Anda di halaman 1dari 15

STUDI LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN PENGETAHUAN

TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN


KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE
PADA IBU HAMIL

Studi literature review dilakukan tahun 2020

Selveryany Ekawati Sandi1, Ni Nyoman Budiani2, Gusti Ayu Marhaeni3

1. Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar


2. Dosen Pembimbing Utama Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar
3. Dosen Pembimbing Pendamping Mahasiswa Jurusan Kebidanan Poltekkes Denpasar

ABSTRAK
Kunjungan antenatal adalah pemeriksaan ibu hamil untuk mendapatkan hasil asuhan
antenatal secara komprehensif dilakukan minimal 4 kali. Tanda bahaya kehamilan
merupakan suatu pertanda telah terjadinya masalah yang serius pada ibu hamil dan
janin yang dikandungnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan kunjungan antenatal care
pada ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian literature review yang
menggunakan lima jurnal internasional dan lima jurnal nasional. Hasil dari
mengidentifikasi jurnal, sebagian besar jurnal mengatakan bahwa semakin tinggi
tingkat pengetahuan tanda bahaya kehamilan pada ibu hamil maka semakin tinggi
pula tingkat kepatuhan kunjungan antenatal care. Diharapkan bagi ibu hamil agar
dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan lebih
banyak mencari informasi dengan mengikuti berbagai penyuluhan kesehatan
mengenai kehamilan dan mengikuti kelas antenatal. Dengan banyaknya informasi
yang didapat, diharapkan ibu hamil lebih patuh dalam melakukan kunjungan
antenatal care.
Kata kunci : pengetahuan, tanda bahaya kehamilan, kepatuhan kunjungan
antenatal care

ABSTRACT
Antenatal visit is an examination of pregnant women to get comprehensive results of
antenatal care performed at least 4 times. The danger sign of pregnancy is a sign
that a serious problem has occurred with the pregnant woman and her pregnancy.
This study was a literatur review used five internasional journals and five national
journals. The result of journal publications, most journals say that the higher the
level of knowledge about the dangers of pregnant women, the higher the level of
attainment of antenatal care visits. It was expected that pregnant woman will be able
to increase their knowledge about danger signs of pregnancy by seeking more
informations to attending various health education about pregnancy with a number
of the information obtained, expected pregnant women to be more to be obedient in

1
conducting antenatal care visits and taked antenatal classed, with a number of the
information obtained expected pregnant woman to be more obiedient in conducting
antenatal care visits.
Keywords : knowledge, danger signs of pregnancy, antenatal care adherence.

PENDAHULUAN
Federasi Obstetri Ginekologi Internasional mengatakan bahwa, kehamilan
merupakan hasil penyatuan spermatozoa dengan ovum yang selanjutnya dilanjutkan
dengan proses nidasi atau implantasi dari hasil fertilisasi tersebut didalam rahim. Bila
dihitung dari saat fertilisasi sampai bayi lahir memerlukan waktu 40 minggu atau 9
bulan menurut kalender internasional Prawirohardjo dalam yunitasari (2010).
Kunjungan antenatal yang komprehensif dan berkualitas sesuai standar
dilakukan oleh ibu hamil minimal 4 kali. Pemeriksaan kehamilan dilakukan
sebaiknya pada trimester I yaitu 1 kali sebelum minggu ke 16, pada trimester II yaitu
1 kali antara minggu ke 24-28 dan pada trimester III 2 kali yaitu 1 kali antara minggu
30-32 dan 1 kali antara minggu 36-38. Pemantauan kehamilan ibu juga dengan
menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Setiap melakukan kunjungan
antenatal,buku ini diisi oleh bidan, kemudian disimpan oleh ibu dan dibawa kembali
pada kunjungan berikutnya (Kementerian Kesehatan RI, 2013).
Kepatuhan merupakan hal yang sangat penting dalam perilaku hidup sehat.
Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan seseorang.
Tingginya tingkat pengetahuan akan menunjukkan bahwa seseorang telah
mengetahui, mengerti dan memahami maksud dari pengobatan yang mereka jalani.
Berdasarkan kejadian tersebut, peneliti tertarik untukmelakukan penelitian tentang
”Hubungan Pengetahuan tentang Tanda Bahaya Kehamilan dengan Kepatuhan
Kunjungan Antenatal Care pada Ibu Hamil”. Untuk mengetahui apakah kepatuhan
seseorang dalam melakukan antenatal care hanya dipengaruhi hanya karena faktor
pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi literatur atau literature review, banyaknya
jurnal yang ditelaah pada penelitian ini yaitu lima jurnal internasional dan lima jurnal
nasional. Penelitian ini tidak menggunakan tempat yang spesifik karena merupakan
penelitian studi literature dan dilaksanakan pada bulan februari sampai april 2020.
Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder sesuai variabel yang didefenisikan,
yang didapat dari penelusuran jurnal-jurnal ilmiah. Analisis data dilakukan secara
analisis deskriptif karena penelitian hanya mendeskripsikan isi jurnal secara umum
dan dipaparkan dalam bentuk tabel.

