Bab I PTK
Bab I PTK
Judul 1:
Judul 2 :
(Menggunakan Metode Kelompok Kecil terdiri dari 3 siswa melakukan Tanya Jawab
Judul 3 :
Pemuda dengan Metode Tanya Jawab Menggunakan Kartu Pada Siswa Kelas 3.
(Guru membuat kartu pertanyaan setiap siswa memilih 10 kartu secara acak kemudian
Penyusun :
Nur Cahyaningwulan
Puji dan syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Laporan ini merupakan salah satu tugas dalam
Dalam penyusunan laporan ini, Penulis telah mengeluarkan segenap kemapuan yang
Penulis miliki, dan atas dorongan semua pihak, maka tersusunlah laporan ini dengan judul :
Kewarganegaraan (PKN) Tentang Sumpah Pemuda Dengan Metode Permainan Kartu Bridge
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini tidak akan berjalan lancar tanpa
bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
kesempatan kepada Penulis untuk menyelesaikan studi pada Program Strata 1 PGSD
Universitas Terbuka
2. Bapak Bambang Nur Widodo, S.Pd. M.Pd. selaku koordinator supervisor dan Dosen
Pembimbing yang telah membantu serta memotivasi pada proses penulisan laporan ini
Sawangan, Magelang
6. Suami dan anakku tercinta yang selalu memberikan semangat untuk dapat
Harapan Penulis sempga laporan ini bermanfaat bagi semua pembaca. Penulis menyadari
bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat diperlukan untuk melengkapi laporan ini. Akhirnya Penulis mengucapkan terima
kasih.
Hormat Saya
Nur Cahyaningwulan
PENDAHULUAN
Perubahannya, pada alinea ke-4 dicantumkan, salah satu tujuan dibentuknya Pemerintah
Negara Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan
bahwa Negara bertanggung jawab dalam rangka meningkatkan kecerdasan warga negaranya.
juga dalam Bab XIII Pasal 31 ayat 1 yang berbunyi : “Setiap warga Negara wajib mengikuti
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur
dengan undang-undang.”
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 37 ayat 2 disebutkan, kurikulum pendidikan dasar
dan menengah serta pendidikan tinggi secara imperatif wajib memuat pendidikan agama,
pendidikan kewarganegaraan dan bahasa.Dalam hal ini semua pendidikan dari dasar sampai
pendidikan kewarganegaraan yang berintikan nilai dan moral yang secara substantif
terkandung dalam Pancasila. Di dalam Penjelasan Pasal 37 ayat 2 tersebut juga dijelaskan
bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
intuisi kebangsaan dan cinta tanah air atau patriotisme serta nilai dan kebajikan demokratis.
pelajaran yang diajarkan di sekolah. Salah satu tujuan dari mempelajari Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah agar manusia Indonesia memiliki kemauan dan
kemampuan untuk cinta bangsa dan tanah air (memiliki sikap heroisme dan patriotisme).
didik kurang tertarik terhadap Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Hal ini
ditunjukkan dengan banyaknya peserta didik yang cenderung gaduh ketika guru menerangkan
di depan kelas. Selain itu berdasarkan nilai hasil ulangan juga masih banyak nilai di bawah
Minimal (KKM) untuk Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) adalah 70.
dari 27 siswa kelas 3, sebanyak 12 anak mendapatkan nilai di atas 70 sedangkan 15 anak
An-Nuur Sawangan masih bersifat Teacher Centered Learning (TCL). Guru masih
mendominasi kelas, di mana peserta didik sebagai pendengar dan guru sebagai pembicara.
Metode yang digunakan yaitu metode ceramah. Muatan yang ada dalam Mata Pelajaran
Pendidikan Kewrganegaraan (PKN) masih abstrak bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Akibatnya
yang menarik bagi siswa. Guru memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat mata
pelajaran yang menarik dan diminati oleh siswa. Langkah yang dapat ditempuh adalah
dengan melakukan alternatif model pembelajaran yang efektif sehingga tujuan pembelajaran
1. Identifikasi Masalah
Kewarganegaraan (PKN)
2. Analisis Masalah
Hasil belajar yang rendah di SD Islam An-Nuur pada Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) karena minat dan motivasi belajar siswa yang rendah. Hal ini
dapat dilihat dari kondisi kelas ketika pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)
berlangsung, siswa tidak memperhatikan penjelasan guru tetapi sibuk berbicara dengan
teman sekelasnya. Materi yang terkandung dalam muatan Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) bersifat abstrak dan teoritik. Peserta didik dituntut untuk
menghafalkan materi pelajaran saja. Sehingga timbul kebosanan bagi peserta didik dalam
mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Oleh karena itu guru
permasalahan
yang dapat membuat hasil belajar dan prestasi peserta didik meningkat. Oleh karena itu,
Metode Permainan Kartu Bridge dapat dijadikan sebagai pembelajaran yang inovatif
Diharapkan dengan Metode Permainan Kartu Bridge peserta didik dapat tertarik dalam
belajar peserta didik dapat meningkat. Oleh karena itu, Penulis tertarik untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas dengan Judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Kewarganegaraan (PKN)
B. Rumusan Masalah
dirumuskan permasalahan :
1. Apakah Metode Permainan Kartu Bridge dapat meningkatkan motivasi belajar peserta
2014/2015”.
2. Apakah Metode Permainan Kartu Bridge dapat meningkatkan hasil belajar peserta
2014/2015”.
a. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan
2. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 3 dalam Mata Pelajaran Pendidikan
b. Tujuan Umum
1. Ikut dalam mengembangkan motivasi pembelajaran dan pemanfaatan alat yang ada di
Kewarganegaraan.
Kewarganegaraan (PKN).
2. Bagi Guru
menyenangkan
didik dan kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
c. Menumbuhkan kerja sama antar guru dalam suasana kerja yang kondusif.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu sebagai berikut :
akademik
4. Bagi Guru
menyenangkan
b. Meningkatkan sikap kritis guru dalam menyikapi pertanyaan-pertanyaan peserta
didik dan kreatif dalam menciptakan metode pembelajaran yang kreatif dan
inovatif.
h. Memunculkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar Mata Pelajaran
Kewarganegaraan (PKN).