Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ANATOMI PANGGUL

DI SUSUN OLEH:

FIDIA MULAYA RIZKI

AZLINA FITRIANI

YENI MARLIANA

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH


TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN JENJANG S1 MATARAM

2020/2021
KATA PENGATAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua
ke jalan kebenaran yang diridhoi Allah SWT.Maksud penulis membuat makalah ini adalah
untuk dapat lebih memahami tentang ANATOMI PANGGUL yang akan sangat berguna
terutama untuk mahasiswa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak
sekali kekurangannya baik dalam cara penulisan maupun dalam isi.Mudah-mudahan makalah
ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang membuat dan umumnya bagi yang
membaca makalah ini. Amin.

Mataram,21 september 2021

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………..ii

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG……………………………………………………….1

B.TUJUAN………………………………………………………………………1
BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang peranan penting dalam


pelayanan maternal dan perinatal. Keberadaan bidan memiliki posisi strategis,
mengingat sebagian besar persoalan reproduksi berhubungan dengan kaum
perempuan. Salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah tuntutan masyarakat
terhadap pelayanan berkualitas. Untuk dapat memberikan

 pelayanan berkualitas, bidan harus terlebih dahulu terampil dalam memberikan


asuhan kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir.

Untuk dapat memberikan asuhan persalinan, terlebih dahulu bidan harus menguasai
anatomi panggul. Oleh karena itu, bidan dituntut untuk memiliki keterampilan yang
lebih baik dalam memberikan asuhan persalinan.

B.TUJUAN

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui lebih jauh
tentang anatomi panggul.
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN

Panggul yang dikenal penting dalam ilmu kebidanan adalah panggul kecil (pelvis minor)
yang merupakan wadah alat kandungan dan menentukan bentuk jalan lahir. Sedangkan
panggul besar (pelvis mayor) berfungsi mendukung isi perut dan bisa menggambarkan
keadaan panggul kecil.
Panggul terdiri atas :
 Bagian Keras yang dibentuk oleh tulang
 Bagian yang lunak yang dibentuk oleh otot-otot dan ligamenta
Panggul wanita terdiri dari :
                   I.      Bagian keras yang dibentuk oleh 4 buah tulang:
         2 tulang pangkal paha (os coxae)
         1 tulang kelangkang (os sacrum)
         1 tulang tungging (os coccygis)
II. Bagian lunak : diafragma pelvis, dibentuk oleh :
 Pars muskularis levator ani
 Pars membranasea
 Regio perineum

B.BAGIAN PANGGUL YANG KERAS:


A.TULANG PANGKAL PAHA
Tulang pangkal paha terdiri atas 3 tulang yang berhubungan satu sama lain pada acetabulum
(cawan untuk kepala tulang paha;caput femuralis) yaitu:
Ketiga tulang itu ialah :

 Tulang usus (os ilium)


 Tulang duduk (os ischium)
 Tulang kemaluan (os pubis)
B.Tulang Usus
Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang
dari panggul

Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut :crista iliaca.

Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol dan disebut :

spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.

Sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi, ialah :

spina iliaca anterior inferior, sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior
terdapat spina iliaca posterior inferior.

Di bawah spina iliaca posterior inferior, terdapat tekik yang disebut :

incisura ischiadica major.

Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas
antara panggul besar dan panggul kecil.

C.Tulang duduk ( Ischium )

Terdapat sebelah bawah dari tulang usus. Pinggir belakang berduri ialah :spina
ischiadica.

Di bawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang
duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan
disebut:tuber ischiadicum.
D.Tulang Kemaluan

Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini
membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang dinamakan :foramen obturatorium.

Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut : ramus superior
ossis pubis.

Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut :ramus inferior ossis pubis.
Ramus inferior kiri ddan kanan membentuk arcus pubis.

B.Perhubungan tulang pangkal paha:

Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan persendian
articulatio sacro illiaca dan berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang
kelangkang pergi ke tulang usus maupun tulang duduk.
a. Dari permukaan tulang kelangkang ke tulang usus disebut:
 Ligamen sacro illiaca popsterior

Dan dari permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus disebut:

 Ligamen sacro illiaca abterior


 Ligamen illium lumbalis
 Ligamen sacro illiaca interus sea
b. Dari tulang kelangkang ke spina isciadhica ialah:
 Ligamen sacro spinosum
c. Dari tulang kelangkang ke tuber isciadhika ialah:
 Ligamen sacro tuberosum

Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh :

simpisis pubis.
A.TULANG KELANGKANG

Tulang kelangkang berbentuk segitiga:Melebar di atas dan merincing ke bawah

Tulang kelangkang terleta sebelah belakang antara kedua pangkal paha.Tulang ini terdiri dari
5 ruas tulang yang senyawa. Permukaan depannya cekung dari atas ke bawah maupun dari
samping ke samping.

Kiri dan kanan dari garis tengah nampak 5 buah lubang yang disebut:Foramina sacralia
anteriora tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejng di kakai,
kalau plexus ini tertekan waktu kepala turun ke dalam rongga panggul. Permukaan.Lobang
ini dilalui urat-urat saraf yang akan membentuk plexus sacralis dan pembuluh darah
kecil.Plexus sacralis ini melayani belakang tulang pangkal gembung dan kasar. Di garis
tengahnya terdapat deretan cua-cuat duri ialah:Crista sacralis

Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke-5 tulang pinggang.

Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan dan disebut:

Promontorium

Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan
perantara articulatio sacro illiaca dan ke bawah dengan tulang tungging.

B.TULANG TUNGGING

Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas yang bersatu.Pada persatuan ujung tulang
tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah
besar.

C.PANGGUL KECIL

Untuk lebih mengerti bentuk dari panggul kecil dan untuk menentukan tempat bagian depan
anak dalam panggul, maka telah ditentukan 4 bidang :

1. Pintu atas panggul


2. Bidang luas panggul
3. Bidang sempit panggul
4. Pintu bawah panggul
I. PINTU ATAS PANGGUL :
 Pintu atas panggul adalahbatas atas dari panggul kecil.
 Bentuknya ialah bulat oval.
 Batas-batasnya ialah :

Promontorium, sayap sacrum, linea innominate, ramus superior ossis pubis dan
pinggir atas symphysis.

 Biasanya 3 ukuran ditentukan dari p.a.p. :


 Ukuran muka belakang (diameter anterio posterior, conjugate vera).
 Ukuran melintang (diameter transversa)
 Kedua ukuran serong (diameter obliqua)

a. Ukuran muka belakang ialah :


- Dari promontorium ke pinggir atas symphysis, terkenal dengan nama
conjugate vera, ukurannya 11 cm.
- Ukuran ini adalah ukuran yang terpenting dari panggul.
Sebetulnya conjugata vera bukan ukuran yang terpendek antara
promontorium dan symphysis. Ukuran yang terpendek ialah :
 Pada wanita hidup conjugate vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi
dapat diperhitungkan dari conjugata diagnonalis (dari promontorium ke
pinggir bawah syphysis).
 Conjugata diagonalis ini dapat diukur dengan jari yng melakukan pemeriksaan
dalam.
Kalau panggul sempit, conjugata vera dapat diperhitungkan dengan
mengurangi conjugata diagonalis dengan
1 1
1 – 2 cm ( CV = CD – 1 ).
2 2
Pada pangul normal jari tak cukup panjang untuk mencri promontorium.

b. Ukuran Melintang:
Adalah ukuran terbesar antara linea innominate diambil tegak lurus pada
conjugate vera ( Pada Indonesia= 12,5 cm; Eropa= 13,5 cm)

c. Ukuran serong:
Dari articlatio sacro iliaca ke tuberculum pubicum dari belahan panggul
yang bertentangan (13 cm)

II. Bidang Luas Panggul:


 Merupakan bidang dengan ukuran-ukuran yang terbesar.
 Terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan
antara ruas sacral II dan III.
 Ukuran muka belakang 12,75 cm dan ukuran melintang 12,5 cm.
Karena tidak ada ukuran yang kecil, bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam
persalinan.

III. Bidang sempit Panggul (Bidang sempit panggul):


 Bidang dengan ukuran-ukuran terkecil.
 Bidang ini terdapat setinggi pinggir bawah symphysis, kedua spinae ischiadicae dan
memotong sacrum ± 1-2 m. datas ujung sacrum.
 Ukuran muka belakang 11,5 cm , ukuran melintang 10 cm , dan diameter sagitalis
posterior ialah dari sacrum ke pertengahan antara spinae ischiadicae 5 cm.
 Bidang ini paling sulit penilaiannya dalam ilmu kebidanan, karena ukuran-ukurannya
paling kecil, lagipula sulit untuk mengukurnya.
 Kesempitan pintu bawah panggul disertai kesempitan bidang sempit panggul.

IV. Pintu Bawah Panggul:


Pintu bawah panggul bukan 1 bidang, tetapi terdiri dari 2 segitiga dengan
dasar yang sama, ialah garis yang ,menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan
kanan.

Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum, sisinya adalah
ligamentum sacro-tuberosum kiri dan kanan.

Segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.


Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan 3 ukuran:
1. Ukuran muka belakang:
Dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum (11,5 cm)
2. Ukuran melintang:
Ialah ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam (105 cm)
3. Diameter sagitalis posterior:
Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang (7,5 cm)

1.BIDANG HODGE

Berikut ini 4 bidang hodge yang menentukan presentasi janin dan beberapa pengertiannya

1. Bidang Hodge I
- Bidang yang dibentuk pada lingkaran pintu atas panggul dengan bagian atas
simpisis dan promontorium.
- Bangian yang sama dengan pintu atas panggul.
- Bidang pintu atas panggul,dengan batas tepi atas simfisis.
- Sama dengan pintu atas panggul.
2. Bidang hodge II
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I,terletak setinggi bagian bawah simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui pinggir bawah simfisis
- Bidang sejajar Hodge I setinggi tepi bawah simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan bidang Hodge I dan terbentang setinggi pinggir
simfisis.
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui tepi bawah simfisis.
3. Bidang Hodge III
- Bidang yang sejajar dengan bidang-bidang Hodge I dan II,terletak setinggi spina
iskhiadika kanan dan kiri
- Bidang sejajar dengan Hodge I melalui spina iskhiadika
- Bidang sejajar dengan Hodge I setinggi spina iskhiadika
4. Bidang Hodge IV
- Bidang yang sejajar dengan bidang-bidang Hodge I,II, dan III,terletak setinggi Os
Coxigis
- Bidang yang sejajar dengan Hodge I melalui ujung tulang tungging (Os Coxigis)

2.Bagian lunak panggul

Bagian lunak dari panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul
sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari
bawah membentuk dasar panggul dan disebut :Diafragma pelvis

Diafragma pelvis dari dalam keluar terdiri atas :

a. Pers muscularis yaitu m.levator ani


b. Pers membranacea yaitu diafragma urogenitale
a.Musculus levator ani :

Yang agak ke belakang letaknya dan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum M.
levator ani kiri kanan sebetulnya terdiri atas 3 bagian.

Dari depan ke belakang dapat dikenal :

1. Musc. Pubo coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeum


2. Musc. Ilio coccygis dari arcus tendineus m. levator ani ke os coccygis dan
septum anococcygeum
3. Musc. (ischio) coccygeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan
coccygis
b.Anatara m. pubo coccygeus kiri kanan terdapat cela berbentuk segitiga yang disebut : hiatus
urogenitalis yang tertutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale; sekat ini menutupi
pintu bawah panggul disebelah depan dan pada wanita sekat ini tembus oleh urethra dan
vagina.
Diafragma pelvis ini menahan genitalis interna pada tempatnya.
Kalau otot-otot rusak atau lemah misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut,
mungkin genitalis interna turun ( prolaps )
Daerah perineum :
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul.
Daerah ini terdiri dari 2 bagian :
 Region analis disebelah belakang.
Disini terdapat m. sphincter ani externus mengelilingi anus
 Region urogenitalis
Disini terdapat :
o M. bulbo cevernosus, yang mengelilingi vulva
o M. ischio cevernosus
o M. transverses perinea superficialis
. 3.Ukuran-ukuran panggul
 Apakah persalinan dapat berlangsung dengan baik atau tidak antara lain tergantung
pada luasnya jalan lahir yang terutama ditentukan oleh bentuk dan ukuran-ukuran
panggul
 Maka untuk meramalkan apakah persalinan dapat berlangsung biasa, pengukuran
panggul diperlukan.
 Ukuran-ukuran panggul dapat diperoleh secara :
-klinis atau secara rontgenologis
A. Pengukuran secara klinis
o Pintu atas panggul :

Dari ukuran-ukuran p.a.p conjugate vera adalah ukuran yang terpenting dan satu-
satunya ukuran yang dapat diukur secara indirect ialah dengan mengurangi conjugata
diagonalis dengan 1.5 – 2 cm, tergantung dari lebar dn inklinasi symphysis.

