4. Uraikanlah galur mikroba uji yang sesuai untuk uji fertilitas masing-masing media!
Bakteri aerob
Staphylococcus aureus ATCC 6538; CIP 4.83; NCTC 10788;
NCIMB 9518; NBRC 13276
Bacillus subtilis ATCC 6633; CIP 52.62; NCIMB 8054;
NBRC 3134
1
Pseudomonas aeruginosa ATCC 9027; NCIMB 8626; IP 82.118;
NBRC 13275
Bakteri anaerob
Clostridium sporogenes2 ATCC 19404; CIP 79.3; NCTC 532 atau
ATCC 11437; NBRC 14293
Kapang
Candida albicans ATCC 10231; IP 48.72; NCPF 3179;
NBRC 1594
Aspergillus brasiliensis (Aspergillus ATCC 16404; IP 1431.83 MI 149007;
niger) NBRC 9455
1. Alternatif untuk Pseudomonas aeruginosa adalah Kocuria rhizophila (Micrococcus
luteus) ATCC 9341.
2. Alternatif untuk Clostridium sporogenes, jika diinginkan mikroba yang bukan
pembentuk spora adalah Bacteroides vulgatus ATCC 8482.
Prosedur uji fertilitas:
• Inokulasikan sejumlah Media Cair Tioglikolat dengan sejumlah mikroba berikut
(tidak lebih dari 100 koloni), menggunakan sejumlah media terpisah untuk setiap
spesies mikroba: Clostridium sporogenes, Pseudomonas aeruginosa, dan
Staphylococcus aureus.
• Inokulasikan sejumlah Media Tioglikolat Alternatif dengan sejumlah Clostridium
sporogenes (tidak lebih dari 100 koloni). Inokulasikan sejumlah "Soybean Casein
Digest Medium" dengan sejumlah mikroba berikut (tidak lebih dari 100 koloni)
menggunakan sejumlah media terpisah untuk setiap spesies mikroba: Aspergillus
brasiliensis, Bacillus subtilis dan Candida albicans. Inkubasi tidak lebih dari 3 hari
untuk bakteri dan tidak lebih dari 5 hari untuk kapang. Teknik pemeliharaan lot benih
kultur (sistem lot benih) untuk mikroba viabel yang diinokulasikan tidak lebih dari 5
pasase yang diturunkan dari lot benih master ash. Media dapat digunakan jika terlihat
pertumbuhan mikroba dengan jelas.
(FI VI hal 1833-1834)
2. Apakah keunggulan metode filtrasi membrane dalam uji sterilitas suatu produk
dibandingkan metode inokulasi langsung?
• Semua produk volume kecil dapat difiltrasi atau setidaknya separuh isi produk
volume besar dapat difiltrasi melalui fiter membrane, sehingga volume sampel
yang diuji jauh lebih besar dibanding metode inokulasi langsung.
• Sesuai untuk semua produk berair, beralkohol, berminyak, dan pelarut yang dapat
melewati filter steril 0,45 μm.
• Setiap mikroorganisme yang ada dapat dipisahkan dari zat yang berpotensi
menghambat dalam produk melalui filtrasi atau dapat dihilangkan dengan
membilas membran.
• Bisa untuk sediaan yang mengandung antibiotik
3. Apakah alasan EP dan USP memperpanjang lama inkubasi dari 7 hari menjadi
14 hari? Jelaskan!
Hal ini karena diperkirakan bahwa 30% dari kegagalan uji sterilitas terjadi antara 7
dan 14 hari karena waktu yang dibutuhkan untuk mikroorganisme mati secara halus
atau stres untuk tumbuh. Mikroorganisme yang diisolasi dari uji sterilitas lebih
cenderung mengalami stres karena perpindahan dari lingkungannya ke lingkungan
yang lebih tidak bersahabat (produk) dan kemudian ke lingkungan kaya nutrisi yang
sama sekali berbeda (media kultur). Mikroorganisme ini juga cenderung jumlahnya
sedikit (hanya satu sel). Faktor-faktor ini berkontribusi pada fase lag yang relatif lama
pada awal siklus pertumbuhan sel mikroba dalam media kultur.
7. Parameter apakah yang harus diinvestigasi bila terjadi kegagalan pada uji
sterilitas? Uraikanlah!
• Spesifikasi organisme
• Rekam jejak hasil dan penyimpangan laboratorium
• Pemantauan lingkungan produksi
• Pemantauan personel
• Bioburden pra-sterilisasi produk
• Review catatan produksi
• Riwayat manufaktur
Performance Survey and Comparison Between Rapid Sterility Testing Method and
Pharmacopoeia Sterility Test
6. Apakah yang dimaksud dengan kontrol negatif dan kontrol positif? Uraikanlah
fungsinya dalam uji sterilitas!
• Kontrol negatif adalah suatu kelompok di mana keadaan atau kondisi percobaan
dibuat sedemikian rupa sehingga pasti menghasilkan hasil yang negatif. Kontrol
negatif kultur media digunakan untuk memastikan sterilitas reagen/media.
• Kontrol positif adalah suatu kelompok di mana keadaan atau kondisi percobaan
dibuat sedemikian rupa sehingga pasti menghasilkan hasil yang positif. Kontrol
positif dari inokulum digunakan untuk memastikannya viabilitas dan kemampuan
media untuk menumbuhkan bakteri.