Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

“KAS DAN INVESTASI JANGKA PENDEK”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
1. Fitri Ardelia
2. Inna Adelina
3. Nyimas Dian Puspita
4. Sandrina Maura Putri

DOSEN PEMBIMBING:
Indriani Indah Astuti

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat-Nya lah,
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Kas dan Investasi Jangka Pendek”.
Sebuah makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Akuntansi. Walaupun cukup
banyak rintangan yang harus dihadapi selama masa penulisan makalah ini, tetapi
Alhamdulillah dapat teratasi sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini kami maksudkan agar dapat memberikan gambaran tentang Kas dan
Investasi Jangka Pendek..
Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi
maupun segi penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari segenap pembaca, demi kelancaran makalah berikutnya. Kami juga ingin
mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.

Palembang, 21 Maret 2021

DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL………………………………………………………………........................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………................................3
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................4
1.2. PERMASALAHAN.............................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENULISAN........................................................................................................4
1.4 MANFAAT PENULISAN....................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN
A. KAS
2.1 PENGENDALIAN KAS.......................................................................................................5
2.2 KAS KECIL..........................................................................................................................6
2.3 SELISIH DANA KAS..........................................................................................................7
2.4 REKONSISLIASI BANK....................................................................................................7
2.5 LAPORAN ARUS KAS.......................................................................................................9
2.6 SUMBER ALIRAN KAS....................................................................................................10
2.7 METODE PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS........................................................10
B. INVESTASI JANGKA PENDEK
2.8 TUJUAN INVESTASI JANGKA PENDEK.......................................................................11
2.9 JENIS-JENIS INVESTASI JANGKA PENDEK................................................................11
2.10 BENTUK INVESTASI JANGKA PENDEK....................................................................12
2.11 KARAKTERISTIK INVESTASI JANGKA PENDEK....................................................13
2.12 SARANA INVESTASI JANGKA PENDEK....................................................................13
2.13 PENCATATAN SURAT-SURAT BERHARGA..............................................................13
BAB 3 PENUTUP
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagaimana telah kita ketahui bahwa di dalam mata kuliah ini terdapat salah satu
bab yang membahas tentang Kas dan investasi jangka pendek. Maka dari itu kelompok
kami akan menyajikan pembahasan yang lebih mendalam tentang Kas dan investasi
jangka pendek. Kas merupakan alat pembayaran yang dapat dipergunakan segera untuk
memenuhi kewajiban finansial perusahaan. Kas dapat berupa uang tunai atau simpanan
pada Bank yang dapat digunakan dengan segera dan diterima sebagai alat pembayaran
sebesar nilai nominalnya, sepertiuang kertas dan logam, check dan bilyet giro, simpanan
di Bank dalam bentuk giro dan lain-lain. Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-
simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai
simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti
penerimaan uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank keesokan
harinya. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau
didanai dari kelebihan dana yang sifatnya sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang
dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas tahun atau kurang.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana maksud dari pengendalian kas?
2. Bagaimana maksud dari kas kecil, selisih dana, dan rekonsiliasi bank?
3. Bagaimana komposisi dan penilaian metode locom dari investasi jangka pendek?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam
penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan
penulisan tersebut yakni untuk mendapatkan gambaran yang pasti tentang materi kas dan
investasi.

1.4 Manfaat Penulisan


Ada beberapa manfaat yang penulis harapkan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang materi kas dan investasi.
2. Meningkatkan rasa disiplin dan tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu masalah atau
pekerjaann yang dibebankan orang lain kepada penulis.
3. Sebagai bahan bacaan dan acuan bagi diri sendiri, rekan-rekan, serta generasi yang akan
datang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KAS

Kas Merupakan alat pertukaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan dalam
transaksi perusahaan, setiap saat diinginkan. Dalam laporan posisi keuangan, kas merupakan
aset yang paling lancar, dalam arti paling sering berubah. Hampir pada setiap transaksi
dengan pihak luar perusahaan kas akan selalu terpengaruh.

