1,2,3
Program Studi D3 Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Bhakti Kencana
ABSTRAK
Bagi pasangan yang menikah dibawah usia reproduksi dianjurkan untuk menunda kehamilan sampai
fisik dan mentalnya siap menerima kehamilannya. Tujuan : mengetahui efektifitas pemberian komunikasi,
jnformasi dan edukasi (KIE) tentang kesehatan reproduksi pada calon pengantin. Metode : dalam penelitian
ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menggunakan rancangan penelitian cross sectional dan uji wilxocon
signed rank test. Dengan tahap pengambilan data primer melaului pre test dan post test menggunakan
kuesioner. Sampel dalam penelitian ini adalah pasangan calon pengantin yang berada di wilayah KUA
Cileunyi Kabupaten Bandung. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, dengan
jumlah sampel sebanyak 43 pasang calon pengantin.Hasil : menunjukan bahwa ada kenaikan tingkat
penhetahuan tentang kesehatan repoduksi pada pasangan calon pengantin setelah dilakukan pemberian
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Hasil dari perhitungan menggunakan rumus Wilcoxon signet rank
tes , sebelum dan sesudah menunjukan perbedaan yang signifikan dengan rata – rata sebelum 1,1512 dan
sesudah menunjukan nilai rata-rata 1,0000, Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value 0,000 < dari nilai alpha
(0.05). Kesimpulan : Seluruh responden memiliki pengetahuan baik setelah dilakukan pemberian
Komunikasi, Informasi dan edukasi (KIE) pada pasangan calon pengantin. Kemudian bahwa pemberian KIE
tersebut efektif dalam peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi dalam upaya persiapan pernikahan
dan kehamilan pada pasangan calon pengantin.
Kata Kunci : Calon Pengantin, Kesehatan Reproduksi, KIE
Berdasarkan data dari Badan Kependudukan Populasi dan sampel dalam penelitian ini
dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merupakan pasangan calon pengantin yang
Jawa Barat rata-rata usia perkawinan pertama berada di wilayah KUA Cileunyi Kabupaten
perempuan sekarang mencapai 19,8 tahun. Bandung. Teknik pengambilan sampel
Usia perempuan ini biasanya menjadi indikator menggunakan Accidental sampling yang
perkawinan dini atau bukan. Indikatornya dari mana sampel yang diambil adalah pasangan
usia perkawinan pertama perempuan.9 calon pengantin yang datang ke KUA
Kesiapan dalam pernikahan salah satunya Cileunyi pada saat kegiatan Bimbingan
Perkawinan (Bimwim). Jumlah Sampel yang
adalah secara fisik siap untuk menghadapi
diperoleh sebanyak 43 pasang calon
proses kehamilan. Program keluarga
pengantin yang datang ke KUA bersama
berencana merupakan salah satu cara untuk dengan pasangannya, dan calon pasangan
menunda kehamilan yang salah satu pengantij yang akan menikah untuk pertama
fungsinya untuk mempersiapkan reproduksi kalinya ataupun tidak.
sehat. Bagi pasangan yang menikah dibawah Teknik Pengumpulan Data
usia reproduksi dianjurkan untuk menunda Data diperoleh dengan data primer yaitu
kehamilan sampai kesipan fisik dan mentalnya membagikan kuesioner kepada responden
siap menerima kehamilannya. Pernikahan dan dengan dilakukan Prosedur pre test dan post
kehamilan yang terjadi kurang dari usia 20 test kepada calon pengantin mengenai
tahun beresiko, resiko yang bisa terjadi adalah pengetahuan kesehatan reproduksi dalam
anemia pada kehamilan, bayi lahir premature persiapan pernikahan dan kehamilan.
atau pun berat badan lahir rendah, persalinan Setelah itu kemudian dianalisis sebelum dan
dengan resiko perdarahan.3,2 Pemberian sesudah pemberian komunikasi, Informasi
informasi mengenai kehamilan tersebut bisa dan edukasi (KIE).
dilakukan pada kelas catin mengenai Analisis Data
kesehatan reproduksi salah satunya tentang Data dianalisis menggunakan analisis
penggunaan alat kotrasepsi sebagai penunda univariat untuk mengetahui tingkat
kehamilan untuk mengurangi angka kesakitan pengetahuan calon pengantin wanita dan
dan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan dari pria sebelum dan sesudah pemberian KIE.
Dalam analisa ini hanya menghasilkan
penelitian ini untuk mendapatkan gambaran
distribusi frekuensi dan persentase. Analisis
pengetahuan pasa pasangan calon pengantin
selanjutnya yaitu analisa bivariat di lakukan
Pria dan Wanita sebelum dan sesudah terhadap variabel dengan menguji efektivitas
pemberian komunikasi, informasi dan edukasi pemberian edukasi tentang kesehatan
(KIE), serta untuk mengetahui efektifitas reproduksi pada pasangan calon pengantin
pemberian dari pemberian KIE tersebut. dengan menggunakan bantuan software
SPSS 16. . Sebelum dilakukan uji statistik
METODE terlebih dahulu dilakukan pengujian
Rancangan Penelitian normalitas data dengan menggunakan
Jenis penelitian yang digunakan adalah Shapiro-Wilk baik pada data sebelum
deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross maupun sesudah tindakan. Berdasarkan
sectional. Desain ini digunakan untuk hasil perhitungan Shapiro-Wilk pada data
menggambarkan pengetahuan tentang sebelum pemberian KIE didapatkan hasil
kesehatan reproduksi pada calon pengantin 0,000 sedangkan pada data sesudah
dan keefektifan pemberian Komunikasi, pemberian KIE adalah 0,000. Dari hasil
Informasi dan Edukasi (KIE) terhadap hitung baik sebelum dan sesudah pemberian
pengetahuan Calon pengantin. KIE kurang dari 0,005 maka distribusi data
Populasi dan Sampel tersebut dinyatakan distribusi tidak normal.