Cara mengukur conjugata diagonalis :

 Dengan 2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari
sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat merabapromontorium.
 Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan
tempat ini ditandai dengan kaku jari telunjuk tangan kiri.
 Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari kita dengan pemeriksaan dalam pada
panggul yang sempit. Pada panggul dengan ukuran normal, promontorium tak
tercapai, tapi ini menandakan bahwa CV cukup besar
 Kalau CV lebih besar dari 10 cm, maka p.a.p dianggap cukup luas (biasanya CV = 11
cm ) sebetulnya ini tidak tepat, karena walaupun CV cukup besar, masih ada
kemungkinan bahwa ukuran lain, misalnya ukuran melintang sempit.

Sayang sekali diameter transversa tak dapat diukur secara klinis, tetapi kesempitan diameter
transversa tanpa kesempitan CV jarang sekali terdapat.

 Selain dengan pengukuran CD kita juga dapat mengetahui secara klinis bahwa p.a.p
mencukupi kalau kepala anak dengan ukuran terbesarnya sudah melewati p.a.p

Ini dapat diketahui dnegan :


1. Pemeriksaan luar :
Kalau kepala dengan ukuran terbesarnya sudah melewati p.a.p maka hanya bagian
kecil saja dari kepala yang dapat diraba dari luar di atas symphisys

Kedua tangan yang diletakkan pada pinggir bagian kepala ini divergent.

2. Pemeriksaan dalam :
Bagian terendah kepala sampai spina ischiadica atau lebih rendah.
Caput succedaneum yang besar dapat member kesan yang salah, diaman seolah-olah
bagian terendah sudah sampai setinggi spina ischiadica, padahal kepala masih tinggi,
maka hasil pemeriksaan dalam harus selalu disesuaikan dengan hasil pemeriksaan
luar.
 Bidang tengah panggul
Ukuran-ukuran bidang tengah panggul tak dapat diukur secara klinis dan memerlukan
secara rontgenologis.
 Pintu bawah panggul

Diameter transversa dan diameter sagitalis posterior dan anterior dapat diukur dengan
pelvimeter dari thoms

Tapi pengukuran diameter transversa ini adalah pengukuran yang kasar, karena tubera
ischii tertutup oleh lapisan otot dan lemak yang berbeda tebalnya dari orang ke orang.

Ukuran yang lebih besar dari 8cm, dianggap mencukupi. Karena pengukuran diameter
transversa kurang tepat, maka dianjurkan untuk memperhatikan bentuk arcus pubis
yang hendaknya merupakan sudut yang tumpul

 Ukuran – ukuran luar

Ukuran-ukuran luar tak dapat dipergunakan untuk penilaian, apakah persalainan dapat
berlangsung secara biasa atau tidak.

Walaupun begitu ukuran – ukuran luar dapat member petunjuk pada kita akan
kemungkinan panggul sempit.

Ukuran luar yang terpenting adalah :

1. Distantia spinarum :
Jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan (Ind. 23, Er. 26 )
2. Distantia cristarum :

Jarak yang terjauh anatar crista iliaca kanan dan kori (Ind. 26, Er.29 )

3. Conjugata externa (baudeloque ):


Jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung processus spinosus ruas tulang lumbal
ke-V (Ind. 8, Er.20 )
4. Ukuran lingkar panggul :
Dari pinggir atas symphysis ke pertengahan antara spina iliaca anterior superior dan
trochanter major sepihak dan kembali melalui tempat-temoat yang sama di pihak yang
lain ( Ind. 80, Er.90
)

Ukuran-ukuran luar ditentukan dengan jangka panggul kecuali ukuran lingkar


panggul yang diambil dengan pita pengukur.