2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

Tabel 1
Penelitian-penelitian dalam Tabel Telaah Literatur Berdasarkan Judul,
Tujuan, Inti Jurnal Dan Hasil Penelitian
No. Nama
Penulis Judul Tujuan Inti Jurnal Hasil Penelitian
Tahun Terbit
1. Haftu, Pregnant Menilai Penelitian ini Hasil intervensi kepada
Abera women tingkat membahas 1.103 ibu hamil
2018 adherence kepatuhan ibu dampak didapatkan bahwa
level terhadap positif kepatuhan ibu untuk
to antenatal kunjungan terhadap melakukan kujungan
care visit and perawatan kepatuhan antenatal adalah 49,9%.
its effect on antenatal kunjungan
perinatal antenatal.
outcome Penelitian ini
among dilakukan
mothers in pada 1.103
Tigray Public responden ibu
Health hamil.
institutions,
2017: cohort
study

2. Ismainaret Maternal Untuk Penelitian ini Didapatkan hasil akhir


al. Compliance menentukan meneliti faktor pada variabel
2018 During faktor yang dapat pemodelan yang
Antenatal kepatuhan ibu mempengaruhi signifikan terkait
Care Visit selama kepatuhan ibu kepatuhan meliputi
at Primary kunjungan dalam beberapa faktor yang
Health Care antenatal melakukan mempengaruhi
Pekanbaru, (Umur, kunjungan kunjungan ibu adalah
Riau pendidikan, antenatal. umur, pendidikan,
pengetahuan pengetahuan dan
dan dukungan dukungan keluarga
keluarga) rendah.
Analisis multivariat
mengatakan bahwa
faktor umur adalah
yang paling dominan
(OR 5,726).
3. Mazharul Determinants Tujuan Peneliti ini Hasil rerata

3
dan Shahed of frequency penelitian meneliti frekuensi menunjukkan sebanyak
2018 and contents of adalah untuk ANC dan menilai 2,7% ibu melakukan
antenatal care meneliti tingkat kepatuhan kunjungan ANC hanya
visits in kunjungan yang di 3 kali dan sebanyak 6%
Bangladesh: ANC dan rekomendasikan ibu melakukan
Assessing frekuensi WHO. kunjungan lebih dari 8
the extent of ANCdan Penelitian ini kali kunjungan ANC.
compliance menilai tingkat dilakukan pada Sebanyak 21% ibu tidak
with the WHO kepatuhan 4.627 ibu yang pernah menerima
recommenda- dengan jumlah melahirkan dalam kunjungan ANC.
tions yangdirekome 3 tahun terkahir Sebanyak 69% ibu
ndasi-kan sebelum hanya melakukan
WHO di dilakukan pemeriksaan tekanan
Bangladesh penelitian. darah saat menerima
kunjungan ANC.
Terdapat hubungan
positif yang signifikan
ditemukan antara
frekuensi kunjungan
ANC dan peningkatan
jumlah layanan ANC.
4. Hazmi Awareness of Untuk menilai Peneltian ini Hasil penelitian
et al. Antenatal kesadaran dilakukan untuk mendapatkan sebanyak
2017 Care perawatan menilai tingkat 1.617 wanita yang
Importance antenatal pada kesadaran dipilih dalam
among Saudi wanita hamil wanita hamil penelitian ini : 74,7%
Pregnant di Klinik tentang dari umur sampel yang
Women in perawatan perawatan berusia antar 20-34
Madina antenatalMadi antenatal care. tahun. Sebanyak
na, Saudi Penelitian ini 80,9% melakukan
Arabia dilakukan pada pemeriksaan pada
1.617 wanita trimester I dan
hamil. trimester II
Sebanyak 80,1%
melakukan
pemeriksaan
kehamilan secara
konsisten dan teratur.
Sebanyak 89,7 %
sangat optimis bahwa
mengkonsumsi
suplemen selama
kehamilan dapat
mencegah beberapa
masalah yang bisa saja
terjadi selama
kehamilan.
5. Shahnaz, et Knowledge Memberikan Penelitian ini Hasil penelitian
al. Attitude and pelayanan dilakukan untuk menjelaskan bahwa

4
2018 Practice antenatal yang memberikan ada hubungan yang
Regarding baik kepada pelayan terbaik signifikan antara
Antenatal ibu dan janin. kepada ibu dan pengetahuan dan
Care Untuk janin selama sikap.
amongPregna mendapatkan masa kehamilan
ntWomen in yang terbaik sehingga ibu
Rural Area of bagi ibu dan dan bayi
Lahore bayi mendapatkan
yang terbaik.
Penelitian ini
dilakukan pada
133 responden
ibu hamil.
6. Bekti dan Hubungan Untuk Penelitian ini Penelitian ini
Suharni Tingkat mengetahui meneliti tingkat menjelaskan bahwa
2011 Pengetahuan tingkat pengetahuan yang mempunyai
Ibu Hamil pengetahuan tentang tanda pengetahuan baik
Tentang tentang tanda bahaya sebanyak 21
Tanda Bahaya bahaya kehamilan responden, taat dalam
Kehamilan kehamilan dengan ketaatan melakukan ANC.
terhadap dengan ANC. Responden yang tidak
Ketaatan ANC ketaatan ANC Penelitian taat melakukan
di Puskesmas yang dilakukan pemeriksaan
Ponjong II dilakukan di pada30 kehamilan sebanyak 3
Gunung Kidul Puskesmas responden ibu orang.
Yogyakarta, Ponjong II hamil. Yang melakukan
2011 Gunung Kidul pemeriksaan
Yogyakarta kehamilan sesuai
standar sebanyak 25
orang.
Hasil uji statistik
dengan Chi Square
didapatkan nilai p =
0,013 (p < 0,05) dan
nilai CC = 0,475.
Kesimpulan bahwa
ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil
tentang tanda bahaya
kehamilan dan
ketaatan melakukan
pemeriksaan
kehamilan.
7. Sumanti Hubungan Untuk Penelitian ini Penelitian ini
dan Agnes Pengetahuan mengetahui meneliti menunjukkan dari 55
2015 Ibu Hamil hubungan hubungan responden sebanyak
Trimester III pengetahuan pengetahuan ibu 70,91% memiliki
Dengan ibu hamil hamil trimester pengetahuan baik.
Frekuensi trimester III III dengan 29,09%

5
Kunjungan dengan frekuensi berpengetahuan
Antenatal Care frekuensi kunjungan cukup, dan tidak ada
kunjungan antenatal care. yang berpengetahuan
antenatal care Penelitian ini kurang.
dilakukan Responden yang
pada55 melakukan kunjungan
responden ibu antenatal care
hamil. lengkap sebanyak 35
responden dan yang
melakukan kunjungan
antenatal care tidak
lengkap sebanyak 20
orang.
Hasil uji pearson
product moment
didapatkan p
Correlation = 0,847 >
0,345.
Kesimpulannya bahwa
ada hubungan antara
pengetahuan ibu hamil
trimester III dengan
frekuensi kunjungan
antenatal care.
8. Windiyati, Hubungan Untuk Penelitian ini Berdasarkan hasil
2016 Antara mengetahui meneliti tentang penelitian didapatkan
Pengetahuan hubungan hubungan antara bahwa responden
Tentang antara pengetahuan memiliki pengetahuan
Tanda Bahaya pengetahuan tentang tanda baik tentang tanda
Kehamilan tentang tanda bahaya bahaya kehamilan
Dengan bahaya kehamilan yaitu sebanyak 20 ibu
Kepatuhan kehamilan dengan hamil (44,4%),
Melakukan dengan kepatuhan responden dengan
ANC kepatuhan melakukan pengetahuan cukup
Pada Ibu melakukan ANCpada ibu sebanyak 19 ibu hamil
Hamil ANC pada ibu hamil trimester (42,3%) dan responden
Trimester III hamil trimester III. dengan pengetahuan
III Penelitian ini kurang sebanyak 6 ibu
dilakukan pada hamil (13,3%).
45 responden Hasil penelitian juga
ibu hamil menjelaskan bahwa
trimester III. kuesioner yang
diajukan ke responden
sebgaian besar dari 45
responden yaitu 35
responden (77,8%)
salah dalam menjawab
pertanyaan yang ada
dalam kuesioner.

