Anda di halaman 1dari 2

Statistika Pendidikan

Istilah statistika pendidikan yang dipakai dalam tulisan ini diartikan sebagai ilmu pengetahuan
(cabang statistika). Di dalamnya banyak dibahas dan dikembangkan prinsip-prinsip, metode dan prosedur
yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan sekumpulan data
yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan data-data yang
berkaitan dengan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan menganalisis data-data pendidikan
untuk kemudian diinterpretasikan dan direpresentasikan dalam diagram/grafik yang menggambarkan
kondisi suatu data statistik pendidikan.
Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai (seperti
pendidik, mahasiswa, peneliti dan lain-lain) dalam rangka menunjang kelancaran tugas para ”petugas”
pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi (penilaian) dan penelitian. Dalam kegiatan
evaluasi, statistik menjadi alat bantu untuk menganalisa dan menyimpulkan data hasil evaluasi. Sebagai
contoh, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan, biasanya data yang terkumpul
berbentuk data kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif. Pengolahan data kuantitatif
tersebut diuji dengan menggunakan statistik (ukuran) yang tepat sehingga diperoleh kesimpulan
bahwasubjek yang dievaluasi itu berukuran tinggi-rendah, baik-buruk atau berhasil-gagal. Dalam kegiatan
penelitian pendidikan, statistik banyak dipakai sebagai pendeskripsi data kuantitatif yang terkumpul
melalui ukuran rata-rata, simpangan baku dan sebagainya. Selain itu, statistik sangat berperan untuk
menguji keberlakuan suatu hipotesis melalui alur pengujian hipotesis.
Data statistik yang banyak ditemukan dan dianalisis dalam dunia pendidikan biasanya berupa :
1. Data prestasi belajar siswa (misalnya nilai hasil tes, nilai raport, nilai inteligensi dan kepribadian
dll.).
2. Data tentang gambaran peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalnya, jumlah
siswa, guru, lulusan dsb.)
3. Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dll.).
4. Data tentang kepustakaan, administratif dan perlengkapan (misalnya, jumlah buku menurut kategori
tertentu, jumlah alat sekolah, dll.)
Peranan Statistika dalam Penelitian Pendidikan
Dari definisi statistik yaitu metode ilmiah yang terdiri dari proses pengumpulan data,
mengorganisasi data tersebut sehingga lebih berarti, menyajikan data, melakukan analisis dengan metode
tertentu, serta menarik kesimpulan dari analisis yang dilakukan. Maka sudah dapat disimpulkan bahwa
statistik mempunyai peran yang penting dalam sebuah penelitian, sehingga hasil dari penelitian tersebut
akan lebih valid dan lengkap, di antaranya peranan statistik dalam penelitian adalah sebagai berikut :
1. Alat untuk menghitung besarnya anggota sampel yang diambil dari suatu populasi. Dengan
demikian jumlah sampel yang diperlukan lebih dapat dipertanggung jawabkan.
2. Alat untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen. Sebelum instrument digunakan untuk
penelitian, maka harus validitas dan reliabilitasnya terlebih danulu.
3. Teknik-teknik untuk menyajikan data, sehingga data lebih komunikatif. Teknik-teknik penyajian
data ini anatara lain: tabel, grafik diagram lingkaran, dan pictogram.
4. Alat untuk analisis data seperti menguji hipotesis penilitian yang diajukan. Dalam hal ini yang di
gunakan antara lain; korelasi, regresi, t-test, anova dll.
Analisis Statistika dalam Penelitian Pendidikan
Berikut akan dipaparkan beberapa alat analisis dalam statistika yang sering digunakan dalam penelitian
pendidikan.
1. Distribusi Frekuensi
Teknik ini mungkin merupakan teknik yang paling mudah dan paling banyak digunakan untuk
mendeskripsikan data. Distribusi frekuensi mengindikasikan jumlah dan persentase responden,
obyek yang masuk ke dalam kategori yang ada. Teknik ini biasanya digunakan untuk
memberikan informasi awal dalam penelitian tentang obyek atau responden.
2. Korelasi
Metode ini menggambarkan secara kuantitatif asosiasi ataupun relasi satu variabel interval
dengan variabel interval lainnya. Sebagai contoh kita dapat lihat relasi hipotetikal antara lamanya
waktu belajar dengan nilai ujian tinggi. Korelasi diukur dengan suatu koefisien yang
mengindikasikan seberapa banyak relasi antar dua variabel. Daerah nilai yang mungkin adalah
+1.00 sampai -1.00. Dengan +1.00 menyatakan hubungan yang sangat erat, sedangkan -1.00
menyatakan hubungan negatif yang sangat erat.
3. Regresi
Regresi digunakan ketika periset ingin memprediksi hasil atas variabel-variabel tertentu dengan
menggunakan variabel lain. Dalam bentuknya yang paling sederhana yang hanya melibatkan dua
buah variabel, yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent), misalnya lama
waktu belajar dengan nilai ujian. Regresi sederhana berusaha memprakirakan nilai ujian dengan
lamanya waktu belajar. Analisis regresi mengindikasikan kepentingan relatif satu atau lebih
variabel dalam memprediksi variabel lainnya.
4. t-test
Teknik t-test digunakan bila periset ingin mengevaluasi perbedaan antara efek. Sebagai contoh,
periset mungkin tertarik dalam perbedaan kepuasan kerja untuk orang-orang yang berbeda tingkat
pendidikannya. Teknik analisis yang banyak digunakan adalah membandingkan dua kelompok,
misalnya mereka yang mendapat pendidikan universitas dengan mereka yang tidak, dengan
menggunakan mean kelompok sebagai dasar perbandingan. t-test akan mengindikasikan apakah
perbedaan antara kedua kelompok tersebut signifikan secara statistika.
BAB III
Kesimpulan
Statistika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara mengumpulkan,
menabulasi, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang
berupa bilangan-bilangan atau angka, sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu.
Statistik dalam dunia pendidikan bisa sabagai alat bantu untuk menganalisa data hasil evaluasi. Secara
garis besar, metode statistika ada 2 macam yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Saran
Setelah mempelajari teori statistika dalam penelitian pendidikan, kita mengetahui bahwa statistika
dalam penelitian pendidikan mempunyai banyak peranan dan juga alat ukurnya. Oleh karena itu, sebagai
mahasiswa harus mampu mengaplikasikan secara tepat statistika dalam pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai