Anda di halaman 1dari 9

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian quasy eksperiment.
Penelitian ini diimplementasikan dengan menerapkan model pembelajaran
Learning Cycle 5-E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning
kemudian dianalisis pengaruhnya terhadap hasil belajar kognitif dan kemampuan
pemecahan masalah pada siswa dalam materi pokok Trigonometri. Desain
penelitiannya menggunakan Pretest-Postest Control Group Design.

Tabel 3.1. Rancangan Eksperimen Pretest-Posttest Control Group Design.

Subyek Pretest Perlakuan Posttest


Eksperimen O1 X1 O2
Kontrol O3 X2 O4
(Sumber: diadaptasi dari Sugiyono, 2009)

Keterangan :
O1 : pretest kelompok eksperimen
O2 : posttest kelompok eksperimen
X1 : model pembelajaran Learning Cycle dengan pendekatan Blended Learning
X2 : model pembelajaran konvensional
O3 : pretest kelompok kontrol
O4 : posttest kelompok kontrol

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Boyolangu Tulungagung. Waktu
pelaksanaan penelitian adalah pada semester genap tahun ajaran 2021/2022,
pengambilan data dimulai bulan Maret 2022 hingga April 2022.

C. Sampel dan Populasi


1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MIPA 1 sampai X
MIPA 8 SMAN 1 Boyolangu Tulungagung tahun ajaran 2021/2022.
2. Sampel dalam penelitian ini sebanyak dua kelompok. Kelas X MIPA 1
sebagai kelompok eksperimen yang diterapkan model pembelajaran Learning
Cycle 5-E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning. Kelas X
MIPA 2 sebagai kelompok kontrol yang diterapkan model pembelajaran
konvensional meliputi diskusi, tanya jawab maupun presentasi. Jumlah siswa
masing-masing kelas sebanyak 36 siswa.
3. Teknik Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling.
Pemilihan sampel dengan teknik acak sehingga setiap kelas anggota populasi
memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan peneliti dengan cara mengundi 8 kelas
untuk diambil 2 kelas yang akan dijadikan sampel.
4. Kesetaraan akademik kedua kelas dilihat dari hasil ulangan harian materi
sebelumnya yaitu Materi Vektor. Uji yang digunakan untuk menganalisis
kesetaraan akademik kedua kelas yaitu uji Independent sample test. Dasar
pengambilan keputusan yakni jika probabilitas lebih besar dari 0,05 (>0,05)
maka H0 diterima sedangkan jika probabilitas lebih kecil dari 0,05 (<0,05)
maka H0 ditolak.

D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri yaitu sebagai berikut.
1. Variabel bebas atau independent variable
Variabel bebas merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel yang lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Perlakuan model pembelajaran.
2. Variabel terikat atau dependent variable
Variabel terikat merupakan tipe variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas.Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif dan
kemampuan pemecahan masalah pada siswa. Variabel terikat akan diungkap
dengan instrumen hasil belajar menurut ranah kognitif dengan tes kognitif yang
datanya diambil dari tes kognitif.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut.
1. Instrumen perlakuan
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan implementasi dari silabus yang terdiri dari KI, KD,
indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran,
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. RPP
disusun untuk setiap KD dan masing-masing memuat fase-fase Learning Cycle 5-
E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
LKS yang digunakan dalam penelitian ini adalah LKS yang sesuai dengan
model Learning Cycle 5-E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning
yang di dalamnya disajikan masalah yang aktual dan autentik sebagai pemicu
minat belajar siswa. Dengan demikian siswa akan memberikan respon kemudian
dapat dijadikan pijakan oleh guru untuk mengeahui pengetahuan awal siswa
dalam kegiatan belajar pada pokok bahasan yang akan dibahas.