6
Terdapat sebagian
kecil dari responden
yang memiliki
pengetahuan yang baik
dan patuh melakukan
ANC sesuai jadwal
sebanyak 13
responden ibu
hamil(28,9%) dan
tidak patuh melakukan
ANC sesuai jadwal
sebanyak 7 ibu hamil
(15,5%).
Dari hasil uji analisis
menggunakan Chi-
Square )
didapatkanV
yaitu 4,810<
5,991dan diperoleh
nilai p = 0,090.
Kesimpulannya
bahwaada hubungan
antara pengetahuan
tentang tanda bahaya
kehamilan dengan
kepatuhan melakukan
ANC pada ibu hamil
trimester III.
9. Aan Hubungan Untuk Penelitian ini Hasil penelitian ini
2017 Pengetahuan mengetahui meneliti mengatakan bahwa
Ibu Hamil hubungan hubungan sebanyak 26 (70,2%)
tentang Tanda pengetahuan pengetahuan ibu responden dengan
Bahaya ibu hamil hamil tentang pengetahuan tinggi
Kehamilan tentang tanda tanda bahaya tentang tanda bahaya
Trimester bahaya kehamilan kehamilan trimester
Tiga kehamilan trimester tiga tiga.
dengan trimester tiga dengan Sebanyak 30 (81,0%)
Keteraturan dengan keteraturan responden ibu hamil
Pemeriksaan keteraturan pemeriksaan yang teratur
Kehamilan di pemeriksaan kehamilan. melakukan
Puskesmas kehamilan di Penelitian pemeriksaan
Mergangsan Puskesmas dilakukan pada kehamilan.
Yogyakarta Mergangmas 37 responden Hasil penelitian
Yogyakarta ibu hamil. menggunakan uji
statistik pengetahuan
didapatkan nilai p-
vallue = 0,000 < 0,05.
Kesimpulan bahwa

7
ada hubungan
pengetahuan ibu hamil
trimester tiga dengan
keteraturan
pemeriksaan
kehamilan.
10. Fika Hubungan Untuk Penelitian ini Berdasarkan analisis
Roobiati, Tingkat mengetahui meneliti tingkat data yang dilakukan
dkk. Pengetahuan hubungan pengetahuan peneliti dengan
2019 Tentang tingkat tentang tanda menggunakan uji
TandaBahaya pengetahuan bahaya statistik Sommers ‘D
Kehamilan tentang tanda kehamilan didapatkan nilai p
Trimester III bahaya trimester III sebesar 0,004
dengan kehamilan dengan motivasi (p<0,005) dan nilai r =
Motivasi Ibu trimester III melakukan 0,403 dengan arah
Melakukan dengan antenatal care. korelatif positif.
Antenatal motivasi ibu Penelitian ini Kesimpulan bahwa
Care Di Bidan melakukan dilakukan pada erdapat hubungan
Praktik antenatal care 30 responden yang signifikan antara
Swasta Sarwo ibu hamil. tingkat pengetahuan
Indah tentang tanda bahaya
Boyolali kehamilan trimester III
dengan motivasi ibu
melakukan antenatal
care.

B. Pembahasan
1. Pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan
Bekti Rahayu (2010), dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Ketaatan ANC. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan terhadap ketaatan melakukan pemeriksaan
kehamilan. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi ketaatan dalam melakukan
pemerikssan kehamilan.Menurut Notoatmodjo (2003), sumber pengetahuan sangat
mudah didapatkan melalui media cetak, media elektronik. Semakin banyak informasi
yang diterima maka semakin baik pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan yang
didapat ibu hamil.
Sumanti Nona Nae dan Agnes Montolalu (2015), dengan judul Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik, dengan desain cross-
sectional. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu
hamil trimester III dengan frekuensi kunjungan antenatal care. Dari penelitian ini
menunjukkan yang berpengetahuan baik adalah sebagian besar pendidikan SD, hal ini
disebabkan pengetahuan didapat melalui pengalaman atau melalui media maupun
penyuluhan (pendidikan kesehatan). Tujuan pendidikan kesehatan adalah untuk

