1
Program Studi Profesi Ners STIKES Muhammadiyah Sidrap
2,3
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Sidrap
ABSTRAK
Fraktur merupakan patah tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik, kekuatan
dan sudut tenaga fisik, keadaan itu sendiri, serta jaringan lunak di sekitartulang akan menentukan
apakah fraktur yang terjadi lengkap atau tidak lengkap. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit
Umum Daerah Nene Mallomo Kabupaten Sidrap. Jenis penelitian yang digunakan adalah
kuantitatif dengan rancangan Quasi eksperimen dengan desain pre and post test design, sampel
pada penelitian ini adalah pasien fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah Nene Mallomo. Dan
tekhnik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 15
responden. Dari hasil penelitian ini .dengan menggunakan ujipaired t-test tingkat nyeri sebelum
dan setelah diberikan intervensi di dapatkan nilai p = 0,000 dengan tingkat kemaknaan p <α (0,05)
yang dimana nilai p 0,000 < 0,05 maka dapat di simpulkan bahwa ada Pengaruh Pemberian Terapi
Musik Terhadap Penuruanan Tingkat Nyeri Pada Pasien Fraktur Di Rumah Sakit Umum Daerah
Nene Mallomo. Hasil penelitian ini dapat di pergunakan sebagai bahan masukan bagi institusi
kesehatan dan penanganan penurunan tingkat nyeri. Semoga penelitian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan peneliti sekaligus menjadi pengalaman berharga bagi peneliti dalam
hal melakukan penelitian.
Rerata post 0,421 15 0,202 hasil mean 8,33 standar deviasi 0,591
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 15 dengan nilai min 7 nilai max 9. Kemudian
Responden uji normalitas didapatkan nilai nilai rata-rata sesudah intervensi
p pada Shapiro-Wilkpre intervensi tingkat didapatkan hasil mean 7,36 standar deviasi
nyeri p=0,083 dan untuk rerata post 0,672 dengan nilai min 6 nilai max 8.
tingkat nyeri p=0,202. Dengan tingkat Uji analisis bivariat didapatkan nilai
kemaknaan p >α (0,05). berarti dapat selisih rata-rata skor tingkat nyeri sebelum
disimpulkan bahwa uji normalitas data dan setelah intervensi yaitu mean 0,98
berdistribusi normal maka dari itu standar deviasi 0,235 dengan nilai min 1
dilakukan uji Paired T test. Tabel 5. dan max 1dengan nilai p =0,0001 dengan
Selisih nilai rata-rata tingkat nyeri tingkat kemaknaan p <α (0,05) yang
sebelum dan setelah Intervensi dimana 0,0001<0,05 maka dari itu dapat
Variabel n Mean SD Min-Max disimpulkan bahwa adanya pengaruh terapi
Selisih musik terhadap tingkat nyeri pada pasien
Rerata 15 0,98 0,24 1–1 fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah
pre-post
Nene Mallomo Kabupaten Sidrap yang
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 15
berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
Responden uji analisis bivariat didapatkan
Terapi musik adalah teknik non
nilai selisih rata-rata tingkat nyeri
farmakologi untuk mengurangi nyeri terdiri
sebelum dan setelah intervensi yaitu
dari massage effleurage, teknik relaksasi
mean 0,98 standar deviasi 0,235 dengan
dan teknik distraksi. Distraksi adalah
nilai minimum 1 dan maximum 1.
memfokuskan perhatian pasien pada
Tabel 6. Analisis uji Paired Ttest tingkat
nyeri sesuatu hal atau melakukan pengalihan
n Mean SD Min Max
perhatian ke hal-hal diluar nyeri. Distraksi
Rerata dapat dilakukan dengan cara distraksi
15 0,98 0,24 0,85 1,11 penglihatan (visual), distraksi intelektual
pre-post
P=0,000 (pengalihan nyeri dengan kegiatan-
kegiatan) dan distraksi pendengaran
Tabel 6 di atas menjelaskan setelah (audio) yaitu dengan terapi musik (Sari,
melakukan uji analisis pired T test 2014).
terhadap nilai preintervensi tingkat nyeri Salah satu distraksi yang efektif
dan reratapost tingkat nyeri didapatkan adalah musik yang dapat menurunkan nyeri
hasil p=(0,000) dengan tingkat fisiologis, stress dan kecemasan dengan
kemaknaan p <α (0,05) yang dimana mengalihkan perhatian seseorang dari
nilai p 0,000 <0,05, maka H0 ditolak dan nyeri.Musik terbukti menunjukkkan efek
Ha diterima dan dapat di simpulkan yang dapat mengurangi nyeri dan
bahwa p: 0,000, dimana ada perbedaan mengubah persepsi waktu.
