DI SUSUN OLEH:
AZLINA FITRIANI
YENI MARLIANA
2020/2021
KATA PENGATAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua
ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.Maksud penulis membuat makalah ini adalah
untuk dapat lebih memahami tentang ANATOMI PANGGUL yang akan sangat berguna
terutama untuk mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini. Amin.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii
BAB I PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………….1
B.TUJUAN………………………………………………………………………1
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai
anatomi panggul. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang
lebih baik dalam memberikan asuhan persalinan.
B.TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
tentang anatomi panggul.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN
Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor)
yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan
panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa menggambarkan
keadaan panggul kecil.
Panggul terdiri atas :
Bagian Keras yang dibentuk oleh tulang
Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamenta
Panggul wanita terdiri dari :
I. Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
2 tulang pangkal paha (os coxae)
1 tulang kelangkang (os sacrum)
1 tulang tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
Pars muskularis levator ani
Pars membranasea
Regio perineum
Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut :crista iliaca.
Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol dan disebut :
Sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi, ialah :
spina iliaca anterior inferior, sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior
terdapat spina iliaca posterior inferior.
Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas
antara panggul besar dan panggul kecil.
Terdapat sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri ialah :spina
ischiadica.
Di bawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang
duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan
disebut:tuber ischiadicum.
D.Tulang Kemaluan
Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan :foramen obturatorium.
Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut : ramus superior
ossis pubis.
Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut :ramus inferior ossis pubis.
Ramus inferior kiri ddan kanan membentuk arcus pubis.
Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan persendian
articulatio sacro illiaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang
kelangkang pergi ke tulang usus maupun tulang duduk.
a. Dari permukaan tulang kelangkang ke tulang usus disebut:
Ligamen sacro illiaca popsterior
simpisis pubis.
A.TULANG KELANGKANG
Tulang kelangkang terleta sebelah belakang antara kedua pangkal paha.Tulang ini terdiri dari
5 ruas tulang yang senyawa. Permukaan depannya cekung dari atas ke bawah maupun dari
samping ke samping.
Kiri dan kanan dari garis tengah nampak 5 buah lubang yang disebut:Foramina sacralia
anteriora tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejng di kakai,
kalau plexus ini tertekan waktu kepala turun ke dalam rongga panggul. Permukaan.Lobang
ini dilalui urat-urat saraf yang akan membentuk plexus sacralis dan pembuluh darah
kecil.Plexus sacralis ini melayani belakang tulang pangkal gembung dan kasar. Di garis
tengahnya terdapat deretan cua-cuat duri ialah:Crista sacralis
Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan dan disebut:
Promontorium
Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan
perantara articulatio sacro illiaca dan ke bawah dengan tulang tungging.
B.TULANG TUNGGING
Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu.Pada persatuan ujung tulang
tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah
besar.
C.PANGGUL KECIL
Untuk lebih mengerti bentuk dari panggul kecil dan untuk menentukan tempat bagian depan
anak dalam panggul, maka telah ditentukan 4 bidang :
Promontorium, sayap sacrum, linea innominate, ramus superior ossis pubis dan
pinggir atas symphysis.
b. Ukuran Melintang:
Adalah ukuran terbesar antara linea innominate diambil tegak lurus pada
conjugate vera ( Pada Indonesia= 12,5 cm; Eropa= 13,5 cm)
c. Ukuran serong:
Dari articlatio sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari belahan panggul
yang bertentangan (13 cm)
Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah
ligamentum sacro-tuberosum kiri dan kanan.
1.BIDANG HODGE
Berikut ini 4 bidang hodge yang menentukan presentasi janin dan beberapa pengertiannya
1. Bidang Hodge I
- Bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan bagian atas
simpisis dan promontorium.
- Bangian yang sama dengan pintu atas panggul.
- Bidang pintu atas panggul,dengan batas tepi atas simfisis.
- Sama dengan pintu atas panggul.
2. Bidang hodge II
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I,terletak setinggi bagian bawah simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui pinggir bawah simfisis
- Bidang sejajar Hodge I setinggi tepi bawah simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I dan terbentang setinggi pinggir
simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui tepi bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III
- Bidang yang sejajar dengan bidang-bidang Hodge I dan II,terletak setinggi spina
iskhiadika kanan dan kiri
- Bidang sejajar dengan Hodge I melalui spina iskhiadika
- Bidang sejajar dengan Hodge I setinggi spina iskhiadika
4. Bidang Hodge IV
- Bidang yang sejajar dengan bidang-bidang Hodge I,II, dan III,terletak setinggi Os
Coxigis
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui ujung tulang tungging (Os Coxigis)
Bagian lunak dari panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul
sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari
bawah membentuk dasar panggul dan disebut :Diafragma pelvis
Yang agak ke belakang letaknya dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum M.
levator ani kiri kanan sebetulnya terdiri atas 3 bagian.
Dari ukuran-ukuran p.a.p conjugate vera adalah ukuran yang terpenting dan satu-
satunya ukuran yang dapat diukur secara indirect ialah dengan mengurangi conjugata
diagonalis dengan 1.5 – 2 cm, tergantung dari lebar dn inklinasi symphysis.
Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari
sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat merabapromontorium.
Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan
tempat ini ditandai dengan kaku jari telunjuk tangan kiri.
Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari kita dengan pemeriksaan dalam pada
panggul yang sempit. Pada panggul dengan ukuran normal, promontorium tak
tercapai, tapi ini menandakan bahwa CV cukup besar
Kalau CV lebih besar dari 10 cm, maka p.a.p dianggap cukup luas (biasanya CV = 11
cm ) sebetulnya ini tidak tepat, karena walaupun CV cukup besar, masih ada
kemungkinan bahwa ukuran lain, misalnya ukuran melintang sempit.
Sayang sekali diameter transversa tak dapat diukur secara klinis, tetapi kesempitan diameter
transversa tanpa kesempitan CV jarang sekali terdapat.
Selain dengan pengukuran CD kita juga dapat mengetahui secara klinis bahwa p.a.p
mencukupi kalau kepala anak dengan ukuran terbesarnya sudah melewati p.a.p
Kedua tangan yang diletakkan pada pinggir bagian kepala ini divergent.
2. Pemeriksaan dalam :
Bagian terendah kepala sampai spina ischiadica atau lebih rendah.
Caput succedaneum yang besar dapat member kesan yang salah, diaman seolah-olah
bagian terendah sudah sampai setinggi spina ischiadica, padahal kepala masih tinggi,
maka hasil pemeriksaan dalam harus selalu disesuaikan dengan hasil pemeriksaan
luar.
Bidang tengah panggul
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tak dapat diukur secara klinis dan memerlukan
secara rontgenologis.
Pintu bawah panggul
Diameter transversa dan diameter sagitalis posterior dan anterior dapat diukur dengan
pelvimeter dari thoms
Tapi pengukuran diameter transversa ini adalah pengukuran yang kasar, karena tubera
ischii tertutup oleh lapisan otot dan lemak yang berbeda tebalnya dari orang ke orang.
Ukuran yang lebih besar dari 8cm, dianggap mencukupi. Karena pengukuran diameter
transversa kurang tepat, maka dianjurkan untuk memperhatikan bentuk arcus pubis
yang hendaknya merupakan sudut yang tumpul
Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk penilaian, apakah persalainan dapat
berlangsung secara biasa atau tidak.
Walaupun begitu ukuran – ukuran luar dapat member petunjuk pada kita akan
kemungkinan panggul sempit.
1. Distantia spinarum :
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26 )
2. Distantia cristarum :
Jarak yang terjauh anatar crista iliaca kanan dan kori (Ind. 26, Er.29 )
Dengan pemerikasaan dalam dapat kita ukur C.D tai kita juga dapat kesan mengenai bentuk
panggul yang harus diperiksa ialah :
Ukuran-ukuran panggul dapat juga diukur dengan sinar X. keuntungan dari pengukuran
panggul dengan sinar rontgen ialah :
1. Dapat mengambil ukuran-ukuran yang tak dapat ditentukan secara klinis seperti
diameter transversa dari P.A.P ukuran antara spinae ischiadicae, diameter antero
posterior dari bidang tengah panggul.
2. Selain dari pada memberikan ukuran-ukuran panggul juga memperlihatkan pada kita
bentuk panggul
3. Dapat menentukan apakah ukuran terbesar kepala sudah melampaui p.a.p
1. Panggul gynecoid
2. Panggul android
3. Panggul anthropoid
4. Panggul platypelloid
Pembagian ini didasarkan atas bentuk segmen posterior dan anterior dari p.a.p.Segmen
posterior ialah bagian yang terdapat sebelah belakang dari diameter transfersa p.a.p. ,
sedangkan segmen anterior bagian yang terdapat sebelah depan dari garis tersebut
1. Panggul gynecoid
o Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita.
o Diameter sagittalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter
sagittalis anterior.
o Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior yang
membulat & luas.
o Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero
posterior hingga bentuk p.a.p. mendekati bentuk lingkaran (bulat).
o Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol diameter inter
spinalis 10 cm atau lebih.
o Incisura ischiadica major bulat.
o Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal.
o Arcus pubis luas.
2. Panggul Android
o Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior
o Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen anterior
o Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga
o Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis
sempit.
o Incisura ischiadica sempit dan dalam
o Sacrum letaknya kedepan, hingga diameter antero posterior sempit pada p.a.p.
maupun p.b.p.
o Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol
kedepan.
3. Panggul anthropoid
o Diameter antero posterior dari p.a.p. lebih besar dari diameter transversa
hingga bentuk p.a.p. lonjong kedepan.
o Bentuk segmen anterior sempit dan runcing
o Incisura ischiadica major luas.
o Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak kebelakang, hingga
ukuran antero posterior besar pada semua bidang panggul.
o Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam
dari panggul-panggul lain.
4. Panggul platypelloid
o Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak; diameter antero posterior
kecil, diameter transversa biasa.
o Segmen anterio lebar.
o Sacrum melengkung
o Incisura ischiadica lebar.
Walaupun keuntungan pemeriksaan panggul dengan sinar tembus banyak, kita harus
mempergunakannya dengan cermat, karena kita harus ingat, bahwa sinar X dapat
menimbulkan pengaruh yang kurang baik pada pertumbuhan anak dan pada kelenjar
benih ibu maupun anak.