 Pemeriksaan dalam, untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul :

Dengan pemerikasaan dalam dapat kita ukur C.D tai kita juga dapat kesan mengenai bentuk
panggul yang harus diperiksa ialah :

1. Apakah promontorium teraba atau tidak, bila teraba berapa CDnya.


2. Apakah tak ada tumor (exoxtose) pada permukaan belakang sympgysis
3. Apakah linea innominata teraba seluruhnya atau sebagian.
4. Apakah sidewalls (dinding samping ) lurus, convergent atau divergent oleh karena
ukuran yang luas pada inlet tidak perlu diikuti oleh bidang sempit panggul.
5. Apakah kedua spina ischiadica menonjol atau tidak. Sering terdapat bahwa spina yang
menonjol disertai dengan dinding samping yang convergent.
6. Apakah os sacrum mempunyai inklinasi ke depan atau belakang. Perhatikan pula
konkavitas dari sacrum. Dalam keadaan pathologic sacrum mempunyai bentuk hampir
lurus.
7. Apakah sudut arcus pubis cukup luas atau tidak
B. Pengukuran rontgenologis

Ukuran-ukuran panggul dapat juga diukur dengan sinar X. keuntungan dari pengukuran
panggul dengan sinar rontgen ialah :

1. Dapat mengambil ukuran-ukuran yang tak dapat ditentukan secara klinis seperti
diameter transversa dari P.A.P ukuran antara spinae ischiadicae, diameter antero
posterior dari bidang tengah panggul.
2. Selain dari pada memberikan ukuran-ukuran panggul juga memperlihatkan pada kita
bentuk panggul
3. Dapat menentukan apakah ukuran terbesar kepala sudah melampaui p.a.p

4.selain dari ukuran-ukuran panggul, bentuk panggulpun menentukan ramalan persalinan.

CALDWELL-MOLOY mengemukakan 4 bentuk dasar panggul ialah :

1. Panggul gynecoid
2. Panggul android
3. Panggul anthropoid
4. Panggul platypelloid
Pembagian ini didasarkan atas bentuk segmen posterior dan anterior dari p.a.p.Segmen
posterior ialah bagian yang terdapat sebelah belakang dari diameter transfersa p.a.p. ,
sedangkan segmen anterior bagian yang terdapat sebelah depan dari garis tersebut

1. Panggul gynecoid
o Bentuk ini adalah yang khas bagi wanita.
o Diameter sagittalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter
sagittalis anterior.
o Batas samping segmen posterior membulat dan segmen anterior yang
membulat & luas.
o Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero
posterior hingga bentuk p.a.p. mendekati bentuk lingkaran (bulat).
o Dinding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol diameter inter
spinalis 10 cm atau lebih.
o Incisura ischiadica major bulat.
o Sacrum sejajar dengan symphysis dengan konkavitas yang normal.
o Arcus pubis luas.
2. Panggul Android
o Diameter sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior
o Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudut yang
runcing dengan pinggir samping segmen anterior
o Segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga
o Dinding samping panggul convergent, spina ischiadica menonjol, arcus pubis
sempit.
o Incisura ischiadica sempit dan dalam
o Sacrum letaknya kedepan, hingga diameter antero posterior sempit pada p.a.p.
maupun p.b.p.
o Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol
kedepan.
3. Panggul anthropoid
o Diameter antero posterior dari p.a.p. lebih besar dari diameter transversa
hingga bentuk p.a.p. lonjong kedepan.
o Bentuk segmen anterior sempit dan runcing
o Incisura ischiadica major luas.
o Dinding samping convergent, sacrum letaknya agak kebelakang, hingga
ukuran antero posterior besar pada semua bidang panggul.
o Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropoid lebih dalam
dari panggul-panggul lain.
4. Panggul platypelloid
o Bentuk ini sebetulnya panggul ginecoid yang picak; diameter antero posterior
kecil, diameter transversa biasa.
o Segmen anterio lebar.
o Sacrum melengkung
o Incisura ischiadica lebar.

 Walaupun keuntungan pemeriksaan panggul dengan sinar tembus banyak, kita harus
mempergunakannya dengan cermat, karena kita harus ingat, bahwa sinar X dapat
menimbulkan pengaruh yang kurang baik pada pertumbuhan anak dan pada kelenjar
benih ibu maupun anak.

Anda mungkin juga menyukai