2. Instrumen pengukuran
a. Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa hingga
tingkatan kognitif (Apply) (C-3). Bentuk soal tes yang digunakan adalah soal
essay yang berjumlah 10 soal. Tes diberikan pada saat sebelum dan sesudah
perlakuan. Hasil belajar siswa diukur dengan memberi skor tiap jawaban pre test
dan post test, kemudian dikonversi ke skor total. Untuk mengetahui kualitas
instrument tes, dilakukan uji validitas dan reliabilitas butir soal tes.
a) Validitas
Penelitian ini menggunakan validasi empiris dan validasi ahli. Validasi
ahli soal tes dikonsultasikan kepada dosen ahli. Validasi empiris dilakakukan
menguji langsung kepada siswa yang telah menempuh materi trigonometri.
Selanjutnya validasi empiris dianalisis untuk mengetahui butir-butir soal yang
valid.
b) Reliabilitas
Suatu tes dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil pengukuran yang memiliki keterpercayaan, keajegan,
konsistensi dan akan memberikan hasil yang identik atau mirip (Arikunto, 2009).
Rumus yang digunakan untuk mencari nilai reliabilitas soal bentuk uraian adalah
rumus Alpha Cronbach yang tertulis sebagai berikut.

Keterangan:
n = Banyaknya item soal
r11 = Reliabilitas yang dicari
i2 = Varian total
i 2
= jumlah varian skor tiap-tiap item

Hasil uji reliabilitas yang dicari kemudian dilihat kriteria butir soal pada Tabel 3.2
berikut.

Tabel 3.2. Tabel Kriteria Reliabilitas Soal

Skor Reliabilitas Rentangan


0,8 – 1 Sangat tinggi
0,6 – 0,8 Tinggi
0,4 – 0,6 Cukup
0,2 – 0,4 Rendah
0 – 0,2 Sangat rendah
(Sumber: Arikunto, 2009)

c) Taraf Kesukaran Tes hasil belajar siswa


Taraf kesukaran butir soal diperlukan untuk mengetahui butir soal sesuai
dengan apa yang telah direncanakan dalam spesifikasi instrumen. Adapun langkah
yang digunakan untuk mengetahui taraf kesukaran soal uraian adalah sebagai
berikut.
Jumlah skor peserta tes pada butir tertentu
Mean=
Jumlah siswa
Mean
Taraf kesukaran =
Skor maksimum
Tabel 3.3 Kriteria Kesukaran Soal

Kriteria tingkat kesukaran Kategori

0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
(Sumber: Adaptasi dari Arikunto, 2015)

b. Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran


Analisis keterlaksanaan pembelajaran dilakukan untuk mengetahui
konsistensi pelaksanaan pembelajaran selama penelitian dilakukan berdasarkan
sintaks yang telah ditentukan, yaitu sintaks Learning Cycle 5-E dengan
pendekatan pembelajaran Blended Learning. Analisis keterlaksanaan sintaks
dilakukan dengan melihat lembar observasi keterlaksanaan sintaks Learning
Cycle 5-E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan pembelajaran ini
menggunakan rumus sebagai berikut.

Skor Total dari Observer


Nilai = X 100%
Skor Maksimal

Kategori keterlaksanaan pembelajaran melalui aktivitas guru dalam persen


dapat dilihat Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Interpretasi Keterlaksanaan Pembelajaran

Nilai (%) Kategori Keberhasilan

81-100 Sangat Baik


61-80 Baik
41-60 Cukup
21-40 Kurang
0-20 Sangat Kurang
(Sumber: Adapatasi dari Arikunto, 2015)
F. Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi
dua tahap, yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan.
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
observasi ke sekolah, menyusun soal tes dan jawaban tes, menyusun perangkat
pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Siswa (LKS), dan rubrik penskoran.
2. Tahap pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Melakukan wawancara dengan guru Matematika di sekolah tempat penelitian
terkait dengan strategi yang dilakukan oleh guru dan bagaimana pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa. Selain itu, untuk mengetahui perangkat
pembelajaran yang selama ini diterapkan oleh guru.
b. Melakukan pengambilan sampel pada populasi di sekolah tempat penelitian
pada kelas X MIPA kemudian melaksanakan pre test (dilakukan satu kali
selama penelitian) untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diberikan
sebelum perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
c. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran
Learning Cycle 5-E dengan pendekatan pembelajaran Blended Learning
dengan materi Trigonometri pada kelas eksperimen dan melaksanakan
pembelajaran konvensional pada kelas kontrol.
d. Melakukan post test yang dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

