Anda di halaman 1dari 7

MATERI

EMOSI REMAJA

A. Pengertian Emosi

Emosi adalah gejolak jiwa, pikiran dan kondisi ditampilkan dalam bentuk tingkah laku
gembira, bahagia, sedih, berat, marah, muak, haru dan sebagainya. Emosi pada prinsipnya
menggambarkan perasaan manusia menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Oleh karena
itu, emosi merupakan reaksi manusiawi terhadap berbagai situasi nyata,

B. Jenis-Jenis Emosi
Berdasarkan sebab dan reaksi yang di timbulkan, emosi di kelompokkan menjadi tiga,
yiatu:
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan (syaraf-syaraf jasmaniah), misalnya perasaan
dingin, panas, hangat, sejuk, dan sebagainya.

2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang dan sebagainya.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan
sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebh banyak dirasakan karena faktor hubungan
dengan orang lain.

C. Bentuk-Bentuk Emosi

Sebenarnya secara keseluruhan emosi digolongkan dalam dua golongan, yaitu emosi
positif dan emosi negatif. Emosi positif ini seperti perasaan bahagia, gembira, senang, dan
cinta. Berbanding terbalik dengan emosi negatif, yang seperti perasaan takut, sedih, cemas,
dan marah.

1. Emosi marah
Emosi marah lebih mudah timbul apabila dibandingkan dengan emosi lainnya dalam
kehidupan remaja. Penyebab timbulnya emosi marah pada remaja ialah apabila mereka
direndahkan, dipermalukan, di hna, atau dipojokkan dihadapkan dengan kawan-
kawannya.

2. Emosi takut
Pernyataan tingkah laku yang menggambarkan rasa takut adalah sebagai berikut:
a) Menjadi lemas
b) Menjadi pucat
c) Gemetar
d) Mengeluarkan banyak keringat dan sebagainya

3. Emosi malu
Sehubungan dengan rasa malu terdapat rasa gugup-canggung yang seringkali dialami
oleh anak remaja.
4. Emosi Cemas
Rasa cemas dinyatakan dengan 2 macam cara, yakni:
a) Membicarakan kecemasan mereka dengan teman-teman sebaya atau guru-guru
dengan harapan akan mendapatkan simpati dari mereka ataupun pertolongan.
b) Menunjukkan muka yang membayangkan kecemasan ataupun kesedihan serta
memperlihatkan muka acuh tak acuh terhadap keadaannya pada waktu itu.

5. Emosi Iri Hati


Emosi negatif, berupa perasaan tidak senang atau sakit hati terhadap apa yang dimiliki
atau apa yang dicapai (keberhasilan) orang lain, yang kita juga ingin miliki atau capai. Ini
hampir sama dengan sirik (schadenfreude) yang berarti perasaan senang melihat orang
lain gagal atau susah.
6. Emosi Kasih Sayang
Pernyataan-pernyataan dari rasa kasih sayang adalah sebagai berikut:

a) Sellau berusaha untuk berada di dekat orang atau teman yang disayangi

b) Jikalau hal ini tidak dapat terjadi, dia senantiasa berusaha untuk mengadakan
hubungan dengan orang atau teman itu dengan jalan menelponnya terus menerus atau
berkirim surat kepadanya.

c) Dia selaluu berusaha untuk membahagiakan orang atau teman itu dengan jalan,
misalnya: memberikan hadiah-hadiah, mengajak piknik, menonton, membantu
pekerjaan sekolah, dan lain sebagainya.

d) Selalu mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata atau cerita-cerita orang atau
teman yang disayanginya.

e) Selalu tersenyum simpul bila berada di dekat orang atau temannya.

7. Kegembiraan
Kegembiraan ini dinyatakan dengan tersenyum atau tertawa. Hal ini
merupakan emosi yang memberikan gambaran tentang rasa senang yang dialami oleh
seseorang, hal ini terjadi dari bermacam-macam jenis perasaan senang, yaitu:
bahagia, gembira, cinta, dan riang.
8. Emosi Kesedihan
Sedih adalah kondisi emosional yang bercirikan perasaan tak bersemangat, tak tertarik
dalam mengerjakan hal apa pun, mood yang murung, kekecewaan, hingga perasaan
berduka. Hal ini antara lain dinyatakan dengan menangis atau duduk termenung.

9. Rasa Ingin Tahu


Mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari informasi dari berbagai sumber yang di
lihat, di dengar dan dirasakan. Rasa ingin tahu ditunjukkan lewat: merespon/bereaksi
secara positif terhadap hal-hal baru dengan cara mendekati benda, mengambilnya,
memperhatikan, memeriksa, dan memain-mainkan/mengutak-atik benda yang diberikan.
Keinginan untuk mengetahui sesuatu hal secara lebih mendalam dengan bertanya tentang
benda-benda yang dilihatnya. Mengamati serta penuh perhatian menyelidiki dan bertekun
memeriksa atau mencari tahu tentang benda yang diberikan dengan mencoba
memasang/menggunakan benda-benda tersebut dengan benar.

D. Cara Mencapai Kematangan Emosi Remaja


Remaja yang emosinya matang memberikan reaksi emosional yang stabil tidak
berubah-ubah dari satu emosi atau suasana hati ke suasana hati yang lain, seperti dalam
periode sebelumnya. Banyak upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kematangan
emosi remaja dalam pengambilan keputusan,yaitu dengan melatih diri remaja untuk bersifat
terbuka kepada orang terdekat untuk menceritakan berbagai permasalahan dan kesulitan
yang sedang dialami, melakukan beberapa latihan dengan cara latihan fisik dan lainnya.
1. Remaja harus mempelajari tentang situasi-situasi yang dapat menimbulkan reaksi
emosionalnya.
2. Remaja membicarakan berbagai masalah rpibadinya dengan orang lain.
3. Remaja harus belajar menggunakan katarsis emosi untuk menyalurkan emosi yang
dialaminya.
4. Remaja harus mampu meninggalkan sifat-sifat kekanak-kanakannya dan mulai belajar
berperilaku secara matang.

Berikut ini merupakan ciri-ciri kematangan emosi pada remaja, yaitu sebagai berikut:
1. Mandiri dalam artian emosional yaitu bertanggung jawab atas diri sendiri dan orang lain.
2. Mampu menerima diri sendiri dan orang lain apa adanya. Mereka tidak cenderung
menyalahkan diri sendiri ataupun menyalahkan orang lain atas kegagalan yang
dialaminya.
3. Mampu mengendalikan emosi-emosi negative, sehingga pemunculannya tidak impulsive.
4. Menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional.

Anda mungkin juga menyukai