Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator

keberhasilan layanan suatu negara. Angka Kematian Ibu di Indonesia

sudah mengalami penurunan tahun 2018-2019 dari 4.226 menjadi 4.221

kematian ibu di Indonesia (Kemenkes, 2020). Angka kematian ibu di

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2018 sebanyak 99 kasus

dan pada tahun 2019 angka kematian ibu menurun menjadi 97 kasus

(Dinkes NTB, 2019). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Lombok

Barat pada tahun 2018 sebanyak 37 kasus dan meningkat pada tahun 2019

menjadi 44 kasus (Dinkes Lobar,2020).

Hampir 75% dari semua kematian ibu disebabkan oleh adanya

komplikasi pada saat kehamilan, persalinan dan nifas antara lain (WHO,

2018). Ketidak patuhan dalam pemeriksaan kehamilan menyebabkan tidak

dapat diketahui berbagai komplikasi yang mempengaruhi kehamilan atau

komplikasi hamil sehingga tidak dapat dideteksi. Komplikasi kehamilan

dan persalinan sebagai penyebab tertinggi kematian ibu tersebut dapat

dicegah dengan pemeriksaan kehamilan melalui antenatal care (ANC)

secara teratur (Rachmawati dkk, 2017).

Antenatal care (ANC) adalah pelayanan kesehatan kesehatan bagi

ibu hamil dan janinnya oleh tenaga professional meliputi pemeriksaan,

minimal 4 kali pemeriksaan selama kehamilan, dengan rincian 1x di

1
2

Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 2x di Trimester 3. Minimal 2x

diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1x di Trimester 1 dan 1x di Trimester

3. Pemeriksaan antenatal penting untuk deteksi dini komplikasi kehamilan

dan pendidikan tentang kehamilan, mengatakan ibu yang antenatal care

yang tidak teratur memiliki resiko mengalami partus lama 3 kali lebih

besar dibandingkan dengan ibu yang antenatal care teratur ( Kemenkes,

2020 )

Pengetahuan seseorang ibu tentang kehamilan dan pemeriksaan

kehamilan ( ANC ) sangat diperlukan untuk menjalani proses persiapan

kehamilannya. Banyak sumber informasi yang dapat di peroleh ibu untuk

meningkatkan pengetahuan tentang kehamilan, seperti dari petugas

kesehatan (bidan, dokter) saat menjalani konseling persiapan kehamilan

atau penyuluhan kesehatan (Notoatmodjo, 2012).

Penyuluhan Calon Pengantin / bimwin adalah program pembekalan

singkat kepada calon pengantin yang ingin melangsungkan pernikahan.

Program bimbingan pra nikah yang dilaksanakan secara nasional, sebagai

bagian dari upaya Pemerintah bersama dengan stake-holders untuk

mempersiapkan calon pengantin melalui program bimbingan perkawinan

terstruktur melalui KUA (Kemenag, 2019).

Berdasarkan hasil survei pendahuluan di Kementrian Agama

Kabupaten Lombok Barat pada tahun 2020, terdapat 5101 pasangan yang

menikah pada tahun 2020 di 22 kecamatan. Diwilayah Kecamatan Gerung

terdapat 579 pasangan yang menikah, yang menikah dikantor KUA

Kecamatan Lembar sejumlah 302 pasangan dan yang menikah diluar KUA
3

sejumlah 277 pasangan. Dari total 579 pasangan hanya 110 orang yang

mengikuti penyuluhan kesehatan calon pengantin pada tahun 2020

(Kemenag Lobar, 2020).

Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Mengikuti Penyuluhan Kesehatan Calon Pengantin dengan

Frekuensi ANC di Wilayah Kecamatan Gerung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang tersebut yang menjadi dasar untuk

peneliti menentukan rumusan masalah pada penelitian ini yakni “Pengaruh

Mengikuti Penyuluhan Kesehatan Calon Pengantin dengan Frekuensi

ANC di wilayah Kecamatan Gerung”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh mengikuti penyuluhan calon pengantin dengan

frekuensi ANC.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penyuluhan kesehatan calon pengantin

b. Untuk mengetahui frekuensi ANC ( Ante Natal Care )

c. Untuk mengetahui pengaruh mengikuti penyuluhan kesehatan

calon pengantin dengan frekuensi ANC.


4

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Dapat menjadi referensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa

kebidanan dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang

pengaruh mengikuti penyuluhan kesehatan calon pengantin dengan

frekuensi ANC.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Instansi Pelayanan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi

bagi pimpinan dan staf dalam mengembangkan dan meningkatkan

penyuluhan kesehatan bagi calon pengantin.

b. Bagi Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang pengaruh

mengikuti penyuluhan kesehatan calon pengantin.

c. Institusi Pendidikan /Keilmuan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan

dan literature serta referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan

khususnya tentang pengaruh mengikuti penyuluhan kesehatan

calon pengantin dengan frekuensi ANC.

d. Bagi Peneliti selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

acuan atau literature bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan


5

penelitian lebih lanjut tentang pengaruh mengikuti penyuluhan

kesehatan calon pengatin dengan frekuensi ANC.

E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 keaslian penelitian

NO Peneliti Judul Metode Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan


Penelitian Penelitian
1 Dilla Pengetahuan dan penelitian ini Hasil penelitian Variable yang Tahun
Fitriana Sikap Tentang menggunakan didapatkan bahwa: diteliti serupa penelitian
Salekha, Reproduksi Yang metode 1. Sebagian besar calon pada
dkk. Mengikuti dan penelitian responden yang pengantin. penelitian ini
Tidak Mengikuti deskriptif mengikuti (91,9%) dan Teknik pada tahun
Suscatin menggunakan tidak mengikuti suscatin penelitian 2019.
pendekatan (54,1%) memiliki cross
kuantitatif pengetahuan yang baik sectional
mengenai kesehatan
reproduksi
2. Sebagian besar
responden yang
mengikuti (91,9%) dan
tidak mengikuti suscatin
(75,7%) memiliki sikap
yang baik mengenai
kesehatan reproduksi

2 Atik Pengaruh Rancangan Berdasarkan hasil Variable yang Tahun


Januarti, Penyuluhan penelitian yang penelitian diperoleh diteliti serupa, penelitian
dkk. Kesehatan digunakan hasil rata-rata pengetahuan pada
Reproduksi adalah dengan pengetahuan calon calon penelitian ini
Terhadap Tingkat menggunakan pengantin sebelum pengantin pada tahun
Pengetahuan Calon pre eksperiment diberikan penyuluhan Teknik 2020.
Pengantin dengan kesehatan reproduksi penelitian pre
pendekatan yaitu 61,042%. Hasil eksperiment.
onegroup tersebut menunjukan
pretest-posttest rata-rata calon pengantin
design. memiliki pengetahuan
yang cukup sebelum
dilakukan penyuluhan
kepsehatan reproduksi.
Berdasarkan hasil uji
paired test didapatkan
hasil P value 0,000
kurang dari 0,05 yang
artinya ada pengaruh
penyuluhan kesehatan
reproduksi terhadap
pengetahuan calon
pengatind di KUA Balik
Bukit Kabupaten
6

Lampung Barat Tahun


2020.

3 Meda Efektivitas Metode Hasil pengolahan data Variable yang Tahun


Yuliani, Komunikasi penelitian didapatkan bahwa rata- diteliti serupa, penelitian
Iceu Informasi dan adalah analitik rata sebelum edukasi Kesehatan pada
Mulyati, Edukasi (KIE) dengan cross dan sesudah edukasi reproduksi penelitian ini
Mamay Tentang Kesehatan sectional hasil dari perhitungan calon pada tahun
Maesaroh Reproduksi pada dengan menggunakan pengantin 2020.
Calon Pengantin rumus wilcoxon signed Teknik
( CATIN ) Dalam rank tes sebelum dan penelitian
Mempersiapkan sesudah menunjukan cross
Pernikahan dan perbedaan yang sectional
Kehamilan signifikan dengan rata –
rata sebelum 1.1512 dan
sesudah menunjukan
nilai rata-rata 1.0000,
Hasil uji statistik
didapatkan nilai p-value
0,000 < dari nilai alpha
(0.05) dapat
disimpulkan efektif
antara sebelum
dilakukan pemberian
edukasi dengan sesudah
dilakukan pemberian
edukasi sehingga H0 di
tolak dan Ha diterima.

Anda mungkin juga menyukai