Anda di halaman 1dari 12

PENANGANAN CYBER ATTACKS OLEH PEMERINTAH

TIONGKOK MELALUI KEBIJAKAN NETWORK


SECURITY TAHUN 2000-2015

Nadia Talita Putri1), Idin Fasisaka2), A.A.B. Surya Widya Nugraha3)


1,2,3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Email: talitaputrinadia@gmail.com1, idinfasisaka@yahoo.co.id2,
aabasuwinu@gmail.com3

ABSTRACT

The development of Information and Communication Technology provide benefit and threat
simultaneously for the countries that using it. China is one of the country that has been using
Information and Communication Technology and China also claimed that the country has
become world’s biggest victim of cyber attacks. Increasingly complexity of the problem in the
security area, needed a respon to tackle cyber attacks and the Chinese government has a
distinctive way to handle this problem. The research aims to describe the efforts to tackle cyber
attacks by the Chinese government through the network security policy. This research using
qualitative method and assessed by using concepts of network security and cyber security
cooperation. The locus of this research is from 2000 until 2015.

Key Word: China, network security, cyber security cooperation

1. PENDAHULUAN
Globalisasi menghadirkan kemajuan Tidak hanya itu, IP (internet protocol
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) address) suatu negara yang terdeteksi
kearah yang semakin praktis bagi para melakukan penyerangan terhadap IP
penggunanya. Kecanggihan dan negara lain, walaupun penyerangan
kemudahan yang ditawarkan ini tidak dilakukan bukan oleh negara yang
seutuhnya hanya memberikan sisi positifnya bersangkutan, tentu akan mengakibatkan
saja, namun juga menciptakan sisi negatif citra buruk dan ketegangan hubungan
secara bersamaan, terutama dalam bidang antara negara yang diserang dengan
keamanan jaringan (cyber security). Cyber negara yang menerima tuduhan.
attacks dapat mengganggu aktivitas Dunia maya pada era digital ini, telah
jaringan informasi serta data digital suatu menjadi domain baru setelah darat, laut,
negara yang menggunakannya sebagai alat udara dan luar angkasa yang akan
pengontrol infrastruktur vital, seperti: suplai diperjuangkan oleh negara-negara yang
listrik, komando militer, kontrol radioaktif memanfaatkannya. Menurut Kshetri (2014),
nuklir, pelepasan limbah beracun industri hal ini disebabkan dunia maya sebagai
kimia, pengaturan lalu lintas, pengaturan domain kelima memiliki hubungan yang
bursa saham dan berbagai aktivitas lainnya. kompleks dengan keamanan nasional dan

1
hubungan internasional. Kshetri juga 2011 e-commerce, microblogging, jaringan
menambahkan dengan mengambil sosial dan gaming websites di Tiongkok
pemahaman Adam Cobb (1999), bahwa diretas (Lieberthal & Singer, 2012, hal. 4).
konflik yang terjadi di dunia maya Dunia maya telah dimanfaatkan oleh
merupakan ancaman yang sangat besar pemerintah Tiongkok untuk pelayanan
dampaknya dibandingkan pembangunan kepada masyarakat, pembangunan
senjata nuklir pada tahun 1940an. ekonomi, peningkatan kinerja pemerintah,
Berdasarkan realita yang ada, cyber attacks dan juga merambah ke bidang militer
dapat mengganggu aktivitas jaringan dengan dibentuknya gerakan Revolution in
informasi serta data digital suatu negara Millitary Affairs (RMA) sebagai strategi
yang menggunakannya sebagai alat modernisasi militer nasional Tiongkok
pengontrol infrastruktur vital. Tidak hanya (Fritz, 2008). Internet juga dimanfaakan
itu, IP (internet protocol address) suatu oleh masyarakat Tiongkok untuk e-
negara yang terdeteksi melakukan commerce atau transaksi ekonomi secara
penyerangan terhadap IP negara lain, online, e-banking, sebagai alat komunikasi,
walaupun penyerangan dilakukan bukan serta untuk mendapatkan informasi
oleh negara yang bersangkutan, tentu akan pendidikan, berita, hiburan dan informasi
mengakibatkan citra buruk dan ketegangan lainnya (Lau, 2005). Berdasarkan hasil
hubungan antara negara yang diserang survei yang dilakukan oleh Internet World
dengan negara yang menerima tuduhan. Stats, jumlah pengguna internet baru di
Telah banyak negara-negara yang Tiongkok meningkat tiap tahunnya dan
merasakan dampak dari cyber attacks Tiongkok tercatat menduduki peringkat
tersebut, salah satunya adalah Tiongkok pertama pengguna internet aktif terbesar di
yang mengaku dirinya sebagai “the biggest dunia (Internet World Stats, 2010).
victim” (Xinhua, 2012). Klaim ini pertama Penyerangan yang terjadi dan semakin
kali dinyatakan oleh Zhou Yonglin selaku melekatnya penggunaan terhadap dunia
Ketua departemen pengoperasian China maya, membuat pemerintah Tiongkok
National Computer Network Emergency gencar menangani permasalahan cyber
Response Technical Team (CNCERT/CC) attacks. Bahkan pengamanan terhadap
berdasarkan 21.618 laporan yang telah dunia maya termasuk dalam agenda
diterima oleh CNCERT/CC. Zhou Yonglin keamanan nasional Tiongkok yang tertuang
juga menambahkan bahwa permasalahan pada National Security Law of the People’s
di Tiongkok lebih serius dibandingkan di Republic of China artikel 25 mengenai
Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan upaya proteksi keamanan cyber security
(Jie, 2010). Menteri Keamanan Publik dengan menjunjung tinggi cyberspace
Tiongkok juga mengatakan hal yang sovereignty, keamanan dan perkembangan
serupa, hal ini dikarenakan Lebih dari 80 interest Tiongkok (Xinhua, 2015). Dalam
persen komputer dan websites di Tiongkok penanganan cyber attacks ini, Tiongkok
mengalami cyber attacks, bahkan tahun memiliki caranya sendiri yang khas dengan

2
memegang teguh prinsip Konfusianisme internasional dalam sebuah permasalahan
dan menganut sistem politik otokratis, karena memiliki kepentingan yang sama.
dimana Partai Komunis Tiongkok (PKT) Sama halnya dengan Jepang, Tiongkok
memiliki andil yang besar dalam mengatur juga melakukan upaya secara domestik
pemerintahan. Hal ini diutarakan oleh Joan dan internasional baik kerjasama bilateral
Liu (2010) dalam artikelnya yang berjudul maupun multilateral terkait keamanan
“finding Chinese law on internet”, bahwa jaringan. Namun dalam penanganan cyber
karakteristik dan sumber hukum di attacks ini, PKT dan prinsip Konfusian
Tiongkok, termasuk hukum dan kebijakan memiliki andil yang sangat besar, sehingga
mengenai cyberspace, merupakan upaya yang dilakukan oleh Tiongkok
kombinasi dari budaya tradisional Tiongkok memiliki warna yang berbeda. Penelitian ini
yang direfleksikan dari ajaran juga menggunakan konsep kerjasama
Konfusianisme dan model Soviet yang namun lebih khusus dengan menggunakan
otokratis. Sehingga tidak dapat dipungkiri, konsep cyber security cooperation.
bahwa hal inilah yang mempengaruhi Karya kedua yang digunakan adalah
Tiongkok dalam memilih langkah report Amy Chang (2014) yang berjudul
penanganan cyber attack yang damai dan “Warring State: China’s Cybersecurity
memungkinkannya hubungan kerjasama Strategy”. Penelitian Chang ini membantu
demi mengejar kepentingan nasional, dalam memahami konsep network security
namun tetap adanya kontrol ketat dari yang akan digunakan dalam menganalisa
pemerintah yang dikenal dengan nama penelitian yang akan dikaji. Selain itu,
hukum network security. penelitiannya juga memberikan
pemahaman secara jelas mengenai
2. TINJAUAN PUSTAKA
karakteristik Tiongkok dalam menentukan
Kajian pustaka pertama yang kebijakan dan pola kerjasama yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan negara kompetitornya.
skripsi karya Puspaningrum (2015) yang Perbedaannya, Chang hanya membahas
berjudul “Upaya Pemerintah Shinzo Abe mengenai motivasi dan pandangan
dalam Meningkatkan Keamanan Nasional Tiongkok terhadap aktivitas cyberspace
Jepang dari Ancaman Kejahatan Dunia yang dilakukan oleh Amerika Serikat,
Maya”. Karya Puspaningrum ini membantu sedangkan penelitian ini akan membahas
dalam memahami upaya yang dilakukan lebih detail cara kerja network security yang
negara untuk menjamin keamanan cyber digunakan oleh Tiongkok untuk menjaga
nasionalnya. Dalam menjamin keamanan cyberspace dari cyber attacks.
cyber nasional, haruslah dilakukan upaya Kerangka pemikiran dalam penelitian
secara domestik dan internasional. Terkait ini menggunakan konsep network security
dengan upaya secara internasional, yakni cyber law milik Tiongkok yang
menurutnya negara-negara akan sekaligus menerangkan strategi keamanan
cenderung melakukan kerjasama nasional ala Tiongkok dalam bidang

3
keamanan jaringan, dan konsep cyber memberikan sanksi bagi para pelanggar
security cooperation dalam menjelaskan aturan hukum network security baik yang
mekanisme serta hal-hal lainnya yang dilakukan oleh masyarakat sipil ataupun
berhubungan dengan penanganan cyber departemen atau pegawai yang bertugas
attack melaui kerjasama bilateral maupun untuk menjaga keamanan cyber.
multilateral. A. Isolasi Jaringan dan Kontrol Akses
3. METODOLOGI PENELITIAN Tiongkok telah melakukan kebijakan

Penelitian ini merupakan penelitian isolasi jaringan dan kontrol akses sejak

kualitatif dengan menggunakan analisa tahun 2000 yang dikenal dengan nama the

deskriptif. Menurut Satori dan Komariah Great firewall of China atau kebijakan

(2013), penelitian kualitatif merupakan Internet Censorship untuk meningkatkan

pendekatan penelitian yang keamanan cyber (Zhen, 2015, hal. 1).

mendeskripsikan realita yang ada dengan Kebijakan ini merupakan bagian dari The

sebenar-benarnya, disusun dengan kata- Golden Shield Project yang bertujuan untuk

kata berdasarkan teknik pengumpulan dan menjaga keamanan nasional karena

analisis data yang saling berhubungan dari adanya kekhawatiran reformasi ekonomi

situasi yang alamiah. Oleh sebab itu, Tiongkok yang dilakukan pada masa

penelitian ini akan mendeskripsikan pemerintahan Deng Xiao Ping. Inti dari

mengenai penanganan cyber attacks oleh kebijakan Internet Censorship ini adalah

pemerintah Tiongkok melalui kebijakan seluruh masyarakat Tiongkok diberikan

network security tahun 2000-2015. kebebasan untuk mengakses dan


mengembangkan web page miliknya
4. HASIL DAN PEMBAHASAN sendiri, namun tetap adanya kontrol pada

1. Upaya pemerintah Tiongkok dalam beberapa laman situs dan kata kunci yang

memproteksi jaringan informasi dianggap ‘berbahaya’ bagi pemerintah

serta data digitalnya dari cyber Tiongkok. Inilah perbedaan Tiongkok

attacks secara domestik dengan negara lain, selain konteks yang

Berdasarkan hukum network security, berhubungan dengan pornografi, terorisme

upaya penanganan cyber attacks yang dan kekerasan, pemerintah Tiongkok juga

dilakukan secara domestik oleh pemerintah melakukan isolasi terhadap konten kritik

Tiongkok adalah dengan mengambil terhadap otoritas dan legitimasi PKT, serta

langkah-langkah strategis, seperti: isu sosial yang dapat mengganggu

mengatur tindakan yang diperbolehkan stabilitas sosial demi persatuan dan

untuk dilakukan agar dapat menjaga kesatuan negara.

stabilitas keamanan yang dikenal dengan Pemerintah Tiongkok juga membuat

isolasi jaringan dan kontrol akses, The Great Cannon sebagai Alat yang

membentuk lembaga khusus yang memiliki kemampuan untuk melakukan

menangani permasalahan cyberspace, dan sensor dan pengawasan secara


berasamaan. Perangkat dasar dari alat ini

4
memungkinkan pemerintah mengatur lalu CCERT ini hanya diperuntukan untuk para
lintas dunia maya, baik yang berasal dari member CERNET atau pengguna .edu.cn
server asing menuju situs yang berada di yang terdaftar di kampus-kampus di
dalam Tiongkok, maupun sebaliknya. Tiongkok saja. CCERT memiliki tugas
Selain itu, pemerintah Tiongkok juga untuk membuat penelitian mengenai
memilih untuk menggunakan hasil karya network security, memberikan pelayanan
anak bangsa, dibandingkan menggunakan respon cepat terhadap insiden yang terjadi,
aplikasi produk dari luar negeri. memberikan informasi penanganan serta
Penggunaan aplikasi yang dibuat didalam bantuan secara teknis, memberikan
negeri ini selain dikarenakan pelayanan bantuan keputusan, dan
mempermudah pengguna internet dengan memelihara pertukaran informasi dan
penggunaan bahasa mandarin, hal ini juga kerjasama dengan CSIRT jaringan kampus
guna memproteksi gelombang virus, di seluruh wilayah atau provinsi di Tiongkok
konten-konten berbahaya dan (Zhu, Susan, & Li, 2001).
penyalahgunaan dari pihak luar. Tiongkok (2) Kementerian Industri dan Teknologi
menyediakan seluruh fasilitas yang Informasi membentuk CNCERT/CC (China
dibutuhkan oleh pengguna, seperti National Computer Network Emergency
misalnya Google digantikan dengan Baidu Response Technical Team/ Coordination
untuk mesin pencari, Facebook digantikan Center) yang memiliki fungsi sebagai
dengan Renren, dan masih banyak lagi lembaga monitoring, early warnings, dan
fasilitas media sosial lainnya yang dibentuk emergency responses di Tiongkok berskala
oleh Tiongkok (Yusrizal, 2014). nasional. Pelayanan CNCERT/CC
diperuntukan untuk siapa saja yang merasa
B. Lembaga Khusus yang Menangani
Permasalahan Cyberspace perlu menggunakan jasa pelayanan
keamanan jaringan. CNCERT/CC juga
Departemen yang memiliki tanggung
melakukan kolaborasi dan kerjasama
jawab untuk membuat rancangan,
dengan CERT (Computer Network
koordinasi, memproteksi, mengawasi dan
Emergency Response) negara lain untuk
mengatur keamanan cyber security di
meningkatkan kinerja dan menghasilkan
Tiongkok adalah Kementerian yang berada
respon cepat terhadap penanganan
di dalam naungan the State Council seperti
permasalahan cyber. Selain itu,
Kementerian Pendidikan, Kementerian
CNCERT/CC juga menjadi representatif
Industri dan Teknologi Informasi, dan
Tiongkok dalam menghadiri berbagai
Kementerian Keamanan Publik. Berikut
pertemuan internasional dan mengikuti
lembaga khusus yang dibentuk oleh
berbagai organisasi internasional dan
masing-masing Kementrian:
kawasan terkait CERT seperti FIRST
(1) Kementerian Pendidikan membentuk
(Forum of Incident Response and Security
CCERT CERNET Computer Network
Teams), serta,
Emergency Response Team. Pelayanan

5
(3) Kementerian Keamanan Publik Penanganan cyber attacks yang
mendirikan polisi internet yang bertugas dilakukan oleh pemerinttah Tiongkok
untuk mengawasi dan mengadministrasi secara internasional adalah dengan cara
kinerja dalam memproteksi TIK yang menjalin hubungan kerjasama dengan
berada di teritorial Tiongkok. Pasukan polisi berbagai negara, baik secara bilateral
internet ini hanya bertugas untuk maupun multilateral yang berada dibawah
menginvestigasi penyalahgunaan dan naungan institusi internasional yang
kejahatan TIK, penangkapan para pelaku berkaitan dengan keamanan cyber.
kejahatan tersebut akan dilakukan oleh Berdasarkan konsep cyber security
kepolisian dari divisi lain. Kepolisian cooperation, cara kerja kerjasama
internet ini tidak hanya berkerja sendiri, keamanan cyber ini diawali dengan
namun dibantu oleh masyarakat sipil yang mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai
memiliki kesadaran untuk melaporkan negara untuk menjadi acuan untuk
tindak kejahatan di Tiongkok. membuat aturan legal, kemudian
Pemerintah Tiongkok juga melakukan sharing information untuk
memberlakukan pemberian sanksi untuk menambah wawasan, dan capacity building
menimbulkan efek jera kepada para dengan cara latihan bersama serta
pelanggar aturan dunia maya dan bagi para kegiatan lainnya untuk meningkatkan skill.
network operators yang tidak menjalankan
A. Hubungan Bilateral Tiongkok-Rusia
tugas dengan baik yang dapat
mengakibatkan timbulnya ancaman kedua negara menandatangani pakta

keamanan cyber milik Tiongkok. kerjasama cyber security yang memiliki dua

Pemerintah Tiongkok menerbitkan aturan kunci utama yakni mutual assurance on

secara legal mengenai pemberian sanksi non-aggression in cyberspace dan

tersebut dalam hukum network security language advocating internet sovereignty.

yang tercantum pada Bab 6 mengenai legal Kunci mutual assurance on non-aggression

responsibility. Dalam hukum network in cyberspace ini membahas mengenai

security, sanksi dan denda yang diberikan sharing information, peningkatan kerjasama

hampir kebanyakan diberikan kepada para ilmiah dan akademik (capacity building),

network operator yang tidak menjalankan serta tidak saling melakukan spionase.

tugas perlindungan terhadap keamanan Menurut Wei (2016) kesepakatan non-

jaringan dengan semestinya, dibandingkan aggression bukanlah inti kerjasama kedua

bagi para pelaku kejahatan dalam domain negara, sebenarnya fokus utama dari

cyberspace. kerjasama kedua negara adalah konsep


internet sovereignty itu sendiri. Dukungan
2. Upaya pemerintah Tiongkok dalam mengenai konsep internet sovereignty ini
memproteksi jaringan informasi serta merupakan upaya kedua negara untuk
data digitalnya dari cyber attacks secara menyeimbangi dominasi tatanan dunia
internasional Amerika Serikat terkait internet freedom

6
yang diterima sebagai norma universal oleh Contemporary International Relations) yang
PBB. Pasalnya, Amerika Serikat
berasal dari Tiongkok di bawah naungan
merupakan negara yang memotori manuver
Keamanan Tiongkok yang diawasi
penyingkiran Tiongkok dan Rusia dari
forum-forum kerjasama Informasi langsung oleh PKT. Pejabat yang
Internasional.
bertanggung jawab dalam keamanan cyber

B. Hubungan Bilateral Tiongkok- juga turut hadir dan terlibat langsung dalam
Amerika Serikat
pertemuan tersebut (Ardiansyah, 2016).
Hubungan kerjasama terkait
Kerjasama ini bertujuan saling sharing
keamanan cyber kedua negara ini, diawali
information untuk mengurangi
oleh terdeteksinya aktivitas malicious
kesalahpahaman, meningkatkan
(program penginfeksi komputer) kedua
transparansi pemerintah kedua negara,
negara pada domain cyberspace pada
memahami pendekatan cyber security
tahun 2007-2008. Pada tahun 2009,
kedua negara, membangun kepercayaan
Tiongkok mengirimkan laporan kepada FBI
dan kesepakatan mengenai norma serta
mengenai 13 kasus website bank palsu dan
aturan terkait cyber security (CSIS, 2009).
pornografi anak untuk diinvestigasi, namun
Melihat semakin kompleksnya
Tiongkok tidak menerima balasan apapun
permasalahan yang terjadi di kedua negara
dari FBI. Keyakinan bahwa akan sulitnya dan semakin masifnya serangan yang

mencapai kesepakatan bersama, maka berasal dari kedua belah pihak, pada
akhirnya kedua Kepala Negara
kedua negara mengunakan track ke-2
memutuskan untuk duduk bersama
dalam multi-track diplomasi untuk menjalin membahas permasalahan cyber. Dialog

hubungan kerjasama. Pada 17 Desember mengenai isu cyber ini dihadiri oleh
Presiden Barak Obama dengan Presiden
2009, Tiongkok dan Amerika Serikat
Hu Jintao pada tahun 2011 (Chang A. ,
mengadakan pertemuan secara formal How the 'internet with chinese

yang bertema “Track 2 Sino-U.S. characteristic' is rupturing the web, 2014,


hal. 28). Pertemuan yang dilakukan
Cybersecurity Dialogue”. Pertemuan ini
tersebut membahas mengenai code of
dihadiri oleh kalangan cendekiawan dari conduct yang berhubungan dengan

lembaga CSIS (Center of Strategic and penggunaan cyberspace dan saling


bertukar informasi.
International Studies) yang berasal dari
Walaupun telah mengadakan
Amerika dan CICIR (China Institutes of pertemuan dan diskusi, hal ini tidak

7
menghasilkan titik temu dan kerjasama spektrum dari penyalah gunaan keamanan
yang signifikan. Amerika Serikat memiliki cyber yang akan memicu eskalasi menuju
pemahaman yang berbeda dengan cyber-conflict (Kizekova, 2012).
Tiongkok terkait istilah bahkan kebijakan Pada tahun 2010, negara-negara
mereka masing-masing yang saling anggota SCO mulai membahas
berbeda arah, Amerika menganut internet permasalahan cyber secara lebih serius
freedom sedangkan Tiongkok menerapkan dengan merancang draft alternatif
internet sovereignty. Hal ini dikarenakan Budapest treaty yang bertujuan
Tiongkok dan Amerika Serikat memiliki menciptakan perdamaian, pembangunan,
ideologi dan institusional yang berbeda keamanan dan kemakmuran dalam domain
yang mengakibatkan berbedanya cyberspace (Ministry of Foreign Affairs of
pemahaman konsep dasar mengenai the People's Republic of China, 2010).
network security. Perbedaan inilah yang Pada tahun 2011, negara-negara anggota
kemudian membuat komunikasi antara dua SCO mengusulkan draft Code of Conduct
negara lemah, sehingga mekanisme dialog for Information Security kepada Majelis
yang dilakukan sulit untuk membangun Umum PBB karena menganggap bahwa
mutual trust dalam bidang network security Budapest treaty telah melanggar norma
(Yuxiao & Lu, 2015, hal. 239-240). hukum internasional dan kedaulatan
negara-negara. Draft tersebut membahas
C. Shanghai Cooperation Organization
(SCO) mengenai rancangan kode etik
internasional mengenai keamanan cyber
Kerjasama cyber security mulai
yang meliputgi larangan kegiatan
dilakukan oleh negara-negara anggota
bermusuhan atau tindakan agresi, tindakan
SCO pada tahun 2008. Kerjasaman ini
yang dapat menimbulkan ancaman
ditandai dengan adanya agreement
perdamaian serta keamanan (General
International Information Security yang
Assembly of United Nations, 2011).
menekankan bahwa seharusnya tidak
Anggota SCO bersama Afghanistan, India
boleh pada digital gap antara negara-
Iran, Mongolia, dan Pakistan selaku
negara maju dan berkembang. Negara
observer serta Belarus, Sri Lanka dan Turki
maju seharusnya tidak memonopoli pasar
selaku rekan dialog dalam pertemuan
dan memaksa negara berkembang untuk
Regional Counter-Terrorism Structure
mengimplementasi apa yang dianggap
(RCTS), secara bersama-sama berjuang
negara maju benar. Negara anggota SCO
memberantas terorisme, separatisme dan
mempercayai bahwa code of conduct
ekstrimisme yang menggunakan
Konvensi Internasional mengenai
kecanggihan TIK untuk menyebar luaskan
International Information Security kurang
propaganda, perekrutan dan hal-hal lainnya
memadai dalam menjebatani komunikasi
yang dapat mengancam. Negara-negara
antara negara-negara yang berbeda, oleh
dalam pertemuan RCTS juga melakukan
sebab itu SCO menghilangkan keseluruhan
sharing information terkait rekomendasi

