Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN RESMI BIOKIMIA

PERCOBAAN 5

ANALISIS KUANTITATIF LIPID

Penyusun :

Nama Anggota :

1. Ade Fia Arianti : C12019001

2. Agustian Hermansyah : C12019003

3. Dani Riszki Amanda : C12019010

4. Nia Safinda : C12019032

Kelompok/Golongan : A1/A1
Dosen Pembimbing : Apt. Naelaz Zukhruf W.K., M.Pharm

LABORATORIUM FARMASI

PROGRAM STUDI FARMASI PROGRAM SARJANA

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

2021
DAFTAR ISI
ANALISIS KUANTITATIF LIPID .............................................................................. 1
A. TUJUAN PERCOBAAN.......................................................................................... 1
B. DASAR TEORI......................................................................................................... 1
C. ALAT DAN BAHAN ................................................................................................ 3
D. PROSEDUR KERJA................................................................................................ 3
E. HASIL........................................................................................................................ 3
F. PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
G. KESIMPULAN ......................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 5
LAMPIRAN...................................................................................................................... 6
ANALISIS KUANTITATIF LIPID

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan
metode gerber.

B. DASAR TEORI
Lipid adalah senyawa organikorganic berminyak atau berlemak yang tidak
larut dalam air dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut non polar seperti
kloroform dan eter. Asam lemak adalah komponen unit pembangunan pada
hamper semua lipid. Asam lemak adalah asam organik berantai panjang yang
mempunyai atom karbon dari 4 sampai 24. Hal ini membuat kebanyakan lipid
bersifat tidak larut dalam air dan tampak berminyak atau berlemak (Lehninger,
1982).

Lipid adalah segolongan besar senyawa tidak larut air yang terdapat di
alam. Lipid cenderung larut dalam pelarut organik seperti eter dan kloroform.
Sifat inilah yang membedakan dari karbohidrat, protein, asam nukleat, jangan
kebanyakan molekul hayati lainnya. Lipid adalah senyawa biomolekul yang
digunakan sebagai sumber energi dan merupakan komponen struktural
penyusun membran serta sebagai pelindung vitamin atau hormon. Lipid dapat
dibedakan menjadi trigliserida, fosfolipid, dan steroid. Trigliserida sering disebut
lemak atau minyak. Disebut lemak jika pada suhu kamar berwujud padat.
Sebaliknya disebut minyak jika pada suhu kamar berwujud cair. walaupun
lemak berbentuk padat dan minyak adalah cairan keduanya mempunyai struktur
dasar yang sama. Lemak dan minyak adalah Tri Ester dari glisero l yang
dinamakan trigliserida (Hart, 1987).
Ada beberapa cara penggolongan yang dikenal membagi lipid dalam 3
golongan besar yakni:
1. Lipid sederhana yaitu Ester asam lemak dengan berbagai alkohol
contohnya lemak atau gliserida dan lilin atau wax.
2. Lipid gabungan yaitu Ester asam lemak yang mempunyai gugus
1
tambahan contohnya fosfolipid dan cerebroside.
3. Derivat lipid yaitu senyawa yang dihasilkan oleh proses hidrolisis lipid
contohnya asam lemak gliserol dan sterol. Disamping itu berdasarkan sifat
kimia yang penting lebih dapat dibagi dalam dua golongan yang besar yaitu
lipid yang dapat disabunkan yakni dapat dihidrolisis basa contohnya lemak dan
lipid yang tidak dapat disabunkan contohnya steroid (Poedjiaji dan Supriyanti,
2009).
Lemak dan minyak adalah trigliserida atau triasilgliserol kedua istilah ini
berarti Tri Ester dari gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak bersifat
sebarang pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersifat
cair.sebagian besar trigliserida pada hewan adalah berupa lemak sedangkan
gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (Fessenden, 1982).
Susu yang beredar di pasaran umumnya berbentuk cair bubuk dan kental yang
dikemas dalam wadah aseptik.pada proses pengolahan susu untuk mencegah
kerusakan yang disebabkan oleh mikroorganisme digunakan cara pemanasan baik
pemanasan dengan suhu tinggi atau ultra high temperature UHT maupun
pemanasan dengan suhu rendah atau pasteurisasi. dengan pemanasan ini
diharapkan akan dapat membunuh bakteri patogen yang membahayakan
kesehatan manusia dan meminimalisir perkembangan bakteri lain selama masa
penyimpanan (Saleh, 2004).
Susu adalah cairan berwarna putih yang disekresikan oleh kelenjar pada
binatang mamalia untuk bahan makanan dan sumber gizi. sebagian besar susu
yang dikonsumsi manusia berasal dari sapi yang disebut dengan susu sapi.
Susu steril itu melewati proses sterilisasi. Di mana proses ini menggunakan
temperatur atau suhu yang tinggi yakni sekitar 110 hingga 120 derajat celsius
saat mengolah susu dan dalam waktu yang lama. Proses sterilisasi ini membunuh
semua jenis bakteri yang ada di dalam susu.