Pos yang termasuk dalam kas menurut pengertian akuntansi adalah alat pertukaran yang
dapat diterima untuk pelunasan utang, yang dapat diterima sebagai setoran ke bank sejumlah
nilai nominalnya. Karena itu, yang mencakup kas adalah uang kertas, uang logam, cek kontan
yang belum disetorkan, simpanan dalam bentuk giro, traveller’s checks, dan bank draft. Giro
mundur yang diterima dari pihak lain dan menjadi pemilik perusahaan tidak dapat dimasukan
kedalam kelompok kas, karena tidak dapat digunakan pada saat ini dan harus menunggu
hingga tanggal jatuh tempo untuk mencairkannya. Kas kecil yang ada di cabang- cabang
termasuk bagian dari kas perusahaan 

2.1 Pengendalian Kas

Pengendalian kas atau cash control adalah Kegiatan atau proses untuk


mengendalian uang tunai yang dimiliki perusahaan agar jangan terlalu kecil, sehingga
membahayakan likuiditas atau terlalu besar sehingga menurunkan kemampulabaannya.
pada dasarnya, tujuan pengendalian kas adalah mencapai kas yang optimal.

 Jenis Pengendalian Kas


Ada beberapa macam pengendalian terhadap kas, yaitu sebagai berikut:
a. Terdapat pemisahan tugas antara yang melakukan otorisasi dengan pemegang
kas, pencatat.
b. Penggunaan tempat penyimpanan kas yang aman seperti brankas dan sejenisnya.
c. Pengeluaran kas dengan cek sehingga terdapat pengendalian pencatatan oleh
pihak lain.
d. Penerimaan kas dilakukan dengan cek sehingga terdapat pengendalian pencatatan
oleh pihak lain.
e. Rekonsilasi bank antara pencatat perusahaan dengan rekening koran bank.
f. Pencatatan kas keluar dan masuk menggunakan no urut.
g. Menggunakan sistem voucer.

 Tujuan Pengendalian Kas:


a. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalahgunaan kas.
b. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya dana akuntansi tentang kas.
c. Mendorong dicapainya efisiensi.
d. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.

 Prinsip-prinsip Pengendalian Kas


1. Pembentukan pertanggungjawaban
2. Adanya pemisahan tugas secara tegas
3. Prosedur dokumentasi harus dimiliki perusahaan
4. Pengendalian secara fisik, mekanik, dan elektronik
5. Verifikasi internal yang independen harus ada.

 Unsur-unsur Pengendalian Kas


a. Lingkungan pengendalian
Menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian
orang-orangnya.
b. Penaksiran risikp
Identifikasi ensitas dan analisis teradap risiko yang relevan untuk mencapai
tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus
dikelola.
c. Aktivitas pengendalian
kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen
dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi
Pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk
dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka.
e. Pemantauan
Proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.

2.2 Kas kecil

Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar
pengeluaran- pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis bisa dibayar
dengan cek atau giro. Dana kas kecil tersebut dikelola oleh kasir yang bertanggung jawab
terhadap pembayaran-pembayaran bernilai kecil dan rutin.

Terdapat dua metode pencatatan kas kecil yaitu :

1. Metode imprest
Suatu metode pengisian dan pengendalian kas kecil dimana jumlah kas kecil
selalu tetap dari waktu kewaktu , karena pengisian kembali kas kecil akan selalu sama
dengan jumlah yang telah dikeluarkan. Penggunaan kas kecil yang dicatat dengan
metode imprest tidak memerlukan pencatatan jurnal atas setiap transaksi yang terjadi.
Bukti-bukti transaksi dikumpulkan, dan pada saat pengisian kembali, kas kecil diisi
kembali berdasarkan jumlah dari keseluruhan bukti transaksi tersebut.
2. Metode Fluktuasi
Suatu metode pencatatan dan penggendalian kas kecil, dimana jumlah kas kecil
akan selalu berubah karena pengisian kembali kas kecil selalu sama dari waktu ke
waktu. Setiap  pengeluaran yang menggunakan kas kecil harus selalu dicatat (diJurnal)
berdasarkan bukti transaksi yang ada satu per satu.

2.3 Selisih Dana Kas


Kas merupakan asset perusahaan yang ukurannya kecil tetapi memiliki nilai yang
relative besar dibandingkan dengan asset lain yang dimiliki perusahaan. Karena itu, kas
merupakan asset yang sangat mudah diselewengkan.Untuk meminimalkan terjadinya
kecurangan atas pengolahan kas, setiap perusahaan harus berkala melakukan cash-
opname, yaitu menghitung fisik kas(kecil) dan membandingkannya dengan saldo kas
(kecil) yang ada dalam buku besar. Apabila kas menurut penghitungan fisik lebih besar
daripada kas menurut catatan, disebut selisih kas lebih (Cash Overage). Jika keadaan
sebaliknya, disebut selisih kas kurang (Cash Shortage). Penyebab terjadinya selisih kas
antara lain:
1. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi penjualan, misalnya pada saat
memberikan uang kembali. Selisih kas biasanya diketahui sebelum uang disetorkan
ke bank;
2. Kesalahan mencatat baik pada saat penerimaan maupun pada saat pengeluaran kas,
selisih kas dan penyebabnya diketahui pada saat dilakukan pemeriksaan atau setelah
menerima laporan mutasi kas dari bank, yaitu apabila catatan kas menurut
perusahaan tidak sama dengan catatan menurut bank.

2.4 Rekonsiliasi Bank

Rekonsiliasi bank adalah aktivitas rekonsiliasi (merinci perbedaan dan menyesuaikan


perbedaan tersebut) terhadap catatan transaksi bank yang dilakukan oleh perusahaan
dengan catatan pihak bank yang berupa rekening koran (bank satatement). Pada
rekonsiliasi bank, akan dirinci pemasukan, pengeluaran dan transaksi lainnya yang
mempengaruhi saldo bank.
 Tujuan Rekonsiliasi Bank:

Tujuan rekonsiliasi bank adalah untuk menyesuaikan atau mencocokkan


antara catatan transaksi yang dilakukan oleh perusahaan dengan catatan yang
dilakukan oleh bank di rekening koran. Selain untuk mencocokkan saldo bank
pada akhir bulan, rekonsiliasi bank sangat berguna untuk mendeteksi kecurangan
akuntansi sejak dini. Bentuk kecurangan akuntansi ini misalnya seperti transaksi
fiktif, pencatatan yang tidak sesuai, dll yang dilakukan bukan untuk keperluan
perusahaan.

 Istilah-Istilah Dalam Rekonsiliasi Bank.

Beberapa istilah dalam rekonsiliasi bank antara lain:

1. Deposit in transit.

Yaitu kas dan atau cek (cheque) yang telah diterima oleh perusahaan tetapi
belum didepositokan dan dicatat oleh bank. Deposit in transit ini biasanya terjadi
pada akhir bulan, baik dikarenakan deposit datang terlambat ke bank karena
adanya sistem cut off di bank atau pun karena perusahaan belum menyerahkan
deposit tersebut ke bank.

2. Outstanding check.
Yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan kepada pihak ketiga
(misalnya vendor) tetapi belum dikeluarkan pada catatan bank. Hal ini
dikarenakan pihak ketiga belum mencairkan cek tersebut sehingga belum dicatat
oleh bank.
3. NSF (nor sufficient fund) check.
Yaitu sebuah cek yang dikeluarkan perusahaan tetapi tidak diakui oleh bank
dikarenakan dana yang ada di rekening bank perusahaan tidak mencukupi.
Dengan demikian, NSF cek ini harus dikoreksi pada catatan perusahaan.
 Proses Rekonsiliasi Bank:

1. Buat jurnal penyesuaian untuk transaksi-transaksi yang biasanya dicatat oleh


bank pada akhir bulan. Transaksi-transaksi yang dibukukan oleh bank pada
akhir bulan antara lain seperti biaya administrasi bank, pendapatan bunga, dan
pajak bunga.

2. Identifikasi adanya transaksi-transaki seperti deposit in transit, outstanding


check, dan NSF chek lalu buat jurnal penyesuaian.

3. Ekstrak semua jurnal transaksi bank pada sistem atau software akuntansi ke
dalam format CSV atau file Excel.

4. Ekstrak transaksi bank pada rekening koran kedalam format CSV atau file
Excel. Jadikan satu workbook dengan jurnal transaksi bank pada point 2.

5. Cek dan bandingkan total transaksi antara jurnal transaksi bank dengan
rekening koran. Untuk mempercepat proses ini, Anda bisa menggunakan
fungsi atau formula MATCH pada Excel.

6. Pastikan saldo akhir bank pada laporan keuangan (neraca) sama dengan saldo
akhir bank pada rekening koran.

2.5 Laporan Arus kas

Kas berfungsi untuk membayar semua aktifitas yang dilakukan perusahaan, baik
dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Karena itu, memiliki alat pembayaran
dalam jumlah dan waktu tepat akan sangat bermanfaat (Positif) bagi perusahaan.
Kekurangan uang akan menyebabkan perusahaan tidak dapat membiayai berbagai
aktivitas operasi dan investasi. Pembelian dan pembayaran bahan baku akan terganggu,
pembayaran beban tenaga kerja akan teganggu, pembayaran beban beban yang lain akan
terganggu. Demikian pula, jika perusahaan ingin melakukan investasi dalam
saham,gedung,mesin,tanah, aktivitas tersebut tidak akan dilakukan dengan baik.
Sebaliknya,kelebihan uang pada suatu saat, akan melebihi kebutuhan perusahaan, akan
menyebabkan terlalu banyaknya uang yang menganggur padahal uang tersebut dapat
dikelola secara lebih optimal lagi untuk kepentingan perusaahan.

  Karena itu sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki kas dalam jumlah dan
waktu yang tepat agar kas tersebut sapat digunakan secara optimal tanpa mengganggu
operasi perusahaan. Laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas  penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu beserta penjelasan sumber
sumber tentang penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Jadi, pada dasarnya tujuan
dibuatnya arus kas adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pengeluaran kas perusahaan selama suatu periode tertentu.
2.6 Sumber aliran kas
1. Aktivitas Operasi
Yaitu berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk
menghasilkan produk sekaligus semua upaya yang terkait dengan menjual produk
tersebut. Artinya semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk memperoleh laba
usaha dimasukkan dalam kelompok ini.
2. Aktivitas Investasi
Yaitu berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta
perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan, seperti pembelian dan penjualan
gedung, tanah, mesin, kendaraan, pembelian obligasi atau saham perusahaan lain.
3. Aktivitas Keuangan
Yaitu semua aktivitas yang berkaitan dengan upaya untuk mendukung operasi
perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumbernya beserta
konsekuensinya.

2.7 Metode penyusunan laporan arus kas


1. Metode Langsung
Metode langsung menghitung saldo kas operasi dann aliran keluar kas dari
aktivitas-aktivitas operasi. Pendapatan usaha dan kas keluar untuk ebban usaha
perusahaan. Sedangkan arus kas dari aktivitas investasi dan aktivitas keuangan
dihitung dengan mencari selisih antara arus kas masuk dan arus kas keluar pada
masing-masing kelompok sumber kas tersebut. Arus kas bersih dari masing-masing
kategori dijumlahkan untuk menghasilkan arus kas bersih total, yang kemudian
ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode sehingga menghasilkan saldo kas
pada akhir periode tersebut.
2. Metode Tidak Langsung
Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih usaha dan mengubahnya
menjadi arus kas bersih dari aktivitas operasi. Sedangkan arus kas dari aktivitas
investasi dan aktivitas keuangan dihitung dengan mencari selisih antara arus kas
masuk dan arus kas keluar pada masing-masing kelompok sumber kas tersebut. Arus
kas bersih dari masing-masing kategori lalu dijumlahkan untuk menghasilkan arus
kas bersih total, yang kemudian ditambahkan dengan saldo kas pada awal periode
untuk menghasilkan saldo kas pada akhir periode tersebut.

