Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

Kata pengantar.......................................................................................................2
Daftar isi .................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan ................................................................................................4
1. Latar belakang.............................................................................................4
2. Rumusan masalah ......................................................................................5
3. Tujuan..........................................................................................................5
Bab II Pembahasan ...............................................................................................6
1. Pengertian stress ........................................................................................6
2. Tanda dan gejala stress ..............................................................................6
3. Penyebab stress .........................................................................................7
4. Factor-faktor resiko stress ...........................................................................7
5. Cara mengatasi stress ................................................................................8
6. Gangguan kesehatan yang diakibatkan stress ...........................................8
Bab III Penutup ......................................................................................................10
1. Kesimpulan ..................................................................................................10
Daftar Pustaka .......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Stres adalah suatu kondisi yang mengganggu individu baik secara mental dan
fisik, hasil dari interaksi individu dengan lingkungan dan dianggap sebagai ancaman
terhadap kesejahteraan individu.1 Stres ini dapat dialami baik dalam kehidupan sosial,
akademik, maupun pekerjaan. Meskipun stres ini dapat menjadi suatu sumber motivasi,
namun stres yang berlebih justru dapat melemahkanindividu.2 Stres yang terjadi di
lingkungan pendidikan disebut sebagai stres akademik. Stres akademik merupakan
ketegangan yang dialami mahasiswa terkait dengan kegiatan
pembelajaranyangdijalani.3 Kondisi stres ini mendorong terjadinya prubahan perilaku
pada mahasiswa seperti penurunan minat dan efektifitas, penurunan energi, cenderung
mengekspresikan pandangan sinis pada orang lain, perasaan marah, kecewa, frustrasi,
bingung, putus asa serta melemahkan tanggung jawab.
Stres merupakan sebuah bentuk respon tubuh seseorang yang memiliki beban
pekerjaan berlebihan. Jika seseorang tersebut tidak sanggup mengatasinya, maka
orang tersebut dapat mengalami gangguan dalam menjalankan pekerjaan (Hawari,
2011). Para pekerja di rumah sakit, juga beresiko mengalami stres. Beberapa
penelitian terhadap tingkat stres anggota staf rumah sakit di Jepang menyebutkan
bahwa, dokter dan perawat memiliki risiko lebih tinggi mengalami stres hingga
menyebabkan gangguan depresi daripada pekerja lain (Tsai & Liu, 2012). Penelitian
lain dilakukan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menunjukkan
terdapat 50,9% perawat mengalami stres (Prihatini, 2007). Pada saat mengalami stres,
tanpa kita sadari tubuh selalu melakukan manajemen stres. Manajemen dalam
menghadapi stres ini merupakan cara yang dilakukan agar kekebalan dirinya terhadap
stres dapat ditingkatkan. Manajemen stres yang efektif akan menghasilkan adaptasi
yang menetap sehingga menimbulkan kebiasaan baru atau perbaikan dari situasi yang
lama, sedangkan manajemen stres yang tidak efektif akan berakhir dengan maladaptif
yaitu perilaku yang menyimpang dan merugikan diri sendiri, orang lain ataupun
lingkungan. Manajemen stres yang digunakan setiap individu bermacam-macam antara
lain dengan makan, banyak tidur, minum minuman keras/alkohol, berdzikir, dan
merokok. Merokok merupakan salah satu contoh dari strategi manajemen yang tidak
efektif namun banyak disukai. Meskipun semua orang mengetahui akibat negatif dari
merokok, tetapi jumlah perokok semakin meningkat dan usia perokok semakin
bertambah muda (Hawari, 2011).
Stres merupakan hal yang tidak bisa dilepaskandari kehidupan sehari-hari.
Stresini tidak akan muncul begitu saja tanpa adanya penyebab ataupun faktor yang
mempengaruhi. Pada mahasiswa kedokteran, kejadian stres dipengaruhi oleh beberapa

2
faktor internal seperti kondisi fisik, motivasi, dan tipe kepribadian. Selain itu, terdapat
juga faktor eksternal seperti keluarga, stresor akademik, dan masalah keuangan.
B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian stress?


2. Apakah tanda dan gejala stress?
3. Apa saja penyebab stress?
4. Sebutkan factor-faktor resiko stress?
5. Bagaimana cara mengatasi stress?
6. Gangguan kesehatan yang diakibatkan stress?

C. Tujuan

1. Mengetahui emosi dalam kehidupan manusia


2. Mengetahui macam-macam emosi

3
BAB II
PEMBAHASAN
1) Pengertian stress

Stress adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik  yang bereaksi ketika
menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dengan kata lain, stress merupakan
cara tubuh Anda menanggapi jenis tuntutan, ancaman, atau tekanan apa pun. Ketika
merasa terancam, sistem saraf Anda merespon dengan melepaskan aliran hormon
stres, antara lain hormon adrenalin dan kortisol. Kedua hormon ini dapat memunculkan
suatu reaksi pada tubuh Anda, antara lain jantung berdebar cepat, otot tubuh
menegang, tekanan darah meningkat, dan bahkan napas jadi lebih cepat. Reaksi ini
disebut “fight-or-flight” alias respon stress.

Dalam bentuk yang paling parahnya, tekanan psikologis serta fisik ini bisa bikin
tubuh Anda menerima kekuatan tambahan untuk membela diri. Misalnya mendorong
Anda untuk menginjak rem guna menghindari kecelakaan. Secara tidak langsung,
tekanan psikologis dan fisik ini dapat membuat Anda berupaya menyelamatkan diri
Anda pada sesuatu yang mendesak dan berbahaya.

Namun, jika kondisi tekanan psikologis ini berlangsung cukup lama dan
berlangsung terus-menerus, ini akan membahayakan kesehatan mental serta fisik
Anda. Antara lain seperti:

 masalah kesehatan jiwa seperti depresi dan gangguan kecemasan


 penyakit jantung
 hipertensi
 masalah pencernaan seperti IBS

2) Tanda dan gejala stress

Gejala umum dari stress bisa berupa:

 menjadi mudah marah, frustrasi, dan murung


 merasa kewalahan, seperti akan kehilangan kendali atau harus mengambil
kendali
 merasa kesulitan untuk bersantai dan menenangkan pikiran
 merasa rendah diri, kesepian, tidak berharga, dan dapat berujung depresi

4
 menghindari orang lain
 tidak berenergi
 sakit kepala
 sakit perut
 pegal linu, nyeri
 insomnia
 merasa khawatir secara terus-menerus
 ketidakmampuan untuk fokus
 penilaian yang buruk
 pesimis
 perubahan nafsu makan
 kebiasaan gugup

3) Penyebab stress

Situasi dan tekanan psikologis yang memicu munculnya stress dikenal


sebagai stressor. Ada beberapa penyebab, yaitu alasan eksternal, alasan internal, dan
stress pasca-trauma.

Penyebab eksternal, antara lain:

 perubahan besar dalam hidup


 sekolah atau pekerjaan
 kesulitan dalam hubungan
 masalah keuangan
 terlalu sibuk
 anak-anak dan keluarga

Contoh penyebab internal:

 kesehatan Anda, terutama jika anda memiliki penyakit kronis seperti penyakit
jantung, diabetes, atau artritis
 masalah emosional seperti depresi, kesedihan, penyesalan atau rendah diri
 omongan diri atau pikiran yang negatif
 ekspektasi yang tidak realistis atau Anda perfeksionisme

5
 pemikiran yang kaku, kurang santai, atau kurang bercanda tawa dengan teman

4) Faktor-faktor resiko stress

Ada banyak faktor yang meningkatkan risiko Anda terkena stress, antara lain:

 mengalami peristiwa traumatis di masa lalu


 memiliki riwayat gangguan stres
 memiliki riwayat jenis-jenis masalah mental tertentu
 memiliki riwayat gejala disosiatif selama peristiwa traumatis

5) Cara mengatasi stress

 Evaluasi psikiatri untuk menentukan penyebab kondisi ini


 Rawat inap jika Anda berisiko untuk bunuh diri atau melukai orang lain
 Obat untuk meredakan gejala, seperti obat-obatan anti-kecemasan, selective
serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), dan antidepresan.
 Terapi perilaku kognitif
 Terapi berbasis paparan
 Hipnoterapi

6) Gangguan kesehatan yang diakibatkan stress


Stres yang terjadi sesekali dan hilang setelah faktor pencetusnya teratasi,
sebenarnya merupakan hal yang normal dan wajar terjadi. Akan tetapi, Anda perlu
waspada jika gejala stres yang dirasakan sering muncul, tidak jelas apa penyebabnya,
atau jika sudah berlangsung dalam waktu yang cukup lama.
Jika dibiarkan berkepanjangan, gejala stres lama-kelamaan bisa menyebabkan Anda
lebih berisiko terkena berbagai masalah kesehatan, seperti:
1. Sakit kepala dan otot kaku
Ketika gejala stres muncul, otot-otot tubuh akan menegang dan terasa kaku.
Selain itu, stres berlebihan juga sering kali dapat menimbulkan keluhan sakit kepala.
Keluhan tersebut biasanya akan membaik dengan sendirinya setelah Anda rileks atau
terbebas dari stres.
2. Rambut rontok
Stres bisa menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut lebih
cepat rontok. Normalnya, rambut rontok sekitar 100 helai per hari. Saat stres, rambut
rontok bisa mencapai setengah atau tiga perempat dari keseluruhan rambut. Bahkan,
rambut Anda bisa rontok hanya karena disisir atau saat keramas.

6
3. Masalah kulit
Saat sedang stres, hormon stres di dalam tubuh Anda akan meningkat.
Perubahan hormon ini dapat membuat kulit Anda cenderung lebih berminyak, sehingga
Anda pun rentan berjerawat ketika mengalami gejala stres. Tak hanya itu, stres juga
bisa menyebabkan kambuhnya gejala penyakit kulit tertentu, seperti eksim, psoriasis,
dan rosacea.
4. Susah tidur
Salah satu gejala stres adalah susah tidur atau tidur yang terasa kurang
nyenyak. Jika Anda mengalaminya, hal ini seiring waktu bisa membuat Anda berisiko
mengalami gangguan tidur, seperti insomnia. Akibatnya, Anda akan menjadi sering
lelah, susah berkonsentrasi, hingga berisiko mengalami berbagai gangguan kesehatan
mental seperti depresi dan gangguan cemas.

7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Stress adalah sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika
menghadapi situasi yang dianggap berbahaya. Dalam bentuk yang paling parahnya,
tekanan psikologis serta fisik ini bisa bikin tubuh Anda menerima kekuatan tambahan
untuk membela diri. Secara tidak langsung, tekanan psikologis dan fisik ini dapat
membuat Anda berupaya menyelamatkan diri Anda pada sesuatu yang mendesak dan
berbahaya. Namun, jika kondisi tekanan psikologis ini berlangsung cukup lama dan
berlangsung terus-menerus, ini akan membahayakan kesehatan mental serta fisik
Anda. Situasi dan tekanan psikologis yang memicu munculnya stress dikenal sebagai
stressor. Stres yang terjadi sesekali dan hilang setelah faktor pencetusnya teratasi,
sebenarnya merupakan hal yang normal dan wajar terjadi. Ketika gejala stres muncul,
otot-otot tubuh akan menegang dan terasa kaku. Rambut rontok. Stres bisa
menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan rambut lebih cepat rontok. Saat
sedang stres, hormon stres di dalam tubuh Anda akan meningkat. Salah satu gejala
stres adalah susah tidur atau tidur yang terasa kurang nyenyak.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/stress/#gref
https://www.alodokter.com/sering-alami-gejala-stress-waspadai-penyakit-ini

Anda mungkin juga menyukai