Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

REPRODUKSI SEL SECARA MITOSIS


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah: Biologi Sel
Dosen : Fika Aryati, S.Farm., M.Farm., Apt
Juniza Firda Suparningtyas, S.Si., M.Si

Oleh:
1. Icha Nadilla (2013015003)
2. Meidy Siti Aisyah (2013015004)
3. Kharizma Ardillah (2013015007)
4. Yuniza Aura Ferlita (2013015009)

KELOMPOK 1
JURUSAN D3 FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN (UNMUL)
2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul REPRODUKSI SEL
SECARA MITOSIS ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen Fika
Aryati, S.Farm., M.Farm., Apt dan Juniza Firda Suparningtyas, S.Si., M.Si pada mata
kuliah Biologi Sel. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang reproduksi sel secara mitosis bagi para pembaca dan juga bagi penulisan .
Kita mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Kita dapat menyelesaikan makalah ini .

Kita menyadari , makalah yang Kita tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan Kita nantikan demi kesempurnaan makalah
ini .
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………… i

KATA PENGANTAR………………………………………………………………... ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. …Latar Belakang ……………………………………………………………...I
1.2…Rumusan Masalah…………………………………………………………… I
1.3…Tujuan Pembahasan………………………………………………………….I

BAB II PEMBAHASAN
2.1.. Pengertian Pembelahan Mitosis…………………………………………...….. 2
2.2..Tahapan Pembelahan Mitosis………………………………………………..... 3
2.3…Hasil dari Pembelahan Mitosis………………………………………………..9

BAB III KESIMPULAN


3.1…Kesimpulan…………………………………………………………………11
3.2…Saran……………………………………………………………………..….11

DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………………………..12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah
kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Pada
sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap tertentu yang
disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki siklus sel yang
lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase (tahap) utama, yaitu interfase dan
mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G (growth atau gap), fase S (synthesis), fase G2
(growth atau Gap2). Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan
sitokinesis, kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase,
yaitu Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian
sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis
pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada
membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Pembelahan Mitosis?
2. Bagaimana proses tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis?
3. Bagaimana hasil dari tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis?

1.3 Tujuan
1. Agar siswa mengetahui yang dimaksud dengan Pembelahan Mitosis
2. Agar siswa mengetahui proses tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis
3. Agar siswa mengetahui hasil dari tahapan – tahapan Pembelahan Mitosis
BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI

2.1 Pengertian Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua
sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti sitokinesis
yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua sel anak yang
identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang nyaris sama. Mitosis
dan sitokenesis merupakan fasa mitosis (fase M) pada siklus sel, dimana sel awal terbagi
menjadi dua sel anakan yang memiliki genetik yang sama dengan sel awal. Mitosis
terjadi hanya pada sel eukariot. Pada organisme multisel, sel somatik

mengalami mitosis, sedangkan sel kelamin (yang akan menjadi sperma pada jantan atau
sel telur pada betina) membelah diri melalui proses yang berbeda yang disebut meiosis.
Sel prokariot yang tidak memiliki nukleus menjalani pembelahan yang disebut
pembelahan biner. Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui
tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase-Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase
ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap
ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis
bahan-bahan inti.
2.2 Tahapan Pembelahan Mitosis

1. Fase Kariokinesis

Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa tahap
diantaranya : Profase, Metafase, Anafase Telofase serta Interfase. Dan setiap tahap -
tahap tersebut terdapat pula ciri-ciri yang berbeda didalam tahap – tahap tersebut.
Diantara beberapa aspek yang berbeda adalah pada kromosom, membran inti, mikro
tubulus dan sentriol. Berikut tahap – tahapannya :

a. Interfase

Pada fase ini sel belum melakukan kegiatan pembelahan tetapi sel sudah siap untuk
membelah. Selama interfase sel tampak keruh dan benang-benang kromatin halus lama-
kelamaan akan kelihatan. Beberapa ahli menganggap interfase bukan merupakan salah
satu tahap dalam mitosis sehingga interfase sering disebut fase istirahat.

1) Fase Pertumbuhan Primer ( Growth 1 disingkat G1 )


Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase ini, sel-sel
belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid). Sementara organel-
organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, kompleks
golgi, dan or-ganel lainnya memperbanyak diri guna menunjang kehidupan sel.

2) Fase Sintesis (S)


Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi ge-netik adalah bahan-
bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti sel
mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis (penyusunan)
menghasilkan 2 salinan DNA.

3) Fase Pertumbuhan Sekunder ( Growth 2 disingkat G2 )


Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah per-tumbuhan sekunder
(G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini
bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya.
Pada subfase ini, rep-likasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan
pembelahan secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan
terbungkus membran inti.
Pada subfase ini, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar
inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap
sebelumnya. Sentrosom mengala-mi perpanjangan menyebar secara radial yang isebut
aster (bintang). Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan
orientasi pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun
pada fase G2, kromosom belum dapat dibedakan secara individual karena masih berupa
benang-benang kromatin.

b. Profase

1) Fase terlama dan paling banyak memerlukan energi-energi yang terkumpul selama
interfase digunakan untuk membentuk gelondong-gelondong pembelahan
2) Pada profase selaput inti dan membran inti melebur sehingga sel tidak tampak
memiliki membran inti
3) Benang kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom. Setiap kromosom
melakukan duplikasi menjadi kromatid
4) Pada sel manusia dan sel hewan, sentriol berpisah kemudian menuju kutub
berlawanan dan terbentuk benang spindle

c. Metafase

1) Dinding inti benar-benar melebur, benang gelendong meluas


2) Terdapat bidang pembelahan (ekuator)
3) Kromatid menuju bidang pembelahan berkumpul/berderet pada bidang pembelahan
4) Terbentuk benang antar kromatid / benang interkromosom (interzonal)
5) Tegangan serat spindel membuat kromosom berada satu bidang pada pusat sel

d. Anafase

1) Dimulai dengan pemisahan kromatid pada sentromernya


2) Sentromer dari masing-masing kromatid membelah menjadi dua
3) Kromatid memisah dari bidang pembelahan kromoson

4) Kromosom bergerak ke kutub yang berlawanan (pergerakan ini dibantu oleh


kontraksi benang kromosom dan dorongan benang interkromosomal)

e. Telofase

1) Kromosom yang telah sampai di kutubnya mulai memanjang kembali kromatid


2) Anak inti dibentuk kembali
3) Dinding inti dibentuk kembali
4) Benang-benang gelendong hilang

2. Sitokinesis

Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah
sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung
intisel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah di tengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel
awal kepada dua sel anakan.

Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena
tiap sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus
menggandakan tiap kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi
pada pertengahan intefase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel. Setelah
penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid, yang
berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri
tidak dianggap sebagai kromosom.

2.3 Hasil dari Pembelahan Mitosis

1. Satu sel induk (diploid) menjadi dua sel anak yang masing-masing diploid
2. Jumlah kromosom sel anak sama setelah pembelahan tadi, sama dengan
jumlah kromosom sel induknya
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

Pada pembelahan sel secara tidak langsung mitosis, pembelahan terjadi di sel-sel somatis
(sel tubuh). Sebagai contoh pembelahan mitosis yaitu pada saat penyalinan DNA sebelum
pembelahan sel terjadi. Penyalinan DNA ini diharuskan agar setiap sel anak memiliki
ganom yang lengkap. Replikasi dan distribusi DNA dalam jumlah banyak itu terkelola
dengan baik, karena molekul-molekul DNA dikemas menjadi kromosom. Setiap spesies
sel eukariotik memiliki jumlah kromosom yang khas di dalam setiap nukleus sel.
Misalnya sel somatik pada manusia (semua sel tubuh kecuali sel reproduktif atau gamet)
mengandung 46 kromosom. Sel sperma dan sel telur manusia memiliki jumlah kromosom
setengah kromosom sel somatik, yaitu 23 kromosom.Siklus sel pada sel-sel organisme
multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam reproduksi sel. Pembelahan mitosis
adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel somatis). Sel yang
membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-masing memilki
sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan mitosis melalui
beberapa fase, yaitu interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Pada pembelahan
ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan plasma (sitokinesis). Pada
makhluk hidup bersel banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau
pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan cara bereproduksi.

3.2 Saran
Berharap dengan adanya makalah ini kami beserta teman – teman semua menjadi
lebih paham dan mendapat ilmu dari membaca makalah ini. Khususnya pegetahuan yang
lebih banyak mengenai pembelahan mitosis, baik dalam tahap interfase maupun mitosis
serta tujuan dan hasil dari pembelahan mitosis.
DAFTAR PUSTAKA

Bandiati, Sri. 2007. Buku Ajar Genetika Ternak. Sri Lestari Network. Bandung.

Pratiwi, D.A, dkk. 2006. Biologi. Erlangga. Jakarta.

http://ilmubiologiqu.blogspot.com/2012/09/pembelahan-mitosis-dan meiosis.html diakses pada


25 September, 2020

http://marwanard.blogspot.com/2011/10/paper-mitosis-dan-meiosis.html diakses pada 25


September, 2020

Anda mungkin juga menyukai