8
mengubah perilaku individu, kelompok dan masyarakat menuju hal-hal positif.
Secara konseptual menunjukkan bahwa pendidikan menghasilkan perubahan
pengetahuan.
Windiyati Telly Khatarina (2016), dengan judul Hubungan Antara
Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan
ANC. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analitik korelatif
dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian mengatakan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan
melakukan ANC pada ibu hamil trimester III. Hal ini sesuai dengan pendapat
Notoatmodjo (2010), yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan adalah suatu
tingkatan dari segala sesuatu yang diketahui oleh seseorang terhadap suatu objek
tertentu yang dapat dipengaruhi oleh pendidikan, informasi, sosial budaya dan
ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.
Aan Hasanah (2017), dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan Keteraturan Pemeriksaan
Kehamilan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik
analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian mengatakan
bahwa ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan
trimester tiga dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan. Pengetahuan merupakan
dominan yang sangat penting dalam bentuk tindakan seseorang (Notoadmodjo S,
2012). Faktor umur juga sangat berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang.
Semakin tua atau bertambahnya umur seseorang, semakin banyak pengalaman
seseorang tersebut sehingga mempengaruhi pengetahuan.
Dengan demikian pengalaman mempengaruhi pengetahuan seseorang dan
pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam (Dian, 2013).
Pengetahuan yang dimaksud disini adalah pengetahuan atau wawasan ibu hamil
mengenai tanda-tanda bahaya yang terdapat dan rawan sekali terjadi pada ibu selama
hamil. Dari pengetahuan inilah dapat dilihat, seberapa jauh tindakan yang dilakukan
oleh ibu hamil tersebut sebagai perwujudtan dari pengetahuan tentang tanda bahaya
selama kehamilan tersebut dalam melakukan pemeriksaan kehamilan untuk
menghindari segala bahaya yang dapat menganggu kehamilannya.
Nur Fika Roobiati, dkk. (2019), penelitianberjudul Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan Motivasi Ibu
Melakukan Antenatal Care. Penelitian ini menggunakan desain penelitiandeskriptif
korelasi dengan pendekatan penelitian Cross Sectional.Hasil penelitian mengatakan
bahwa ada hubungan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dengan motivasi
untuk melakukan kunjungan ANC. Teori Notoatmodjo (2010), yang menyatakan
bahwa tingkat pengetahuan adalah suatu tingkatan dari segala sesuatu yang diketahui
oleh seseorang terhadap suatu objek tertentu yang dapat di pengaruhi oleh
pendidikan, informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman dan usia.
Pengetahuan seseorang biasanya dipengaruhi oleh berbagai macam sumber misalnya,
media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, poster dan lain
sebagainya.
2. Kepatuhan kunjungan Antenatal Care

