Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PENGEMBANGAN DIRI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Tugas Praktik Ujian
Akhir Semester Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

Dosen Pembimbing : Hermin Nugraheni, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :

Nugraheni Widyastuti

NIM. P17425213019

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

JURUSAN KEPERAWATAN GIGI

PROGRAM STUDI DIV

2017
A. Pendahuluan
Di era globalisasi ini banyak sekali warga Negara Indonesia yang
mempunyai kepribadian baik, khususnya seorang pendidik. Seorang
pendidik harus memiliki kepribadiannya yang baik, baik dalam hal berbicara,
berpakaian dan sebagainya. Kepribadian sangat mencerminkan perilaku
seseorang, maka dengan adanya mata kuliah ini kita diajarkan menjadi
seorang pendidik yang mempunyai kepribadian yang sangat baik.

Setiap orang sama seperti kebanyakan atau bahkan semua orang


lain, kita bisa tahu apa yang diperbuat seseorang dalam situasi tertentu
berdasarkan pengalaman diri kita sendiri. Kenyataannya, dalam banyak segi,
setiap orang adalah unik, khas. Akibatnya yang lebih sering terjadi adalah
kita mengalami salah paham dengan teman di kampus, sejawat di kantor
tetangga atau bahkan dengan suami atau istri dan anak-anak dirumah. Kita
terkejut oleh tindakan di luar batas yang dilakukan oleh seseorang yang
biasa dikenal alim dan saleh, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, kita membutuhkan sejenis kerangka acuan untuk


memahami dan menjelaskan tingkah laku diri sendiri dan orang lain. kita
harus memahami defenisi dari kepribadian itu, bagaimana kepribadan itu
terbentuk. Selain itu kita membutuhkan teori-teori tentang tingkah laku, teori
tentang kepribadian agar terbentuk suatu kepribadian yang baik. Sehingga
gangguan-gangguan yang biasa muncul pada kepribadian setiap individu
dapat dihindari.

Kepribadian merupakan kombinasi dari pikiran, emosi dan perilaku


yang membuat seseorang unik, berbeda satu sama lain. dan juga
bagaimana seseorang melihat diri sendiri. Karakter kepribadian secara
mencolok membedakan diri seseorang dengan orang lain.

Kepribadian (personality) merupakan salah satu kajian psikologi yang


lahir berdasarkan pemikiran, kajian atau temuan-temuan (hasil praktik
penanganan kasus) para ahli. Objek kajian kepribadian adalah “human
behavior”, perilaku manusia, yang pembahasannya terkait denganapa,
mengapa, dan bagaimana perilaku tersebut. Kepribadian juga merupakan
organisasi yang dinamis dalam diri individu tentang sistem psikofisik yang
menentukan penyesuaiannya yang unik terhadap lingkungan. Pada diri
individu, sistem psikofisik mendasari kegiatan-kegiatan yang khas, dan
mempengaruhi bentuk-bentuknya. Sikap, keyakinan, kebiasaan, atau
elemen-elemen sistem psikofisik lainnya muncul melalui stimulus, baik dari
lingkungan, maupun dari dalam diri individu sendiri. Berdasarkan kedua
pengertian kepribadian dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud
dengan kepribadian sebetulnya adalah campuran dari hal-hal yang bersifat
psikologis kejiwaan dan juga yang bersifat fisik.

Perkembangan kepribadian individu dapat dipengaruhi oleh berbagai


faktor, di antaranya faktor hereditas dan faktor lingkungan. Faktor hereditas
yang dapat mempengaruhi perkembangan kepribadian individu antara lain:
bentuk tubuh, cairan tubuh, dan sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua.
Sedangkan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perkembangan
kepribadian individu antara lain adalah lingkungan rumah, sekolah, dan
kebudayaan masyarakat. Meskipun kepribadian seseorang relatif konstan,
namun dalam kenyataannya sering ditemukan bahwa perubahan
kepribadian dapat dan mungkin terjadi.

