1. Jelaskan perbedaan mendasar sediaan injeksi volume kecil dalam bentuk larutan dan
larutan rekonstitusi!
2. Sebutkan syarat-syarat sediaan steril dalam bentuk serbuk untuk direkonstitusi (powder
for injection)!
3. Jelaskan alasan pembuatan sediaan injeksi dalam bentuk rekonstitusi!
4. Jelaskan perbedaan bahan tambahan dalam sediaan injeksi larutan dan larutan
rekonstitusi!
5. Jelaskan secara umum prosedur pembuatan sediaan steril injeksi rekonstitusi yang dapat
dilakukan!
6. Lakukanlah studi praformulasi mengenai sediaan injeksi rekonstitusi natrium
amoksisilin. Informasi yang ditelusuri antara lain:
a. Sifat fisika kimia amoksisilin natrium
Pemerian, kelarutan, stabilitas, bentuk bahan aktif terpilih, kandungan sodium
b. Bentuk sediaan terpilih dan alasannya
c. Pendekatan formula dan cara pembuatan
d. Cara sterilisasi sediaan
e. Kemasan dan kondisi penyimpanan
f. Rute pemberian
g. Cairan untuk rekonstitusi, volume cairan, dan volume akhir sediaan setelah
direkonstitusi
h. Stabilitas setelah direkonstitusi
1. Dosis
2. Kompatibilitas & Inkompatibilitas
3. Efek Samping
4. pH
5. Kandungan Sodium
6. Penyimpanan
7. Special Handling
8. Stabilitas Setelah Rekonstitusi
9. Preparasi Dan Administrasi Untuk Pemeberian Rute Intravena
Pustaka:
1. Handbook on Injectable Drugs, 15 th Edition
2. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Sterile Product
3. Pedoman Pencampuran Sediaan Suntik dan Penanganan Sitostatika
Jawaban:
A. PEMBUATAN SEDIAAN INJEKSI REKONSTITUSI STERIL
1. Jelaskan perbedaan mendasar sediaan injeksi volume kecil dalam bentuk larutan dan larutan
rekonstitusi !
Jawab:
Kestabilan, pada umumnya sedian injeksi volume kecil memiliki kestabilan dalam larutan
sedangkan larutan rekonstitusi merupakan jenis sediaan dimana kurang stabil dalam bentuk
larutan. Selain itu, sediaan injeksi volume kecil disimpan dan diinjeksikan dalam bentuk
larutan, sedangkan larutan rekonstitusi disimpan dalam bentuk serbuk kering.
2. Sebutkan syarat-syarat sediaan steril dalam bentuk serbuk untuk direkonstitusi (powder for
injection) !
Jawab:
• Kompatibel terhadap pelarut yang digunakan
• Campuran serbuk harus homogen agar dosis tetap pada setiap pemberian obat.
• Campuran serbuk harus larut secara sempurna di dalam air.
• Larutan harus mudah dituang dan memiliki dosis yang tepat, sesuai dan sama.
• Produk akhir haruslah memiliki penampilan yang dapat diterima, bau dan rasanya
menarik
4. Jelaskan perbedaan bahan tambahan dalam sediaan injeksi larutan dan larutan rekonstitusi !
Jawab:
Dalam sediaan injeksi rekonstitusi, apabila pembuatan sediaan dilakukan dengan pencampuran cara
kering (mencampur bahan aktif dan bahan tambahan dalam bentuk serbuk kering), maka bahan
tambahan yang ditambahkan harus dalam keadaan padat (biasanya serbuk) pada suhu ruang. Apabila
pembuatan sediaan dilakukan dengan cara beku kering (freeze dry), dimana bahan aktif dan bahan
tambahan dilarutkan dalam air, untuk kemudian dilakukan sublimasi air, sehingga sediaan akhir dalam
bentuk serbuk kering. Bila dilakukan pembuatan dengan cara ini, maka bahan tambahan dapat berupa
cairan di suhu ruang, misalnya: benzalkonium klorida digunakan sebagai pengawet.
5. Jelaskan secara umum prosedur pembuatan sediaan steril injeksi rekonstitusi yang dapat
dilakukan !
Jawab:
• Swab vial dan membuka segel vial yang berisi serbuk rekonstitusi.
• Memegang vial dengan posisi 45˚ dengan spuit injeksi, tusukkan spuit yang
berisi pelarut ke dalam vial.
• Melakukan gerakan J-motion untuk melarutkan obat.
• Mengganti needle dengan needle yang baru. Mengambil udara (sejumlah volume
injeksi yang diinginkan) di sekitar bunsen dengan menggunakan spuit untuk beri
tekanan negatif.
• Memegang vial dengan posisi 45˚, menusukkan spuit injeksi, membalik vial,
dan menarik larutan ke dalam spuit tersebut.
• Suntikkan larutan obat ke dalam botol infus denga kemiringan 45 ˚secara perlahan-
lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna. (Untuk sediaan
akhir berupa infus)
• Ambil spuit injeksi baru, kemudian tusukkan pada vial dengan kemiringan 45 ˚, balik
vial, kemudian tarik sejumlah volume tertentu. Kemudian tutup spuit injeksi dengan
penutupnya. (Untuk sediaan akhir berupa IV bolus)
• Setelah semua tahap selesai, buang bahan yang sudah terpakai tadi ke dalam kantong
buangan tertentu.
• Sediaan infus maupun IV bolus siap diletakkan dalam passbox
Cara Pembuatan:
• Memakai APD
• Menghidupkan laminar air flow sesuai dengan
prosedur
• Menyiapkan meja kerja LAF Desinfeksi peralatan
(Dapus: Alistair Gray, Jane Wright, dkk. 2011. Injectable Drugs Guide. London : Pharmaceutical
Press. Page. 51-53)