Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN PENDIDIKAN

Untuk Memenuhi tugas mata kuliah Peneltian Pendidikan

Yang diampu oleh Bapak I Nyoman Suputra, M.Si.

Disusun oleh :

Agita Intan Mahira 190412630007

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

OKTOBER 2021
TUGAS 2 RESUME EMPAT JENIS PENELITIAN
A. PENELITIAN KUALITATIF
1. Pengertian Penelitian Kualitatif
Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek
yang alamiah, (sebagai lawannya eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik
pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif,
dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Sedangkan
menurut Strauss dan Corbin, Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan
penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur
statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk
hitungan lainnya dan berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi
tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.
2. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kualitatif
Kelebihan Kekurangan

1. Deskripsi dan interpretasi dari 1. Peneliti bertanggung jawab besar


informan dapat diteliti secara terhadap informasi yang disampaikan
mendalam. oleh informan

2. Mempunyai landasan teori yang 2. Bersifat sirkuler


sesuai fakta

3. Penelitian lebih berjalan 3. Perbedaan antara fakta dan kebijakan


subyektif kurang jelas

4. Sangat efektif digunakan dalam 4. Ukuran penelitian kecil.


mencari tanggapan dan

pandangan karna bertemu


langsung.

5. Adanya pemahaman khusus 5. Tidak efektif jika ingin meneliti


dalam menganalisa secara keseluruhan atau besar-besaran

3. Tujuan Penelitian Kualitatif 

Metode penelitian kualitatif bertujuan memudahkan peneliti meneliti, ternyata juga bertujuan
untuk memahami fenomena yang diangkat peneliti.
4. Karakteristik Penelitian Kualitatif

1. Hipotesis, jawaban sementara. 


2. Objek Penelitian, objek penelitian diambil dari latar alamiah, maksudnya tidak
dimanipulatif atau tidak diada-adakan.
3. Instrumen Penelitian, pada penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen utama dalam
upaya mengumpulkan data penelitian.
4. Metode Penelitian kualitatif lebih fokus pada penulisan kata-kata deskriptif daripada
penggunaan angka, jadi kualitatif kebalikan dari kuantitatif.

5. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif


1. Fenomenologi, jenis penelitian yang berorientasi pada hasil filsafat.
2. Studi kasus, metode kasus salah satu penelitian yang memfokuskan diri meneliti latar
belakang, interaksi dan kondisi masyarakat tertentu.
3. Metode teori dasar, lebih sering digunakan untuk kasus penelitian yang ingin menguatkan
dasar teori yang sudah ada. Adapun tahapan yang harus peneliti persiapkan, peneliti harus
bisa memilah mana fenomena yang dapat dikaitkan dengan fenomena inti dan mana yang
tidak inti.
4. Etnografi, metode penelitian kualitatif jenis etnografi diperuntukan untuk mengkaji bahasa,
perilaku atau komunikasi sebuah masyarakat. Jadi, apabila peneliti akan meneliti
kebudayaan, bahasa atau sosial, bisa menggunakan jenis penelitian ini.
5. Metode histori, salah satu metode penelitian yang memfokuskan pada peristiwa masa lalu.
Bisa juga diterapkan untuk meneliti sebuah rekonstruksi masa lalu. mungkin ada yang
bertanya, peneliti bisa menggunakan sumber dari catatan sejarah yang sudah ada, atau
melakukan wawancara dengan orang yang dulu terlibat dan sampai saat ini masih hidup.

6.Contoh Judul Proposal Penelitian Kualitatif


1. Proposal Kualitatif: EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN INKLUSI DALAM
PERATURAN
BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN INKLUSI DI SEKOLAH DASAR NEGERI SUKOHARJO
KABUPATEN REMBANG.
Rumusan Masalah
1. Apakah penyelenggaraan pendidikan inklusi di Sekolah Negeri Sukoharjo Kabupaten
Rembang sudah sesuai standar pendidikan inklusi Indonesia?
2. Bagaimana kendala yang dihadapi dari peyelenggaraan pendidikan inklusi di Sekolah
Dasar Negeri Sukoharjo Kabupaten Rembang

B. PENELITIAN KUANTITATIF
1. Pengertian Penelitian Kuantitatif
Menurut Creswell (1944) penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah
sosial berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari variabel-variabel, diukur
dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur statistik untuk menentukan apakah generalisasi
prediktif teori tersebut benar. Sedangkan menurut Kasiram (2008) Penelitian kuantitatif dapat
didefinisikan sebagai suatu proses menemukan pengetahuan dengan menggunakan data
berupa angka sebagai alat untuk menganalisis keterangan tentang apa yang ingin diketahui.
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian
dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. sebagian besar dilakukan dengan
menggunakan metode statistik yang digunakan untuk mengumpulkan data kuantitatif dari
studi penelitian. Dalam metode penelitian ini, para peneliti dan ahli statistik menggunakan
kerangka kerja matematika dan teori-teori yang berkaitan dengan kuantitas yang
dipertanyakan.

2. Tujuan Penelitian Kuantitatif 

Penelitian kuantitatif memiliki tujuan penting dalam melakukan pengukuran, yaitu membantu
dalam menentukan hubungan antar variabel dalam sebuah populasi. Termasuk pula
membantu dalam menentukan desain penelitian. Membicarakan desain penelitian kuantitatif,
memiliki dua bentuk, yaitu studi deskriptif dan studi eksperimental.

3. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian Kuantitatif


Kelebihan Kekurangan

1. Penelitian lebih berjalan 1. Pengambilan data cenderung berasal


sistematis dari nilai tertinggi

2. Mampu memanfaatkan teori 2. Penelitian tidak subyektif


yang ada

3. Penelitian lebih berjalan objektif


3. Orientasi hanya terbatas pada nilai
dan jumlah.
4. Spesifik, jelas dan rinci 4. Dibatasi oleh peluang untuk
menggali responden dan kualitas
perangkat pengumpul data orisinal
5. Ukuran penelitian besar, 5. Keterlibatan periset umumnya
sehingga menjadi nilai tambah terbatas
tersendiri

4. Karakteristik Penelitian Kuantitatif 

1. penelitian kuantitatif dalam menyorot masalah, lebih ke masalah khusus yang dijadikan
sebagai fokus penelitian.

2. penelitian ini tidak berorientasi pada hasil


3. si peneliti sebagai instrumen dasar dalam pengumpulan data.

4. rancangan penelitian yang digunakan, bersifat sementara.

5. hasil harus berkredibilitas, auditabilitas, transferabilitas dan konfirmabilitas yang mana


keabsahan data dapat dilihat

5. Jenis-jenis Penelitian Kuantitatif

1. Metode Komparatif, jenis penelitian yang diperuntukan mengetahui perbedaan variable


yang diteliti.

2. Metode deskriptif, metode penelitian yang menyampaikan fakta dengan cara


mendeskripsikan dari apa yang dilihat, diperoleh dan yang dirasakan.

3. Metode Korelasi, metode penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dua atau lebih
hasil penelitian.

6. Langkah-Langkah Penelitian Kuantitatif


1. Membuat rumusan masalah, berbentuk kalimat pertanyaan, BUKAN PERNYATAAN.
Terkait pembuatan rumusan masalah yang baik, harus spesifik, relevan dengan tema yang
diangkat, bersifat baru dan asli dan menarik perhatian.
2. Menentukan landasan teori, melakukan kajian literatur dan penelitian yang relevan dengan
tema yang diangkat. Diharapkan, dari kajian teori dari berbagai sumber diharapkan dapat
menemukan jawabannya.
3. Merumuskan hipotesis, peneliti bisa membuat jawaban sementara. Dimana jawaban yang
sementara itulah yang nantinya akan dilakukan pengujian.
4.Pengumpulan data, dalam pengumpulan data peneliti membutuhkan dua hal, yaitu
membutuhkan instrumen penelitian dan menguji instrumen.
5. Menganalisa data, dari data yang yang sudah terkumpul, peneliti dituntut bisa mengambil
bagian-bagian yang penting dan relevan saja. kemudian, dari data tersebut peneliti melakukan
analisis data.
6. Kesimpulan, cukup ditulis secara garis besarnya. Tidak perlu dijabarkan secara panjang
dan lebar.
7. Contoh Judul Proposal Penelitian Kuantitatif

1. Proposal Kuantitatif: Hubungan antara Perhatian dan Minat Belajar terhadap


Prestasi Belajar Siswa SD Kelas III Se-Kecamatan Bayan

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Tingkat Perhatian Orang Tua Siswa SD Se-Kecamatan Bayan ?


2. Bagaimana Minat Belajar Siswa Kelas III SD Se-Kecamatan Bayan ?
3. Apakah ada hubungan antara Tingkat Perhatian Orang Tua dan
MinatBelajar Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas III SD Se-
Kecamatan Bayan ?

C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu wujud penelitian kualitatif, yang
menekankan pada proses perubahan selama pelaksanaan tindakan sampai terjadi
keberhasilan. Guru saat ini dituntut untuk selalu melakukan kegiatan penelitian tindakan
kelas (PTK), terutama saat akan mengajukan kenaikan jabatan atau golongan. Kebijakan ini
dianggap tepat, karena melalui penelitian tindakan bukan hanya berkepentingan untuk
peningkatan kemampuan meneliti, tetapi bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan sekaligus meningkatkan profesionalisme guru. Oleh karena itu, guru
maupun calon guru harus memahami tentang PTK, dan berlatih untuk melakukannya.
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Tujuan Penelitian Pendidikan adalah untuk mengatasi suatu permasalahan konkrit di bidang
pembelajaran (pendidikan) yang dialami siswa. Sejalan dengan hal itu maka tujuan utama
PTK berupa teratasinya permasalahan yang dialami oleh siswa baik dalam hal belajar, pribadi
maupun permasalahan tentang sosial. Selain itu terdapat tujuan lainnya berupa terjadinya
proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian berlangsung.
3. Ciri Khas Peneltian Tindakan Kelas
Menurut Soesilo (2010), dibanding dengan jenis penelitian yang lain, PTK memiliki ciri khas
tersendiri. Ciri khas tersebut terutama terlihat menonjol pada tiga hal yakni ditinjau dari
1) adanya persoalan konkrit yang harus dipecahkan, melalui PTK harus selalu berangkat dari
persoalan praktik pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh guru, atau persoalan yang
benar-benar dialami oleh siswa baik terkait dengan bidang belajar, pribadi, maupun sosial
siswa.
2) adanya (keharusan) implementasi tindakan dalam mengatasi persoalan tersebut, adanya
tindakan- tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas atau suatu
treatment yang telah dirancang sesuai dengan temuan masalahnya,
3) keharusan untuk mencapai keberhasilan dalam menyelesaikan persoalan yang diatasi,
peneliti harus mencapai keberhasilan sesuai tujuan dan rumusan indikator keberhasilan. Oleh
karena itu, PTK dianggap telah selesai jika tujuan penelitian memang benar-benar tercapai
sesuai dengan rumusan indikator keberhasilannya.
4.Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Dari PTK yang Bapak/Ibu guru lakukan, akan diperoleh manfaat sebagai berikut.
1. Meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran di kelas.
2. Mengembangkan kinerja profesionalisme guru.
3. Melatih guru untuk menjadi problem solving andal.
4. Melatih kreatifitas guru.
5. Menumbuhkan rasa percaya diri guru.
6. Meningkatkan kualitas suatu instansi sekolah.

5.Jenis Penelitian Tindakan Kelas


Menurut Chein (1990), ada 4 (empat) jenis PTK, yaitu:
1) PTK diasnogtik, penelitian yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu
tindakan. Dalam hal ini peneliti mendiagnosa dan memasuki situasi yang terdapat di dalam
latar penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani perselisihan,
pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di suatu sekolah atau kelas.
2) PTK partisipan, suatu penelitian dikatakan sebagai PTK partisipan ialah apabila orang
yang akan melaksanakan penelian harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal
sampai dengan hasil penelitian berupa laporan.
3) PTK empiris, apabila peneliti berupaya melaksanakan sesuatu tindakan atau aksi dan
membukakan apa yang dilakukan dan apa yang terjadi selama aksi berlangsung. Pada
prinsipnya proses penelitinya berkenan dengan penyimpanan catatan dan pengumpulan
pengalaman penelti dalam pekerjaan sehari-hari.
4) PTK eksperimental, apabila PTK diselenggarakan dengan berupaya menerapkan berbagai
teknik atau strategi secara efektif dan efisien di dalam suatu kegiatam belajar-mengajar.

6.Model-model Penelitian Tindakan Kelas


Ada beberapa model PTK yang sampai saat ini sering digunakan di dalam dunia pendidikan,
di antaranya:
1. Model PTK Kurt Lewin, model PTK ini dikenalkan oleh Psikolog Sosial asal Jerman,
yaitu Kurt Lewin. Komponen pokok yang dilakukan pada Model PTK Kurt Lewin
meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.
2. Model PTK Kemmis & McTaggart, dikembangkan dari Model PTK Kurt Lewin. Namun,
pada Model PTK Kemmis & McTaggart, komponen tindakan dan pengamatan menjadi
satu kesatuan.
3. Model PTK John Elliot, dikembangkan atas dasar Model PTK Kurt Lewin. Hanya saja,
pada Model PTK John Elliot setiap komponen tindakan memuat beberapa langkah,
misalnya langkah 1, 2, 3, dan seterusnya. Hal itu mengacu pada banyaknya pokok
bahasan di setiap mata pelajaran.
4. Model PTK Hopkins, pengembangan Model PTK Hopkins tidak bisa dilepaskan dari
model PTK pendahulunya. Namun demikian, Hopkin berhasil menyusun model PTKnya
sendiri, yaitu sebagai berikut : start – audit – perencanaan konstruk – perencanaan
tindakan – implementasi dan evaluasi.

7. Langkah-Langkah Membuat Penelitian Tindakan Kelas

Langkah-langkah yang membuat PTK yang harus Bapak/Ibu guru perhatikan adalah sebagai
berikut :

1. Menemukan lalu mendeskripsikan suatu permasalahan menggunakan berbagai metode.

2. Mencari solusi pemecahan masalah dengan berbagai pendekatan, strategi, trik, atau
kiat.

3. Membuat rumusan masalah berupa pertanyaan atau pernyataan.

4. Membuat tujuan PTK sesuai permasalahan yang dipilih.

5. Membuat susunan perspektif, konsep, atau perbandingan yang bisa dijadikan landasan
pelaksanaan PTK.

6. Menyusun rangkaian tindakan yang nantinya bisa memecahkan masalah yang ada.

7. Menetapkan cara untuk mengumpulkan data dan instrumen untuk mendapatkan data.

8. Membuat analisis data.

8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas

1. Tahap perencanaan

Pada tahap ini, peneliti harus mempersiapkan dengan matang konsep penelitian yang akan
dijalankan, misalnya rencana pembelajaran beserta instrumennya.

2. Tahap pelaksanaan

Pada tahap inilah Bapak/Ibu akan mengeksekusi rencana yang telah dibuat. Pada tahap ini,
Bapak/Ibu harus bisa mengajar dengan baik dan apa adanya. Artinya, jangan terlihat tegang
dan seolah-olah terpaksa.

3. Tahap pengamatan

Pada tahap pengamatan, ada dua hal yang harus Bapak/Ibu amati, yaitu kegiatan belajar siswa
dan kegiatan mengajar Bapak/Ibu. Kegiatan belajar siswa bisa Bapak/Ibu pantau selama
proses pembelajaran berlangsung. Sementara itu, kegiatan mengajar Bapak/Ibu bisa dipantau
oleh orang lain (kolaborator) misal teman sesama guru.

4. Tahap refleksi

Tahap refleksi bisa berupa diskusi antara Bapak/Ibu dan kolaborator. Diskusi bertujuan untuk
membagikan hasil pengamatan kolaborator terhadap kinerja Bapak/Ibu di kelas.

9. Rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Rancangan PTK meliputi kegiatan berikut.

1. Menentukan model PTK yang tepat untuk diterapkan di suatu sekolah.


2. Membuat desain dan menyusun langkah-langkah tindakan.
3. Melakukan identifikasi untuk semua komponen yang dibutuhkan, misalnya pihak
kolaborator, program, dan jawal pelaksanaan.
4. Menyiapkan instrumen penelitian misalnya alat, pedoman observasi, media
pembelajaran, dan sebagainya.

10. Contoh Judul Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

1. Proposal PTK: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE


JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 SIDOHARJO
WONOGIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Rumusan Masalah

1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan

motivasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Sidoharjo

Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016?

2. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menjadi salah satu

alternatif untuk meningkatkan hasil belajar sosiologi kelas XI IPS 2 SMA Negeri

1 Sidoharjo Wonogiri tahun pelajaran 2015/2016?

D. Penelitian Pengembangan
1. Pengertian Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan menurut Sugiyono (2009) adalah aktivitas riset dasar yang
bertujuan mendapatkan informasi untuk dikembangkan. Menurut Borg dan Gall Penelitian
pengebangan diartikan dalam konteks pendidikan diartikan sebagai proses untuk memvalidasi
dan mengembangkan produk di ranah pendidikan. Adapun fungsinya, yaitu menemukan
pengetahuan baru sekaligus menjadi problem solving atas permasalahan yang ada. Pendapat
Sukmadinata (2009) yang mengartikan bahwa jenis riset ini adalah metode penelitian yang
berfokus pada bagaimana cara mengevaluasi atau memperbaiki sebuah praktik. Penelitian
pengembangan familiar dikenal dengan Research and development (R&D). Secara umum
R&D adalah penelitian yang bertujuan untuk melakukan riset guna mendapatkan informasi.
Dari informasi yang diperoleh dapat dikembangkan sesuai kebutuhan peneliti.

