Kelompok : A2
1. Kajian Preformulasi
1) Tinjauan Farmakologi Bahan Obat
Difenhidramin HCL
a) Farmakokinetika Difenhidramin diabsorbsi dengan baik disaluran
pencernaan.waktu untuk mencapai konsentrasi
plasma puncak sekitar 1-4 jam. Obat ini
didistribusikan secara luas keseluruh bagian tubuh
termasuk SSP dan dimetabolisme terutama dihati,
waktu paruh eliminasi dari tubuh 2-9 jam (Simons,
2011)
b) Indikasi Dapat digunakan pada kondisi alergi termasuk
urtikaria dan angioderma, rhinitis dan konjungtivis
dan gangguan gatal gatal pada kulit
c) Kontraindikasi Penderita asma, neonutus, bayi yang baru lahir
karena dapat terjadi antimuskarinik (Martiandle,p,
577)
d) Efek Samping Sakit kepala, kantuk, gangguan saluran cerna,
vertigo, penglihatan blur, mulut kering (Amir,
2007)
2) Tinjauan Sifat Fisiko-Kimia Bahan Obat
Difenhidramin Hcl
a) Organoleptis Serbuk hablur, putih, tidak berbau, jika terkena
cahaya, perlahan-lahan warnanya akan menjadi
gelap. Larutan praktis netral terhadap kertas
lakmus (FI V 330)
b) Struktur kimia dan
berat molekul
BM 21,892
c) Ukuran partikel, -
bentuk ataupun
luas permukaan
g) Higroskopisitas -
b. Wadah
No Jenis Wadah Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1. Vial 3 Autoklaf dengan suhu
1150C selama 30 menit
c. Bahan
No Nama Bahan Jumlah Cara sterilisasi (lengkap)
1. Diphenhidramin HCL 150 mg / 40 mL Radiasi
2. NaCl 205 mg / 40 mL Oven dengan suhu 1800C
selama 30 menit
3. Na Metabisulfit 3 mg Radiasi
4. Aqua pro injection Ad 30 mL Autoklaf dengan suhu
1210C selama 15 menit
(Asti, 2016)
d. Label dan kemasan
1. Label
2. Kemasan
DAFTAR PUSTAKA
Amir Syarif dan elysabeth.2007. farmakologi dan Terapi 5th.ed. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI
Anista Dewi, Injeksi Difenhidramin HCL. 2015. Akademi Farmasi Mitra Sehat
Anonim. 2010. Informasi spesialis obat. Indonesia , volume 46 jakarta: penerbit ikatan
sarjana farmasi Indonesia
Asti Gusni Dharmawati, 2016. Sediaan injeksi Diphendihramin HCL multiple dose. Fakultas
Depkes RI, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen keseharan republic Indonesia,
Jakarta 97
Depkes RI, 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen keseharan republic Indonesia,
Jakarta 584,596
Goesin,Agoes. 2009. Sediaan Farmasi Steril. ITB: Bandung
Haley S., 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, Sixth Edition, Rowe R.C, Sheskey
P.J., Queen, M.E (editor), London, Pharmaceutical Press and American Pharmacist
Assosiation
Simins FE, Histamine and H1-antihisamines : celebrating a century of progress. J Allergy
clin Imunnol, 2011. 124
Sweetman ,The complete drug reference, Martindle thirty dixth edition, 2009. London. The
pharmaceutical