9
Haftu Abera, et al (2018) Pregnant Women Adherence Level To Antenatal
Care Visit And  Its Efect On Perinatal Outcome Among Mothers In Tigray Public
Health Institutions, 2017: Cohort Study. Dalam penelitian ini mengatakan bahwa
hasil penelitian memberikan efek positif dari layanan perawatan antenatal pada hasil
perinatal adalah memberikan penekanan untuk menentukan kesenjangan dengan
kepatuhan perempuan terhadap kunjungan antenatal. Hampir semua wanita patuh
dalam menyelesaikan kunjungan keperawatan antenatal.
Ismainar, H.et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Maternal
Compliance During Antenatal Care Visit at Primary Health Care menjelaskan bahwa
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa ketidakpatuhan dengan kunjungan ANC,
mayoritas berusaha < 20 dan > 35 yaitu sebanyak 124 orang.Mayoritas dari mereka
memiliki pendidikan rendah dengan jumlah total 117 orang, 114 orang memiliki
kekurangan pengetahuan sebagai ibu. Sebanyak 99orangdari mereka tidak menerima
dukungan keluarga. Dalam hal ini, didapatkan hasil dari variabel pemodelan
multivariat. Dalam hal ini, didapatkan hasil pada akhir variabel pemodelan yang
secara signifikan terkait dengan kelengkapan kepatuhan kunjungan ibu adalah umur,
pendidikan, pengetahuan dan dukungan keluarga.
Islam, M. Mazharul, et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
Determinants Of Frequency And Contents Of Antenatal Care Visits In Bangladesh:
Assessing The Extent Of Compliance With The WHO Recommendat-Ons menjelaskan
bahwa sekitar 78,6% dari ibu yang melahirkan dalam tiga tahun sebelum dilakukan
survei pada tahun 2012 hingga tahun 2014 menerima setidaknya satu kunjungan ANC
selama kehamilan. Namun hanya 6% dari ibu yang melaksanakan kunjungan ANC
sesuai dengan rekomendasi WHO yaitu delapan atau lebih kunjungan selama masa
kehamilan. Sedangkan, 31% ibu hanya melakukan empat kali kunjungan ANC. Hal
ini menunjukkan bahwa kepatuhan ibu hamil di Kota Bangladesh sangat tidak sesuai
dengan tingkat kunjungan yang direkomendasi oleh WHO.
Jehan M. Al hazmi, et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
Awareness of Antenatal Care Importance among Saudi Pregnant Women in Madina
menjelaskan bahwa penelitian ini mencakup 1.617 ibu hamil yang ada di kota
Madina, Saudi Arabia. Dalam penelitian ini juga menjelaskan seberapa pentingnya
peran pendidikan dalam kepentingan ibu untuk melakukan kunjungan ANC.
Beberapa penelitian juga menjelaskan bahwa dampak positif yang sangat
berpengaruh dari pendidikan ibu pada pemanfaatan layanan kesehatan. Jika
pengetahuan dan pendidikan dapat meningkatkan kesadaran ibu hamil terhadap
kesehatannya selama kehamilan. Pernyataan ini menjawab tujuan dari penelitian
Jehan M. Al Hazmi, dkk (2018) bahwa semua ibu hamil yang ada di Kota Madina,
Saudi Arabia telah mendaftarkan perawatan antenatal dan sangat menyadari
pentingnya melakukan perawatan antenatal selama kehamilan.
Windiyati Telly Khatarina (2016), dalam penelitiannya yang berjudul
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan
Kepatuhan Melakukan ANC Pada Ibu Hamil Trimester III mengatakan bahwa
Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal seperti pada ibu hamil yang multigravida yang sudah pernah hamil
sebelumnya dan tidak memiliki masalah dalam kehamilan. Hal tersebut akan

10
mempengaruhi ibu hamil, dimana ibu akan menjadi tidak patuh dalam melakukan
kunjungan ANC pada kehamilan yang berikutnya. Selain itu, ibu hamil yang bekerja
diluar rumah juga memiliki perilaku yang sama. Hal ini dikarenakan ibu hamil yang
berkerja diluar rumah lebih sibuk dan memiliki pekerjaan yang tidak dapat ditinggal
sehingga membuat ibu hamil menunda untuk melakukan kunjungan ANC. Perilaku
ibu hamil yang tidak patuh dalam melakukan kunjungan ANC didukung lagi dengan
ibu hamil yang tidak memiliki keluhan selama kehamilannya sehingga ibu hamil
lebih suka menunda untuk tidak melakukan kunjungan ANC.

3. Hubungan Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan


Melakukan Antenatal Care
Haftu Abera, et al (2018) Pregnant Women Adherence Level To Antenatal
Care Visit And  Its Efect On Perinatal Outcome Among Mothers In Tigray Public
Health Institutions, 2017: Cohort Study. Analisis deskriptif menjelaskan bahwa
faktor-faktor penentu maternal dan neonatal komplikasi, serta efek komplit kepatuhan
terhadap hasil kehamilan dinyatakan sebagai risiko relatif (RR) = 95%(CI). Terdapat
perbedaan hubungan antar variabel, dengan hasil pada nilai p <0,05.
Ismainar, H. et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul Maternal
Compliance During Antenatal Care Visit at Primary Health Care. Analisis faktor
bivariat keempat terkait dengan kepatuhan ibu (nilai P<0,05). Dalam analisis
multivariat, faktor usia adalah faktor yang paling dominan (OR 5,726). Dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan korelasi yang signifikan antara faktor risiko
usia, pendidikan rendah, pengetahuan kurang dan dukungan keluarga rendah terhadap
kepatuhan ibu.
Islam, M. Mazharul, et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
Determinants Of Frequency And Contents Of Antenatal Care Visits In Bangladesh:
Assessing The Extent Of Compliance With The WHO Recommendat-Ons. Analisis
regresi mengidentifikasi paritas, pembagian administrasi, tempat tinggal, tingkat
pendidikan ibu dan ayah, paparan media, kuintil kekayaan, penyedia ANC dan tempat
menerima ANC sebagai prediktor signifikan dari frekuensi kunjungan ANC di
Bangladesh. Ibu dengan paritas 1 ditemukan 1,19 kali lebih mungkin memiliki
setidaknya satu kunjungan ANCdari ibu dengan 4 atau lebih paritas (OR = 1,19, (5%
CI: 1,018 ± 1,28).
Jehan M. Al hazmi, et al (2018) dalam penelitiannya yang berjudul
Awareness of Antenatal Care Importance among Saudi Pregnant Women in Madina.
Hasil uji statistik menggunakan uji chi-square antara variabel kualitatif pada sampel
wanita yang tidak berpasangan digunakan sebagai uji signifikansi untuk perbandingan
antara dua aritmatika dalam sarana dua kelompok yang berbeda. Tingkat signifikansi
statistik didefinisikan sebagai P ≤ 0.05.
Bekti Rahayu (2010), dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu
Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Ketaatan ANC. Hasil uji statistik
dengan chi square didapatkan hasil bahwa ada hubungan antara ibu hamil tentang
tanda bahaya kehamilan dan ketaatan melakukan pemeriksaan kehamilan dengan nilai
) 8,727 dan 5,99. Jadi nilai )> dengan nilai p = 0,013 (p <

11
0,05) dan nilai CC = 0,475 yang berarti antara pengetahuan dengan kataatan
melakukan ANC dalam kategori sedang karena terletak antara 0,400-0,599 maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu yang
memiliki pengetahuan baik tentang tanda bahaya kehamilan dalam ketaatan ibu
melakukan ANC.
Sumanti Nona Nae dan Agnes Montolalu (2015), dengan judul Hubungan
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal
Care.Hasil uji statistik menunjukkan hubungan pengetahuan dan frekuensi kunjungan
antenatal care dari hasil uji pearson product moment didapat p Correlation =
0,847** > 0,345 artinya Hoditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan ibu hamil trimester III dengan
frekuensi kunjunganantenatal care.
Windiyati Telly Khatarina (2016), dengan judul Hubungan Antara
Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan Melakukan
ANC. Hasil analisis menggunakan uji chi square didapatkan nilai 5,991 > 4,810 dan
diperoleh nilai p = 0,090. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan
tentang tanda bahaya dengan kepatuhan melakukan ANC.
Aan Hasanah (2017), dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil
Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan Keteraturan Pemeriksaan
Kehamilan. Dengan uji chi square yang dilakukan maka didapatkan hasil bahwa,
nilai p = 0,000 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak atau Ha diterima, jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan tentang
tanda bahaya kehamilan trimester tiga dengan keteraturan pemeriksaan kehamilan.
Nur Fika Roobiati, dkk. (2019), penelitian berjudul Hubungan Tingkat
Pengetahuan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III dengan Motivasi Ibu
Melakukan Antenatal Care. Berdasarkan analisis data yang dilakukan peneliti dengan
menggunakan uji statistik Sommers ‘D, didapatkan nilai p sebesar 0.004 (p<0.005)
dan nilai r = 0.403. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
tentang tanda bahaya kehamilan dengan motivasi ibu melakukan antenatal care.

SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan
Berdasarkan beberapa literatur yang direview didapatkan bahwa :
Pengetahuan ibu hamil mengenai tanda bahaya kehamilan dipengaruhi oleh beberapa
faktor meliputi status pendidikan, umur, pekerjaan, ekonomi, lingkungan sosial,
paritas, dan pengalam kehamilan sebelumnya. Kepatuhan ibu hamil dalam melakukan
kunjungan antenatal care akan dipengaruhi dari pengetahuan yang dimilikinya.
Tingkat pengetahuan yang semakin tinggi akan memberikan efek positif terhadap ibu
dalam melakukan kunjungan antenatal care secara rutin.
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan dengan kepatuhan melakukan kunjungan antenatal care
B. Saran
Ibu hamil diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan tentang tanda bahaya
kehamilan dengan lebih banyak mencari informasi melalui media dan mengikuti
berbagai penyuluhan kesehatan mengenai kehamilan. Dengan banyaknya informasi

12
yang didapat, diharapkan ibu hamil lebih patuh dalam melakukan kunjungan
antenatal care.
Perlu dilakukan literature review lebih lanjut pada penelitian-penelitian serupa
lainnya, mengenai hubungan tentang tanda bahaya kehamilan dengan kepatuhan
kunjungan antenatal care pada ibu hamil.

