Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Matematika
SULIS PRIYANTO
A 410 090 233
2013
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
Telah membaca dan mencermati naskah artikel pubilkasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi dari mahasiswa :
Nama : Sulis Priyanto
NIM : A410090233
Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi : PENGARUH KEMANDIRIAN DAN GAYA BELAJAR
SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian surat persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Sulis Priyanto
Mahasiswa Program Studi PendidikanMatematika FKIP UMS
Email:
sulispriyanto711@gmail.com
ABSTAK
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola,
baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal tersebut dapat dilihat pada prestasi
belajar siswa.
Selama ini pencapaian prestasi belajar khususnya di bidang matematika
mengalami penurunan. Setidaknya tercermin hasil tes dari Trends in Mathematics
and Science Study (TIMSS) yang diikuti siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011.
Penilaian yang dilakukan International Association for the Evaluation of
Educational Achievement Study Center Boston College tersebut, diikuti 600.000
siswa dari 63 negara. Untuk bidang matematika, Indonesia berada di urutan ke-38
dengan skor 386 dari 42 negara yang siswanya di tes. Skor Indonesia ini turun 11
poin dari penilaian tahun 2007. Menurut Wono Setyabudhi, “Pembelajaran
matematika di Indonesia memang masih menekankan menghafal rumus-rumus
dan menghitung. Bahkan, guru pun otoriter dengan keyakinannya pada rumus-
rumus atau pengetahuan matematika yang sudah ada” (Kompas, 14/12/12).
Menurut Mendikbud Mohammad Nuh, Ujian Nasional (UN) sekolah
menengah pertama (SMP) tahun 2011/2012 yang diikuti 3.697.865 siswa, yang
tidak lulus berjumlah 666 siswa. Ketidaklulusan terbesar ada di mata pelajaran
matematika (229 siswa), Bahasa Inggris (191 siswa), Bahasa Indonesia (143
siswa), dan Ilmu Pendidikan Alam (103 siswa). Membuktikan bahwa matematika
dianggap sebagai sesuatu yang sangat menakutkan bagi siswa-siswa Indonesia.
Melihat jumlah siswa SMP yang tidak lulus UN pada mata pelajaran
matematika, prestasi belajar matematika siswa ditentukan oleh berbagai faktor
yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah faktor dalam diri siswa yaitu
kemandirian dalam belajar.
Kemandirian belajar merupakan tuntutan utama siswa dalam belajar
supaya siswa dapat menyelesaikan tugas, percaya dengan kemampuan sendiri, dan
tidak bergantung pada orang lain. Menurut Sumarmo (2010) bahwa karakteristik
yang termuat pada kemandirian belajar, adalah (1) Individu merancang belajarnya
sendiri sesuai dengan keperluan atau tujuan individu yang bersangkutan, (2)
Individu memilih strategi dan melaksanakan rancangan belajarnya, (3) Individu
memantau kemajuan belajarnya sendiri, mengevaluasi hasil belajarnya dan
dibandingkan dengan standar tertentu,
Karakteristik tersebut menggambarkan keadaan personaliti individu yang
tinggi dan memuat proses metakognitif dimana individu secara sadar merancang,
melaksanakan, dan mengevaluasi belajarnya dan dirinya sendiri secara cermat.
Kebiasaan kegiatan belajar seperti diatas secara kumulatif akan menumbuhkan
disposisi belajar atau keinginan yang kuat dalam belajar pada individu yang
bersangkutan. Pada perkembangan selanjutnya, pemilikan disposisi belajar yang
tinggi pada individu, akan membentuk individu yang tangguh, ulet, bertanggung
jawab, memiliki motif berprestasi yang tinggi, serta membantu individu mencapai
hasil terbaiknya. Selain itu, gaya belajar juga berpengaruh pada belajar siswa.
Gaya belajar adalah cara belajar siswa yang lebih disukai. Gunawan
(2003: 139) menyatakan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya
belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang
jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan
dengan gaya belajar mereka. Menurut DePorter, dkk (2010: 213) gaya belajar
dibedakan menjadi gaya belajar bertipe visual, tipe auditori, dan tipe kinestetik.