Perubahan terjadi pada umumnya lebih dipengaruhi oleh faktor


lingkungan daripada faktor fisik. Adapun faktor-faktor gangguan fisik yang
dapat menyebabkan terjadinya perubahan kepribadian, seperti: gangguan
otak, kurang gizi (malnutrisi), mengkonsumsi obat-obat terlarang (NAPZA
atau NARKOBA), minuman keras, dan gangguan organik (sakit atau
kecelakaan). Faktor lingkungan sosial budaya, seperti: pendidikan, krisis
politik, ekonomi, dan keamanan yang menyebabkan terjadinya masalah
pribadi (stres, depresi), dan masalah sosial (pengangguran, premanisme,
dan kriminalitas). Faktor diri sendiri,seperti: tekanan emosional (frustrasi
yang berkepanjangan), dan identifikasi atau imitasi terhadap orang lain yang
berkepribadian menyimpang (Yusuf, 2007).
B. Kepribadian

1. Pengertian Kepribadian

Kata “kepribadian” (personality) sesungguhnya berasal dari kata Latin:


persona. Pada mulanya, kata persona ini menunjuk pada topeng yang biasa
digunakan oleh pemain sandiwara di zaman Romawi dalam memainkan
peranan-peranannya. Pada saat itu, setiap pemain sandiwara memainkan
peranannya masing-masing sesuai dengan topeng yang dikenakannya. Lambat-
laun, kata persona (personality) berubah menjadi satu istilah yang mengacu
pada gambaran sosiala tertentu yang diterima oleh individu dari kelompok atau
masyarakaynya, kemudian individu tersebut diharapkan bertingkah laku
berdasarkan ataui sesuai dengan gambaran sosial (peran) yang diterimanya
(Koswara, 1991).

Kepribadian menurut GW. Allport adalah suatu organisasi yang dinamis


dari sistem psikofisis individu yang menentukan tingkah laku dan pemikiran
individu secara khas. Kepribadian juga merupakan jumlah total kecenderungan
bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan serta
pendidikan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi
sikapnya terhadap kehidupan (Weller, 2005).

Dalam penelitian kepribadian, tedapat berbagai istilah, sepereti motif,


sifat, dan temperamen, yang menunjuk kekhasan permanen pada
perseorangan(John, dkk., 1999).

Sedangkan karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi


ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah
individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap
akibat dari keputusan yang ia buat.

Alwisol menjelaskan pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah


laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit
maupun implisit. Karakter berbeda dengan kepribadian karena pengertian
kepribadian dibebaskan dari nilai. Meskipun demikian baik kepribadian
(personality) maupun karakter berwujud tingkah laku yang ditujukan
kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta menuntun, mengerahkan
dan mengorganisasikan aktifitas individu.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kepribadian


meliputi segala corak perilaku dan sifat yang khas dan dapat diperkirakan pada
diri seseorang atau lebih bisa dilihat dari luar, yang digunakan untuk bereaksi
dan menyesuaikan diri terhadap rangsangan, sehingga corak tingkah lakunya itu
merupakan satu kesatuan fungsional yang khas bagi individu itu, seperti
bagaimana kita bicara, penampilan fisik, dan sebagainya. Sedangkan karakter
lebih bersifat inheren dan tidak tampak secara langsung. Seperti bagaimana
sikap kita menghadapi orang lain, sifat kita, dan sebagainya.

Menurut Florence Littauer dalam bukunya yang berjudul Personality Plus,


kepribadian adalah keseluruhan perilaku seorang individu dengan sistem
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Maka dari
itulah situasi diciptakan dalam pembelajaran harus diseimbangkan dengan
kebiasaan dan tindakan seorang anak, sehingga terdapat perasaan yang
memaksa atau tertekan dalam diri anak.

Kecenderungan kepribadian pada anak dikelompokkan menjadi dua macam,


yaitu kecenderungan kepribadian ekstrovert dan kecenderungan kepribadian
introvert (Mussens, 1994).

