MAKALAH
1. Anis Afifah (140641106)
2. Mila Arunia (140641078)
3. Rokman Gunawan (140641099)
2016
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya
kepada kami semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, Para Sahabatnya dan kita selaku umatnya hingga
akhir zaman. Aamiin. Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pedagogik. Didalam makalah ini membahas tentang“Mendemostrasikan Dan Mempraktikan Disain
Pembelajaran Disain Didaktik II”.
2. Teman-teman mahasiswa Sd.14-A3 yang secara bersama-sama memberikan motivasi untuk tetap
berjuang.
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan. Sehingga kritik dan saran yang
sifat nya membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kami dan khususnya
bagi pembaca.
Cirebon, Januari 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan penulisan..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertiandisainpembelajaran didaktik.................................................. 3
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................. 9
B. Saran....................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberhasilan tujuan pendidikan (output), sangat ditentukan oleh implementasinya (proses), dan
implementasinya sangat dipengaruhi oleh tingkat kesiapan segala hal (input) yang diperlukan untuk
berlangsungnya implementasi. Keyakinan ini berangkat dari kenyataan bahwa kehidupan diciptakan
oleh-Nya serba sistem (utuh dan benar) dengan catatan utuh dan benar menurut hukum-hukum
ketetapan-Nya. Jika demikian halnya, tidak boleh berpikir dan bertindak secara parsial apalagi parosial
dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran. Sebaliknya, perlu berpikir dan bertindak secara
holistik, integratif, terpadu dalam
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai
ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai
penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,
pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran
dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
Sekolah sebagai sistem tersusun dari komponen konteks, input, proses, output, dan outcome. Konteks
berpengaruh pada input, input berpengaruh pada proses, proses berpengaruh pada output, serta output
berpengaruh pada outcome. Dalam sebuah sistem, terbentuk sub-sub sistem yang secara sinergis saling
mendukung dalam pencapaian tujuan penyelenggaraan program.
Proses belajar mengajar merupakan proses yang terpenting karena dari sinilah terjadi interaksi langsung
antara pendidik dan peserta didik. Di sini pula campur tangan langsung antara pendidik dan peserta
didik berlangsung sehingga dapat dipastikan bahwa hasil pendidikan sangat tergantung dari perilaku
pendidik dan perilaku peserta didik.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka terdapat rumusan masalah sebagai berikut:
C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka terdapat tujuan penulisan sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Didaktik berasal dari bahasa yunani yaitu didaskein artinya pengajaran, didaktos artinya pandai
mengajar, didaktus adalah ahli mendidik, didaktis artinya bersifat mendidik. Menurut kamus besar
bahasa indonesia didaktik adalah cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai tujuan, atau cara
kerja yang bersistem untuk memudahkan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin, sebagai
ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin, desain pembelajaran membahas berbagai
penelitian dan teori tentang strategi serta proses pengembangan pembelajaran dan pelaksanaannya.
Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan,
pelaksanaan, penilaian, serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran
dalam skala makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan sistem
pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Sementara itu desain pembelajaran sebagai proses menurut Syaiful Sagala (2005:136) adalah
pengembangan pengajaran secara sistematik yang digunakan secara khusus teori-teori pembelajaran
unuk menjamin kualitas pembelajaran. Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa penyusunan
perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan konsep pendidikan dan pembelajaran yang dianut
dalam kurikulum yang digunakan.
Dengan demikian dapat disimpulkan desain pembelajaran adalah praktek penyusunan media
teknologi komunikasi dan isi untuk membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif
antara guru dan peserta didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik,
perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang "perlakuan" berbasis-media untuk membantu
terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara
pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis komunitas.
1. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh
pembelajar.
2. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik mereka,
kemampuan awal dan pra syarat.
3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajarI.
4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam
kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi yang akan diberikan kepada
pembelajar,
5. Penilaian Belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang sudah dikuasai atau
belum.
Menurut Hamalik (2003) jenis-jenis lingkungan yang dapat sipakai sebagai sumber belajar oleh
siswa antara lain:
1. Lingkungan sosial adalah lingkungan masyarakat baik kelompok besar atau kecil
2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu
pribadi lainnya.
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi semua sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber
belajar.
4. Lingkungan kultural mencangkup hasil budaya dan teknologi yang dapat dijadikan sumber belajar
dan yang dapat menjadi faktor pendukung pengejaran, dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma,
dan adat kebiasaan
Model environmental learning digunakan dengan tujuan agar siswa dapat dengan mudah
berinteraksi dengan bahan pelajaran yang telah disusun dan disesuaikan dengan model pembelajaran.
Bahan pembelajaran yang disajikan kepada siswa disusun dengan melibatkan lingkungan sekitar.
Artinya, pembelajaran bisa dilakukan tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas dengan tujuan
agar siswa lebih nyaman dan aktif dalam proses pembelajaran.
Aplikasi penyelenggaraan PLH di Sekolah Dasar Menurut Wittmann 1997, ada tiga prinsip dasar
disaktis untuk pendidikan lingkungan hidup yang dapat dijalani siswa, yaitu sebagai berikut :
Menyeluruh artinya mencangkup semua dimensi, yang berhubungan dengan pemahaman lingkungan,
baik yang berhubungan dengan alat indera, maupun ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Belajar yang
menyeluruh akan menunjukan hubungan keterkaitan antara satu dengan yang lainnya.
Pertama situasi belajar harus menyeluruh perasaan anak. Perlu diperhatikan bahwa perasaan anak sama
dengan orang dewasa, hargailah anak agar ia dapat menumbuhkan motivasinya untuk belajar dan
membuat. Kedua, situasi belajar harus dapat memberikan peluang kepada siswa untuk berinteraksi
langsung dengan lingkungan dimana ia berada sebagai sumber belajar, ajak siswa untuk menceri solusi
terhadap permasalahan-permasalahan yang muncul dilingkungan sekitarnya.
penyelenggaraan PLH hendaknya memberikan pelayanan pada siswa terhadap masalah lingkunagan dan
siswa berlatih untuk menyusun sebuah positive action dalam upaya meminimalisasi dampak
permasalahan yang timbul dilingkungan tersebut. Misalnya jika permasalahan yang muncul adalah
mengenai tumpukan sampah yang tersebar diseluruh penjuru sekolah, maka siswa dapat dapat
melakukan tindakan positif sebagai individu yang peduli lingkungan.
Menyediakan bahan dan alat yang bisa digunakan untuk pembibitan tanaman
Pengantar
Kegiatan ini dapat dilakukan oleh individu ataupun kelompok akan lebih objektif apabila dilakukan
secara berkelompok sebab penyedian alat dan bahan cukup mahal, guru akan dapat melihat langsung
kemampuan siswa dalam menyediakan bahan dan alat yang bisa digunakan untuk pembibitan tanaman.
Tujuan :
Waktu :
1. Bermacam-macam bibit tanaman yang mudah disemai, misalnya : cabe, tomat, bayam, dll
Langkah-langkah kegiatan :
3. Jelaskan dengan singkat cara pelaksanaan pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
4. Jelaskan pula jika akan melakukan pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
9. Jelaskan bagaimana pentingnya pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman
Pengesahan:
Siapkan bahan dan alat untuk pembibitan tabaman, untuk menggali potensi siswa dalam
pemilihan bahan dan alat untuk pembibitan tanaman.
Evaluasi :
Musikalisasi puisi adalah puisi yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang
paham menjadai paham, yang tidak bisa menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi tersebut.
Dengan mengkolaborasikan antara sastra dan musik.
Menurut Arsie (1996:16) musikalisasi puisi adalah satu bentuk ekspresi sastra, puisi dengan
melibatkan beberapa unsur seni, seperti : irama, bunyi, (musik), gerak (tari)
1. Baca puisi
3. Jika sudah mengetahui isi puisi, coba mencari nada sesuai isi puisi (nada sedih, senang,
kemerdekaan, dll)
4. Setelah melakukan kedua tersebut satukan puisi yang kita baca dengan musik
5. Musik harus sesuai dengan isi puisi agar pendengar paham dengan isi puisi karena itulah tujuan
musikalisasi puisi
Bentuk musikalisasi puisi lagu merupakan model puisi yang terfokus pada pengubahan puisi menjadi
syair lagu yang memiliki nada distonis yang diaransemen dan dikombinasikan melalui kegiatan iringan
musik. Syair lagu yang memiliki nada harmoni, pada dasarnya merupakan bentuk aransemen puisi
kebentuk lagu yang berisikan puisi-puisi yang diaransemenkan ke dalam bentuk lembaran musik yang
berupa melodi, irama/ritme, dan harmoni.
Bentuk musikalisasi puisi iringan merupakan model puisi yang terfokus pada iringan permainan alat
musik. Fokus utam model musikalisasi puisi ini adalah keahlian dan vokal si pembaca puisi, seperti hanya
pendapat Danardana (2003:57) bahwa puisi dibawakan dengan diiringi oleh pemain alat-alat musik.
fokus utama model musikalisasi puisi adalah keahlian olah vokal pembaca puisi.
Bentuk musikalisasi puisi total merupakan model musikalisasi yang berubah total menjadi sebuah lagu
dengan mengongkritkan puisi dalam bentuk musik seutuhnya. Ari KPIN (2008:47) menyatakan bahwa
musikalisasi dengan cara menggabungkan cara yang pertama dengan cara yang kedua, yaitu membuat
komposisi lagu dimana syair dari puisi ada yang dilagukan dan ada yang di narasikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya sebagai disiplin,
sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Model pembelajaran environmental disain merupakan
model pembelajaran berbasis lingkungan yang dikembangkan agar siswa memperoleh pengalaman lebih
berkaitan dengan lingkungan sekitar sedangkan Model Musicalisasi DisainMusikalisasi puisi adalah puisi
yang dinyanyikan sehingga seorang pendengar yang kurang paham menjadai paham, yang tidak bisa
menggambarkan sebuah isi puisi bisa tau isi puisi tersebut. Dengan mengkolaborasikan antara sastra
dan musik.
B. Saran
Sebaiknya, seorang pendidik mampu membantu dan membimbing peserta didik agar dapat
mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapan-kecakapannya secara penuh sesuai dengan
yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. (2013) Proses Belajat Mengajar Jakarta, PT. Bumi Aksara
Arsie, Freddy D. 1996. Proses Musikalisasi Deavies Sanggar Matahari Jakarta : Balai Pustaka
Danardana, Agus sri. 2003. Pelangi Sastra Ulasan dan Model-Model Apresiasi. Pekanbaru :Palangan pers