Anda di halaman 1dari 12

PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA JAM TERAKHIR:

PERMASALAHAN DAN SUATU SOLUSI YANG DITAWARKAN

Tuti Supriyanti Asofi


SMA Negeri 1 Karangreja-Purbalingga

Abstrak

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan respon siswa terhadap pelajaran Geografi yang
diberikan di jam pelajaran terakhir di kelas XI IPS-3 di SMA Negeri 1 Karangreja pada tahun akademik 2010/2011.
Pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran inovatif. Permasalahan yang penulis rumuskan untuk
mengungkap fenomena di atas adalah “ model pengajaran inovatif apa yang mampu meningkatkan tanggapan siswa
terhadap Geografi pada kelas yang diteliti? Pembelajaran dikatakan berhasil apabila respon siswa tinggi dalam
proses pembelajaran. Respon tinggi dapat dicapai jika faktor-faktor belajar mendukung proses pembelajaran, termasuk
persiapan guru dan penyajian bahan, sikap guru terhadap subjek dan siswa, kesiapan, minat, dan prestasi, dan siswa
siswa sikap terhadap subyek dan guru. Hasil penelitian menunjukkan dampak positif pada penggunaan model mengajar
pada proses belajar mengajar pelajaran Geografi. Tanggapan siswa meningkat secara signifikan selama perlakuan
dalam penelitian. Penerapan model pengajaran PARAMEK dalam proses belajar mengajar mata pelajaran Geografi
membuat siswa aktif, bekerja dengan semangat yang baik dan menikmati proses dalam kelas. Hal ini dapat dilihat
dari hasil evaluasi pengamatan.

Kata kunci: Model mengajar PARAMEK, tanggapan siswa, prestasi

PENDAHULUAN siswanya berasal dari daerah sekitar kecamatan


Penelitian ini merupakan suatu penelitian tindakan Karangreja yang masih tergolong pedesaan dengan
kelas (PTK) yang tujuan akhirnya adalah untuk kondisi ekonomi menengah ke bawah. Kesadaran
meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini untuk bersekolah pada masyarakat sekitar kecamatan
penulis lakukan dalam rangka meningkatkan respons Karangreja masih tergolong rendah. Hal ini tercermin
siswa terhadap pembelajaran Geografi pada jam dengan kurangnya kesadaran siswa bahwa belajar
terakhir pada kelas XI IPS-3 SMA Negeri 1 Karangreja adalah suatu kebutuhan untuk menyongsong masa
tahun pelajaran 2010/2011, dengan menerapkan depan mereka sendiri. Hal ini juga terjadi pada kelas
pembelajaran inovatif. Inovasi pembelajaran yang XI IPS 3.
dimaksud adalah dengan menerapkan konsep Kelas XI IPS 3 mendapat jadwal mata pelajaran
pembelajaran PARAMEK (Pembelajaran, Aktif, Geografi pada jam terakhir. Dengan jadwal seperti ini
Rekreatif, Aplikatif, Menantang, Efektif dan pembelajaran menjadi kurang efektif. Hal ini dapat
Kontekstual). dilihat dari rendahnya respons siswa kelas XI IPS3
SMA N 1 Karangreja merupakan salah satu baru terhadap mata pelajaran Geografi. Rendahnya renspon
SMA di kabupaten Purbalingga. Sebagian besar siswa- siswa terhadap mata pelajaran Geografi pada jam