DAFTAR ISI
Akhtar, S., Hussain, M., Majeed, I., & Afzal, M. (2018). Knowledge Attitude and
Practice Regarding Antenatal Care among Pregnant Women in Rural Area of
Lahore. International Journal of Social Sciences and Management, 5(3), 155–
162. https://doi.org/10.3126/ijssm.v5i3.20604

Arantika, M. Pratiwi dan Fatimah. 2019. Buku PATOLOGI


KEHAMILAN:Memahami Berbagai Penyakit & Komplikasi.

Bambang, B. Lisa, M. Irsan, S. 2016. Pelayanan Antenatal Berkualitas Dalam


Meningkatkan Deteksi Dini Risiko Tinggi Pada Ibu Hamil Oleh Tenaga
Kesehatan di Puskesmas Sako Palembang.Program Pascasarjanan Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jurnal Kedokteran Sriwijaya. 355-362.

Cohen, L., 2007. Research Methods in Education Revised Edition. Massachustts:


Ballinger Publishing Company.

Dahlan, S., 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 6. Jakarta: Salemba
Medika.

Dartiwen dan Yati, N. 2019. Buku Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Edisi
I.Yogyakarta: ANDI

Depkes Provinsi Bali. 2018b. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2018
Denpasar. Provinsi Bali.

Dinkes Provinsi Bali. 2018a. Profil Kesehatan Kota Denpasar Tahun 2018.
Denpasar: Depkes Kota Denpasar.

Febyanti, N. K. & Susilawati,D., 2012. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang


Antenatal Care Terhadap Perilaku Kunjungan Kehamilan. JurnalKeperawatan
Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing) Vol. 7 No.3, pp 149-157.

Haftu, A., Hagos, H., Mehari, M. A., & Gher, B. (2018). Pregnant women adherence
level to antenatal care visit and its effect on perinatal outcome among
mothers in Tigray Public Health institutions, 2017: cohort study. BMC
Research Notes, 11(1), 1–6. https://doi.org/10.1186/s13104-018-3987-0

13
Hasanah, A. (2017). HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG
TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER TIGA DENGAN
KETERATURAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS
MERGANGSAN YOGYAKARTA.

Indriyanti, K. & Vidia,H., 2013. Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap


Kunjungan Antenatal Care. Jurnal Keperawatan dan Kebidanan, pp 93-113.

Islam, M. M., & Masud, M. S. (2018). Determinants of frequency and contents of


antenatal care visits in Bangladesh: Assessing the extent of compliance with
the WHO recommendations. PLoS ONE, 13(9), 1–22.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0204752

Ismainar, H., Triana, A., & Marlina, H. (2018). Maternal Compliance During
Antenatal Care Visit at Primary Health Care Pekanbaru, Riau. October 2019.

Jehan M Al hazmi, Hatem M Habib, Somayah H Sebeih, Mohammed I Khan, Sara A


Elmaghrabi, Reem J Tharwat, Safanah S Alshinqity, A. M. A. and N. H. M.
(2017). Awareness of Antenatal Care Importance among Saudi Pregnant
Women in Madina. Journal of Gynecology and Womens Health, 4(5).
https://doi.org/10.19080/jgwh.2017.04.555649

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2019. Standar Pelayanan Antenatal.


Jakarta. Kementerian Kesehatan RI.

Komisi Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional. 2017. Pedoman dan
Standar Etik Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Nasional.
Jakarta:Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Nizar, H. Kartika. 2019. Pentingnya pemeriksaan ANC Terpadu.


Yogyakarta.Notoatmodjo,Soekidjo.2010. Metodologi penelitian
kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nur, F.Roobiati. Ika, S. Dan Mujahidatul, M. 2019. Hubungan TingkatPengetahuan


Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III DenganMotivasi Ibu
Melakukan Antenatal Care di Bidan Praktik Swasta SawoIndah Kota
Boyolali. Jurnal. Kesehatan. Vol. 12. No. 1. Juni. 2019

Rahayu, B. (2011). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL


TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TERHADAP KETAATAN ANC
DI PUSKESMAS PONJONG II GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA
TAHUN 2010. 11(2), 10–14. https://doi.org/10.16194/j.cnki.31-
1059/g4.2011.07.016

14
Riyanto,A.,2011. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan Yogyakarta: Nuha
Medika

15

Anda mungkin juga menyukai