Anda di halaman 1dari 2

I.

TANAMAN PADI

1.1. PENYAKIT BERCAK COKLAT HELMINTHOSPORIUM

Pada tanaman padi penyakit ini termasuk penting karena pada kondisi yang menguntungkan untuk
perkembangan patogennya dapat menyebabkan tingkat kerusakan parah bahakan gagal panen.

Gejala penyakit

Gejala utama penyakit ini paling terlihat adalah pada daun, pelepah daun, malai dan bulir padi berupa
bercak-bercak kecil berwarna coklat tua. Pada bercak yang besar tepinya berwran coklat dengan
tengahnya berwarna putih abu-abu. Demikian juga pada bulir padi yang terserangan akan menunjukkan
warna coklat kehitaman dan bila parah serangannya akan terlihat tertutup serbuk hitam. Meskipun
serangannya kecil penyakit ini dapat terjadi juga pada pelepah daun dan koleoptil.

Pada stadium awal gejala pertama kali tampak menyerang bibit padi di pesemaian dengan gejalanya
berupa munculnya waran kecoklatan lonjong bentuknya pada daun. Apabila serangannya masih baru
warnanya berupa coklat muda; dan jika bercak menyebar dan tua akan terlihat bertepi coklat tua
dengan warna abu-abu di tengahnya.

Penyebab penyakit

Pada pengamatan kultur buatan menunjukkan adanya koloni jamur berwarna coklat gelap yang
merupakan kumpulan miselium padat dan daripadanya dibentuk percabangan miselium yang di
ujungnya terbentuk spora yang dikenal sebagai konidium dan merupakan alat perkembangan secara tak
kawin . Ukuran konidiofor maupun konidianya bervariasi tergantung darimana spisemen tersebut
didapat. Hifa yang masih muda hialin dan yang tua berubah coklat gelap. Konidiofornya tegak, tersusun
sendiri-sendiri , atau megelompok, berwarna coklat gelap dengan bagian yang masih muda lebih terang.

Konidia bentuknya elips, silinder, clavate atau obclavate, kebanyakan membengkok kesatu arah. Apabila
kondisi lingkungan memungkinkan jamur ini akan mampu mengembangkan fase sempurnanya untuk
melakukan perkawinan sel jantan dan betina dari miseliumnya dan terbentuklah badan buah yang
disebut peritesium berbentuk globose dengan dindingnya berwarna coklat kekuningan gelap pada
pseudoparenchym berukuran 560-950 x 368-377 μm. Dalam peritesium tersebut dibentuk banyak askus
yang di dalamnya dibentuk askospora.

Peredaran penyakit

Kemudian miselium berkembang dalam interseluler atau mesofol inang yang apabila kondisi lingkungan
memungkinkan akan menghasilkan konidiofor yang di ujungnya dibentu kembali konidium dan dapat
menjadi inokulum baru. Sampai saat ini belum diketahui meengenai tanaman inang lainnya kecuali padi,
namun di India diinformasikan dapat betahan pada jenis rumput Cynodon dactylon dan Digitaria
sanguinalis.
Pengendalian

1. Salah satu pengendalian yang dapat dianjurkan adalah adanya pemberian pemupukan yang
seimbang, mengingat dari hasil penelitai menunjukkan bahwa penyakit ini sangat dibantu oleh
pemupukan nitroge yang berlebihan.

2. Sanitasi dengan membakar sisa-sisa tanaman sakit (jerami) dapat digunakan untuk mengurangi
sumber inokulum patogen pada musim tanam berikutnya.

1.2. PENYAKIT BLAS

Menyerang tanaman padi di berbagai negara penghasil padi termasuk di Indonesia dan dapat
menggagalkan hasil panen.

1.2.1. Gejala penyakit

Pada keadaan lebih lanjut warna bercak menjadi kehitaman yang merupakan kumpulan massa konidium
yang dibentuknya pada konidiofor

Anda mungkin juga menyukai