Jurnal Geografi 33
tersebut ditandai dengan a) hanya sekitar 50% siswa menerapkan hasil pembelajaran dalam kehidupan
yang memperhatikan pelajaran b) tidak ada siswa yang sehari-hari.
berani menjawab pertanyaan guru atas inisiatif sendiri,
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut,
c) tidak ada siswa yang berani bertanya tentang materi
penulis tertarik untuk melakukan PTK dengan judul “
pelajaran yang disampaikan, dan d) tidak ada siswa
Meningkatkan Respon Siswa Terhadap Mata
yang berani mengemukakan pendapat.
Pelajaran GEOGRAFI Pada Jam Terakhir Melalui
Hal yang menyebabkan kondisi ini adalah bahwa, Pembelajaran Inovatif Pada Kelas XI IPS-3 SMA
selama ini pembelajaran Geografi pada jam terakhir Negeri 1 Karangreja”
dilaksanakan dengan cara a) penyampaian materi hanya
dengan metoda ceramah yang diberi selingan tanya METODE PENELITIAN
jawab, baik di awal, tengah-tengah, maupun di akhir
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas
pembelajaran, b) pemberian tugas pada siswa tidak di
XI IPS-3 SMA Negeri 1 Karangreja, Kabupaten
awasi dan hasilnya tidak di nilai oleh guru, c) pengawasan
Purbalingga. Penelitian ini dilaksanankan pada kelas
pada siswa saat kegiatan pembelajaran kurang, d) tidak
tersebut yang mempunyai permasalahan yang berkaitan
mendorong siswa untuk aktif bertanya. Tampaknya
dengan rendahnya respon siswa terhadap pembelajaran
model pembelajaran seperti ini tidak mendorong siswa
Geografi pada jam terakhir.
merespons pembelajaran dengan baik.
Subyek yang terlibat dalam penelitian ini
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, guru dituntut
adalah 37 siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 1
mampu a) mengubah model pembelajaran agar lebih
Karangreja pada semester genap tahun pelajaran 2010/
menarik, b) memperbaiki pertanyaan guru, c)
2011. Dari jumlah siswa tersebut 17 adalah siswa laki-
menggunaan TIK dalam pembelajaran, d) melibatkan
laki dan 20 adalah siswa perempuan. Data diperoleh
siswa secara aktif dalam pembelajaran, e) melakukan
langsung dari subyek penelitian melalui pengamatan,
pendekatan kepada siswa, dan f) memberikan
skala likert, dan nilai presentasi, yang terdiri dari data
penghargaan baik secara meterial maupun immaterial.
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif dalam
Pada intinya, guru harus mampu melakukan
penelitian ini berupa indikator tujuan penelitian tindakan
pembelajaran inovatif bisa meningkatkan respons siswa.
yang terdiri dari a) jumlah siswa yang berani bertanya
Pembelajaran PARAMEK memiliki potensi tentang materi pelajaran yang disampaikan, b) jumlah
a)mendorong siswa untuk lebih aktif dalam siswa yang berani menjawab pertanyaan guru atas
pembelajaran dan lebih tertarik pada materi yang inisiatif sendiri, dan c) jumlah siswa yang berani
diajarkan, b) menjadikan siswa lebih merasa dihargai mengemukakan pendapat. Sedangkan, data kualitatif
hasil pekerjaannya, c) menantang siswa lebih berani berupa deskripsi hasil observasi, dokumentasi, dan
untuk bertanya tentang materi yang disampaikan, d) diskusi yang dilakukan peneliti sesuai dengan
menciptakan suasana kelas tetap menarik dan pengelompokkan pada aspek-aspek yang diobservasi.
menyenangkan, dan e) menjadikan siswa mampu

34 Volume 8 No. 1 Januari 2011


Desain penelitian dalam penelitian tindakan kelas jam terakhir, yakni rendahnya respon siswa
ini, mengacu pada model Kurt Lewin sebagaimana terhadap pembelajaran.
terdapat dalam modul PTK yang diterbitkan Tim PUDI 2. Melakukan identifikasi pembelajaran yang selama
DIKDASMEN LEMLIT UNY. Komponen pokok ini dilaksanakan oleh guru yang menyebabkan
dalam penelitian tindakan kelas Kurt Lewin adalah: rendahnya respon siswa terhadap mata pelajaran
Perencanaan (planning), Tindakan (acting), Pengamatan Geografi pada jam terakhir tersebut.
(observing), dan Refleksi (reflecting).
3. Menyususn alternative penyelesaian masalah untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Alternatif yang
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
dicoba akan dilaksanakan adalah 1) mengubah
Deskripsi Kondisi Awal penyampaian materi agar lebih menarik 2)
Sebelum dilaksanakan penelitian, pembelajaran menerapkan model pembelajaran inovatif 3)
Geografi pada kelas XI-IPS 3 menggunakan menggunakan pembelajaran berbasis TIK 4)
pendekatan ceramah yang diselingi dengan tanya-jawab secara proaktif guru melakukan pendekatan
dan pemberian tugas. Pada saat guru memberi kepada siswa agar memberikan respon terhadap
kesempatan untuk bertanya, biasanya tidak ada siswa mata pelajaran yang disampaikan.
yang berani bertanya, dan hanya 1 atau 2 siswa yang 4. Menyusun target yang akan dicapai dalam
berani menjawab pertanyaan guru. Hal yang pelaksanaan PTK. Target yang ingin dicapai dalam
memprihatinkan, tidak ada siswa yang berani penelitian ini adalah a) 80% atau lebih siswa
mengemukakan pendapat; bahkan hanya sekitar 50 % memperhatikan pelajaran yang disampaikan, b)
siswa yang memperhatikan materi pelajaran Geografi. 25% atau lebih siswa berani bertanya tentang materi
pembelajaran yang disampaikan, c) 25% atau lebih
Dengan pembelajaran Geografi terjadwal pada jam
siswa berani menjawab atas inisiatif sendiri, d) 25%
terakhir, kelas XI IPS 3 SMA N 1 Karangreja
siswa berani mengemukakan pendapat atas inisiatif
mendapatkan masalah: pembelajaran menjadi sangat
sendiri.
kurang efektif. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya
respons siswa kelas XI IPS3 terhadap mata pelajaran 5. Menyusun langkah-langkah tindakan guru dalam
Geografi, berdasarkan 3 kali pengamatan pada bentuk pembelajaran PARAMEK
pertemuan hari Rabu tanggal 5, 12, dan 19 Januari 2011. Deskripsi Hasil Penelitian
Sebelum pembelajaran dengan model PARAMEK
Siklus 1
dilaksanakan, penulis melakukan kegiatan sebagai
berikut : a. Kegiatan Pembelajaran
Siklus 1 dilaksanakan dalam 3 pertemuan.
1. Melakukan identifikasi permasalahan yang dihadapi
Pembelajaran PARAMEK pada siklus ini diaplikasikan
guru (penulis) dalam pembelajaran Geografi pada
dalam pembelajaran dengan menggabungkan ceramah
dan diskusi. Ceramah dilakukan untuk mengantarkan

Jurnal Geografi 35
siswa kepada materi pembelajaran yang hendak Sedangkan, tindakan guru yang mencerminkan
disampaikan, tahap eksplorasi, dan memberikan pembelajaran aplikatif diantaranya guru memberi
penguatan tentang materi tersebut, tahap konvirmasi. kesempatan pada siswa untuk bertanya, berpendapat,
Pada tahap elaborasi, dengan bimbingan dan menyangkal dan beradu argumen dalam diskusi. Hal ini
pengawasan guru siswa melakukan diskusi kelompok. menunjukkan pemberian kesempatan kepada siswa
Yang berbeda dalam penerapan pembelajaran untuk mengaplikasikan apa yang mereka pelajari secara
PARAMEK dalam diskusi ini adalah pada setting kelas, teoritis dalam kehidupan sehari-hari (dalam diskusi).
kompetisi antar kelompok, penggunaan yel-yel dan
Pembelajaran menantang diwujudkan dalam
pemberian penghargaan.
bentuk guru memberi perintah pada siswa untuk
b. Deskripsi Hasil Pengamatan membuat kelompok secara bebas. Selain itu guru juga
menantang siswa untuk membuat yel-yel yang bagus,
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap
sehingga setiap kelompok berusaha untuk menampilkan
tindakan guru (penulis) diperoleh hasil bahwa guru masih
yang terbaik. Hal menantang lainnya adalah pemberian
belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran yang
poin kepada setiap kelompok yang bisa
aktif, rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
mempertahankan pendapatnya secara logis untuk
kontekstual. Namun demikian sudah ada perubahan
mendapatkan penilaian yang tinggi sebagai sarana
yang nyata pada respons siswa dibandingkan dengan
menentukan juara diskusi.
pada pembelajaran yang dilakukan sebelumnya yang
tanpa menggunakan PARAMEK. Pembelajaran efektif tercermin pada tindakan guru
membatasi waktu untuk pembagian kelompok dan
Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
setting kelas, dan guru memberi instruksi pada siswa
guru yang mencerminkan pembelajaran aktif sudah
dengan menggunakan kata-kata yang mudah dipahami
terlaksana walaupun siswa terlihat belum aktif secara
oleh siswa. Namun demikian, siswa terlihat belum bisa
keseluruhan. Namun demikian, terlihat antusias anak
melaksanakan semua kegiatan dengan memanfaatkan
untuk berpartisipasi dalam diskusi. Hal ini tercermin
waktu secara tepat. Hal ini terutama terlihat pada
diantaranya, guru memberi kesempatan pada semua
pertemuan 1 dan 2. Kegiatan akan lebih efektif jika
siswa dalam tiap kelompok untuk berperan aktif dalam
pengaturan waktu dilakukan secara lebih disiplin.
diskusi, bukan saja hanya kepada salah satu juru bicara
saja—semua peserta berhak bicara. Tindakan yang menunjukkan pembelajaran
kontekstual adalah bahwa siswa mendiskusikan pokok
Pembelajaran rekreatif terlihat dengan adanya yel-
bahasan dan menghubungkannya dengan lingkungan
yel yang dinyayikan oleh setiap kelompok. Siswa terlihat
sekitar.Diskusi terlihat lebih hidup dan bermakna karena
lebih senang lagi ketika para juara mendapatkan hadiah.
siswa selalu mengacu pada pengalaman yang mereka
Itu terjadi khususnya pada pertemuan 2 dan 3. Pada
langsung alami dikehidupan sehari-hari. Siswa selalu
indikator aplikatif, menantang, dan efektif, pelaksanaan
menjadikan pengalaman mereka dalam
pembelajaran yang ada belum mencapai target yang
mempertahankan pendapatnya.
diinginkan.