*Corresponding Author :
Meda Yuliani
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
University Bhakti Kencana Bandung, Indonesia
Email : meda.yuliani@bku.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 5, No.2. 2020
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
Journal homepage : http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika
*Corresponding Author :
Meda Yuliani
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
University Bhakti Kencana Bandung, Indonesia
Email : meda.yuliani@bku.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 5, No.2. 2020
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
Journal homepage : http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika
*Corresponding Author :
Meda Yuliani
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
University Bhakti Kencana Bandung, Indonesia
Email : meda.yuliani@bku.ac.id
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 5, No.2. 2020
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
Journal homepage : http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika
nilai rata-rata 1.0000, Hasil uji statistik dan meningkatkan penggunaan kontrasepsi.
7 23
didapatkan nilai p-value 0,000 < dari nilai ,
alpha (0.05) dapat disimpulkan efektif antara pendidikan ini bisa dilakukan tidak pada saat
sebelum dilakukan pemberian edukasi akan menikah saja, hal ini bisa dilakukan
dengan sesudah dilakukan pemberian pada saat persipan menuju dewasa, remaja.
edukasi. Seperti Pendidikan kesehatan reproduksi ini
Penelitian yang dilakukan sebelumnya di bisa dilakukan dila tempat pelayanan seperti
KUA kota Padang, diketahui lebih dari pediatri (dokter anak) yang untuk
separuh responden (79,6%) memiliki mempersiapkan remaja menuju dewasa,
tingkat pengetahuan tinggi tentang pendampingan pada orang tua nya juga. 4,19
kesehatan reproduksi setelah diberikan
konseling pra nikah.12
Status kesehatan ibu sebelum kehamilan KESIMPULAN DAN SARAN
merupakan faktor penentu untuk proses dan Pengetahuan responden sebelum dan
hasil dari kehamilan serta risiko untuk sesudah pemberian komunikasi, informasi
komplikasi ibu dan bayi. Dalam masyarakat dan edukasi (KIE) baik pada calon pengantin
Barat perawatan prakonsepsi (PCC) secara wanita dan calon pengantin pria mengalami
luas dikenal sebagai cara untuk peningkatan, dimana hasilnya seluruh
mengoptimalkan kesehatan wanita melalui reponden memiliki pengetahuan baik. serta
perubahan biomedis dan perilaku sebelum dari hasil uji perbedaan terdapat rerata
pembuahan tujuan meningkatkan hasil perbedaan antara sebelum dan sesudah
kehamilan.16 pemberian KIE,dan dapat disimpulkan
Pendidikan kesehatan yang dilakukan di bahwa sebelum dan sesudah pemberian KIE
didalam program bimbingan perkawinan ini tentang kesehatan reproduksi tersebut efektif
bisa sebagai pusat informasi kesehatan dalam upaya peningkatan pengetahuan
reproduksi bagi calon pengantin.8 Pemberian kesehatan reproduksi dalam mempersiapkan
edukasi kesehatan reproduksi yang pernikahan dan kehamilan.
dilakukan ini menunjukan hasil efektif untuk Diharapkan kepada KUA setempat untuk
meningktkan pengetahuan responden menjadikan materi kesehatan reproduksi
mengenai kesehatan reproduksi, dalam menjadi materi wajib yang harus
persiapan kehamilan untuk lebih bisa disampaikan kepada calon pengantin dan
menjaga dan mempersiapkan kesehatan bisa melakukan revitalisasi kembali
pada saat hamil. Penelitian yang dilakukan di Kerjasama dengan pihak terkait untuk perihal
India, bahwa pusat informasi kesehatan penyuluhan materi kesehatan.
remaja dapat menurunkan angka pernikahan
dini dan bisa meningkatkan angka rentensi
kelulusan sekolah pada remaja. Hal ini
menunjukan bahwa dengan diberikan DAFTAR PUSTAKA
pengetahuan dapat memberikan dan 1. Sulistyawati . 2019. Pelayanan Keluarga
21
meningkatkan kesehatan reproduksi. Berencana. Jakarta: Salemba Medika
Pendidikan kesehatan reproduksi ini berupa
2. Kementerian Kesehatan Republik
konseling pemberian informasi dan edukasi
tentang penundaan kehamilan yang sehat, Indonesia. 2014 Tentang Pedoman
kondisi gender dalam persiapan pernikahan
Manajemen Keluarga
dan materi tentang kesehatan reproduksi
lainnya yang dapat menunjang kebutuhan Berencana. Jakarta : Kemenkes RI
kesehatan
*Correspondingreproduksi
Author : calon pengantin.
3. Kementerian Kesehatan RI. 2014.
Pendidikan
Meda Yuliani komprehensif tentang pantang
dan kontrasepsi
Program menunda
Studi D-III Kebidanantimbulnya
Fakultas perilaku
Ilmu Kesehatan Kesehatan Reproduksi dan Seksual
seksual,
Universitymenurunkan
Bhakti Kencanajumlah
Bandung,seksual mitra,
Indonesia
Email : meda.yuliani@bku.ac.id
Calon Pengnatin. Jakarta : Kemenkes RI
Jurnal Medika Karya Ilmiah Kesehatan
Vol 5, No.2. 2020
ISSN : 2654-945X (Online), 2541-4615 (Print)
Journal homepage : http://jurnal.itkeswhs.ac.id/index.php/medika
*Corresponding Author :
Meda Yuliani
Program Studi D-III Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
University Bhakti Kencana Bandung, Indonesia
Email : meda.yuliani@bku.ac.id