G. Teknik Analisis
Data yang terkumpul diperoleh dari kedua kelas kemudaian dicari terlebih
dahulu nilai gain score. Perhitungan normalized gain score bertujuan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Data didapat dari hasil pretest
sebelum pembelajaran menerapkan model Learning Cycle 5-E dengan pendekatan
Blended Learning dan hasil posttest setelah pembelajaran berlangsung pada materi
trigonometri. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran
menurut Hake (2001) dihitung dengan rumus g-faktor (N-Gain) dengan rumus

skor posttest −skor pretest


¿ g>¿
skor maksimum−skor pretest

Tabel 3.5 Kriteria Peningkatan N-Gain

Normal Gain Kriteria


g ≤ 0,30 Rendah
0,30 < g ≤ 0,70 Sedang
g > 0,70 Tinggi
(Sumber: diadaptasi dari Hake, 2001)

Setelah data yang diperoleh nilai gain score, tahap selanjutnya data hasil
tersebut akan diuji sebagai berikut.

1. Uji Prasyarat Analisis


a. Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Shapiro Wilk dengan
bantuan program SPSS 17.0 for windows untuk mengetahui apakah data yang
dikumpulkan terdistribusi normal atau tidak. Kriteria untuk mengetahui normal
tidaknya data adalah jika nilai sigifikansi > 0,05 maka data terdistribusi normal
sedangkan nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak terdistribusi normal. Formula
Uji Shapiro Wilk sebagai berikut.
k 2

T 3=
1
D [∑ i=1
a 1 ( X n−1+1−X i) ]
Keterangan :
D : Koefisien test shapiro wilk
X n−1 +1: Angka ke n-1+1 pada data
Xi : Angka ke i pada data
b. Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
Levene’s Test of Equality of Error Variances dengan bantuan program SPSS 17.0
for windows. Data dikatakan memiliki varians yang homogen apabila memiliki
nilai signifikansi lebih dari 0,05(sig>0,05), sedangkan nilai signifikansi lebih kecil
0,05(sig<0,05) maka data tidak homogen. Formula Uji Levene sebagai berikut.
k
2
( n−k ) ∑ ni ( Ź i− Ź )
i=1
W= k ni
2
( k−1 ) ∑ ❑ ∑ ( Zij − Ź i )
i=1 j =1

Keterangan :
n : jumlah observasi
k : banyaknya kelompok

Zij : |Y ij −Ý i|

Ý i : rata-rata kelompok ke i
Źi : rata-rata kelompok ke Zi
Ź❑ : rata-rata menyeluruh dari Zij

2. Uji hipotesis
Sesuai dengan desain penelitian dan hipotesis yang diajukan, analisis
statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis jika uji prasayarat terpenuhi
adalah Uji-t dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows. , Uji-t
digunakan untuk mencari perbedaan antara nilai rata-rata atau nilai kelompok
data. Jika uji prasayarat tidak terpenuhi, data tidak terdistribusi normal dan tidak
homogen maka uji hipotesis menggunakan statistik nonparametrik Uji Mann
Whitney dengan bantuan program komputer SPSS 17.0 for Windows.
Penyelesaian
H0 : μ1=μ 2 (Rata-rata peningkatan hasil belajar kognitif dan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas eksperimen sama dengan rata-rata peningkatan
hasil belajar kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol)
Ha : μ1 ≠ μ2 (Rata-rata peningkatan hasil belajar kognitif dan kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas eksperimen berbeda dengan rata-rata peningkatan
hasil belajar kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa kelas kontrol)
Dasar pengambilan keputusan yaitu dengan, dengan taraf signifikansi (α)
adalah 5% atau tingkat kepercayaan 95%. Pengujian hipotesis dengan kriteria
sebagai berikut.
a. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima.
b. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak.

Anda mungkin juga menyukai