2
C. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan adalah gelas ukur dan alat pemanas, sedangkan bahan yang digunakan
adalah H2SO4, amil alkohol atau butanol, dan susu beruang

D. PROSEDUR KERJA
Tuang H2SO4 10 ml ke dalam gelas ukur

Tambahkan 10,75 ml susu dan tambahkan 1 ml liter amil alkohol,


karena tidak ada amil alkohol maka diganti dengan butanol

Lalu campur terus kocok lalu diamkan selama 1 jam

Lalu dipanaskan selama 3 menit, Lalu di dinginkan hingga dingin

Untuk menentukan ada lemak atau tidak, saat di lihat langsung


terdapat 2 lapisan berwarna coklat dan bening, lemaknya akan naik
ke atas warna nya bening.

E. HASIL
Pada praktikum ini terdapat sedikit lemak sebanyak 1 ml pada lapisan berwarna
bening, dan 22 ml pada lapisan berwarna coklat.
Dihitung persen kadar lemaknya
Volume susu = 10,75 ml
Lemak = 1 ml
Maka %

Jadi, Persentase jumlah lemak yang ada di sampel susu sebesar 9,302 %.

3
F. PEMBAHASAN
Lipid adalah senyawa organik berminyak/ lemak yang tidak larut dalam air dapat
diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar seperti kloroform dan eter.
Percobaan ini bertujuan utnuk mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan
metode gerber. Adapun alat dan bahannya yang meliputi H2SO4, amil alkohol, dan susu
beruang sebagai sampel.

Susu beruang digunakan sabagai sampel dengan alasan karena susu steril melewati
proses sterilisasi yang mana proses ini menggunakan suhu tinggi yaitu 110o-120oC.
Proses sterilisasi ini tujuannya adalah membunuh semua jenis bakteri yang ada di dalam
susu.

Langkah awal dalam melakukan percobaan ini yaitu mencampurkan H2SO4 dengan
susu, lalu menambahkannya dengan amil alkohol. Selanjutnya dikocok selama 1 jam,
kemudian dipanaskan, didinginkan dan aati terjadinya lapisan lemak. Hasil pada
percobaan terdapat dua lapisan yaitu lapisan coklat dan lapisan bening berisi lemak.
Sehingga didapatkan kadar lemak dalam susu beruang sebesar 9,302%

Fungsi penambahan H2SO4 untuk memberikan susana asam dan mudah diamati
karena H2SO4 tidak bereaksi pada produk maupun bahan saat proses berlangsung. Amil
alkohol salah satu dari 8 alkohol dengan rumus C5H11OH. Campuran amil alkohol
diperoleh dari alkohol fusel. Amil alkohol digunakan sebagai pelarut, dan dalam
esterifikasi dihasilkan amil asetat dan produk penting lainnya.

G. KESIMPULAN
Sampel yang digunakan adalah susu beruang. Pada hasil yang didapat terdapat dua
lapisan warna aitu warna bening yang berupa lemak sedikitnya 1 ml, dan lapisan
berwarna coklat sebanyak 22 ml. Hasil analisis kuantitatif lemak yang terdapat dalam
susu beruang sebesar 9,302%. Penamban H2SO4 sebagai katalisator guna mempercepat
reaksi hingga berjalan sempurna. Amil alkohol berguna sebagai pelarut.

4
DAFTAR PUSTAKA

Fessenden RJ dan Joan f. 1982. Kimia organik. Jakarta: Erlangga.


Hart H. 1987. Kimia organik edisi keenam. Jakarta: Erlangga.
Lehninger Al. 1982. Dasar-dasar biokimia jilid 1. Penerjemah Maggy
Theenawijaya. Surabaya: Erlangga.

Poedjuaji A. Supriyanti F M. Titin. 2009. Dasar-dasar biokimia. Jakarta: penerbit UI


press.

Saleh, E. 2004. Teknologi pengolahan susu dan hasil ikan ternak. Medan: USU digital
library. Hal 1.

5
LAMPIRAN

Nama Mahasiswa : Nia Safinda


NIM : C12019032
Kelas,Kelompok : Farmasi 2A, A1
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan metode
gerber.
II. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1. Gelas ukur H2SO4
2. Alat pemanas Amil alkohol atau Butanol
Susu beruang

III. Prosedur Kerja


1. Tuang H2SO4 10 ml ke dalam gelas ukur
2. Tambahkan 10,75 ml susu dan tambahkan 1 ml liter amil alkohol, karena tidak ada
amil alkohol maka diganti dengan butanol
3. Lalu campur terus kocok lalu diamkan selama 1 jam
4. Lalu dipanaskan selama 3 menit
5. Lalu di dinginkan hingga dingin
6. Untuk menentukan ada lemak atau tidak, saat di lihat langsung terdapat 2 lapisan
berwarna coklat dan bening, lemaknya akan naik ke atas warna nya bening.
IV. Hasil praktikum
Pada praktikum ini terdapat sedikit lemak sebanyak 1 ml.
V. Perhitungan hasil praktikum
Dihitung persen kadar lemaknya
Volume susu = 10,75 ml
Lemak = 1 ml
Maka %

Jadi, Persentase jumlah lemak yang ada di sampel susu sebesar 9,302 %.