8
hukum legal dan standar kerjasama Keanggotaan Tiongkok pada
(CCDCOE, 2013). organisasi ini, sudah dilakukan jauh
sebelum Tiongkok resmi menjadi Negara
D. International Telecommunication
Union (ITU) Republik Rakyat Tiongkok, yakni pada
tahun 1920. Pemerinah Tiongkok secara
Peran ITU untuk menjamin keamanan
aktif telah terlibat dalam WSIS sejak awal
dan membangun kepercayaan dalam
pembentukannya, hanya saja banyak pihak
penggunaan TIK adalah dengan cara
yang menyayangkan atas sikap Tiongkok
membentuk World Summit on the
mengenai internet sovereignty yang
Information Society (WSIS) sebagai mandat
dianggap telah melanggar HAM karena
PBB untuk mewujudkan masyarakat
intervensinya terhadap kebebasan yang
informasi di dunia secara merata dan
tidak sesuai dengan pemahaman negara-
komprehensif (Broto, 2005). WSIS I
neagara Barat. Tiongkok juga dianggap
diselenggarakan pada 12 Desember 2003
gagal dalam mendukung hubungan
di Geneva yang dihadiri oleh Kepala
multilateral yang demokratis dan transparan
Negara dan menteri yang berhubungan
(Kaspar, 2015, hal. 19).
dengan TIK, penyelenggara
telekomunikasi, kalangan LSM, dan E. International Police (Interpol)
pebisnis. Pada WSIS I menghasilkan
Interpol mulai gencar menangani
sebuah dokumen yang bernama
permasalah cyber sejak 2005. Namun
Declaration of Principles dan Plan of Action
tahun 2013 merupakan tahun terbentuknya
yang berisikan deklarasi yang
divisi khusus yang menangani permasalah
mencerminkan cita-cita dan komitmen
cyber yang dikenal dengan Interpol Global
pemerintah dalam pembangunan
Complex for Innovation (IGCI) yang berada
masyarakat informasi secara holistik, serta
di Singapura dan mulai beroperai pada
rancangan visi dan prinsip umum yang
tahun 2014. Divisi ini memiliki laboratorium
diharapkan dapat mewujudkan pencapaian
khusus yang memfasilitasi riset dan
dan pengembangan TIK tanpa adanya
pengembangan (research and
kesenjangan digital. WSIS II dilaksanakan
development) bagi Interpol.
pada 17 November 2005 di Tunisia yang
Tiongkok mulai ikut serta dalam
menghasilkan Tunis Commitment dan
memberantas cyber attacks bersama
Tunis Agenda for Actions yang membahas
Interpol pada tahun 2007, jauh sebelum
mengenai payung politik para Kepala
IGCI dibentuk. Hal ini bertujuan agar
Negara untuk mewujudkan masyarakat
Tiongkok yang direalisasikan oleh
informasi dan rancangan bentuk
kepolisian, dapat menindak kejahatan yang
operasional untuk mewujudkannya yang
telah melewati otoritas negara melalui
meliputi financial mechanism, internet
otoritas Interpol yang memiliki legitimasi
governance and implementation, dan
untuk menangkap para pelaku kejahatan
follow-up.
diluar batas negara Tiongkok. Selain itu,

9
Interpol juga secara rutin melakukan Sedangkan secara internasional,
latihan bersama untuk melakukan pemerintah Tiongkok melakukan kerjasama
pengujian dan penelitian terkait dengan pihak lain berdasarkan hukum
penanganan permasalahan cyber attacks network security yang menerapkan tiga
sehingga diharapkan akan meningkatkan cara (ways) terbaik, yakni: (1) membuat
wawasan para anggota Interpol (Guneev, aturan legal (legal measure) untuk
2013). mengatur cyberspace dengan
memformulasikan standar, (2) melakukan
5. KESIMPULAN
sharing information, dan (3) melakukan
Pemerintah Tiongkok dalam capacity building dengan cara
menangani permasalahan cyber attacks meningkatkan skill dan latihan bersama
untuk memproteksi jaringan informasi serta melalui research and development of
data digitalnya, tidak lepas dari kontrol PKT network technologies. Kerjasama yang
dan prinsip Konfusian yang harmoni. dilakukan oleh pemerintah Tiongkok baik
Hukum network security juga diwarnai secara bilateral maupun multilateral selalu
dengan pengaplikasian kedua sumber menjunjung tinggi nilai internet sovereignty.
tersebut sehingga menciptakan aturan yang
khas ala Tiongkok. Secara domestik 6. DAFTAR PUSTAKA
pemerintah Tiongkok mengatur tindakan
Ardiansyah, M. D. (2016). Upaya Center of
yang diperbolehkan untuk dilakukan yang Strategic and International Studies
dikenal dengan isolasi jaringan dan kontrol (CSIS) salam membangun kerjsama
cybersecurity antara Amerika Serikat
akses, membuat lembaga khusus yang dan Cina Periode 2010-2013. Jakarta:
menangani permasalahan cyber, yakni: (1) UIN Syarif Hidayatullah.
Broto, G. S. (2005, 14 November).
CCERT sebagai lembaga CERT nasional di Partisipasi delegasi Indonesia dalam
bidang pendidikan, (2) CNCERT/CC rangka menghadiri WSIS (World
Summit on the Information Society)
sebagai lembaga monitoring, early 2005 di Tunisia-Tunisia. Dipetik Mei 7,
warnings, dan emergency responses 2016, dari Direktorat Jenderal Sumber
Daya ddan Perangkat Pos dan
nasional, dan (3) polisi internet yang Informatika:
bertugas untuk menginvestigasi www.sdppi.kominfo.go.id/berita-
partisipasi-delegasi-indonesia-dalam-
penyalahgunaan dan kejahatan TIK, namun rangka-menghdiri-wsis-world-summit-
penangkapan para pelaku kejahatan on-26-1313
Cai, C. (2015). Cybersecurity in Chinese
dilakukan oleh kepolisian dari divisi lain. context: changing concept, vital
Pemerintah Tiongkok juga memberikan interest and cooperative willingness.
international dimentions of national
sanksi bagi para pelanggar aturan hukum (in)security concept, challanges and
network security baik yang dilakukan oleh ways forward (hal. 2-25). Berlin: Fudan
University.
masyarakat sipil ataupun departemen CCDCOE. (2013, April 2). SCO Fighting
maupun pegawai yang bertugas untuk Cyber Terrorism. Dipetik Juni 3, 2016,
dari CCDCOE NATO Cooperative
menjaga keamanan cyber. Cyber Defence Centre of Excellence
Tallinn, Estonia:

10
https://ccdcoe.org/sco-fighting-cyber- Kaspar, L. (2015). The road to WSIS+10:
terrorism.html Key country perspective in the ten-
Chang, A. (2014, Desember 15). How the years review of the World Summit on
'internet with chinese characteristic' is the Information Society. Londoon:
rupturing the web. Dipetik Februari 19, Global Partners Digital.
2016, dari huffpost: Kizekova, A. (2012). The Shanghai
www.huffpost.com/us/entry/china- Cooperation Organisation: challenges
internet-sovereignty_b_6325192 in cyberspace. Singapore: Rajaratnam
Chang, A. (2014). Warring state: China’s School of International Studies.
cybersecurity strategy. US: Research Kshetri, N. (2014). Cybersecurity and
Associate at the Center for a New International Relations: the
American Security. U.S.engagement with China and
Fritz, J. (2008). How China will use cyber Rusia.
warfare to leapfrog in military Lieberthal, K., & Singer, P. W. (2012).
competitiveness. Culture Mandala, Cybersecurity and U.S.-China
Vol.8, No.1 , 28-80. Relations. Brookings: The John L.
General Assembly of United Nations. Thornton China Center and the 21st.
(2011, September 14). Letter dated 12 Liu, J. (2010, Mei 31). China's leader in
September 2011 from the Permanent online legal research. Dipetik
Representatives of China, the Russian November 1, 2016, dari Finding
Federation, Tajikistan and Uzbekistan Chinese law on internet:
to the United Nations addressed to the www.lawinfochina.com/Articel/Artikel2.
Secretary-General. Developments in shtm
the field of information and Ministry of Foreign Affairs of the People's
telecommunications in the context of Republic of China. (2010, Juni 11).
international security , hal. 1-5. Declaration of the 10th Meeting of The
Guneev, S. (2013, Maret 22). Net is closing Council of Heads of State of the SCO
in on cybercriminals-Kaspersky Lab Member States. Dipetik September 23,
stands by INTERPOL. Dipetik Oktober 2016, dari Ministry of Foreign Affairs of
5, 2016, dari RT News: the People's Republic of China:
www.rt.com/news/kaspersky-interpol- www.fmprc.gov.cn/mfa_eng/zxxx_662
singapore-igci-666/ 805/t711709.shtml
Huikang, H. (2012, Oktober 9). Statement Permanent Mission of the people's Republic
at Budapest Conference on Cyber of China to the United Nations Office at
Issues. Dipetik September 23, 2016, Geneva and other international
dari Permanent Mission of The organizations in Switzerland. (2004,
People's Republic of China to The April 19). China's relationship with the
United Nations and other International International Telecommunication Union
Organizations in Vienna: (ITU). Dipetik September 2, 2016, dari
http://www.chinesemission- Permanent Mission of the people's
vienna.at/eng/zgbd/t977627.htm Republic of China to the United
Internet World Stats. (2010). China Internet, Nations Office at Geneva and other
Telecommunications and Market international organizations in
Report. Dipetik Juni 1, 2015, dari Switzerland: www.china-
Internet World Stats: un.ch/eng/zmjg/jgjblc/t85564.htm
http://www.internetworldstats.com/asia/ Satori, D., & Komariah, A. (2013).
cn.htm Metodologi Penelitian Kualitatif.
Jie, Y. (2010, Januari 25). China 'biggest Bandung: Alfabeta.
victim' of cyber attacks. Dipetik Januari Wamala, F. (2011). ITU national
2, 2016, dari china daily: cybersecurity strategy guide. Geneva:
www.chinadaily.com.cn/china/2010- ITU.
01/25/content_9368402 Wei, Y. (2016, Juni 21). China-Russia
Kaja, A., & Luo, Y. (2015, Agustus 10). Cybersecurity Cooperation: Working
China issues draft network security Towards Cyber-Sovereignty. Dipetik
law. Dipetik Desember 5, 2015, dari Juli 23, 2016, dari The Henry M.
Global Policy Watch: Jackson School of International
www.globalpolicywatch.com/2015/08/c Studies, University of Washington:
hina-issues-draft-network-security-law https://jsis.washington.edu/news/china-

11
russia-cybersecurity-cooperation- Yusrizal, M. (2014). Dampak implementasi
working-towards-cyber-sovereignty/ kebijakan the great firewall oleh
Xinhua. (2012, Juli 5). China world's biggest pemerintah China terhadap aktivitas
cyber attacks victim, says report. google inc di China. Jom FISIP
Dipetik Januari 3, 2016, dari Global Volume 1 No. 2 , 1-14.
Times: Yuxiao, L., & Lu, X. (2015). China’s
www.globaltimes.cn/content/719138 cybersecurity situation and the
Xinhua. (2015, Juli 1). National security law potential for international cooperation.
People's Republic of China released Dalam J. R. Lindsay, T. M. Cheung, &
the full text of a total of 7 84. Dipetik D. S. Reveron., China and
November 21, 2016, dari China daily: cybersecurity : espionage, strategy,
www.chinadaily.com.cn/hqcj/zzgjj/2015 and politics in the digital domain (hal.
-07-01/content_1391 225-241). USA: Oxford University
Xudong, W. (2003, Desember 10). Press.
Strengthening cooperation, promotion Zhen, S. K. (2015). An explanation of self-
development and moving towards the censorship in China: the enforcement
information society together: statement of social control through a panoptic
by H.E. Mr. Wang Xudong Minister of infrastructure. Inquiries Journal/
Information Industry Peoples Republic Student Pulse 7(9) , 1-5.
of China at the World Summit on the Zhu, S., Susan, & Li, X. (2001). Computer
Information Society. Dipetik Juni 27, security incident response in China.
2016, dari Tsinghua: CERNET Center, Tsinghua
www.itu.int/net/wsis/geneva/coverage/ University Network Abuse BoF.
statements/china/cn.html

12

Anda mungkin juga menyukai