itu sudah biasa, dan bila mainum
obat pun tidak akan sembuh,
c) Belum pernah dilakukan intervensi pendekatan Keluarga Sehat

1.4. PENENTUAN PRIORITAS MASALAH

Prioritas masalah ditentukan berdasarkan system seleksi yang


menggunakan dua unsur, yaitu ( urgensi/ kepentingan, solusi,
kemampuan dalam mengubah dan biaya ), serta skor ( 1, 2, 3 ) yaitu :
1) Urgensi/ kepentingan
 Nilai 1 tidak penting
 Nilai 2 penting
 Nilai 3 sangat penting
2) Solusi
 Nilai 1 tidak mudah
 Nilai 2 mudah
 Nilai 3 sangat mudah
3) Kemampuan mengubah
 Nilai 1 tidak mudah
 Nilai 2 mudah
 Nilai 3 sangat mudah
4) Biaya
 Nilai 1 tinggi
 Nilai 2 sedang
 Nilai 3 rendah

Kriteria dan skor ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama masing – masig


program. Total skor dari masing-masing kriteria merupakan penentu prioritas masalah, yaitu
masalah dengan total skor paling tinggi menjadi ranking pertama dan menjadi prioritas masalah
untuk dicari penyelesaian masalahnya. Penentuan prioritas masalah dibuat didalam table sebagai
berikut :
TABEL 1 :

Kriteria Masalah

Kriteria masalah Urgens Solusi Kemampuan Biaya Total Ranking


i untuk
merubah
Rendahnya tingkat 3 3 3 3 81 1
pengetahuan
masyarakat terhadap
dampak tekanan
darah tinggi bila
tidak berobat secara
teratur
Ketidak pedulian 2 2 2 3 16 3
atau rendahnya
tingkat kesadaran
penderita karena
tidak ada dukungan
dari keluarga untuk
berobat secara
teratur
Belum ada intervensi 3 2 3 3 54 2
pendekatan keluarga
sehat

1.5. ANALISIS PENYEBAB MASALAH

Berdasarkan tabel penentuan prioritas masalah di atas, didapatkan masalah prioritas utama
penyebab rendahnya cakupan penderita tekanan darah tinggi yang berobat secara teratur
diwilayah kerja Puskesmas Kampar Kiri sebagai akibat Rendahnya tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap dampak yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi bila tidak
berobat secara teratur, Kurangnya dukungan dari keluarga terhadap penderita tekanan
darah tinggi untuk berobat secara teratur, Faktor ekonomi masyarakat, karena tidak
semua penderita tekanan darah tinggi ter- cover oleh program JKN.

TABEL 2 : Analisis penyebab masalah


MASALAH PENYEBAB MASALAH EVIDENCE BASED
Rendahnya tingkat METHODE : 1. Wawancara
pengetahuan 1. Belum ada intervensi Tim pendataan
masyarakat terhadap pendekatan KS Keluarga Sehat
dampak yang 2. Penderita belum peduli dengan
ditimbulkan oleh terhadap dampak yang di penderita
tekanan darah tinggi akibatkan oleh tekanan 2. Wawancara
bila tidak berobat darah tinggi. tim pendataan
secara teratur, KS dengan
Kurangnya dukungan keluarga
MAN : 3. Wawancara
dari keluarga terhadap
1. Rendehnya tingkat Tim pendataan
penderita tekanan
pengetahuan penderita Keluarga Sehat
darah tinggi untuk
tekanan darah tinggi dengan
berobat secara teratur,
2. Kurangnya dukungan dari penderita
Faktor ekonomi
keluarga agar berobat 4. Wawancara
masyarakat, karena
secara teratur tim pendataan
tidak semua penderita
KS dengan
tekanan darah tinggi
keluarga
ter- cover oleh program
MATERIAL : 5. Wawancara
JKN.
1. Kurangnya informasi Tim pendataan
tentang penyakit tekanan Keluarga Sehat
darah tinggi. dengan
penderita
6. Wawancara
tim pendataan
KS dengan
keluarga

MONEY : 1. Wawancara
1. Faktor ekonomi penderita dengan kepala
2. Tidak mempunyai JKN desa.

ENVIRONMENT : Observasi dan


Kebiasaan mengabaikan faktor wawancara langsung
resiko penyebab tekanan darah
tinggi, seperti kebiasaan
merokok, mengkonsumsi
makanan yang beresikao
menaikkan tekanan darah,
kurang aktifitas fisik, kurang
makan buah dan sayur.

1.6. ANALISIS FISHBONE ISHIKAWA


Dibawah ini dapat dilihat hubungan antara kelimat factor tersebut dengan menggunakan
analisis Fishbone Ishikawa.

Anda mungkin juga menyukai