LK 3 Steril
LK 3 Steril
LEMBAR KERJA 3
Cara Pembuatan
Pustaka : Praktikum Teknologi Sediaan Steril, Kemenkes. Hal 137-142)
Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas penyerap cairan dalam LAF
Mengambil alat kesehatan dan obat-obatan dari pass box (sudah disterilkan)
Melakukan pencampuran secara aseptis (memindahkan Clonazepam dari wadah ampul ke botol cairan infus)
Ampul diposisikan 45° , memasukkan spuit ke dalam ampul, lalu menarik seluruh larutan dari ampul, dan needle
ditutup
Ampul diposisikan 45° , menyesuaikan volume larutan dalam syringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan
kembali larutan Clonazepam yang berlebih ke dalam ampul
Menyuntikkan larutan Clonazepam ke dalam botol infus dengan posisi 45° perlahan-lahan melalui dinding agar
tidak berbuih dan tercampur sempurna
Setelah selesai, seluruh bahan yang telah terkontaminasi di buang ke dalam kantong buangan tertutup
Memberi label yang sesuai untuk infus yang sudah berisi Clonazepam hasil pencampuran
Pustaka : Pedoman Pencampuran Sediaan Suntik dan Penanganan Sitostatika, hal 4-5
c. Stabilitas sediaan
- Tidak stabil terhadap cahaya dan udara sehingga harus disimpan dalam
wadah kedap dan dilindungi dari cahaya (Martindale 38th Ed. p. 519)
- Stabil pada pH 3,8 (Injectable Drugs Guide 15th Ed, p. 171)
- Stabilitas setelah direkonstitusi: Injeksi yang diencerkan digunakan
slangsung. Infusi yang disiapkan digunakan langsung. Infusi diselesaikan
dalam 2 jam jika kontainer PVC digunakan, atau 12 jam apabila botol
gelas digunakan. (Injectable Drugs Guide 15th Ed, p. 171)
d. Kompatibilitas
- Flush → NaCl 0,9%
- Solutions → NaCl 0,9%, Glukosa 5%, NaCl-glukosa
- Y-site → Nil
Pustaka : Injectable Drugs Guide 15th, p. 171
C. TUGAS PENELUSURAN PUSTAKA DAN PENYUSUNAN PROSEDUR KERJA
Topik: Rekonstitusi serbuk steril ampilicin 500 mg dalam Vial untuk Injeksi
Intravena
1. Dosis
Jika digunakan dalam kombinasi dengan aminoglikosida (misalnya amikasin,
gentamisin, tobramisin), sebaiknya berikan di tempat yang berbeda. Jika ini tidak
memungkinkan, bilas saluran secara menyeluruh dengan larutan yang kompatibel
dengan obat-obatan yang digunakan.
- Dosis standar: 500 mg melalui injeksi i.m atau i.v; atau infus i.v setiap 4-6 jam
- Untuk listerial meningitis (dalam kombinasi dengan antibiotik lain jika
diindikasikan): 2 g melalui infus i.v setiap 6 jam, ditingkatkan menjadi 2 g setiap
4 jam pada enterococcal endocarditis atau pada monoterapi
- Dosis untuk pasien dengan gangguan ginjal, di-adjust berdasarkan nilai klirens
kreatinin (ClCr)
CrCl > 20-50 ml/menit = dosis sama dengan fungsi ginjal normal
CrCl 10-20 ml/menit = 2500 mg-2 g setiap 6 jam
CrCl < 10 ml/menit = 250 mg-1 g setiap 6 jam
2. Kompatibilitas & Inkompatibilitas
Kompatibilitas:
- Flush NaCl 0,9%
- Solutions NaCl 0,9% (termasuk penambahan KCl)
- Y-site Asiklovir, aztreonam, kloramfenikol natrium suksinat, klaritromisin,
klindamisin, esmolol, fluklokasilin, furosemid, labetalol, magnesium sulfat,
metronidazole, pantoprazole, phytomenadione, propofol, remifentanil,
vankomisin.
Inkompabilitas:
Tidak kompatibel dengan glukosa 5% (tetapi dapat diinjeksikan ke dalam tabung drip
selama 3-4 menit), natrium bikarbonat, adrenalin (epinerfin), amikasin, amfoterisin,
kalsium glukonat, cisatracurim, dopamin, eritromisin laktobionat, flukonazole,
gentamisin, hidralazin, hidrokartison natrium suksinat, metoklopramid, midazolam,
ondansetron, tobramyzin, verapamil.
3. Efek Samping
Immediate:
- Anafilaksis dan reaksi hipersensitivitas lainnya
Lainnya:
- Gangguan GI (diare, mual)
- Gangguan kulit (urtikaria; maculopopular rashes, sering muncul >7 hari setelah
terapi)
- Demam
- Nyeri sendi
- Angioedema
4. pH = 8-10
5. Kandungan Sodium = Sekitar 1,3 mmol/500 mg vial
6. Penyimpanan = Simpan pada suhu di bawah 25° C
7. Special Handing = Hindari kontak dengan kulit karena dapat menyebabkan
sensitisasi
8. Stabilitas Setelah Rekonstitusi
- Rekonstitusi menggunakan vial harus digunakan segera
- Dilihat dari sudut pandang mikrobiologi, infus yang disiapkan harus digunakan
langsung; namun, sediaan dapat disimpan pada suhu 2-8 ° C dan diinfusikan (pada
suhu ruang) dalam waktu 24 jam
9. Preparasi dan Administrasi untuk Pemberian Rute Intravena
Rute injeksi i.v:
a. Rekonstitusi setiap vial 500 mg dengan 5 ml WFI
b. Mengambil dosis yang dibutuhkan
c. Larutan harus jernih dan tidak berwarna. Lakukan inspeksi secara visual untuk
partikulat atau perubahan warna sebelum diadministrasikan dan dibuang apabila
ditemukan partikulat / perubahan warna
d. Diberikan secara injeksi i.v selama 3-5 menit
Rute infusi i.v:
a. Rekonstitusi setiap vial 500 mg dengan 5 ml WFI
b. Mengambil dosis yang dibutuhkan dan ditambahkan ke NaCl 0,9% dengan
volume yang sesuai (biasanya 100 ml)
c. Larutan harus jernih dan tidak berwarna. Lakukan inspeksi secara visual untuk
partikulat atau perubahan warna sebelum diadministrasikan dan dibuang apabila
ditemukan partikulat / perubahan warna
d. Diberikan secara infusi i.v selama 30-60 menit
Pustaka : Injectable Drugs Guide 15th Ed, p. 51-53)
D. TUGAS PEMBELAJARAN MELALUI VIDEO
Sebelum pelaksanaan praktikum silahkan mempelajari video compounding sediaan
steril melalui link berikut: https://bit.lv/compoundingsteril
Pustaka :
1. Handbook on Injectable Drugs, 17th Edition
2. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulation Sterile Product
3. Pedoman Pencampuran Sediaan Suntik dan Penanganan Sitostatika
4. Injectable Drugs Guide 15th Edition
5. Martindale 38th Edition
6. Praktikum Teknologi Sediaan Steril, Kemenkes
7. Farmakope Indonesia Edisi IV
8. Farmakope Indonesia Edisi VI
9. The Pharmaceutical Codex 12th Edition