antara pre dan post setelah diberikan Berdasarkan penelitian yang telah
terapi musik pada pasien fraktur. Jadi dilakukan oleh Karendehi (2015),
dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh Menyatakan bahwa ada pengaruh
terapi musik terhadap tingkat nyeri pada pemberianmusik terhadap skala nyeri
pasien fraktur di Rumah Sakit Umum akibat fraktur. Hasil penelitian lain juga
Daerah Nene Mallomo Kabupaten yang telah dilakukan oleh Rahman dan
Sidrap. Widiyastuti (2014), Menemukan bahwa
intensitas nyeri pada pasien fraktur
PEMBAHASAN sebelum diberikan terapi musik di RSUD
Hasil uji analisis univariat didapatkan Dr. Moewardi sebelum diberikanterapi
nilai rata-rata sebelum intervensi yaitu
pada sebagian besar pada skala sedang(68 Oleh dari itu penelitian ini peneliti
%) dan setelah diberikan terapi sebagian mengambil kesimpulan bahwa terapi musik
besar menjadi skala nyeri ringan (76%). berpengaruh terhadap penurunan tingkat
Sejalan dengan hasil penelitian nyeri pada pasien fraktur di Rumah Sakit
Chiang (2012) telah membuktikan Umum Daerah Nene Mallomo
bahwa terapi musik sangat efektif untuk Kabupaten Sidrap.
mengurangi nyeri pada pasien fraktur di
Taiwan. Hasil penelitiannya adalah KESIMPULAN
terdapat penurunan nyeri yang signifikan Kesimpulan yang dapat ditarik dari
pada ketiga kelompok intervensi hasil pengolahan data yang telah dilakukan
dibangdikan kelompok control (P value= adalah:
0,001). Terapi musik dengan kombinasi 1. Rerata tingkat nyeri sebelum di
suara alam memiliki efek paling besar berikan tindakan terapi musik pada
untuk menurunkan nyeri pasien fraktur. pasien fraktur di Rumah Sakit Umum
Penelitian Fadli (2017) menjelaskan Daerah Nene Mallomo Kabupaten
bahwa ada pengaruh distraksi Sidrap dengan nilai mean 8,33, standar
pendengaran terhadap intensitas nyeri deviasi 0,591 dengan nilai min 7, nilai
pada klien fraktur di Rumah Sakit max 9.
Nene Mallomo Kabupaten Sidenreng 2. Rerata tingkat nyeri sesudah di berikan
Rappang dengan uji Wilcoxon dengan terapi musik pada pasien fraktur di
nilai P= 0,001. eknik distraksi dapat Rumah Sakit Umum Daerah Nene
mengalihkan fokus perhatian pasien Mallomo Kabupaten Sidrap dengan
yang mengalami nyeri nilai hasil mean 7,36, standar deviasi
karena dapat menjadi strategi yang 0,672 dengan nilai min 6, nilai max 8.
sangat berhasil dan mungkin 3. Hasil penelitian menunjukkan selisih
merupakan mekanisme yang hasil penelitian menunjukkan selisih
bertanggung jawab terhadap teknik Selisih nilai rata-rata tingkat nyeri
kognitif efektif lainnya. Keefektifan sebelum dan setelah Intervensi di
distraksi tergantung pada kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Nene
pasien untuk menerima dan Mallomo Kabupaten Sidrap. Yaitu
membangkitkan input sensori. nilai minimum 1, maximum 1, nilai
Adapun asumsi penelitian terapi mean 0,98, dan nilai standar deviasi
musik memiliki pengaruh terhadap 0,235.
tingkat nyeri pada pasien fraktur. Terapi 4. Dari hasil uji Paired T test dengan
musik termasuk tindakan mandiri yang tingkat kemaknaan α =(0,05),
harus diketahui oleh semua tenaga didapatkan nilai p sebesar 0,000 nilai p
kesehatan begitupun dengan orang < 0,05, yang berarti Ha diterima dan
keluarga pasien. Maka dari itu Ho ditolak. Jadi, dapat di simpulkan
diharapkan bagi keluarga pasien untuk ada pengaruh pemberian terapi musik
memberikan tindakan terapi musik terhadap tingkat nyeri pada pasien
kepadasaudara ataupu kelurga terdekat fraktur di Rumah Sakit Umum Daerah
lainnya yang mengalami fraktur. Terapi Nene Mallomo Kabupaten
musik berpengaruh karena adanya Sidrap.
pengalihan perhatain atau distraksi DAFTAR PUSTAKA
sehingga pasien dapat berelaksasi dan Astuti, A. (2016). Pengaruh Terapi Musik
mengalami penurunan tingkat nyeri. Klasik Terhadap Penurunan Tingkat
Skala Nyeri Pasien Post
Farida, A. (2010). Efektifitas terapi musik Sari, R.,A.,P. (2014). Pengaruh Terapi
terhadap penurunan nyeri post Musik Klasik Terhadap Penurunan
operasi pada anak usia sekolah di Nyeri Pada Pasien Post Sectio
RSUP H. Adam Malik Medan. Caesarea Di Bangsal Kenangan
RSUD Karanganyar Skripsi. Program
Studi S-1 Keperawatan Stikes
Kusuma Husada
Surakarta.http://www.scribd.com/doc
/306471543/jurnal-sari-2014.
Diakeses 4 Mei 2017.