Anda di halaman 1dari 12

PENGAJUAN JUDUL KARYA ILMIAH

Judul 1:

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Tentang Sumpah

Pemuda dengan Metode Sosio Drama Pada Siswa Kelas 3.

(Menggunakan Metode Bermain Peran)

Judul 2 :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Tentang Sumpah

Pemuda dengan Metode Tanya Jawab Berkelompok Pada Siswa Kelas 3.

(Menggunakan Metode Kelompok Kecil terdiri dari 3 siswa melakukan Tanya Jawab

pertanyaan dari guru. Juara 1, 2, 3 akan mendapat hadiah dari guru)

Judul 3 :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Tentang Sumpah

Pemuda dengan Metode Tanya Jawab Menggunakan Kartu Pada Siswa Kelas 3.

(Guru membuat kartu pertanyaan setiap siswa memilih 10 kartu secara acak kemudian

menjawab pertanyaan secara lisan)


UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 3 MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ( PKN ) TENTANG SUMPAH

PEMUDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN KARTU BRIDGE

SEMESTER I SD ISLAM AN-NUUR MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

Penyusun :

Nur Cahyaningwulan

NIM. 825 089 355


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-

Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini merupakan salah satu tugas dalam

menempuh Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional, pada program studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Terbuka (UT).

Dalam penyusunan laporan ini, Penulis telah mengeluarkan segenap kemapuan yang

Penulis miliki, dan atas dorongan semua pihak, maka tersusunlah laporan ini dengan judul :

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) Tentang Sumpah Pemuda Dengan Metode Permainan Kartu Bridge

Semester I SD Islam An-Nuur Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan berjalan lancar tanpa

bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kepala Universitas Terbuka dan UPBJJ – UT Yogyakarta yang telah memberikan

kesempatan kepada Penulis untuk menyelesaikan studi pada Program Strata 1 PGSD

Universitas Terbuka

2. Bapak Bambang Nur Widodo, S.Pd. M.Pd. selaku koordinator supervisor dan Dosen

Pembimbing yang telah membantu serta memotivasi pada proses penulisan laporan ini

3. Bapak Solihin Mahmudi Pratomo, A.Md. selaku Kepala SD Islam An-Nuur

Sawangan, Magelang

4. Ibu Dyah Retno Indrayanti, S.T selaku Supervisor 2

5. Peserta didik Kela 3 SD Islam An-Nuur yang menjadi objek penelitian

6. Suami dan anakku tercinta yang selalu memberikan semangat untuk dapat

menyelesaikan laporan ini

7. Bapak, Ibu, Adik dan keluarga yang selalu mendoakan


8. Teman-teman seangkatan yang senantiasa saling membantu

9. Semua pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu

Harapan Penulis sempga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis menyadari

bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun

sangat diperlukan untuk melengkapi laporan ini. Akhirnya Penulis mengucapkan terima

kasih.

Hormat Saya

Nur Cahyaningwulan

NIM. 825 089 355


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia dan

Perubahannya, pada alinea ke-4 dicantumkan, salah satu tujuan dibentuknya Pemerintah

Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan

bahwa Negara bertanggung jawab dalam rangka meningkatkan kecerdasan warga negaranya.

Upaya pemerintah dalam meningkatkan kecerdasan warga negaranya tercantum

juga dalam Bab XIII Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : “Setiap warga Negara wajib mengikuti

pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.”

Di dalam Pasal 31 ayat 2 yang berbunyi : “Pemerintah mengusahakan dan

menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan

ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur

dengan undang-undang.”

Dengan berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 2 disebutkan, kurikulum pendidikan dasar

dan menengah serta pendidikan tinggi secara imperatif wajib memuat pendidikan agama,

pendidikan kewarganegaraan dan bahasa.Dalam hal ini semua pendidikan dari dasar sampai

perguruan tinggi harus mencantumkan pendidikan kewarganegaraan di dalam mata ajarnya.

Menurut penjelasan Pasal 37 ayat 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan kewarganegaraan yang harus diartikan

pendidikan kewarganegaraan yang berintikan nilai dan moral yang secara substantif

terkandung dalam Pancasila. Di dalam Penjelasan Pasal 37 ayat 2 tersebut juga dijelaskan
bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003,

pendidikan kewarganegaraan merupakan wahana pedagogis untuk mengembangkan rasa atau

intuisi kebangsaan dan cinta tanah air atau patriotisme serta nilai dan kebajikan demokratis.

Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah. Salah satu tujuan dari mempelajari Mata Pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah agar manusia Indonesia memiliki kemauan dan

kemampuan untuk cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroisme dan patriotisme).

Kondisi pembelajaran di SD Islam An-Nuur Sawangan terlihat bahwa peserta

didik kurang tertarik terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Hal ini

ditunjukkan dengan banyaknya peserta didik yang cenderung gaduh ketika guru menerangkan

di depan kelas. Selain itu berdasarkan nilai hasil ulangan juga masih banyak nilai di bawah

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Di SD Islam An-Nuur, nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah 70.

Sedangkan berdasarkan hasil ulangan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

dari 27 siswa kelas 3, sebanyak 12 anak mendapatkan nilai di atas 70 sedangkan 15 anak

mendapat nilai di bawah 70.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang diterapkan di SD Islam

An-Nuur Sawangan masih bersifat Teacher Centered Learning (TCL). Guru masih

mendominasi kelas, di mana peserta didik sebagai pendengar dan guru sebagai pembicara.

Metode yang digunakan yaitu metode ceramah. Muatan yang ada dalam Mata Pelajaran

Pendidikan Kewrganegaraan (PKN) masih abstrak bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Akibatnya

peserta didik merasa bosan ketika pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)


berlangsung. Kebosanan ini berdampak pada menurunnya nilai-nilai peserta didik dalam

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pembelajaran yang kreatif

dan inovatif sehingga dapat menyajikan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

yang menarik bagi siswa. Guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat mata

pelajaran yang menarik dan diminati oleh siswa. Langkah yang dapat ditempuh adalah

dengan melakukan alternatif model pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pembelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dapat tercapai.

1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disampaikan, maka dapat diidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut :

a. Peserta didik kurang tertarik dalam mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN)

b. Pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning)

c. Pembelajaran dengan metode yang digunakan kurang efektif

d. Tidak berfungsinya media pembelajaran di kelas

e. Prestasi belajar siswa masih rendah

2. Analisis Masalah

Hasil belajar yang rendah di SD Islam An-Nuur pada Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) karena minat dan motivasi belajar siswa yang rendah. Hal ini

dapat dilihat dari kondisi kelas ketika pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

berlangsung, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru tetapi sibuk berbicara dengan

teman sekelasnya. Materi yang terkandung dalam muatan Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) bersifat abstrak dan teoritik. Peserta didik dituntut untuk
menghafalkan materi pelajaran saja. Sehingga timbul kebosanan bagi peserta didik dalam

mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Oleh karena itu guru

dituntut untuk dapat menyajikan materi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKN) dengan tindakan yang inovatif.

Berdasarkan hasil identifikasi masalah dapat dianalisis masalah sebagai berikut :

a. Guru kurang menarik dalam menyajikan materi pelajaran

b. Guru lebih banyak menggunakan ceramah

c. Guru kurang menggunakan alat peraga di kelas

d. Guru kurang mengoptimalkan metode pembelajaran

e. Peserta didik kurang memiliki motivasi dalam berusaha memecahkan suatu

permasalahan

f. Siswa merasa takut dan tegang saat pelajaran berlangsung

3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah

Berdasarkan observasi hasil di kelas, maka diperlukan pendekatan pembelajaran

yang dapat membuat hasil belajar dan prestasi peserta didik meningkat. Oleh karena itu,

Metode Permainan Kartu Bridge dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang inovatif

dalam mengajarkan materi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di kelas.

Diharapkan dengan Metode Permainan Kartu Bridge peserta didik dapat tertarik dalam

mempelajari materi Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), sehingga hasil

belajar peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk mengadakan

Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta

Didik Kelas 3 Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) Tentang

Sumpah Pemuda Dengan Menggunakan Metode Permainan Kartu Bridge Semester I SD

Islam An-Nuur Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.


Adapun prioritas dalam pemecahan masalah adalah :

a. Guru menggunakan alat peraga dengan tepat

b. Guru lebih mudah dalam menyajikan materi

c. Guru melibatkan siswa lebih aktif saat pembelajaran berlangsung

d. Guru mengajak siswa untuk senang dengan Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN)

e. Meningkatkan prestasi belajar siswa

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan :

1. Apakah Metode Permainan Kartu Bridge dapat meningkatkan motivasi belajar peserta

didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tentang

Sumpah Pemuda Semester I SD Islam An-Nuur Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015”.

2. Apakah Metode Permainan Kartu Bridge dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tentang

Sumpah Pemuda Semester I SD Islam An-Nuur Magelang Tahun Pelajaran

2014/2015”.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan :

a. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) tentang Sumpah Pemuda Semester I SD Islam An-Nuur

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015

2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN) tentang Sumpah Pemuda Semester I SD Islam An-Nuur

Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015

3. Meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran

4. Pemanfaatan media pembelajaran secara efektif

5. Pemilihan media pembelajaran secara tepat

b. Tujuan Umum

1. Ikut dalam mengembangkan motivasi pembelajaran dan pemanfaatan alat yang ada di

lingkungan dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

2. Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK

4510) pada Program S1 PGSD

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

1. Bagi Peserta Didik

a. Menumbuhkan motivasi siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan yang

bermakna. Sehingga dapat menghasilkan pengalaman belajar yang berkualitas.

b. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan.

c. Melatih peserta didik berpikir kritis dalam menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

d. Mengembangkan keaktifan siswa dalam berpikir.


e. Memunculkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar Mata Pelajaran

Pendidikan kewarganegaraan (PKN).

f. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN).

g. Melatih peserta didik berpikir kritis dalam menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan Mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKN).

2. Bagi Guru

a. Dapat memberikan masukan yang bermanfaat yaitu memperoleh pengetahuan

tentang variasi strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang

menyenangkan

b. Meningkatkan sikap kritis guru dalam menyikapi pertanyaan-pertanyaan peserta

didik dan kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan

inovatif.

c. Menumbuhkan kerja sama antar guru dalam suasana kerja yang kondusif.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan bantuan pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran

khususnya pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) di

SD Islam An-Nuur Magelang

2. Dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan prestasi sekolah dalam bidang

akademik

4. Bagi Guru

a. Dapat memberikan masukan yang bermanfaat yaitu memperoleh pengetahuan

tentang variasi strategi pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) yang

menyenangkan
b. Meningkatkan sikap kritis guru dalam menyikapi pertanyaan-pertanyaan peserta

didik dan kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan

inovatif.

h. Memunculkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar Mata Pelajaran

Pendidikan kewarganegaraan (PKN).

i. Meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKN).

j. Melatih peserta didik berpikir kritis dalam menjawab pertanyaan yang

berhubungan dengan Mata Pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (PKN).

Anda mungkin juga menyukai