Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No.

2 September 2020

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Minum


Obat Pada Lansia Hipertensi Di Muara Sanding
Nina Sumarni1,Ema Arum Rukmasari2,Witdiawati3
1
Universitas Panjadjaran, n.sumarni@unpad.ac.id
2
Universitas Panjadjaran, arum@unpad.ac.id
3
Universitas Panjadjaran, witdiawati14001@unpad.ac.id

ABSTRAK
Munculnya komplikasi pada pasien hipertensi karena kegagalan pengobatan, Departemen
Kesehatan, 2010. Ketidak disiplinan pasien dengan hipertensi dalam pengobatan dapat
berdampak negatif. Untuk mengendalikan penyakit tekanan darah tinggi, pemerintah telah
mengembangkan program Pendekatan Pusat Keluarga Indonesia (PIS-PK) Dimana
pemeliharaan dan penyembuhan penderita hipertensi melalui mengendalikan tekanan darah
dengan pendampingan di kalangan keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
dampak dukungan keluarga pada kepatuhan minum obat lansia dengan hipertensi di Desa
Muara Sanding Garut. Jenis penelitian ini diolah dengan metoda deskriptif korelatif yang
menggambarkan Hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada penderita
Hipertensi. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari lansia penderita hipertensi yang control di
Pustu Muara Sanding dari Oktober hingga Desember 2018. Sampel adalah total sampel 51
responden. Hasil dikategorikan patuh minum obat 29 responden dengan dukungan keluarga
tinggi 13 responden dan terendah 16 responden.Responden minum obatnya tidak patuh 22
responden, dukungan keluarga tinggi 15 esponden dan terendah ada 7 responden.Hasil
analisis korelasi di dapatkan nilai sig = 0,084 (p ≤ 0,05)artinya H0 ditolah dan menerima H1
yaitu ada hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada lansia penderita
hipertensi di Pustu kelurahan Muara Sanding .
Kata kunci: Dukungan , Kepatuhan minum obat,Hipertensi

ABSTRACT
The emergence of complications in hypertensive patients due to treatment failure, Ministry of
Health, 2010. Disobedience of patients with hypertension in treatment can have a negative
impact. To control high blood pressure, the government has developed the Indonesian Family
Center Approach (PIS-PK) program which maintenance and healing of patients with
hypertension sufferers through controlling blood pressure with assistance in the family. The
purpose of this study was to examine the impact of family support on adherence to taking
medication for elderly with hypertension in Muara Sanding Garut Village. This type of
research is processed by a descriptive correlative method that describes the relationship of
family support with medication adherence in patients with hypertension. The population in this
study consisted of elderly patients with hypertension who controlled at Muara Sanding Sub-
district from October to December 2018. The sample was a total sample of 51 respondents.
The results are categorized as obedient to take medication 29 respondents with high family
support 13 respondents and the lowest is 16 respondents. Respondents taking medication are
not compliant 22 respondents, high family support is 15 espondents and the lowest there are 7
respondents. The correlation analysis results obtained sig = 0.084 (p ≤ 0 , 05) it means that
H0 is rejected and received H1, that is there is a relationship between family support and
adherence to taking medication for elderly people with hypertension in the Pustu of Muara
Sanding village.
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 239
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
Keywords: Support, Compliance with medication, Hypertension

PENDAHULUAN seseorang diberi usia yang panjang,


Usia harapan hidup masyarakat Indonesia Perubahan fisiologis tertentu terjadi pada
dari tahun ke tahun terus meningkat hal ini tubuh manusia sebagai bagian alami
menandakan keberhasilan dalam dariproses penuaan bertambahnya usia akan
penanggulangan penyakit menular dan berpengaruh terhadap, fungsi organ tubuh
perbaikan status kesehatan masyarakat, yang perlahan-lahan berkurang karena faktor
termasuk peningkatan akses dan kualitas alami atau penyakit yang berhubungan
pelayanan kesehatan. Peningkatan angka dengan gaya hidup dan penyakit seiring
harapan hidup tidak hanya berkaitan dengan bertambahnya usia. Salah satu penyakit
umur panjang, akan tetapi juga dengan degeneratif yang diderita lansia adalah
hidup sehat dan produktivitas. Pencapaian hipertensi. , Kebanyakan penyakit pada
usia harapan hidup menurut WHO lansia adalah hipertensi (57,6%), radang
melaporkan pada tahun 2000 bahwa usia sendi (51,9%), stroke (46,1%), masalah gigi
harapan hidup adalah 67,8 dan pada periode dan mulut (19,1%), penyakit paru obstruktif
2020-2025 mendatang diperkirakan menjadi kronik (8,6%). ). ) dan diabetes mellitus
73,6 ,(Bandiyah,2009) Meningkatnya usia (4,8%), Rikesdas, 2013. Jumlah orang
harapan hidup penduduk Indonesia dengan tekanan darah tinggi meningkat dari
berdampak pada jumlah lansia. Jumlah tahun ke tahun, menurut WHO, pada 2013
penduduk lansia berdasarkan data proyeksi 1,13 miliar orang di seluruh dunia mengalami
penduduk, tahun 2017 ada 23,66 juta jiwa di tekanan darah tinggi. Di dunia, ada 1,5 miliar
Indonesia penduduk lansia (9,03%) orang yang diperkirakan meninggal tiap
Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah tahunannya, 9,4 juta orang karena
populasi usia tua (27,08 juta), 2025 (33,69 komplikasi. Menurut Rikesdas, 2013, jumlah
juta), 2030 (40,95 juta) dan 2035 (48,19 juta) orang dengan hipertensi di Indonesia adalah
(Kemenkes R.I., 2017).Proses penuaan 25,8%, sedangkan jumlah orang dengan
tentunya berdampak pada berbagai aspek hipertensi di Indonesia adalah 34,1%.
kehidupan, baik kesehatan ,social dan Pengukuran dilakukan pada penduduk
ekonomi . Proses penuaan adalah hal yang dengan usia lebih dari 18 tahun ke atas.,
alami yang tidak dapat dihindari apabila (Rikesdas,
2018). hipertensi. Pasien dengan hipertensi dapat
Untuk penanggulangan pasien dengan bertahan hidup karena mereka mematuhi
hipertensi dengan gaya hidup dan pengobtana pengobatan dan diet yang terencana serta
(Yayasan Jantung Indonesia, 2006. didukung keluarga. (Smetzer, 2001) dalam
Keakuratan dalam manajemen pasien Ningrum, 2012). Seorang pasien dengan
hipertensi ditentukan oleh kepatuhan pasien hipertensi akan menerima perawatan seumur
dengan terapi atau diet. Kepatuhan terhadap hidup, maka kebutuhan akan dukungan
obat antara 50-60% pada pasien dengan keluarga sangat diperlukan. Menurut sebuah
hipertensi Kemenkes, 2010, Ketidak patuhan survei oleh (M. Isra, 2017), ada hubungan
pasien dengan hipertensi dalam terafi dapat dukungan keluarga dengan tingkat hipertensi.
memiliki efek negatif. Untuk mengendalikan Menurut (Agnes,2015) hasil Research, ada
meningkatnya jumlah penderita hipertensi, korelasi kepatuhan pasien hipertensi dalam
Pemerintah meluncurkan program hipertensi pengobtan dengan peran keluarga di desa
berbasis keluarga Indonesia (PIS-PK), di Batu di distrik Likupang Selatan, Minnesota
mana perawatan dan Pemantauan pasien Hasil penelitian (Herlinah,2013), Ada
hipertensi dimulai dalam keluarga, Keluarga hubungan yang signifikan antara dukungan
memainkan peran penting dalam program keluarga dan mengelolaan tekanan darah
perawatan dan dalam diet pasien dengan pada orang tua. Demikian pula dengan
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 240
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
temuan Costa & Nogueira (2008), kurangnya minum obat.Kehadiran anggota keluarga atau
stabilitas dari seluruh rencana perawatan dukungan sangat dibutuhkan , terutama dari
adalah karena kurangnya dukungan keluarga keluarga mereka. Dukungan keluarga,
dalam perawatan tekanan darah. Masalah menurut Fridman (2010),Dukungan adalah
hipertensi lansia di Jawa Barat setiap tahun, sikap, fungsi menerima anggota keluarga
jumlahnya terus meningkat pada 2018, yang dalam bentuk dukungan informasi, dukungan
kedua di Indonesia. Hipertensi membutuhkan penilaian, dukungan instrumental, dan
perawatan sepanjang hidup. Tujuan dari keakraban. Jadi dukungan keluarga adalah
penelitian ini adalah untuk menganalisis suatu bentuk hubungan yang meliputi sikap,
dampak dukungan keluarga pada kepatuhan tindakan, dan penerimaan anggota keluarga,
minum obta pada pasien lansia dengan sehingga anggota keluarga merasakan
hipertensi di Muara Sanding Garut perhatian. Dukungan sosial keluarga
mengacu pada dukungan sosial yang dilihat
KAJIAN LITERATUR anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat
Keluarga menjadi tonggak penting bagi diakses atau ditahan keluarga dari mereka,
semua individu yang terlibat dalam masalah. dan yang selalu siap memberikan bantuan
Masalah kesehatan pada salah satu anggota dan dukungan saat dibutuhkan (Erdiana,
keluarga dapat menyebabkan ditemukannya 2015) Dukungan keluarga untuk lansia
faktor-faktor risiko pada anggota keluarga dengan hipertensi sangat penting dan
yang lain. Salah satunya anggota keluarga keluarga dapat menjadi faktor dalam
adalah lansia, dimana lansia yang sudah tak menentukan kepercayaan individu dan nilai-
mandiri atau bergantung dengan orang lain, nilai kesehatan (Handayani 2014).
tidak bisa melakukan aktivitas sendiri,
membutuhkan pengasuh, adanya gangguan METODE PENELITIAN
kognitif dan fungsional yang menurun, Jenis penelitian ini diolah dengan metoda
masalah psikososial yang kompleks, dan deskriptif korelatif yang menggambarkan
memiliki multipel penyakit.Penyakit Hubungan dukungan keluarga dengan
hiperensi yang diderita lansia dapat kepatuhan minum obat pada penderita
menimbulkan masalah, masalah terbesarnya Hipertensi.Populasi dalam penelitian ini
adalah tentang kepatuhan minum obat, adalah penderita hipertensi di kelurahan
karena lansia sudah mengalami berbagai Muara Sanding yang berada di wilayah kerja
penurunan, Bagi lansia dukungan sosial Puskesmas Siliwangi Garut yang tercatat di
sungguh diperlukan karena fungsi tubuh Pustu Muara Sanding antara bulan oktober
lansia umumnya menurun. Lansia penderita sampai dengan desember 2018, Sampel
hipertensi tidak lepas dari konsumsi obat adalah total sampling sebanyak 51
setiap harinya sehingga perlu orang terdekat responden.
untuk selalu mengingatkan akan jadwal
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1
Distribusi Frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin ,umur,pendidikan ,pekerjaan di
Pustu Muara Sanding Garut(n=51)
No Subvariabel f %
1 Jenis kelamin
Laki-laki 5 10
Perempuan 46 90
2 Usia
LansiaAwal 46 - 55 th 23 45
Lansia Akhir56 - 65 th 22 43
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 241
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
Manula 65th keatas 6 12
3 Pendidikan
SD 22 43
SLTP 39
SLTA 9 18
4 Pekerjaan
Tidak Bekerja 17 33
Karyawan/ buruh 25 49
Dagang 6 12
Pensiunan 3 6

Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat diketahui adalah SD sebanyak 22 responden dan status
jumlah responden yang berjenis kelamin laki- pekerjaan yang terbanyak adalah buruh
laki ada 5 responden dan perempuan 46, usia sebanyak 25 responden.
yang terbanyak adalah lansia awal sebanyak
23 responden, pendidikan yang terbanyak
Tabel 2
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Kepatuhan minum obat di Pustu Muara Sanding
tahun 2018
Kepatuhan f %
Patuh 29 57

Tidak patuh 22 43

Total 51 100

Dari Tabel 2 didapatkan hasil yang tertinggi disusul dengan tingkat ketidak kepatuhan
ada pada kepatuhan minum obat sebagian yaitu 22 responden .
besar ada pada patuh yaitu 29 responden

Tabel 3.
Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Keluarga di Pustu Muara Sanding
tahun 2018
DukunganKeluarga Rentang nilai %
Tinggi 28 55
Rendah 23 45
Total 51 100

Berdasarkan Tabel 3 didapatkan hasil yang atau 57% disusul dengan dukungan sedang
tertinggi ada pada dukungan keluarga sebanyak 22 responden atau 43%.
sebagian besar tinggi yaitu 29 Responden

Tabel 4

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 242


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
Analisis Hubungan dukungan keluarga dengan Kepatuhan minum obat . di Pustu Muara
Sanding tahun 2018
Kepatuhan

Dukungan
keluarga Patuh Tidak patuh
n % n % Total p value
Tinggi 13 46 15 57 28
0,084
Rendah 16 70 7 30 23

Total

29 57 22 43 51

Berdasarkan Tabel 4 diatas bahwa sebagian Adriana (2015), di antara tingkat infeksi
besar responden dikategorikan patuh dalam pasien dengan TB paru di Pusat Kesehatan
minum obat ada 29 responden(57%) dengan Masyarakat Pekauma Banjarmasin, di mana
dukungan keluarga tinggi sebanyak 13 nilai-p adalah 0,648. Sedangkan menurut
responden dan dukungan keluarga yang Yeni Fitra, Husna Miftahul dan Dachriyanus
rendah ada 16 responden.Responden yang (2013, yang menyatakan bahwa semakin
minum obatnya tidak patuh ada 22 responden tinggi dukungan keluarga, semakin tinggi
atau (43%) dengan dukungan keluarga tinggi tingkat kepatuhan.Demikian juga menurut
sebanyak 15 responden dan yang terendah Yuniar Isma, , Sri Sarwono Astuti (2016, Ada
ada 7 responden. hubungan yang signifikan antara kepatuhan
terhadap faktor Pengawas Minum Obat
Pembahasan antara variable dukungan .Demikian juga dengan hasil Ibrahim
keluarga dengan kepatuhan minum obat Fadhlie, Ellija Rahma dan Pribadi Teguh
Hasil analisis korelasi atau hubungan (2013)Di Pusat Kesehatan Panaya Jaya di
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum Kabupaten Tulang Bawang Barat , dimana
obat pada masyarakat Kelurahan hasilnya ada hubungan antara dukungan
Muarasanding Pustu Wilayah Binaan keluarga dan pemberian obat untuk pasien
Puskesmas Siliwangi di dapatkan nilai p dengan TB paru (nilai p 0,014 atau
value 0,084 (a ≤ 0,05)artinya H0 ditolak dan 7,071).Dukungan dari orang yang paling
menerima H1 yaitu ada hubungan dukungan dekat untuk disiplin dalam mengkonsumsi
keluarga dengan kepatuhan minum obat pada obat menjadikan si penderita hipertensi
lansia penderita hipertensi di Pustu kelurahan sadar bahwa orang yang paling dekat
Muara Sanding Wilayah Binaan Puskesmas menginginkan adanya kesembuhan dan
Siliwangi.Sesuai dengan hasil penelitian dirinya masih dibutuhkan oleh orang orang
Fitria Rieseva , Anelina Christin yang ada disekelilingnya . Dukungan
Febrianti(2015), dimana hasilnya ada keluarga dapat mengurangi rasa jenuh pasien
dukungan emosional, penghargaan, dengan hipertensi akibat konsumsi obat
instrumental dan informasional terhadap harian. Anggota keluarga membantu
Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien mengingatkan pasien bahwa program
Tuberkulosis Paru Di Wilayah Kerja tindakan disipliner mereka, pengeluaran
Puskesmas Gading Rejo .Demikian juga hasil obat-obatan dan minum obat selama sisa
penelitian oleh Rusminingsi Esri, Dian hidup mereka sangat penting bagi mereka.
Mustika (2018), menunjukkan korelasi yang Terkadang ada perasaan kawatir dari pasien
signifikan antara asupan obat dan stroke dan keluarga mengenai biaya. Menurut
iskemik dengan nilai signifikansi p (p Psikolog klinis Cassandra Putranto
<0,005). Sedangkan hasil penelitian Firdaus menemukan bahwa pasien yang
Syamsul-, Setia Ari Mulyani, Palimbo

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 243


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
dirawat dengan penuh kasih sembuh lebih penyakit, dan peran anggota keluarga sangat
cepat daripada mereka yang hanya minum penting dalam masa-masa sulit (Efendi &
obat. Banyak faktor yang mempengaruhi Makhfudli 2009).Menurut Harnilawat (2013,
orang tidak patuh terhadap pengobatan hal. 40, langkah pencegahan 1) pencegahan
karena seumur hidup dan membosankan primer dengan promosi kesehatan tentang
(WHO 2012. Si pasien dapat mengalami penyakit atau cedera pada manusia. 2)
stress akibat harus minum obat setiap hari, Pencegahan sekunder, yang terdiri dari
dukungan moril dari keluarga terdekat secara deteksi dini, diagnosis dan perawatan. 3)
tidak langsung mampu mengurangi tingkat Pencegahan ketiga, termasuk fase
stressnya.Sedangkan Pratiwi (2009) penyembuhan dan rehabilitasi.
menekankan bahwa perawatan yang berhasil Pemantauan pengobatan sangat penting
membutuhkan dukungan keluarga untuk untuk menjaga tekanan darah dalam batas
menjaga kesehatan.Hasil studi Osamar normal, untuk mencapai hasil klinis yang
(2015,orang yang telah menerima dukungan optimal.
keluarga, seperti memberikan perawatan dan
kasih sayang untuk merawat penyakit mereka PENUTUP
sendiri. Penderita penyakit hipertensi mampu
Dukungan keluarga adalah perilaku bertahan hidup apabila rutin mengkonsumsi
layanan yang berpusat pada keluarga yang obat, melaksanakan gaya hidup sehat dan
mencakup dukungan emosional, olah raga dengan dukungan keluarga.
penghargaan / apresiasi, informasi dan alat REFERENSI
(Fridman, 1998, Setiadi, 2008). (Sigit 2005
dalam Sinaga, 2015.Apabila Pasien Bandiyah. 2009. Lanjut Usia dan
hipertensi tidak minum obat secara rutin Keperawatan Gerontik.
dapat menyebabkan komplikasi yang dapat Yogyakarta: Nuha Medika
menyebabkan kerusakan organ, seperti
kerusakan otak. Atau risiko stroke. Semakin Kementrian Kesehatan RI. (2017). Analisis
tinggi tekanan darah, semakin tinggi risiko Lansia di Indonesia.
kena penyakit gagal jantung , gagal jantung http://www.depkes.go.id/resour
koroner, stroke dan gagal ginjal (WHO, ces/download/pusdatin/lainlain/A
2013). Menurut Baladiro (2012) Faktor yang nalisis%20Lansia%20In
dapat menyebabkan tekanan darah tinggi donesia%202017.pdf. Diakses
adalah usia, obesitas, asupan garam tinggi, tanggal 4 November 2017
merokok, konsumsi alkohol, kelebihan berat
badan, kurang olahraga, tinggi lemak dan Rikesda (Riset Kesehatan Dasar).( 2018).
stress.Didukung oleh ,Puspitorini, Jakarta: Departemen Kesehatan
(2009)penyebab tekanan darah tinggi adalah Republik Indonesia Yayasan
kurangnya aktivitas fisik, stress dan merokok Jantung Indonesia (2006).
. Obat bukan satu-satunya untuk
mengendalikan tekanan darah Anda, tetapi Agnes Stella Koyongian Rina Kundre Jill
gaya hidup juga berkontribusi terhadap Lolong.(2015) hubungan peran
stabilitas dan tekanan darah. obat adalah keluarga dengan kepatuhan
faktor kunci dalam menjaga stabilitas berobat pasien hipertensi di desa
tekanan darah). batu kecamatan likupang selatan
Kepatuhan terhadap pengobatan sangat kabupaten minahasa utara. e-
penting sebagai penentu manajemen tekanan Journal Keperawatan (eKp):3 ( 3)
darah yang tidak terkontrol pada pasien.
Dukungan sosial semakin dibutuhkan ketika Fitra Yeni, Miftahul Husna1, Dachriyanus2
seseorang menghadapi masalah atau (2013) dukungan keluarga
ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 244
http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
memengaruhi kepatuhan pasien Efendi & Makhfudli, 2009, Keperawatan
hipertensi Jurnal Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Indonesia, 19 (3) 137-144 . Praktik dalam Keperawatan,
Salemba medika, Jakarta.
Isra, M. dkk.( 2017). Hubungan Dukungan
Keluarga Dengan Derajat Smeltzer S dan Bare B. (2002) Buku Ajar
Hipetensi di Puskesmas Keperawatan Medikal Bedah
Ranomuut Kota Manado. Skripsi: Brunner & Suddarth edisi 8
Universitas Sam Ratulangi Volume 1,2. Jakarta: penerbit
Manado. Buku Kedokteran Indonesia EGC.

Herlina, L., dkk. (2013). Hubungan Rieseva Fitria , Christin Anelina


Dukungan Keluarga Dengan Perilaku Lansia Febrianti(2015) hubungan
Dalam Pengendalian Hipertensi ( dukungan keluarga dengan
http://jurnal.unimus.ac.id/indeks. kepatuhan minum obat pada pasien
php/JKK/ article/view/ 987/ tuberkulosis paru di wilayah kerja
1036Diakses tanggal 20 puskesmas gading rejo.Skripsi
September 2018 ). Esri Rusminingsih , Mustika Dian(2018)
hubungan kepatuhan minum obat
Puspitorini, Myra. (2009). Hipertensi Cara pasien hipertensi dengan kejadian
Mudah Mengatasi Tekanan Darah stroke iskemik di rsjd dr. rm.
Tinggi. (Cetakan 3). Yogyakarta: soedjarwadi provinsi jawa tengah
Image Press. Jurnal Motorik, ( 13) : 27,

Ningrum. (2012). Hubungan Dukungan Sinaga A. (2015). Hubungan


Keluarga Dengan Perilaku Makan Dukungan Keluarga Dengan
Pada Pasien Hipertensi di Pencegahan Hipertensi Pada Lansia
Wilayah Kerja Puskesmas Di Desa Sukamaju Wilayah UPTD
Minggir Sleman, Yogyakarta. Cikalong Kecamatan Cimaung.
(Diakses pada tanggal 11 Agustus Jurnal Stikes Santo Borromeus.
2018). (Diakses 29 Oktober 2016).

Fadhlie Ibrahim , Rahma Elliya , Teguh


Isma Yuniar , Sarwono , Sri Astuti (2017) Pribadi(2013) hubungan
Pengaruh PMO dan Dukungan dukungan keluarga dengan
Keluarga Terhadap Tingkat kepatuhan minum obat tb paru
Kepatuhan Minum Obat Tb Paru pada penderita tb paru di wilayah
di Puskesmas Sempor 1 kerja puskesmas panaragan jaya
Kebumen.Jurnal…………. kabupaten tulang bawang barat.
jurnal kesehatan holistik (8): 2:
Pratiwi, Y., (2009), Hubungan antara 71-75.
Dukungan Keluarga dengan Rieseva Fitria, Christin Anelina Febrianti
Kepatuhan Diet pada Pasien (2016) hubungan dukungan
Diabetus Mellitus Tipe 2 Rawat keluarga dengan kepatuhan
Jalan di RSUD dr. Soediran minum obat pada pasien
Mangun Sumarsono. tuberkulosis paru di wilayah kerja
http://publikasiilmiah, ums, puskesmas gading rejo Jurnal
Dunia Kesmas :( 5):1: 24-31.

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 245


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index
Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 8 No. 2 September 2020
Smeltzer dan Bare. (2002). Keperawatan mental_health/publications
Medikal Bedah, Edisi 8. Jakarta /dementia_report_2012/en/).
EGC Diakses tanggal 11 Oktober 2018;
pukul 04.43
WHO. (2012). Adherence To Long Term
Therapies. WHO Library WHO. (2015). 10 Facts On Dementi
Cataloguing Switzerland (http://www.who.int/features/fact
files/d ementia/en/). Diakses
WHO. (2012). Dementia : A Public Health tanggal 11 Oktober 2018; pukul
Priority(http://www.who.int/ 04.50

ISSN: 2338-7246, e-ISSN: 2528-2239 246


http://ejurnal.ars.ac.id/index.php/keperawatan/index

Anda mungkin juga menyukai