36 Volume 8 No. 1 Januari 2011


Tabel 1. Tren Tindakan PARAMEK
Siklus 1
Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Aktif (Target 75%) 15 (40.54%) 25 (67.57%) 28 (75.68%)


Rekreatif (target 75%) 13 (35.14%) 24 (64.86%) 28 (75.68%)
Aplikatif (target 75%) 7 (18.92%) 10 (27.03%) 22 (59.46%)
Menantang (Target 75%) 5 (13.51%) 17 (45.95%) 20 (50.05%)
Efektif (Target 75%) 7 (18.92%) 19 (51.35%) 22 (59.46%)
Kontekstual (Target 75%) 15 (40.54%) 24 (64.86%) 26 (70.27%)
Sumber: Data primer

Berdasarkan Tabel 1 juga dapat diketahui siswa yang berani menjawab atas inisiatif sendiri.
perkembangan atau dinamika ketercapaian hasil Kebanyakan siswa hanya berani menjawab bersama-
tindakan. Secara umum tiap tindakan mengalami sama. Itu terjadi pada pertemuan 1. Selama proses
peningkatan dalam ketercapaiannya. Dari indikator- pembelajaran berlangsung, siswa yang berani bertanya
indikator yang ada, peningkatan tidak selalu sama pada tentang materi pelajaran yang disampaikan guru juga
tiap indikatornya. Indikator pembelajaran aktif dan belum banyak . Namun demikian jumlahnya selalu
rekreatif, meningkat secara cukup signifikan dari meningkat dari pertemuan 1, 2, dan 3. Siswa yang berani
pertemuan 1, 2, dan 3 pada angka yang relatif serupa. mengemukakan pendapat juga cukup banyak,
Inikator pembelajaran aplikatif, menantang, dan efekrtif khususnya pada pertemuan 2 dan 3. Ini terjadi karena
masih belum mencapai target yang yang ditentukan. pada pertemuan tersebut, pembelajaran dilaksanakan
Namun demikian perkembangan indikator-indikator dengan cara berdiskusi. Siswa selalu berusaha untuk
tersebut pada pertemuan 1, 2, dan 3 juga cukup berperan serta dalam diskusi, karena setiap siswa dalam
signifikan. Ketiga indikator berawal dari angka yang kelompok berhak bicara.
cukup kecil dan meningkat secara berangsur-angsur.
Pada indikator keberhasilan tindakan disebutkan
Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang bisa
bahwa, penelitian ini dianggap berhasil jika siswa pada
mengaplikasikan pengetahuannya terus bertambah pada
kelas tersebut bisa berpartisipasi aktif dalam
pertemuan-pertemuan tersebut. Hal ini juga terjadi
pembelajaran yang ditunjukkan dengan indikator
karena mereka merasa tertantang dengan pembelajaran
keberhasilan seperti tersebut di atas. Melihat hasil
yang ada. Konsekuensinya adalah bahwa pembelajaran
respons yang ada, target tujuan belum tercapai sampai
yang ada menjadi semakin efektif.
pertemuan ke-3 siklus 1 ini, kecuali pada indicator
Pada siklus 1 ini aktivitas siswa yang muncul juga jumlah siswa yang berani bertanya tentang materi
masih belum memenuhi harapan yang diinginkan. Ketika pelajaran yang disampaikan. Pada indikator ini target
guru mengajukan pertanyaan, hanya sebagian kecil telah tercapai pada pertemuan ke-3.

Jurnal Geografi 37
Tabel 2. Tren Indikator Ketercapaian Tujuan
Siklus
Indikator Ketercapaian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Jumlah siswa yang memperhatikan 19 (51.35%) 24 (64.86%) 27 (72.97%)


pembelajaran disampaikan
Jumlah siswa yang berani bertanya 4 (10.81%) 7 (18.92%) 11 (29.73%)
tentang materi pelajaran yang disampaikan
Jumlah siswa yang berani menjawab 3 (8.11%) 5 (13.51%) 6 (16.22%)
atas inisiatif sendiri
Jumlah siswa berani yang mengemukakan 4 (10.81%) 3 (8.11%) 4 (10.81%)
pendapat atas inisiatif sendiri

Sumber: Data primer

Berdasarkan hasil pengamatan, respon siswa dalam menerjemahkan model pembelajaran PARAMEK
pembelajaran pada siklus 1 ini sebagaimana secara nyata dalam pembelajaran, b) penulis belum bisa
terpaparkan pada Tabel 2. sepenuhnya melakukan perubahan pembelajaran, c)
penulis masih beranggapan kelas tersebut memang
Dari data tersebut di atas diperoleh gambaran
berbeda dengan kelas lain, khususnya karena
bahwa sebagian besar respon siswa masih belum
permasalahan jadwal pembelajaran, dan d) penulis
memenuhi harapan, meskipun pada beberapa indikator
masih berusaha mencari formula yang lebih pas dalam
mengalami peningkatan.
melaksanakan pembelajaran Geografi pada jam terakhir
a. Refleksi pada khususnya dan pembelajaran Geografi secara
umum di SMA Negeri 1 Karangreja. 3) Akibatnya,
Hasil refleksi terhadap tindakan pembelajaran pada
sebagian besar target ketercapaian indicator tujuan
siklus 1 adalah: 1) Dalam melaksanakan tindakan,
belum tercapai. Belum banyak siswa yang berani
penulis belum sepenuhnya melaksanakan pembelajaran
majawab pertanyaan atas inisiatif sendiri tentang materi
sesuai yang direncanakan. Pembelajaran yang aktif,
pelajaran yang disampaikan, dan jumlah siswa berani
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan kontekstual
yang mengemukakan pendapat hanya beberapa orang
belum sepenuhnya diimplementasikan melalui
saja. 4) Kondisi ini masih jauh dari harapan, untuk itu
pembelajaran yang nyata. Penulis belum mampu
perlu disusun perencanaan kembali tentang tindakan
menciptakan suasana pembelajaran yang aplikatif,
PARAMEK yang sesuai dengan tujuan tindakan. Siklus
menantang, dan efektif, seperti yang diinginkan.
kedua akan dilaksanakan untuk memperbaiki tindakan
Pembelajaran masih sedikit molor dari rencana yang
yang telah dilaksanakan guru dalam rangka mencapai
buat. 2) Faktor penyebabnya berdasarkan refleksi yang
tujuan tindakan.
dilakukan tim adalah a) penulis masih kesulitan

38 Volume 8 No. 1 Januari 2011


Siklus 2 outdoor, siswa dapat lebih aktif bekerja tanpa batasan
a. Kegiatan Pembelajaran dinding kelas. Demikian juga pada indikator
pembelajaran rekreatif, terlihat antusias anak untuk
Siklus 2 juga dilaksanakan dalam 3 pertemuan.
berpartisipasi dalam pembelajaran outdoor, diskusi, dan
Dengan KD Pelestarian Lingkungan Hidup dalam
praktik penanaman tanaman di sekitar sekolah.
Kaitannya dengan Pembangunan Berwawasan
Pembelajaran di luar kelas menjadi lebih rekreatif bagi
Lingkungan dan Berkelanjutan, Pembelajaran
siswa setiap siswa/kelompok karena mereka lebih bisa
PARAMEK pada siklus ini diaplikasikan dalam
berkreasi. Itu terjadi khususnya pada pertemuan 1 dan 3.
pembelajaran dengan menggabungkan ceramah,
diskusi, dan pembelajaran outdoor. Seperti pada siklus Pembelajaran aplikatif sudah terlaksana dengan
1, ceramah dilakukan untuk mengantarkan siswa sempurna. Pembelajaran dengan pemberian materi/
kepada materi pembelajaran yang hendak disampaikan, pengetahuan di kelas dan dilanjutkan dengan praktek
tahap eksplorasi, dan memberikan penguatan tentang di lapangan membuat siswa bisa mengaplikasikan
materi tersebut, tahap konvirmasi. Pada tahap pengetahuannya secara nyata, dan secara psikologis
elaborasi, dengan bimbingan dan pengawasan guru bekas pembelajarannya akan bertahan lebih lama.
siswa melakukan pengamatan lapangan, konservasi Selain itu dengan mengaplikasikan pengetahuan siswa
lahan di lingkungan sekolah, dan diskusi kelompok. akan mengalami bahwa kadang teori dan praktik tidan
Penerapan pembelajaran PARAMEK dalam siklus 2 otomatis selalu singkron, harus ada penyesuaian guna
ini adalah lebih pada pelibatan siswa dalam pengaplikasian secara optimal.
pembelajaran yang outdoor.
Pembelajaran menantang diwujudkan dalam
b. Deskripsi Hasil Pengamatan bentuk guru memberi perintah kepada siswa untuk
bekerja secara berkelompok untuk mengamati/mencari
Berdasarkan pengamatan diperoleh hasil, bahwa
data tentang keadaan/kerusakan lingkungan sekitar
pada siklus 2 ini penulis telah melaksanakan
sekolah dan mencari juga solusi yang tepat. Selain itu
pembelajaran yang aktif, rekreatif, aplikatif, menantang,
guru juga menantang siswa untuk membagi lahan yang
efektif, dan kontekstual dengan baik. Perubahan yang
mereka harus konservasi. Sehingga setiap kelompok
nyata terjadi pada respon siswa terhadap pembelajaran
berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Hal
dibandingkan dengan pada pembelajaran yang
menantang lainnya adalah pemberian poin kepada setiap
dilakukan pada siklus 1, apa lagi jika dibandingkan
kelompok yang bisa menjaga lahannya dengan baik
dengan pembelajaran yang tanpa menggunakan
untuk mendapatkan penilaian yang tinggi. Tantangan
PARAMEK.
guru ini merupakan juga sebagai sarana pendidikan
Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan oleh sepanjang hayat.
guru yang mencerminkan pembelajaran aktif sudah
Pembelajaran efektif dilakukan guru membatasi
terlaksana dengan sangat baik secara keseluruhan. Pada
waktu semua kegiatan pembelajaran, yang meliputi,
siklus 2 ini siswa telah bisa berperan serta dalam
pembagian kelompok, pendataan lingkungan, dan
pembahasan materi secara aktif. Dengan pembelajaran

Jurnal Geografi 39
Tabel Tren Tindakan PARAMEK
Siklus 2

Indikator Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Aktif (Target 75%) 28 (75.68%) 30 (81.08%) 30 (81.08%)


Rekreatif (target 75%) 27 (72.97%) 29 (78.38%) 33 (89.19%)
Aplikatif (target 75%) 29 (78.38%) 28 (75.68%) 31 (83.78%)
Menantang (Target 75%) 23 (62.16%) 28 (75.68%) 30 (81.08%)
Efektif (Target 75%) 22 (59.46%) 25 (67.57%) 30 (81.08%)
Kontekstual (Target 75%) 25 (67.57%) 27 (72.97%) 33 (89.19%)

Sumber: Data primer

penanaman pohon sebagai reboisasi. Siswa terlihat


Berdasarkan pengamatan juga diketahui respon
sudah bisa melaksanakan semua kegiatan dengan
siswa terhadap mata pelajaran Geografi mengalami
memanfaatkan waktu secara tepat, karena guru lebih
peningkatan. Siswa sudah berani bertanya,
disiplin dalam pembelajaran.
mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan, dan
Tindakan yang menunjukkan pembelajaran mengerjakan tugas tepat waktu. Secara kuantitatif,
kontekstual adalah bahwa siswa mendiskusikan pokok perhitungan terhadap respon siswa terhadap mata
bahasan dan menghubungkannya dengan lingkungan pelajaran IPS dipaparkan pada Tabel 4.
sekitar. Diskusi terlihat lebih hidup dan bermakna karena
Berdasarkan Tabel 4 diketahui respon siswa
siswa selalu mengacu pada pengalaman yang mereka
terhadap mata pelaran Geografi pada jam terahir
langsung alami dikehidupan sehari-hari. Siswa
mengalami peningkatan dan sesuai dengan target.Secara
mengaplikasikan pengetahuan dengan praktik langsung
keseluruhan ada peningkatan yang berarti pada siklus
dilapangan yang sangat kontekstual.
2. Siswa yang memperhatikan guru mencapai 35 siswa
Berdasarkan penilaian yang dilakukan dengan (94.59%) dari seluruh kelas yang berjumlah 37, dan
menggunakan skala penilaian pada tindakan guru sudah melampaui target indikator keberhasilan 90%,
diperoleh data sebagaimana pada Tabel 3. atau kalau dirata-rata dari pertemuan 1,2, dan3 ada 32
siswa 86.49% dari 37 , ini juga sudah melampui target
Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa
yang 80% .
guru telah melaksanakan pembelajaran yang aktif,
rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan kontekstual Untuk siswa yang berani bertanya pada guru pada
sesuai target. Tabel tersebut juga menginformasikan pertemuan 3 ada 14 siswa dari 37 siswa sedang target
perkembangan atau dinamika ketercapaian hasil ketercapaian hanya 9 siswa, kalau dirata-rata pertemuan
tindakan. 1-3, ada 12 siswa yang berani bertanya,berarti untuk
keberanian siswa bertanya pada guru ada diatas target

40 Volume 8 No. 1 Januari 2011


Tabel Tren Indikator Ketercapaian Tujuan
Siklus 2
Indikator Ketercapaian Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan 3

Jumlah siswa yang memperhatikan 30 (81.08%) 31 (83.78%) 35 (94.59%)


pembelajaran disampaikan
Jumlah siswa yang berani bertanya 9 (24.32%) 13 (35.14%) 14 (37.84%)
tentang materi pelajaran yang disampaikan
Jumlah siswa yang berani menjawab 8 (21.62%) 11(29.73%) 11(29.73%)
atas inisiatif sendiri
Jumlah siswa berani yang mengemukakan 7 (18.92%) 9 (24.32%) 10 (27.03%)
pendapat atas inisiatif sendiri
Sumber: Data primer

indikator keberhasilan. Respons siswa dalam menjawab melaksanakan pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif,
pertanyaan guru pada pertemuan ke 3 ada 11, jika menantang, efektif, dan kontekstual dengan baik,
dirata-rata pertemuan 1-3 ada 10, jadi sudah mencapai meskipun ada bagian-bagian tertentu yang masih perlu
target keberhasilan indikator. Respons siswa untuk ditingkatkan. Tindakan pembelajaran yang dilaksanakan
mengemukakan pendapat pada akhir siklus 2 ada 10 guru berhasil meningkatkan respons siswa terhadap
siswa dan sudah mencapai target. Kalau semua dirata- pembelajaran Geografi pada jam terakhir. 2) Guru perlu
rata pertemuan 1-3 ada 9 siswa, target indikator mempertahankan tindakan pembelajaran atau bahkan
keberhasilan ada 9 siswa jadi keberhasilan sudah hampir meningkatkan tindakan pembelajaran yang aktif,
tercapai secara rata-rata. rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan kontekstual
Dengan demikian bahwa tindakan yang dilakukan untuk terus meningkatkan respons siswa tersebut.
tim PTK pada silkus 2 sudah berhasil sesuai target
Pembahasan
indikator keberhasilan. Untuk itu penelitian tindakan
kelas dapat dihentikan. Guru dituntut melaksanakan pembelajaran yang
baik: pembelajaran yang mampu mendorong siswa
a. Refleksi secara aktif terlibat dalam kegiatan pembelajaran yang
Setelah selesai dengan perlakukan pada siklus 2, menyenangkan. Dalam kenyataannya tidak selamanya
guru melakukan refleksi untuk melihat lebih seksama siswa mempunyai respons yang baik terhadap seluruh
tentang semua hasil yang telah dicapai, baik yang bisa mata pelajaran, apalagi pada mata pelajaran yang mereka
dikategorikan mencapai target maupun yang belum. anggap kurang penting seperti Geografi khususnya yang
Hasil-hasil dari siklus 2 yang perlu menjadi refleksi dilaksanakan pada jam-jam terahir. Untuk itu penulis,
adalah sebagai berikut: 1) Guru telah berhasil sebagai guru Geografi mensiasatinya dengan
melaksanakan pembelajaran PARAMEK.

Jurnal Geografi 41
Nyatanya pelaksanaan pembelajaran tersebut tidak kondisi kelas yang ditreatment tersebut kondisi kelas
mudah. Sebagaimana yang telah dipaparkan pada dan waktunya memang berbeda, tetapi tidak menutup
deskripsi hasil, PARAMEK yang telah dilaksanakan kemungkinan untuk melaksanakan pembelajaran yang
ternyata tidak berjalan dengan baik. Pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif, menantang, kontekstual. Dengan kata lain, guru memang tidak perlu
efektif, dan kontekstual) yang dilaksanakan pada siklus bosan-bosan mencoba menerapkan pembelajaran yang
1 masih belum sesuai harapan. mengandung unsur aktif, rekreatif, aplikatif, menantang,
efektif, dan kontekstual.
Penulis belum sepenuhnya mampu melaksanakan
pembelajaran sesuai yang direncanakan. Pembelajaran Setelah penulis melakukan siklus kedua, ternyata
yang aktif, rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan pembelajaran yang dilaksanakan mengalami perubahan
kontekstual belum sepenuhnya diimplementasikan yang signifikan. Belajar dari pengalaman sebelumnya
melalui pembelajaran yang nyata. Penulis belum mampu guru semakin menguasai PARAMEK (pembelajaran
menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, rekreatif, aplikatif, menantang, efektif, dan
menyenangkan, dan belum mampu melakukan kontekstual). Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis
pendekatan terhadap siswa. Akibatnya, respons siswa semakin nyaman melaksanakan pembelajaran, sehingga
masih dibawah yang diharapkan. Tidak ada siswa yang respon siswa mengalami peningkatan. Peningkatan
berani bertanya tentang materi pelajaran, jumlah siswa respon yang diperlihatkan siswa adalah mempunyai
yang berani menjawab pertanyaan masih dibawah keberanian bertanya terhadap materi yang telah
target, dan jumlah siswa berani yang mengemukakan diajarkan, berani menjawab pertanyaan atas inisiatif
pendapat hanya beberapa orang. sendiri, dan mempunyai keberanian mengemukakan
pendapat.
Faktor penyebabnya berdasarkan refleksi yang
dilakukan adalah guru masih kesulitan menerjemahkan Keberhasilan penulis dalam melaksanakan
PARAMEK dalam pembelajaran di kelas, guru belum pembelajaran aktif, rekreatif, aplikatif, menantang,
bisa sepenuhnya melakukan perubahan pembelajaran, efektif, dan kontekstual tidak terwujud begitu saja, tapi
guru masih beranggapan kelas tersebut memang membutuhkan waktu, proses, kerjasama, bimbingan,
berbeda dengan kelas lain, dan guru masih berusaha dan keterbukaan dari guru yang bersangkutan. Penulis
mencari formula yang lebih pas dalam melaksanakan perlu waktu untuk memahami karakteristik siswa dan
pembelajaran. menyesuaikan pula dengan waktu pembelajaran.
Penulis perlu waktu untuk bisa membedakan perbedaan
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis perlu
pengaruh psikologis antara pelajaran pagi dengan sang
memahami dan menerjemahkan PARAMEK melalui
(khususnya jam terakhir). Penulis membutuhkan proses
refleksi yang dilakukan secara intensif. Penulis perlu lebih
yang relative panjang untuk bisa menerima kenyataan
terbuka dalam memahami kekurangan siswa, sehingga
bahwa siswa mempunya kemampuan yang bermacam-
guru lebih komprehensif dalam melaksanakan
macam.
pembelajaran tersebut. Penulis perlu memahami bahwa