a. Kecenderungan kepribadian ekstrovert


Yaitu kecenderungan seorang anak untuk mengarahkan perhatiannya keluar
dirinya sehingga segala sikap dan keputusan-keputusan yang diambilnya
adalah berdasarkan pada pengalaman-pengalaman oranglain. Mereka
cenderung ramah, terbuka, aktif dan suka bergaul. Anak dengan
kecenderungan kepribadian yang ekstrovert biasanya memiliki banyak
teman dan disukai banyak orang karena sikapnya yang ramah dan terbuka.
b. Kecenderungan kepribadian introvert
Yaitu kecenderungan seorang anak untuk menarik diri dari lingkungan
sosialnya. Sikap dan keputusan yang ia ambil untuk melakukan sesuatu
biasanya didasrkan pada perasaan, pemikiran, dan pengalamannya sendiri.
Mereka biasanya pendiam dan suka menyendiri, merasa tidak butuh orang
lain karena merasa kebutuhannya bisa dipenuhi sendiri.
2. Pengertian Pengembangan Kepribadian
Pengembangan diri merupakan bentuk perwujudan dari aktualisasi diri,
yaitu proses untuk mewujudkan dirinya yang terbaik sejalan dengan potensi
dan kemampuan yang dimilikinya. Setiap individu mempunyai kekuatan yang
bersumber dari dirinya, namun banyak orang yang merasa tidak mempunyai
kemampuan apa-apa, merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu
mencapai aktualisasi diri. Setiap orang harus mempunyai 3 keyakinan dasar
dalam pengembangan dirinya, yaitu :
 Ia mau berubah
 Ia harus berubah
 Ia dapat berubah

3. Macam-Macam Perkembangan Kepribadian


Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu
gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan
psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa. Dalam teori Freud setiap
manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses
menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat
kepribadian yang bersifat menetap.
Menurut Freud, kepribadian orang terbentuk pada usia sekitar 5-6 tahun
(dalam A.Supratika), yaitu: (1) tahap oral, (2) tahap anal: 1-3 tahun, (3) tahap
palus: 3-6 tahun, (4) tahap laten: 6-12 tahun, (5) tahap genetal: 12-18 tahun,
(6) tahap dewasa, yang terbagi dewasa awal, usia setengah baya dan usia
senja.

4. Peran Pengembangan Kepribadian


Pengembangan kepribadian memberikan peran yang sangat besar
kepada anda  dalam rangka meningkatkan kualitas diri pribadi, kualitas
hubungan dengan orang lain agar anda mampu berhubungan dengan
lingkungan, semangat untuk selalu menaikan kapasitas da kualitas
kepribadian anda sehari hari, akan mendorong anda untuk mengembangkan
kepribadian kea rah yang lebih baik.
Semakin baik kepribadian anda dalam memberikan pelayanan
kepada orang lain maka anda akan memberikan peran yang semakin besar
terhadap penciptaan hubungan yang baik antar orang, orang dengan
organisasi, dan organisasi dengan organisasi. Pada akhirnya akan saling
menguntungkan satu dengan yang lain

Sesungguhnya baik- baik manusia adalah yang mampu memberikan


manfaat kepada orang lain kalau anda ingin sukses maka tidak ada pilihan
lain kecuali anda harus bermanfaat untuk orang lain

5. Manfaat Pengembangan Kepribadian

Dengan adanya pengembangan kepribadian yang dilakukan setiap


hari oleh individu yang ingin berubah maka setiap hari, setiap orang akan
berusaha menjadi yang terbaik dalam bekerja serta membantu dan melayani
orang lain secara baik 

6. Tujuan Pengembangan Kepribadian

Secara umum, pengembangan kepribadian bertujuan memperbaiki


kualitas kepribadian bertujuan memperbaiki kualitas kepribadian secara
langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan menciptakan pola berpikir
yang positif setiap hari, sehingga setiap orang akan mencapai derajat
kehidupan yang lebih baik dari hari – hari sebelumnya, dikarenakan dampak
pola piker positif yang dihasilkan dari pengembangan kepribadian yang positif
setiap hari, yang dilakukan oleh seseorang.
C. Kelebihan dan Kekurangan

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.


Kelebihan seseorang akan lebih bermanfaat apabila mengembangkan
kempuan yang ia puanya serta mengubah kekurangan dengan cara
memperbaiki diri.

1. Kelebihan saya adalah sebagai berikut

a. Saya merupakan orang yang bersahabat mudah bergaul dengan


seseorang yang baru dan saya tidak memilih dalam pertemanan.
b. Saya adalah orang yang percaya diri
c. Saya adalah orang yang penyabar, sabar dalam menghadapi masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Saya adalah orang yang teguh pendirian, tidak mudah terpengaruh
oleh orang lain
e. Saya juga merupakan orang yang tidak mudah menyerah, sering saya
gagal menggapai impian dan harapan namun saya selalu bangkit dan
berusaha untuk mencapainya, sebab ketika saya terus terpuruk saya
tidak akan mendapatkan apapun dan saya akan semakin terpuruk.
f. Saya mudah memaafkan kesalahan orang lain
g. Saya adalah orang yang selalu berfikir positif

