Anda di halaman 1dari 2

1. Tujuan ditulisnya Artikel ini untuk mengingatkan manusia atas kebesaran Tuhan.

Semakin dekatnya manusia pada Tuhan, manusia selalu merawat alam dengan penuh
kesadaran. Berbekal data bencana alam dari pesan danpemberitaan koran dengan
dengan metode analisis deskriptif kualitatif dapatdijadikan pelajaran hidup. Bekal
dasarnya dengan menyadari bahwa kuasa Ilahi tidak ada duanya karena Dia maha
segala-galanya. Bersyukur atas karunia-Nya merupakan modal utama manusia dalam
menikmati dan merawat anugerah-Nya. Keramahan dengan memahami esensi
anugerah Ilahi berupa alam semesta sehingga menjadi pecinta alam. Keteledoran
manusia dalam merawat alam akan menimbulkan musibah/bencana alam. Musibah itu
tak selalu dapat diprediksi oleh kecanggihan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam
hal kapan datang dan kapan berakhirnya bencana alamkarena keterbatasan manusia.

Bumi yang sekarang menggambarkan bahwa bencana alam terjadi oleh akibat
manusia. Kejadian itu memiliki ragam makna untuk dijadikan bahan pelajaran hidup.
Bencana alam yang terjadi dan menimpa pada diri manusia memiliki ragam makna.
Pertama, di balik meruahnya anugerah Tuhan pada manusia berupa alam beserta
isinya, bila tidak ditangani dengan ramah dan manusia menjauh darisifat syukur pada-
Nya maka ancaman bencana akan menghadang manusia.Kedua, berbekal ilmu
pengetahuan dan keimanan, upaya untuk merawat alam merupakan keharusan di
mana pun manusia berada. Ketiga, datangnya musibah yang menimpa manusia tidak
selalu terprediksi oleh ilmu pengetahuan, misalnya tsunami, gempa bumi. Ada pula
musibah karena ulah manusia seperti penggundulan hutan hingga terjadi longsor.
Maknanya, kesigapan dan kesiapan mental merupakan modal diri manusia tatkala
hidup bersama alam dan dinamikanya. Keempat, kekuatan utama manusia yang
tertinggi adalah dikabulkannya doa oleh Tuhan di kala suka dan duka dalam
kehidupan. Bila keempat poin ini dipegang teguh oleh manusia, maka sikap waspada
dan bersyukur dengan karunia Ilahi atas alam beserta isinya (yang dijadikan sandaran
hidup) selalu menjadi denyut nadi manusia. Sikap ini mengurangi karakter sombong
manusia tatkala ‘berkuasa’ bersama alam sebagai tempat berpijak dan tempat
menjunjung kehidupannya.

2. Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif
untuk menguasai suatu kompetensi guna untuk menyelesaikan suatu masalah. hal
tersebut dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.
kompetensi yang telah dimiliki. Seseorang yang sedang menjalankan kegiatan belajar
mandiri lebih ditandaidan ditentukan oleh yang mendorongnya belajar. Bukan oleh
kemampuan fisiknya. Pembelajar mandiri dapat belajar sendiri/individual, atau
berkelompok. Apabila motivasi belajar seseorang adalah untuk menguasai suatu
kompetensi yang diinginkan maka orang tersebut sedang menjalankan belajar
mandiri. Belajar mandiri jenis ini disebut Self-motivated Learning.
Penyuntingan :

Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang didorong oleh niat atau motif untuk
menguasai kompetensi tertentu guna mengatasi suatu masalah dan dibangun dengan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Seseorang yang sedang
menjalankan kegiatan belajar mandiri lebih ditandaidan ditentukan oleh yang
mendorongnya belajar. Bukan oleh kemapuan fisikkegiatan belajarnya. Pembelajar
dapat sedang belajar sendirian, belajar kelompok atau sedang dalam kegiatan belajar
di kelas. Apabila motif yang mendorong kegiatan belajar adalah motif untuk
menguasai suatu kompetensi yang diinginkan maka pembelajar sedang menjalankan
belajar mandiri. Belajar mandiri jenis ini disebut sebagai Self-motivated Learning.

3. Pada era digital padasaat ini Internet rasanya sudah sangat mudah dijangkau dan
melekat di dalamkehidupan sehari-hari, khususnya bagi parakalangan remaja.Pada
dasarnya internet mampu membantu banyak menyelesaikan kegiatan manusia seperti
pekerjaan, pelajaran dan komunikasi.Namun pada jejaring internet yang disebut sosial
media dan dunia maya puntidak terlepas dari berbagai hal yang sangat bernilai negatif
dan dapat menimbulkan dampak yang sangatburuk terhadap penggunanya.Pada usia
menginjakremaja tentu sangatmasih labil dalam hal apapun baik untuk mengambil
keputusan dan melakukan apapun,tentusangat dibutuhkan bimbingan orang tua untuk
melakukan banyak hal.

Penyuntingan:

Pada era digital saat ini internet sangat mudah dijangkau dan melekat di kehidupan
sehari-hari, khususnya bagi para kalangan remaja.Pada dasarnya internet dapat
membantu menyelesaikan kegiatan manusia seperti pekerjaan, pelajaran dan
komunikasi.Namun pada jejaring internet yang disebut sosial media dan dunia maya
puntidak terlepas dari berbagai hal yang bernilai negatif dan dapat
menimbulkandampak yang buruk terhadap penggunanya.Pada usia remaja tentu
masih sangat labil dalam hal apapun, baik untuk mengambil keputusan dan
melakukan apapun. Hal ini sangat dibutuhkan bimbingan orang tua untuk melakukan
banyak hal.

Anda mungkin juga menyukai