6
Nama Mahasiswa : Dani Riszki Amanda
NIM : C12019010
Kelas,Kelompok : Farmasi 2A, A1
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan metode
gerber.
II. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1. Gelas ukur H2SO4
2. Alat pemanas Amil alkohol atau Butanol
Susu beruang

III. Prosedur Kerja


1. Tuang H2SO4 10 ml ke dalam gelas ukur
2. Tambahkan 10,75 ml susu dan tambahkan 1 ml liter amil alkohol, karena tidak ada
amil alkohol maka diganti dengan butanol
3. Lalu campur terus kocok lalu diamkan selama 1 jam
4. Lalu dipanaskan selama 3 menit
5. Lalu di dinginkan hingga dingin
6. Untuk menentukan ada lemak atau tidak, saat di lihat langsung terdapat 2 lapisan
berwarna coklat dan bening, lemaknya akan naik ke atas warna nya bening.
IV. Hasil praktikum
Pada praktikum ini terdapat sedikit lemak sebanyak 1 ml.
V. Perhitungan hasil praktikum
Dihitung persen kadar lemaknya
Volume susu = 10,75 ml
Lemak = 1 ml
Maka ,
× 100 % = 9,302 %

Jadi, Persentase jumlah lemak yang ada di sampel susu sebesar 9,302 %.

7
Nama Mahasiswa : Agustian Hermansyah
NIM : C12019003
Kelas, kelompok : Farmasi 2A/ A1

I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan metode gerber
II. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1 Gelas Ukur H2SO4
2 Bekker glass Amil alkohol/butanol
3 Penangas air Sampel : susu beruang
Alumunium foil

III. Prosedur Kerja


1. Tuangkan H2SO4 sebanyak 10 mL kedalam gelas ukur
2. Tambahkan 10,75 mL susu beruang
3. Tambahkan 1 mL amil alkohol (diganti dengan butanol)
4. Setalah dicampur, dikocok lalu didiamkan selama 1 jam
5. Kemudian dipanaskan selama 3 menit, lalu didiamkan hingga dingin
6. Untuk menentukan adanya lemak/tidak, jika dilihat secara langsung ada 2 lapisan
berwarna coklat dan bening. Lemak akan naik keatas, warnanya bening. Pada
praktikum ini terdapat sedikit lemak.
IV. Hasil praktikum
Sampel Hasil % Lemak
Susu beruang - Warna coklat
- Terdapat lemak 1 mL
- Bagian atas berwarna
9,302%
bening
- Garis 22 berwarn coklat
- Garis 23 berwarna bening

V. Perhitungan hasil praktikum


Diketahui : Volume susu = 10,75 mL
Lemak = 1 mL
Ditanya : %Lemak

8
Jawab :

%Lemak= x 100% = 9,302%


,

Jadi, persentase jumlah lemak yang terdapat dalam sampel susu beruang sebanyak
9,302%

9
Nama Mahasiswa : Ade Fia Arianti
NIM : C12019001
Kelas,Kelompok : Farmasi 2A, A1
I. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat mengetahui kandungan lemak pada susu menggunakan metode
gerber.
II. Alat dan Bahan
No Alat Bahan
1. Gelas ukur H2SO4
2. Alat pemanas Amil alkohol atau Butanol
Susu beruang
III. Prosedur Kerja
7. Tuang H2SO4 10 ml ke dalam gelas ukur
8. Tambahkan 10,75 ml susu dan tambahkan 1 ml liter amil alkohol, karena tidak ada
amil alkohol maka diganti dengan butanol
9. Lalu campur terus kocok lalu diamkan selama 1 jam
10. Lalu dipanaskan selama 3 menit
11. Lalu di dinginkan hingga dingin
12. Untuk menentukan ada lemak atau tidak, saat di lihat langsung terdapat 2 lapisan
berwarna coklat dan bening, lemaknya akan naik ke atas warna nya bening.
IV. Hasil praktikum
Pada praktikum ini terdapat sedikit lemak sebanyak 1 ml.
V. Perhitungan hasil praktikum
Dihitung persen kadar lemaknya
Volume susu = 10,75 ml
Lemak = 1 ml
Maka %

Jadi, Persentase jumlah lemak yang ada di sampel susu sebesar 9,302 %.

Anda mungkin juga menyukai