Dukungan Lanjut terhadap Fungsi : Drugs and Fluid (Obat dan cairan)
Vital (Advanced Life-support) Electrocardiography (Periksa Jantung)
Fibrilation (Atasi ggn impuls jantung)
#4 : HES
#2 : RL
#3 : RL
#5 : Transfusi
#1 Posisi Syok
Jika infus cairan sudah cukup (Nadi <100, T-sistolik > 90-100)
ternyata Hb < 7- 8 g/dl, maka disiapkan transfusi.
Jika ternyata Hb ≤ 5 g/dl, maka harus segera transfusi
1. Segera atasi sumber perdarahan
2. Bila perlu anestesia, gunakan ketamine
(bila tidak ada kontraindikasi)
Larutan
Darah Plasma Kristaloid
Substitutes (RL/NaCl)
Eritrosit
Albumin Koloid
Na Na Na
Syok
Gagal Jantung
Sunder-Plasman 1968
Transport Oksigen
selama anemia transport O2 normal
Hb 7-15
HANYA ATAS INDIKASI KHUSUS
Ada tanda “oxygen-want” :
tachycardia, tachypnea, kepala-ringan
Ada cardiac ischemia, congestive heart
failure
Ada asidosis metabolik, asidosis laktat
Hb 10 = optimal
Hb 7-8 = tolerable
Hb < 5 = critical
Tabel 1-2: Antibiotika kasus infeksi penyerta kasus gawatdarurat
Qinolone 500 mg t.i.d Baik untuk Gram + tapi bahaya thd fetus
Doksisiklin 100 mg tiap 12 jam Aktif untuk kuman Gram (+), Gram (-)
Tetrasiklin 500 mg tiap 6 jam (jangan termasuk Klamidia. Sebagai ganti atau
diberikan bersamaan dengan susu kombinasi dengan Ampisilin. Baik
atau antasida) dikombinasikan dengan Metronodazol
Metronidazol 1 g IV atau per rektal tiap 12 jam Baik untuk Gram (-) dan Anerob. Relatif
atau 500 mg oral tiap 6 jam murah dan mudah didapat. Jika tak
tersedia, ganti dengan Klindamisin 3 x
600 mg
Pasien dengan imunisasi lengkap dalam 5
tahun terakhir dan lukanya tergolong bersih
maka tidak perlu diberikan serum anti
tetanus.
Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui slang atau masker
dengan kecepatan 6-8 liter per menit
Tentukan penyebab syok dan cara mengatasinya:
• Perdarahan syok hipovolemik
• Infeksi syok septik
• Nyeri hebat syok kardiogenik/vasovagal
Hipovolemik perlu infus/restorasi cairan
Syok Septik diatasi dengan Antibiotika dan Zat
Vasoaktif (Nor-epinefrin atau Dopamine)
Syok Neurogenik diatasi dengan Sulfas Atropin atau
Dobutamine
Oksigen
Segera tanggulangi penyebab perdarahan, sumber
infeksi dan hentikan stimulus terhadap nervus vagus
At doses < 2 mcg/kg/min, dopamine stimulates
dopamine receptors, resulting in vasodilatation.
At doses between 5 and 10 mcg/kg/min, dopamine
also stimulates beta-1 adrenergic receptors,
resulting in increased cardiac output.
At doses > 10 mcg/kg/min, dopamine stimulates
alpha-adrenergic receptors, leading to
vasoconstriction, which increases the systemic
vascular resistance.
Dopamine is typically used in the treatment of
septic shock or cardiogenic shock.
• Ciprofloksasin
Anti kejang
• Cefazolin
• Magnesium sulfat
• Ceftriakson
• Diazepam
• Kloksasilin
• Eritromisin Antihipertensi
• Gentamisin • Hidralazin
• Metronidazol • Nifedipin
• Trimetoprim- • Labetalol
Sulfametoksazol
Uterotonika Analgetik
• Oksitosin * • Parasetamol
• Ergometrin * • Indometasin
• Metil ergometrin • Petidin
• Misoprostol • Morfin
• Prostaglandin E2
• 15-metil prostaglandin F2α Cairan infus
• Garam fisiologis
Anestetik • Dekstrosa 5%
• Ketamin • Glukosa (10%, 50%)
• Lignokain 1% atau 2% • Ringer Laktat (RL)
• Halotan • Akuades steril
Level Puskesmas:
• Laringoskop, dengan lampu dan baterai cadangan
• Selang endotrakeal (Ø internal 7 atau 7,5 mm)
• Kawat penuntun ETT
• Spuit 5 ml (untuk mengembangkan kaf)
• Syringe Pump
• Insfussion Pump
• Pulse Oxymetry
• Infant Warmer
• Inkubator
• kehilangan kesadaran,
• henti napas,
• denyut nadi tidak teraba.
Read more: http://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Cardiopulmonary-Resuscitation.html#ixzz0Ob2bL8Rt
Lakukan ventilasi
dengan balon
(bagging) dan
masker
Gambar A: Baringkan pasien & bebaskan jalan napas.
Gambar B: Buka mulut dan angkat dagu (posisi ekstensi)
Gambar C: Bila pasien tidak bernapas, lakukan pernapasan buatan
(ventilasi).
Gambar D: Periksa ulang denyut arteri Karotis.
Gambar E: Bila pulsasi arteri (-), lakukan pijat jantung.
Gambar F: Ventilasi (Balon & Masker)
Read more: http://www.surgeryencyclopedia.com/A-Ce/Cardiopulmonary-Resuscitation.html#ixzz0Ob4UVoLT
Baringkan pasien di tempat rata dan keras
Pastikan jalan napas tanpa halangan dan periksa denyut
jantung pasien
Lakukan kompresi dada 30 kali yang dilanjutkan dengan
ventilasi 2 kali dalam waktu 30 detik
Ulangi prosedur hingga denyut jantung dan pernapasan pasien
berlangsung spontan
Bila pasien tidak sadar, henti napas/jantung guncangkan
tubuhnya dan bila tak ada respon, segera lakukan CPR.
Pasien :
• Baringkan (punggung di lantai) dan luruskan tubuhnya
• Ganjal bahunya dengan gulungan handuk, kain atau baju
• Buka pakaiannya sehingga menampakkan dinding dada.
Penolong :
• Posisi berlutut menghadap pasien,
• Ekstensikan kepala,
• Angkat dagu, buka mulutnya dan pertahankan posisi ini,
• Pastikan jalan napas terbuka dan bebas,
• Dengarkan bunyi udara (keluar-masuk) melalui mulut dan perhatikan gerakan
dinding dada pasien atau sejak awal diketahui jantung tidak berdenyut
Bilapasien tidak bernapas, lakukan pernapasan
buatan: