Anda di halaman 1dari 2

Bahan – Bahan !!

Pengamat politik dari Petisi 28, Haris Rusly sepakat dengan penulis novel dari luar yang
menyatakan bahwa saat ini keadaan bangsa dan negara seperti ‘kodok dan kecebong’.

Berikut analisa atau tulisannya yang didapat voa-islam.com melalui siaran persnya, hari ini
(1/04/2016).

“Keadaan rakyat, bangsa dan negara yang sedang kita rasakan saat ini persis seperti yang
digambarkan oleh Paulo Coelho tentang perilaku Kodok atau Kecebong dalam novel The
Winner Stands Alone (Sang Pemenang Berdiri Sendiri).

Coelho menulis ‘jika kodok dimasukan ke dalam panci saat air sedang mendidih, maka kodok
itu akan langsung bereaksi, melompat keluar dengan kulit terkelupas, tapi dalam keadaan
tetap hidup’.

Namun, lanjut Coelho, ‘sejumlah studi biologi menunjukan, jika seekor kodok ditaruh di
dalam panci berisi air, lalu airnya dipanaskan. Maka kodok tersebut tidak bereaksi terhadap
meningkatnya suhu yang makin panas di dalam panci. Kodok tidak peka terhadap perubahan
yang terjadi di sekelilingnya yang menyiksa dirinya. Lalu saat air tersebut mendidih, kodok
itupun mati dalam keadaan gendut dan senyum bahagia’.

Keadaan bangsa kita tak jauh berbeda dengan perilaku dan reaksi kodok dalam menghadapi
situasi perubahan lingkungan, kita juga nyaris tak bereaksi dan tak merasakan perubahan
yang sedang terjadi pada diri kita dan lingkungan bangsa kita. Perubahan lingkungan yang
tidak diwaspadai, menyebabkan kehidupan kita makin tercekik, baik kehidupan pribadi
maupun kehidupan sebagai sebuah bangsa. …. “ (Robi/voa-islam.com)

- See more at: http://www.voa-islam.com/read/politik-


indonesia/2016/04/01/43203/pengamat-keadaan-bangsa-dan-negara-saat-ini-persis-seperti-
perilaku-kodok-kecebong/#sthash.7WneUhUk.dpuf

LUBUK BASUNG – Diduga membuka usaha sampingan menjual ganja, pedagang sup AP
(25) warga Mato Aia Jorong Pasar Ahad Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Agam
ditangkap Kamis (12/1) sekitar pukul 15.30 WIB oleh Polres Agam.

Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono didampingi Paur Humasnya Aiptu Yanfrizal
kepada Singgalang, Jumat (13/1) menjelaskan, tersangka ditangkap saat sedang menunggu
‘pasien’ atau pembeli di kedainya di Duo Koto.

“Saat penangkapan, pelaku sempat terkejut ketika petugas datang menangkapnya dan
membuang bungkusan berisi ganja sekitar 3 meter dari tempat duduk pelaku,” kata Eko.

Dari pelaku disita sebanyak 26 paket jenis ganja yang sudah dibungkus rapi dan siap
diedarkan kepada pembeli atau ‘pasiennya’. Paket ganja senilai Rp760 ribu itu didapatkan
pelaku dari seorang rekannya. (sidi)
Sri Mulyani Minta Bantuan TNI Kejar
Setoran Pajak
Maikel Jefriando - detikFinance

Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, meminta Kementerian Pertahanan dan Tentara
Nasional Indonesia (TNI) agar ikut serta membantu menjaga Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara (APBN), khususnya penerimaan pajak.

Hal ini disampaikan Sri Mulyani saat menjadi salah satu narasumber dalam Rapat Pimpinan
Kementerian Ketahanan RI tahun 2017, di Aula Bhineka Tunggal Ika, Gedung Jenderal Soedirman,
Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis (12/1/2017).

"Banyak orang yang mengatakan bahwa saya tidak usah bayar pajak, tapi saya (malah) minta TNI
untuk jagain mereka supaya tidak bayar pajak. Saya (ubah) inginnya sekarang, TNI menjaga saya agar
mereka bayar, Pak. (Ini) untuk kepentingan negara," kata Sri Mulyani.

Menurutnya, dalam membangun sebuah institusi diperlukan rasa aman yang diciptakan untuk
melindungi anggota dan masyarakat. Selain itu, menurut Sri Mulyani, pemerintah juga perlu
menciptakan rasa percaya diri bagi aparaturnya agar mampu menjaga keamanan dan pertahanan
NKRI.

"Kalau republik tidak bisa menciptakan perasaan seperti itu (percaya diri) kepada para aparatnya,
maka republik ini akan goyang terus. Tidak akan bisa kita membangun republik yang besar, dan hal
itu terbukti dalam tax ratio yang rendah," jelasnya.

Kepada Kementerian Pertahanan dan TNI, Sri Mulyani berharap dapat mengelola belanjanya secara
efektif dan efisien. Selain itu, Kementerian Keuangan juga siap membantu Kementerian Pertahanan
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan prajurit dan juga meningkatkan kemampuan alat utama
sistem persenjataan (alutsista).

"Tujuannya adalah agar Republik Indonesia memiliki militer yang tangguh dan bisa dibanggakan oleh
kita semua," pesannya. (mkj/mkj)

Sumber:

http://finance.detik.com/ekonomi-bisnis/3394549/sri-mulyani-minta-bantuan-tni-kejar-setoran-
pajak

Anda mungkin juga menyukai