Anda di halaman 1dari 6

PENILAIAN KEMBALI (REVALUASI) AKTIVA TETAP

A. Perlakuan Akuntansi
Berdasarkan paragraf 29 PSAK No.16, tentang Aktiva Tetap Dan Aktiva Lain-lain, dinyatakan
bahwa : Penilaian kembali atau revaluasi aktiva tetap pada umumnya tidak diperkenankan karena
Standar Akuntansi Keuangan menganut penilaian aktiva berdasarkan harga perolehan atau harga
pertukaran.
Penyimpangan dari ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan ketentuan pemerintah. Dalam hal
ini laporan Keuangan harus menjelaskan mengenai penyimpangan dari konsep harga perolehan di
dalam penyajian aktiva tetap serta pengaruh penyimpangan tersebut terhadap gambaran Keuangan
perusahaan.
Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai buku aktiva tetap dibukukan dalam akun modal dengan
nama “Selisih penilaian kembali aktiva tetap”.
Sehubungan dengan revaluasi aktiva tetap ini, peraturan pemerintah dibidang perpajakan
mengijinkan perusahaan yang memenuhi syarat tertentu untuk melakukan revaluasi.

B. Perlakuan Perpajakan

1. Dasar Hukum
Di tahun 2008, telah ditetapkan PMK no.79/PMK.03/2008 yang mengatur tentang Penilaian
Kembali Aktiva Tetap Untuk Tujuan Perpajakan. Peraturan tersebut mulai berlaku tanggal 23
Mei 2008 dan meggantikan KMK 486/KMK.03/2002.

2. Subyek Revaluasi
WP yang dapat melakukan revaluasi adalah Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha
tetap (BUT), tidak termasuk perusahaan yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan
dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat, dengan mengajukan permohonan
ke DJP.

WP yang melakukan revaluasi harus memenuhi semua kewajiban pajaknya sampai dengan
masa pajak terakhir sebelum masa pajak dilakukannya penilaian kembali.

Catatan :
Dengan demikian WP Orang Pribadi tidak diijinkan untuk melakukan revaluasi, karena bagi
WP Orang Pribadi sulit untuk memisahkan asset pribadi dengan asset usaha.

3. Obyek Revaluasi
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan terhadap :
            
a. seluruh aktiva tetap berwujud, termasuk tanah yang berstatus hak milik atau hak guna
bangunan; atau        
b. seluruh aktiva tetap berwujud tidak termasuk tanah,

yang terletak atau berada di Indonesia, dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak.  

Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka
waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap perusahaan terakhir yang
dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan ini.

1
Catatan :
Jelas bahwa yang dapat di revaluasi adalah asset perusahaan yang ada dalam akun Aktiva Tetap.
Sedangkan aktiva perusahaan yang diniatkan untuk diperdagangkan tidak dapat di revaluasi.

4. Dasar Revaluasi
Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai
wajar aktiva tetap tersebut yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari
Pemerintah.

Dalam hal nilai pasar atau nilai wajar yang ditetapkan oleh perusahaan jasa penilai atau ahli
penilai ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak
menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva yang bersangkutan.

Penilaian kembali aktiva tetap perusahaan dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
tahun sejak tanggal laporan perusahaan jasa penilai atau ahli penilai.

5. PPh atas Revaluasi


Atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku fiskal semula
dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 10% (sepuluh persen).

Perusahaan yang karena kondisi keuangannya tidak memungkinkan untuk melunasi sekaligus
Pajak Penghasilan yang terutang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, dapat mengajukan
permohonan pembayaran secara angsuran paling lama 12 (dua belas) bulan sesuai ketentuan
Pasal 9 ayat (4) UU KUP.

Catatan :
Di ketentuan sebelumnya, KMK 486/KMK.03/2002, diatur bahwa PPh final revaluasi
dikenakan atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku
fiskal semula, setelah dikurangi kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya yang masih
dapat di kompensasi.

6. Penyusutan Aktiva Tetap Sehubungan Dengan Revaluasi

a. Sebelum bulan dilakukannya Revaluasi


Dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah dasar penyusutan fiskal pada awal tahun pajak
yang bersangkutan.
Sisa masa manfaat fiskal aktiva tetap adalah sisa manfaat fiskal pada awal tahun pajak yang
bersangkutan.
Perhitungan penyusutannya dihitung secara prorata sesuai dengan banyaknya bulan dalam
bagian tahun pajak tersebut.

b. Sejak bulan dilakukannya Revaluasi


Dasar penyusutan fiskal aktiva tetap yang telah memperoleh persetujuan penilaian kembali
adalah nilai pada saat penilaian kembali.

Masa manfaat fiskal aktiva tetap yang telah dilakukan penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan disesuaikan kembali menjadi masa manfaat penuh untuk kelompok aktiva
tetap tersebut.

Perhitungan penyusutan dimulai sejak bulan dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan.

2
Penyusutan fiskal aktiva tetap yang tidak memperoleh persetujuan penilaian kembali aktiva
tetap perusahaan, tetap menggunakan dasar penyusutan fiskal dan sisa manfaat fiskal semula
sebelum dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap perusahaan.

7. Pengalihan Aktiva tetap Setelah Revaluasi


Dalam hal perusahaan melakukan pengalihan aktiva tetap sebelum batas waktu yang ditentukan
akan dikenakan tambahan PPh yang bersifat final sebesar : tarif tertinggi PPh WP Badan
Dalam Negeri yang berlaku pada saat revaluasi dikurangi 10% dikenakan atas selisih lebih
penilaian kembali diatas nilai sisa buku fiskal semula.
Batas waktu yang ditentukan tersebut adalah sbb :

a. Aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua) yang telah memperoleh
persetujuan penilaian kembali sebelum berakhirnya masa manfaat yang baru sebagaimana
dimaksud dalam butir 6.b.; atau        
b. Aktiva tetap kelompok 3 (tiga), kelompok 4 (empat), bangunan, dan tanah yang telah
memperoleh persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 10 (sepuluh)
tahun,        

Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap perusahaan dengan nilai sisa buku fiskal pada saat
pengalihan merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan UU PPh.

Tambahan PPh tersebut diatas tidak berlaku bagi :


a. Pengalihan aktiva tetap perusahaan yang bersifat force majeur berdasarkan keputusan
atau kebijakan Pemerintah atau keputusan Pengadilan;        
b. Pengalihan aktiva tetap perusahaan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau
pemekaran usaha yang mendapat persetujuan; atau        
c. Penarikan aktiva tetap perusahaan dari penggunaan karena mengalami kerusakan
berat yang tidak dapat diperbaiki lagi.

8. Penyajian Dalam Neraca


Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan di atas nilai sisa buku komersial
semula setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam butir 5
diatas, harus dibukukan dalam neraca komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih
Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan Tanggal ........................"

9. Kapitalisasi Selisih Lebih Revaluasi


Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa penyetoran yang
berasal dari kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap perusahaan, sampai dengan
sebesar selisih lebih penilaian kembali secara fiskal sebagaimana dimaksud dalam butir 5
diatas, bukan merupakan Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g UU PPh jo. Pasal
1 huruf b PP No.138 Tahun 2000.

Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal sebagaimana dimaksud pada butir 5
lebih besar daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial sebagaimana dimaksud
pada butir 8, pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa
penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak, hanya sampai dengan sebesar selisih
penilaian kembali secara komersial.

10. Contoh Penghitungan

Contoh 9
PT. KUDA HITAM memiliki daftar aktiva per tanggal 31 Desember 2007 sbb :

  Perolehan Komersial Fiskal

3
Mas Mas
Aktiva Tetap Rp Tgl. a Nilai Buku a Nilai Buku
Kelompok 1 50.000.000 01/01/05 5 20.000.000 4 12.500.000
Kelompok 2 450.000.000 01/05/05 10 330.000.000 8 300.000.000
Kelompok 3 800.000.000 01/06/05 15 662.222.222 16 670.833.333
2.000.000.00 1.760.000.00 1.700.000.00
Kelompok 4 0 01/01/05 25 0 20 0
3.300.000.00 2.772.222.22 2.683.333.33
  0     2   3
Pada tahun 2008, perusahaan berniat melakukan revaluasi atas aktiva tetap yang dimilikinya.
Untuk itu perusahaan menggunakan jasa penilai yang diakui untuk menilai aktiva tetapnya. Dari
hasil penilaian diketahui nilai pasar wajar dan sisa manfaat aktiva per tanggal 1 Mei 2008 sbb :

  Revaluasi
Mas
Aktiva Tetap a Nilai Wajar
Kelompok 1 3 15.000.000
Kelompok 2 8 500.000.000
Kelompok 3 14 750.000.000
2.000.000.00
Kelompok 4 24 0
3.265.000.00
    0

Hitunglah PPh final Revaluasi dan tentukan nilai yang harus disajikan dalam neraca

Jawab :
Terlebih dulu tentukan nilai sisa buku, baik komersial maupun fiskal, pada saat revaluasi. Sbb :

Penyusutan Jan-April 2008 (4 bulan) & Nilai Buku per 1 Mei 2008
  Komersial Fiskal
Penyusuta Penyusuta
Aktiva Tetap n Nilai Buku n Nilai Buku
Kelompok 1 3.333.333 16.666.667 4.166.667 8.333.333
Kelompok 2 15.000.000 315.000.000 18.750.000 281.250.000
Kelompok 3 17.777.778 644.444.444 16.666.667 654.166.667
1.733.333.33 1.666.666.66
Kelompok 4 26.666.667 3 33.333.333 7
2.709.444.44 2.610.416.66
  62.777.778 4 72.916.667 7

Setelah itu dapat ditentukan PPh final atas revaluasi dan nilai yang disajikan di Neraca, sbb :

PPh Final Revaluasi


3.265.000.00
Nilai Pasar Wajar 0
-
2.610.416.66
Nilai Buku Fiskal 7
Selisih lebih Fiskal 654.583.333
PPh Final 10% 65.458.333
Selisih lebih Fiskal setelah PPh 589.125.000

Penyajian Dalam Neraca


Nilai Pasar Wajar 3.265.000.00

4
0
-
2.709.444.44
Nilai Buku Komersial 4
Selisih lebih Komersial 555.555.556
PPh Final -65.458.333
Selisih lebih Komersial setelah
PPh 490.097.222

Jurnal
Beban PPh Revaluasi 65.458.333
Kas 65.458.333

3.265.000.00
Aktiva Tetap (baru) 0
Akumulasi Penyusutan 590.555.555
3.300.000.00
Aktiva Tetap 0
Beban PPh Revaluasi 65.458.333
Selisih Revaluasi Aktiva
Tetap 490.097.222

Contoh 10
Melanjutkan contoh 9 diatas, hitunglah penyusutan yang harus dilakukan di tahun 2008 setelah
revaluasi, baik secara komersial maupun fiskal.

Jawab :
Penyusutan Setelah Revaluasi - Mei-Des 2008 (8 bulan) & Nilai Buku per 31 Des 08
  Nilai Komersial Fiskal
Mas Penyusuta Mas Penyusuta
Aktiva Tetap Rp a n Nilai Buku a n Nilai Buku
Kelompok 1 15.000.000 3 3.333.333 11.666.667 4 2.500.000 12.500.000
Kelompok 2 500.000.000 8 41.666.667 458.333.333 8 41.666.667 458.333.333
Kelompok 3 750.000.000 14 35.714.286 714.285.714 16 31.250.000 718.750.000
2.000.000.00 1.944.444.44 1.933.333.33
Kelompok 4 0 24 55.555.556 4 20 66.666.667 3
3.265.000.00 136.269.84 3.128.730.15 142.083.33 3.122.916.66
  0   1 9   3 7

Masa manfaat komersial menggunakan sisa manfaat hasil revaluasi, sedangkan masa manfaat
fiskal menggunakan masa manfaat penuh sesuai ketentuan.

Contoh 11
Melanjutkan contoh 9 diatas, apabila PT. KUDA HITAM berniat untuk melakukan kapitalisasi
selisih lebih revaluasi tersebut menjadi saham, tentukan jumlah kapitalisasi yang bukan
merupakan obyek pajak.

Jawab :
Dari pembahasan diatas ditentukan bahwa kapitalisasi selisih lebih revaluasi menjadi saham
yang bukan merupakan obyek pajak bagi yang menerimanya adalah sebesar selisih lebih
penilaian kembali secara fiskal, yaitu Rp.589.125.000. Tetapi jika nilai tersebut melebihi selisih
lebih penilaian kembali secara komersial, maka kapitalisasi yang bukan obyek pajak adalah
sejumlah selisih lebih penilaian kembali secara komersial.

5
Dengan demikian nilai kapitalisasi yang bukan obyek pajak adalah sebesar selisih lebih
penilaian kembali secara komersial, yaitu Rp.490.097.222.

Contoh 12
Melanjutkan contoh 9 dan contoh 10 diatas, apabila PT. KUDA HITAM menjual aktiva
kelompok 2 pada tanggal 1 November 2009 dengan harga Rp.450.000.000, apa kosekuensi
perpajakan bagi perusahaan ?

Jawab :
Dalam hal ini perusahaan menjual aktiva tetap yang di revaluasi sebelum batas waktu yang
ditentukan, sehingga perusahaan harus menanggung tambahan PPh atas pengalihan ini, sbb :

Tambahan PPh Final Revaluasi


Atas Pengalihan Aktiva Kel 2
Nilai Pasar Wajar 500.000.000
Nilai Buku Fiskal -281.250.000
Selisih lebih
Fiskal 218.750.000
PPh Final 20% 43.750.000

Disamping itu, bila pada saat pengalihan terjadi keuntungan maka merupakan obyek
pajak yang harus dilaporkan dalam SPT Tahunan, sbb :
Keuntungan Pengalihan Aktiva
458.333.33
Nilai Buku Fiskal 31/12/08 3
Penyusutan Jan-Okt 09 52.083.333
406.250.00
Nilai Buku Fiskal 31/10/09 0
450.000.00
Harga Jual 0
Keuntungan 43.750.000

Anda mungkin juga menyukai