42 Volume 8 No. 1 Januari 2011


Guru perlu membuka diri dalam memahami Saran
perbedaan siswa. Tidak semua siswa cerdas, dan siswa Mengingat bahwa pembelajaran pada jam-jam
cerdas akan mengalami kesulitan belajar ketika waktu terakhir suasanan kelas sudah amat berbeda dengan
pembelajaran mengalami hambatan. Untuk itu jam-jam awal maka disarankan, guru harus lebih kreatif
diperlukan kreatifitas dan inovasi guru dalam dan tanggap dengan suasana kelas,ketrampilan
pembelajaran. Salah satunya melalui pembelajaran yang pemberian energizer (ice breaking)penyegaran perlu
rekreatif, aktif, menantang, efektif, dan kontekstual dimilikioleh guru. Juga pemberian reward jangan sampai
(PARAMEK). dilupakan walau hanya dengan kata-kata.

SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR RUJUKAN

Simpulan Anoname. Geografi SMA GONZAGA. Dalam wbsite:


kebumian.com
Dari keseluruhan proses penelitian dapat peneliti
simpulkan bahwa, untuk meningkatkan respons siswa Herdian. 2009. Model Pembelajaran Cooperatif Tipe
pada saat-saat jam terakhir sangat terasa berat. TGT (Teams Games Tournament)
Pembelajaran yang aktif, rekreatif, aplikatif, menantang John Dewey (1916). Perihal Kemerdekaan dan
akan dapat menjadikan pembelajaran menjadi lebih Kebudayaan, alih bahasa E.M. Aritonang,
menyenangkan siswa, jadi dapt mengatasi kelesuan dan (Jakarta: Saksana, 1955)
kekuranggairahan pembelajaran. Setelah itu
Kristinawati. Upaya Mewujudkan Pakem
pembelajaran juga harus efektif sehingga bisa digunakan (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif
mencapai tujuan pembelajaran. Dan yang paling penting Dan Menyenangkan) Melalui
adalah bahwa pembelajaran harus kontekstual. Pembelajaran Kooperatif Model Teams
Games Tournaments Pada Siswa Kelas
Motivasi guru dan penggunaan bahasa yang VII SMP Muhammadiyah 9 Yogyakarta.
sederhana dapat merangsang siswa untuk berani Yogyakarta. UIN
bertanya, berani menjawab dan mengemukakan
Martiningsih. 2007. Pembelajaran Kreatif dan
pendapat siswa. Kreatifitas guru sangat diperlukan Menyenangkan.Bagaimana
dalam membangun kembali respons siswa dengan Menciptakan Pembelajaran Kreatif
berbagai inovasi pembelajaran antara lain dengan dan Menyenangkan?
www.martiningsih.online
pembelajaran “PARAMEK”. Sedikit sentuhan
teknologi perlu dibawa ke dalam kelas dapat Sudrajad Ahmad. 2009. Model Cooperatif learning
meningkatkan respons siswa, disamping juga siswa di dan pendekatan ICARE (1). http://
bawa belajar langsung di luar kelas ternyata lebih smacepiring.wordpress.com/
menyenangkan lagi, walaupun guru perlu membuat
Tim Pudi Dikdasmen, Lemlit UNY 2008. Penelitian
rambu-rambu pengawasan belajar di luar kelas dengan Tindakan Kelas.Yogyakarta: Departemen
lebih teliti. Pendidikan Nasional UNY

Jurnal Geografi 43
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar
Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran;


Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.

www.e-pembelajaran.org

www.wikipedia.org.

44 Volume 8 No. 1 Januari 2011

Anda mungkin juga menyukai