Anda di halaman 1dari 2

Nama : Egi Purnama Putra

NPM : 21044010086

1. Jelaskan menurut bahasa kalian sendiri, apa itu filsafat dan mengapa penting untuk
belajar filsafat?

Filsafat berasal dari bahasa yunani yang bernama “Philosophia" yang bermakna mencintai
kebijaksanaan. Sedangkan kata filsafat dalam bahasa arab yaitu “Falsafah” atau “Falasifah”
yang bermakna cinta kearifan. Dari pengertian bahasa kita bisa mengetahui esensi dari
filsafat adalah mencintai kebijaksanaan yang arti kebijaksanaan itu sendiri adalah kebenaran
dalam berbuat dan berprilaku. Proses mencari kebenaran itu melalui beberapa tahap. Tahap
pertama, manusia berspekulasi dengan pemikirannya tentang semua hal. Kedua, dari berbagai
spekulasi disaring menjadi beberapa buah pikiran yang dapat diandalkan. Tahap ketiga, buah
pikiran tadi menjadi titik awal dalam mencari kebenaran (penjelajahan pengetahuan yang
didasari kebenaran), kemudian berkembang sebagai ilmu pengetahuan, seperti matematika,
fisika, hukum, politik, dan lain-lain. Sedangkan menurut Burhanuddin Filsafat adalah suatu
ilmu pengetahuan mengenai segala sesuatu dengan memandang sebab-sebab yang terdalam,
tercapai dengan budi murni1. Ruang lingkup filsafat adalah manusia, tuhan, alam semesta dan
seisinya yang diklasifikasikan sebagai objek bukan subjek. Setiap detik manusia akan
berfilsafat, karena manusia akan senantiasa berpikir dan berpikir secara terus menerus untuk
memperbaiki nilai atau yang dianggap buruk atau salah. Dalam objek kajian filsafat sendiri
yang dinamakan kebenaran bukanlah suatu hal yang absolut melainkan relatif dan hal inilah
yang membuat manusia akan memperbaiki cara pandang, cara berpikir, dan cara
memecahkan masalah disetiap permasalahan. Ketika kita menggunakan akal budi untuk
mengalami perubahan sikap dan perilaku oleh pembaruan akal budi kita berdasarkan
pengalaman, pengetahuan, dan penilaian kita, maka demikianlah kita dikatakan bijaksana.

Tokoh Filsuf seperti Imannuel Kant (1724-1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pokok
dan pangkal segala pengetahuan yang mencakup didalamnya empat persoalan yaitu :

1) Apakah yang dapat kita ketahui ? (dijawab oleh metafisika),

2) Apakah yang boleh kita kerjakan ? (dijawab oleh agama),

3) Sampai dimanakah pengharapan kita ? (dijawab oleh etika),

1
Burhanuddin Salam, Filsafat Manusia Antropologi Metafisika, Bina aksara, Jakarta, 1988, hal. 5
4) Apakah yang dinamakan manusia ? (dijawab oleh filsafat antropolog)2

Semua definisi yang dikemukakan oleh filsuf tidak ada yang bertentangan satu sama lain

Justru semua pendapat tentang esensi filsafat yang dikemukakan saling melengkapi.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh latar belakang kehidupan yang berbeda, kemampuan
berpikir yang berbeda, dan masih banyak faktor yang mempengaruhi cara pandang dan
berpikir setiap filsuf.

2. Dalam sebuah kasus, kita sebagai penjaga wesel/langsir jalur kereta api diberikan pilihan
untuk membelokkan kereta api ke dua jalur yang berbeda. Satu jalur berdiri satu orang
manusia, dan satu jalur lainnya berdiri lima orang manusia dan kalian hanya diberi waktu
satu per sekian detik sampai kereta tersebut lewat. Jalur mana yang akan kalian pilih?
Jalur yang akan saya pilih adalah jalur yang berisi 1 orang manusia, karena dengan kita
memilih jalur tersebut minimal kita sudah berusaha untuk memperkecil resiko terhadap 1
nyawa manusia. Belum tentu ketika kita memilih jalur yang berisi 5 orang manusia kita bisa
membunuh mereka ataupun menyelamatkan nyawa mereka. Namun, ketika memilih jalur
yang berisi 1 orang manusia, disitulah letak rasa hormat atas nyawa manusia diperhitungkan.

2
Abu Bakar Aceh,Sejarah Filsafat Islam, (Solo: Ramadhaani, 1991), hal. 9

Anda mungkin juga menyukai