Anda di halaman 1dari 6

REVIEW JURNAL

EFEKTIFITAS KONSELING BIDAN TERHADAP KEIKUT SERTAAN IBU HAMIL TRIMESTER III
MENJADI ASEPTOR KONTRASEPSI IUD PASCA PLASENTA
DI POLI OBGYN UPTD RSUD BALI MANDARA

No Nama Peneliti Judul Penelitian Review Jurnal


dan Tahun
1 Rini Febrianti Faktor Faktor yang Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
2018 Berhubungan dengan penggunaan IUD Post Placenta di RSUD Dr. Rasidin Padang tahun 2016.Jenis
Penggunaan IUD Post penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional.
Placenta Populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang dirawat diRSUD
Dr.Rasidin dari bulan Juni – Agustus 2016 yang berjumlah 110 orang teknik
pengambilan sampel Accidental Sampling.Data dianalisa menggunakan analisa
univariat dan bivariat diuji denganteststatistik Chi-Square.Hasil penelitian
didapatkan dari 52 orang (78,8%) ibu memiliki tingkat pengetahuan rendah,
Tingkat pendidikan menengah (55,8%), Informasi yang cukup dari tenaga
kesehatan (61,5%). Ada hubungan tingkat pendidikan dan tingkat pengetahuan
dengan penggunaan alat kontrasepsi IUD Post Placenta p value (<0,05). Tidak
terdapat hubungan Informasi dari tenaga kesehatan dengan penggunaan IUD Post
Placentap value (0,528).
Kesimpulan dari penelitian adalah pengguna IUD Post Placenta dipengaruhi oleh
tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu.
2 Halimatus Pengaruh Konseling Tujuan penelitian ini adalah Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan
Saidah Terhadap Tingkat Akseptor KB IUD Post Plasenta di RSUD Kota Madiun 2019.
2019 Kecemasan Akseptor KB Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi yang
IUD Post Plasenta di diteliti adalah semua akseptor KB IUD Post Plasenta di RSUD Kota Madiun,
RSUD Kota Madiun dengan jumlah 37 orang, pada bulan Maret 2019 dengan teknik accidental
Tahun 2019 sampling diperoleh sampel 37 orang. Instrumen dalam penelitian inimenggunakan
kuesioner. Hasil penelitian kemudian dianalisa dengan menggunakan T Test pada
tarag signifikasi 0,05.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan Tingkat kecemasan akseptor KB IUD
Post Plasenta pada akseptor KB IUD Post Plasenta sebelum diberikan konseling,
hampir seluruhnya 30 responden (81,1%) dengan tidak ada kecemasan. Tingkat
kecemasan akseptor KB IUD Post Plasenta pada akseptor KB IUD Post Plasenta
sesudah diberikan konseling, hampir seluruhnya 33 responden (89,2%) dengan
tidak ada kecemasan. Ada Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat Kecemasan
Akseptor KB IUD Post Plasenta di RSUD Kota Madiun 2019, dengan p value
0,000 < 0,05
Kesimpulan dari penelitian adalah Ada Pengaruh Konseling Terhadap Tingkat
Kecemasan Akseptor KB IUD Post Plasenta di RSUD Kota Madiun 2019
3 Novita Eka Pengaruh Konseling Penelitian ini bertujuan untuk menetahui pengaruh konseling terhadap
Kusuma Wardani Terhadap Pengetahuan pengetahuan dan sikap calon akseptor KB dalam pemilihan AKDR post plasenta.
2019 dan Sikap Calon Akseptor Penelitian yang merupakan penelitian kuasi eksperimental ini menggunakan
KB dalam Pemilihan sampel seluruh wanita usia subur berusia 20 - 35 tahun yang tinggal di wilayah
AKDR Post Plasenta Puskesmas Kamal, Bangkalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling
bidan berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap ibu menjadi akseptor IUD post
plasenta berdasarkan analisis statistik. Hasil statistik menunjukkan bahwa tingkat
pengetahuan responden memilikiP value 0,014 pada kelompok perlakuan dan
0,025. Sedangkan pada variabel sikap menunjukkan P value 0,027 pada kelompok
perlakuan dan 0,017 pada kelompok kontrol. Pemberian informasi dapat
meningkatkan keberhasilan konseling sangat terkait dengan sikap/perilaku
konselor dalam memberikan informasi
Kesimpulan dari penelitian adalah ada pengaruh yang signifikan antara pemberian
konseling dengan tingkat pengetahuan dan sikap calon akseptor KB dalam
pemilihan AKDR Post Plasenta

4 Asa Mutia Sari Pengaruh Konseling Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konseling bidan terhadap
2017 Bidan Terhadap Tingkat tingkat pengetahuan dan minat menjadi akseptor IUD post plasenta di Kecamatan
Pengetahuan Dan Minat Ungaran Barat. Metode Penelitian ini menggunakan pre eksperimental one group
Menjadi Akseptor IUD pretest-posttest design. Sebanyak 42 sampel diambil secara consecutive sampling
Post Plasenta di dari ibu hamil yang melakukan konseling di tempat praktik bidan. Subyek diberi
Kecamatan Ungaran Barat kuesioner pretest dilanjutkan dengan konseling, dan diberi kuesioner setelahnya.
Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Rerata usia responden yaitu 26,33
± 5,485 tahun, 30 responden dengan kehamilan pertama dan 12 responden
kehamilan bukan pertama. Pengetahuan ibu tentang IUD pada pretest reratanya
5,79 ± 1,025 dan pada posttest reratanya 7,81 ± 1,065. Terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan yang bermakna setelah dilakukan konseling (p=0,000), serta minat
antara pretest dan posttest dengan nilai perbedaan rata-rata (mean) sebesar 3,83
dan nilai p=0,000 (p<0,05).
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah konseling berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan dan minat menjadi akseptor IUD Post Plasenta di Kecamatan
Ungaran Barat.
5 Andrianto Pengaruh Konseling Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek konseling antenatal yang
Kurniawan Antenatal terhadap dilanjutkan selama awal persalinan versus konseling pada persalinan awal pada
2019 Tingkat Penerimaan IUD penerimaan penggunaan AKDR postpartum. Metode penelitian yang digunakan
Pasca Salin:Non RCT adalah eksperimen kuasi. Wanita hamil yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi dilakukan konseling selama kunjungan antenatal dan dilanjutkan saat
awal persalinan saja dimasukkan dalam kelompok kontrol. Mereka yang dilakukan
selama awal persalinan hanya ditugaskan untuk kelompok kontrol. Konseling
dilakukan dengan menggunakan konseling kartu yang dirancang khusus yang
diperkenalkan oleh BKKBN. Luaran utama yang dilihat adalah pemasangan
AKDR postpartum. Uji chi square, risiko relatif dan regresi logistik digunakan
untuk analisis statistik.
Penelitian ini mendapatkan hasil Sebanyak 144 subjek terbagi dalam 72 subjek
sebagai kelompok yang terpapar dan 72 sebagai kelompok kontrol. Kedua
kelompok sebanding dalam hal usia, paritas, pendidikan, cara persalinan, dan
riwayat penggunaan AKDR sebelumnya. Tingkat pemasangan IUD pada
kelompok yang terpapar adalah 52,8% dibandingkan dengan 26,4% pada kontrol
(RR 2,00; 95% CI 1,28-3,12). Faktor-faktor lain yang berkontribusi pada
penerimaan AKDR postpartum adalah cara persalinan dan penggunaan AKDR
sebelumnya. Regresi logistik menunjukkan bahwa faktor yang paling dominan
berkontribusi terhadap penerimaan AKDR postpartum (OR 8,42; 95%)
penggunaan AKDR sebelumnya (OR 8,42; 95% CI 1,68-42,27) cara persalinan
(OR 4,96; 95% CI 1,86- 13,26), sementara waktu konseling adalah yang ketiga
(RR 2,93; 95% CI 1,36-6,32).
Kesimpulan: Konseling yang dilakukan selama ANC berlanjut pada periode
persalinan dini meningkatkan penerimaan AKDR postpartum secara signifikan.
Faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap penerimaan penggunaan AKDR
adalah riwayat penggunaan AKDR sebelumnya dan cara persalinan.

Anda mungkin juga menyukai