2.Macam-Macam Penelitian Pengembangan


1. Penelitian formatif, adalah proses penelitian yang berupaya untuk mengembangkan secara
lebih rinci dan mendetail terhadap apa yang hendak diteliti.
2. Studi rekonstruksi, upaya untuk menganalisa penelitian yang diangkat. Bisa berbentuk
proses pengembangan ataupun intervensi pengembangan.

3.Tujuan Penelitian Pengembangan


1. untuk merumuskan teori dan merumuskan konsep penelitian.
2. digunakan untuk memperbaiki teori atau konsep penelitian.
3. digunakan untuk memverifikasi atau menguji berbagai macam teori maupun konsep
4. digunakan untuk merumuskan sejarah.
5. sebagai penguji teori dan sekaligus sebagai perangkat.

4. Alasan Dilakukan Penelitian Pengembangan 

1. Alasan pokok, pendekatan penelitian tradisional yang mengembangkan dan menjabarkan


pengetahuan, menemukan problem solving, dan untuk mendesain pembelajaran pendidikan.
2. Alasan lain, penelitian yang memfokuskan pada nilai-nilai perubahan dalam kurun waktu
tertentu dan dapat digunakan untuk menghasilkan produk baru dalam proses pengembangan.

5. Ciri Utama Penelitian dan pengembangan 

1. Studying research findings pertinent to the product to be develop, dapat digunakan untuk
studi penelitian awal yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah produk atau untuk
meneliti produk-produk tertentu.
2. Developing the product base on this findings, upaya mengaplikasikan hasil temuan
penelitian untuk mengembangkan produknya.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually, studi penelitian dalam bentuk
uji lapangan, dimana penelitian pengembangan ini mencoba untuk meneliti setting dan situasi
yang terjadi dilapangan, agar ketika produk itu diluncurkan dapat langsung digunakan,
diserap atau diterima.
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage, digunakan untuk
mengetahui kelemahan ui lapangan. Jika ditemukan kelemahan dan kesalahan, maka perlu
direvisi.

6. Cara Membuat Penelitian Pengembangan

1. Pengumpulan data, di tahap pengumpulan data, peneliti bisa melakukan analisis


kebutuhan, kajian pustaka dan melakukan observasi.
2. Perencanaan, perlu membuat perencanaan yang matang. Buat desain pengembangan
produk atau rancangan penelitian agar lebih efisiensi waktu.
3. Pengembangan produk awal, mengembangkan dalam bentuk hipotesis. Di tahap ini penting
sekali peneliti mempersiapkan segala sesuatunya.
4. Uji coba awal, tahap dimana peneliti melakukan tes uji terhadap produk atau subjek yang
diteliti.
5. Revisi produk, jika ditahap awal terdapat kekurangan dan revisi, bisa langsung
disempurnakan. Di tahap revisi produk pertama, penting juga melakukan diskusi, wawancara,
observasi dan angket.
6. Uji coba lapangan, setelah dilakukan revisi produk, barulah dilakukan uji coba lapangan.
Dalam skala industri perusahaan, maka uji coba lapangan benar-benar melibatkan banyak
orang. jadi, peneliti harus mempersiapkan orang-orang tersebut.
7. Revisi produk, setelah dilakukan uji coba lapangan, perlu dilakukan revisi produk lagi
yang kedua. Jika sudah tidak ada, maka revisi dua sebagai revisi akhir. Sementara jika masih
ada evaluasi dan revisi tambahan, perlu tambahan uji lapangan lagi.
8. Diseminasi dan Implementasi, menyebarluaskan produk atau hasil penelitian yang sudah
dilakukan. Jika konteksnya dalam bentuk perusahaan atau sebuah produk, maka produk harus
diperkenalkan ke kota, kabupaten atau dalam jangkauan nasional.

7.Contoh Judul Proposal Penelitian Pengembangan


1.proposal penelitian pengembangan : PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS WEB PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR KELAS VIII
SMPN 1 BANTUL
Rumusan Masalah
1. Bagaimana langkah-langkah pengembangan media pembelajaran berbantuan Website
dengan pendekatan etnomatematika pada materi Bangun ruang sisi datar pada siswa SMPN 1
Sekincau Lampung Barat yang mudah dipahami siswa?

2. Bagaimana respon siswa dan respon guru terhadap media pembelajaran berbantuan
Website dengan pendekatan etnomatematika yang dikembangkan berdasarkan ahli materi dan
siswa?

Anda mungkin juga menyukai