Anda di halaman 1dari 3

ANALISA PERMASALAHAN LANSIA TERLANTAR

TUGAS INDIVIDU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matrikulasi


Keperawatan Gerontik
yang dibina oleh Bapak Agus Setyo Utomo, A. Per.Pen., M.Kes

Oleh:

YENNY YULISTIANI P17212215119

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS

2021
Lanjut usia terlantar dalam materi dibagi menjadi 2 kriteria yaitu : LUT
potensial dan LUT tidak potensial, LUT potensial yaitu lanjut usia terlantar yang
masih mampu melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan barang dan jasa,
sedangkan LUT tidak potensial yaitu lanjut usia terlantar yang tidak berdaya
untuk mencari nafkah sehingga hidupnya tergantung pada bantuan orang lain.

Dari data yang tertara menurut hasil survey pada 2019, tingkat kemiskinan
lansia secara nasional mencapai 9,4%, dengan persentasi lansia laki-laki 10,3%
dan lansia perempuan 11,8%, disusul dengan data nasional mengenai proporsi
lansia yang bekerja yaitu ada sebanyak 64,5% pada laki-laki dan 35,7% pada
perempuan, serta data kondisi kesehatan lansia nasional yaitu sebanyak 51,1%
lansia mengalami keluhan sakit dan 26,2% lansia mengalami kondisi sakit

potensi masalah yang dapat terjadi pada lanjut usia TERLANTAR


berdasarkan materi yang ada yaitu :

1. semakin menurunnya tingkat kondisi kesehatan lansia


diakibatkan beberapa hal salah satunya lansia yang masih bekerja di
usia lanjut akan mudah merasakan kelelahan berlebih dikarenakan
faktor usia yang dan sifat degeneratif pada sel sel tubuh, serta sebagian
tidak adanya keluarga yang mengurusnya dikarnakan keterbatasan
kemampuan keluarga
2. keadaan psikologi lansia yang mungkin bisa terganggu akibat
mengganggap dirinya sebagai beban kelurga yang sudah tidak dapat
menghasilkan penghasilan .

pada data gambar 16, yang dimana keluhan kesehatan lansia pada tahun
2019 yang mencapai 51% artinya hampir separuh dari lansia yang ada di
indonesia mengalami keluhan dalam kondisi kesehatannya, dikarnakan faktor usia
dan juga generatif yang mempengaruhi sistem imunitas tubuh, kurangnya akses
kesehatan yang dapat dicapai di daerah tersebut juga bisa menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi kesehatan lansia, kurangnya pendidikan kesehatan
yang ada di masyarakat tersebut serta ketidakmampuan keluarga dalam merawat
lansia mengakibatkan lansia memiliki masalah kesehatan, untuk solusi kesehatan
bagi lansia kita dapat melakukan penyuluhan lebih lanjut kepada lansia mengenai
posyandu lansia agar tiap lansia yang memiliki masalah atau tidak memiliki
masalah kesehatan akan terus memeriksakan kesehatannya dipuskemas atau
pelayanan kesehatan terdekat.

pemerintah juga harus menjamin jaminan kesehatan bagi lansia secara


gratis agara lansia yang tidak memiliki kecukupan materi dapat mengikuti
posyandu lansia secara gratis tanpa khawatir akan biaya yang akan dibayarkan
jika memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan terdekat entah itu rumah sakit atau
puskesmas serta pemerintah dan dinsos harus mendata lansia yang memang
memiliki keluarga yang ketidakmampuan dalam merawatnya agar dibawa ke panti
werda (panti khusus lansia) agar tidak ada lansia yang terlantar lagi.

Dalam hal ini dapat diambil kesimpulan untuk meningkatkan


kesejahteraan lansia, hal terpenting yang perlu diperbaiki adalah pemerintah mau
mendengarkan apa yang menjadi keluhan lansia tersebut, baik itu dari segi
kesehatan, ketidakampuan keluarga dalam mengurus lansia, dan masih banyak
persoalan lagi yang lansia alami.

Anda mungkin juga menyukai