B. INVESTASI JANGKA PENDEK


Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan didanai dari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaann ysng dimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.
Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena
itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena
jangka waktu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam
bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk
deposito, sertefikiat bank atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi
(efek Utang). Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham
(efek Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus
mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :
1. Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)
Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam
kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”
2. Diperdagangkan ( Trading)
Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat
harus diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan
dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek
3. Tersedia untuk dijual (available for sale)
Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke
dalam kelompok “tersedia untuk dijual”

Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19 dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga
yang masuk kelompok “diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam
neraca, sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dan
“tersedia untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancer tau tidak lancer
bedaraskan keputusan manajemen. Khusu untuk obligasi yang akan segera jatuh tempo, harus
dikelompokan dalam aktiva lancer.

2.8 Tujuan Investasi Jangka Pendek

Tujuan dari investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:

1. Menjadikan bermanfaat kelebihan cash flow sementara waktu.


2. Memperoleh tambahan dana.

2.9 Jenis-Jenis Investasi Jangka Pendek

Ada beberapa jenis investasi jangka pendek, tetapi yang kami berikan berikut adalah
beberapa jenis investasi jangka pendek yang sering kali digunakan, antara lain:

1. Akun Tabungan bank


Tabungan bank adalah jenis investasi jangka pendek yang sangat simpel dan mudah
mencairkannya, namun kemudahan mencairkan, tabungan menawarkan dengan hasil
yang rendah atau kecil.Lebih banyak akun tabungan ini tidak mengikuti inflasi
sehingga tabungan tidak dapat digunakan untuk menyimpan uang dalam jangka waktu
yang lama.
2. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito adalah investasi jangka pendek yang sering digunakan.Ketika
kalian menginvestasikan uang dalam bentuk sertifikat deposito, kalian menyetujui
untuk tidak mengambil/menarik dalam jangka waktu tertentu dengan keuntungan atau
imbalan yang lebih tinggi.Rentang waktu sertifikat deposito antara 3 bulan hingag
paling lama sekitar 5 tahun.Seringkali sertifikat deposito ini diasuransikan jadi
investasi, ini adalah investasi jangka pendek yang aman dan imbalannya wajar.
3. Reksadana Pasar Uang
Sama dengan investasi akun tabungan, reksadana pasar uang juga mudah cair, tetapi
menawarkan keuntungan yang lebih besar.Kekurangan pasar uang adalah tidak
berasuransi sehingga investasi reksadana ini mempunyai risiko yang tinggi.
4. Surat Utang Jangka Pendek dan Obligasi
Investasi jangka pendek ini memberikan syarat yang fleksibel dari satu bulan sampai
dengan satu tahun.Surat utang jangka pendek dirancang untuk jenis tabungan jangka
pendek dan memberikan keuntungan yang sangat rendah sedangkan obligasi
memberikan fleksibilitas lebih tetapi belum tentu aman.

2.10 Bentuk Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek bisa dilaksanaan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau
surat-surat berharga misalnya saham (efek ekuitas) dan obligasi (efek utang).

 Efek Bersifat Hutang

Efek bersifat hutang atau disebut dengan surat hutang, obligasi atau surat
berharga komersial bergantung pada tanggal waktu jatuh tempo pembayarannya
ataupun ciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus memiliki hak atas
pembayaran pokok hutang dan juga bunga dan hak-hak lainnya yang sesuai dengan
perjanjian dalam persyaratan penerbitan surat hutang seperti hak untuk memperoleh
informasi tertentu.Efek bersifat hutang itu seringkali diterbitkan dengan jangka
waktu jatuh tempo yang tetap dan hanya dapat diuangkan ketika pada saat jatuh
tempo efek. Efek tersebut dapat disertai dengan jaminan pemegang efek mempunyai
peringkat yang lebih tinggi apabila dibandingkan pemberi hutang tanpa jaminan
lainnya dalam hal terjadinya kepailitan.