Menurut DePorter orang-orang bertipe visual memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (1) rapi dan teratur, (2) teliti terhadap detail, (3) mengingat apa yang
dilihat dari pada apa yang didengar, (4) mempunyai masalah untuk mengingat
instruksi verbal, (5) biasanya tidak terganggu oleh keributan, dan (6) mengingat
dengan asosiasi visual. Orang-orang bertipe auditori memiliki ciri-ciri sebagai
berikut (1) mudah terganggu oleh keributan, (2) senang membaca dengan keras
dan mendengarkan, (3) suka berbicara, suka berdiskusi, (4) menggerakkan bibir
saat membaca, dan (5) belajar dengan mendengar dan mengingat apa yang
didiskusikan dari pada yang dilihat. Orang-orang bertipe kinestetik memiliki ciri-
ciri sebagai berikut (1) selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak, (2) ingin
melakukan segala sesuatu, (3) belajar melalui memanipulasi dan praktik, dan (4)
menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca.
Berdasarkan tipe-tipe gaya belajar tersebut, hampir setiap siswa belum
mengenali tipe gaya belajar yang dimilikinya, sehingga prestasi belajar siswa
belum optimal. Selain itu guru juga belum mengetahui gaya belajar yang dimiliki
siswa, guru masih menggunakan gaya belajar yang diketahuinya.
Bertolak dari uraian di atas, kemandirian dan gaya belajar siswa
memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa. Sesuai
pendapat Haryanti (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa ada
pengaruh yang signifikan gaya belajar terhadap prestasi belajar matematika.
Berdasarkan kesimpulan tersebut dapat dikatakan bahwa semakin baik gaya
belajar akan semakin tinggi prestasi belajar matematika. Sebaliknya semakin
rendah gaya belajar, maka semakin rendah pula prestasi belajar matematika.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menguji (1)
pengaruh kemandirian terhadap prestasi belajar matematika, (2) pengaruh gaya
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika, dan (3) ada tidaknya pengaruh
bersama antara kemandirian dan gaya belajar siswa terhadap prestasi belajar
matematika.
METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sambi kelas VIII semester genap
tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, karena
variabel-varibel bebasnya tidak dikendalikan, dalam arti variabel tersebut sudah
terjadi.
Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013, sedangkan sampel dari penelitian ini
adalah siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Sambi tahun ajaran 2012/2013. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah cluster random sampling. Menurut
Azwar (2011: 87), Cluster random sampling yaitu cara pengambilan sampling
berdasarkan sekelompok individu dan tidak diambil secara individu atau
perseorangan. Sampel diambil dengan cara undian, sehingga terpilih kelas VIII F
dengan jumlah 30 siswa sebagai sampel.
Penelitian ini terdiri atas tiga variabel, yaitu dua variabel bebas
(independen) berskala interval yaitu kemandirian (X1) dan gaya belajar (X2), dan
satu variabel terikat (dependen) berskala interval yaitu prestasi belajar matematika
siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket untuk data
kemandirian dan gaya belajar siswa dan metode dokumentasi untuk data prestasi
belajar matematika siswa. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan berupa
angket. Instrument diujicobakan sebelum digunakan untuk pengambilan data.
Syarat instrument yang baik harus valid dan reliabel. Validitas instrumen
menggunakan rumus korelasi Product Moment, sedangkan reliabilitas
menggunakan rumus Alpha. Analisis data penelitian ini menggunakan analisis
regresi linear ganda. Sebagai persyaratan analisis data dilakukan uji normalitas
menggunakan metode Lilliefors dan uji linearitas.
Prestasi Belajar
Matematika 0,143 L0,05;30= 0,161 H0 diterima Normal
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut: (1) Kemandirian berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar
matematika, (2) Gaya belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi
belajar matematika. (3) Terdapat pengaruh bersama antara kemandirian dan gaya
belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haryanti. 2012. “Pengaruh Gaya Belajar dan Kreativitas Siswa Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Kelas VIII SMP N 1 Selogiri Tahun 2011/2012”.
Skripsi: Pendidikan Matematika UMS.
Jensen, Eric. 2010. Guru Super & Super Teaching. Jakarta: PT Indeks.
Puspicahyani, Indah. 2006. “Pengaruh Kesiapan Belajar, Pola Asuh Orang Tua,
dan Gaya Belajar Matematika Terhadap Prestasi Belajar Matematika”.
Skripsi: Pendidikan Matematika UNS. (diterbitkan)
Tahar, Irzan dan Enceng. 2006. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil
Belajar Pada Pendidikan Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan
Jarak Jauh, September 2006, Volume 7, Nomor 2, 91-101: Diterbitkan.