Kampanye konservasi bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain edukasi, pendampingan serta
pemanfaatan teknologi berupa share media massa sosial media. Sebaliknya momentum kampanye sendiri
dapat mengajak sekalian menyadarkan bebrapa pihak atau rekan yang belum paham dan langkah kampanye
satu langkah yang signifikan bahkan gerakan yang penting dilakukan oleh kalangan apapun.
MAPALIPMA dalam kampanye konservasi baik dari Media cetak maupun media sosial berpartisipasi di akun
instagram maupun facebook organisasi ikut berkampanye memperingati hari-hari besar lingkungan hidup,
berikut lampiran bentuk kegiatan.
1. Media sosial
Dokumentasi saat pemutaran film tahun 2019 Foto-foto rekan-rekan yang lagi menikmati film sexy killer
tahun 2019
Kampanye melalui tulisan yang disajikan MAPALIPMA di tampilkan di media cetak yang
diinformasikan melalui mading milik MAPALIPMA. Sasaran dari informasi ini adalah Mahasiswa
Institut Pertanian Malang dan Mahasiswa umum.
Informasi yang dimuat seperti halnya lomba, karya tulis, infografis, serta informasi penting lainnya,
4. Kampanye edukasi
Flayer kegiatan sinau konservasi oleh FK3i Jatim & Diskusi tentang kawasan konservasi oleh MAPALIPMA
MAPALIPMA tahun 2018 Ke peserta sinau konservasi
Foto bersama peserta dan panitia sinau konservasi di Brifing kegiatan pengamatan satwa liar dialam liar di
depan kantor JLC Batu ASPINAL FOUNDATION gauide oleh MAPALIPMA
Sinau konservasi bersama atau istilahnya SIKOBER adalah kegiatan yang digagas oleh
Koordinator FK3i korwil Malang oleh mbk Lila puspitasari & MAPALIPMA dalam kegiatan
perdana FK3i diberikepercayaan untuk menjadi sebuah pemateri dan guide selama kegiatan
berkangsung, Acara ini dilakukan pada tanggal 1-3 juni 2018.
Peserta yang mengikuti SIKOBER mulai dari umum, MAPALA,OPA,serta mahasiswa kehutanan
UMM ikut belajar bersama dlam kegiatan tersebut. Hal-hal selain kegiatan dari MAPALIPMA juga
mengajarkan teknik-teknik pengamatan satwa secara langsung sesuai kaidah konservasi dan
diskusi umum oleh peserta dan pelaksna kegiatan membahas isu bencana ekologi daerah
masing” dan kampanye konservasi.