 Efek Bersifat Ekuitas

Efek bersifat ekuitas adalah saham perusahaan (dapat berupa saham biasa
tetapi termasuk saham preferen).Pemegang efek bersifat ekuitas ini adalah pemegang
saham. Tidak seperti pada surat hutang yang memberik syarat adanya pembayaran
bunga secara teratur kepada pemegang efek. Pada efek bersifat ekuitas ini, pemegang
efek tidak berhak atas pembayaran apapun.
2.11 Karakteristik Investasi Jangka Pendek

Karakteristik investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:

1. Bisa dapat dengan cepat diperjualbelikan atau dicairkan.


2. Investasi ini ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya investasi ini bisa
dijual apabila timbul kebutuhan kas.
3. Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi untuk
pemerintah karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak
termasuk dalam investasi jangka pendek).

2.12 Sarana Investasi Jangka Pendek

Sarana investasi jangka pendek adalah antara lain:

1. Jasa Giro merupakan produk perbankan yang menawarkan bunga terendah yakni
kisaran antara 3-4%. Umumnya digunakan perusahaan untuk mempermudah
transaksi pembayaran.
2. Tabungan adalah layanan perbankan yang menawarkan bunga diatas jasa giro, dan
bisa diambil setiap saat.
3. Deposito mempunyai bunga yang lebih tinggi dari tabungan, tetapi harus disimpan
dalam jangka waktu tertentu. Jika dicairkan sebelum jatuh tempo biasanya akan
dikenakan denda atau pinalti.
4. Reksadana pasar uang merupakan reksadana yang berinvestasi pada pasar uang
seperti Deposito, SBI dan juga obligasi jangka pendek. Seringkali tingkat
pengembalian reksadana pasar uang lebih besar dari jasa giro tetapi lebih rendah
dari Deposito, akan tetapi bisa dicairkan setiap saat.

2.13 Penilaian Terhadap Investasi Jangka Pendek Metode Locom


LOCOM atau LOwer COst of Market adalah sebuah penyajian nilai persediaan
berdasarkan harga pasar < harga pokoknya berarti adanya suatu kerugian yaitu adanya
selisih antara harga pokok dengan harga pasar dari barang yang bersangkutan.

Ada 3 alternative harga pokok berbanding dengan harga pasar, yaitu:


a. Harga beli / Harga pengganti pokok (Replacement Cost)
Daftar harga dari pemasok atau harga faktur pembelian terakhir.
b. Batas atas (Ceilling) / Nilai realisasi netto
Taksiran harga jual dikurangi biaya penjualan
c. Batas bawah (Floor)
Nilai realisasi netto dikurangi taksiran laba normal

Prosedur penilaian persediaan Locom, yaitu:


a. Tahap pengumpulan data
1) Harga pokok
2) Harga nilai pengganti
3) Taksiran harga jual
4) Taksiran biaya penjualan
5) Laba normal yang diharapkan
b. Tahap penentuan batas atas (ceilling) dan batas bawah (floor)
1) Batas atas : harga jual – biaya penjualan
2) Batas bawah : batas atas – laba normal yang diharapkan
c. Tahap pemilihan berdasarkan Locom

Penerapan Metode Locom (Harga Terendah Pasar), yakni:


Berdasarkan persediaan yang dimiliki perusahaan. ada 3 kemungkinan prosedur
penerapannya:
a. Menurut jenis persediaan
b. Menurut kelompok persediaan
c. Keseluruhan jumlah persediaan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kas merupakan alat pertukaran atau juga asset yang menjadi pemula siklus operasi
yang digunakan masyarakat sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan dan
kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat dipergunakan sebagai dasar
perencanakan dan peramalan .
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanaidari
kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yangdimaksudkan
untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Ketika melihat setiap peluang atau
kesempatan dalam berinvestasi, maka jangan heran jika di setiap investasi yangada
keuntungan dapat diraih.

DAFTAR PUSTAKA
Agus purwaji, wibowo, hexana sri lestari, pengantar akuntansi 2, penerbit salemba empat,
2016
Rudianto, pengantar akuntansi, penerbit erlangga, 2012

Anda mungkin juga menyukai