2. Kekurangan Saya : 

a. Saya adalah orang yang mudah stress dalam menghadapi masalah


hingga mengakibatkan susah tidur di malam hari
b. Saya adalah orang yang mudah iri hati
c. Saya adalah orang yang cuek dan tidak perduli dengan lingkungan
sekitar
d. Saya juga menyadari saya orang yang pelupa, saya sering merasa
lupa
e. Saya adalah orang yang ceroboh
f. Saya adalah orang yang keras kepala
g. Saya tidak mendengarkan segala apapun yang berupa kritikan orang
h. Saya adalah orang yang penakut
i. Saya adalah orang yang pemalas yaitu suka menunda pekerjaan, karena
saya berfikir pekerjaan tersebut bisa dilakukan besok-besok saja
hingga pada akhirnya menumpuk pekerjaan.
j. Saya adalah orang yang boros dan tidak bisa memanajemen waktu
dengan baik dan benar

3. Cara Mengatasi Kekurangan


a. Selalu bersyukur kepada tuhan.
b. Mengatur dan memanajemen waktu sehingga mendahulukan dari
pekerjaan yang penting hingga pekerjaan yang kurang penting.
c. Menghadapi ketakutan, menantang dan membangun mental
d. Bersikap lebih tenang dan rileks bahwa percaya dan yakin akan diri
sendiri mengenai segalanya akan terasa mudah apabila dihadapi
dengan tekat yang kuat
e. Memotivasi diri sendiri
f. Mengembangkan kelebihan diri

4. Peluang Untuk Memanfaatkan Kelebihan

Saya adalah orang yang mudah begaul, mudah berteman dengan siapa
saja dan tidak memilih teman maka sangat bermanfaat bagi saya dalam hal
bermasyarakat yang nantinya akan menjadikan saya sebagai pribadi yang
lebih baik lagi. Saya penyabar dalam menghadapi masalah atau situasi
sehingga saya bisa memahami dan menghadapi pasien kelak karena saya
yang nantinya akan menjadi perawat gigi

5. Hambatan Untuk Memanfaatkan Kelebihan dan Mengatasi Kekurangan


a. Rendah diri dan merasa tidak mampu
b. Pesimis
c. Takut dan khawatir

D. Tujuan

Secara umum, pengembangan kepribadian bertujuan memperbaiki


kualitas kepribadian bertujuan memperbaiki kualitas kepribadian secara
langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan menciptakan pola berpikir
yang positif setiap hari, sehingga setiap orang akan mencapai derajat
kehidupan yang lebih baik dari hari – hari sebelumnya, dikarenakan dampak
pola piker positif yang dihasilkan dari pengembangan kepribadian yang positif
setiap hari, yang dilakukan oleh seseorang.

Tujuan dari pengembangan diri yaitu menajdi perawat gigi yang memiliki
kompetensi sesuai dengan aturan yang berlaku dan menjadi perawat gigi
yang profesional.

E. Manajemen Waktu

Manajemen waktu yaitu dengan melakukan penjadwalan berupa aktivitas


diri apa saja yang akan dilakukan :

1. Menguasai daftar hal-hal yang harus anda lakukan (to-do lists)


2. Membuat Jadwal, dan eksplore seluruh pemikiran tentang yang harus
dilakukan selama satu minggu.
3. Belajar mengatur prioritas, mana saja yang menjadi prioritas utama
4. Tidak menunda hal-hal untuk nanti
5. Hindari hal-hal yang dapat mengalihkan perhatian
6. Selalu rencanakan waktu untuk kegiatan tak terduga
DAFTAR PUSTAKA

John, dkk., 1999. Psikologi Lintas Budaya: Reset dan Aplikasi, Penerjemahan
Edi Suhartono. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Koswara, 1991. Teori-Teori Kepribadian. Bandung: PT. Eresco.

littaurer, F., 2006. Personality Plus. Jakarta : PT. Rosdakarya.

Mussen, PH., 1994. Perkembangan dan Kepribadian Anak. jakarta: Arcan.

Nugraheni, H., 2016. Bahan Ajar Kuliah Pengembangan Kepribadian Perawat


Gigi. Semarang.

Weller, B. F., 2005. Kamus Saku Perawat.Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai