Anda di halaman 1dari 11

KEMAMPUAN LITERASI INFORMASI SISWA SEKOLAH

MENENGAH ATAS KOLESE LOYOLA SEMARANG DITINJAU DARI


PRESTASI BELAJAR

Ema Efiyati Latifah*), Jazimatul Husna

Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro,


Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak
Skripsi ini berjudul “Kemampuan Literasi Informasi Siswa Sekolah Menengah Atas Kolese Loyola Semarang
Ditinjau dari Prestasi Belajar”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan literasi
informasi siswa kelas X dan XI yang memperoleh prestasi akademik (belajar) di SMA Kolese Loyola
Semarang. Penelitian ini menggunakan standar literasi informasi yang diterapkan di sekolah yaitu American
Association of School Librarians (AASL). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif dan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
Purposive Sampling. Informan berjumlah 9 orang yang terdiri dari 2 guru sebagai informan kunci, 6 siswa yang
sesuai dengan kriteria informan sebagai informan utama dan 1 pustakawan sebagai informan tambahan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh prestasi akademik di SMA Kolese Loyola Semarang
sudah memiliki kemampuan literasi informasi yang baik dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh
guru. Siswa sudah mampu mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi dengan baik sesuai dengan
kebutuhannya. Selain itu, siswa secara mandiri dapat mencari informasi sesuai dengan minat pribadinya,
menghargai literatur dan melakukan diskusi dengan baik untuk saling bertukar pikiran. Namun, beberapa siswa
masih melakukan copy paste dalam mengerjakan tugas dan ada pula siswa yang susah untuk melakukan diskusi
serta beberapa siswa sulit untuk menerima saran yang diberikan oleh orang lain.

Kata kunci: literasi informasi, standar literasi informasi, literasi siswa, prestasi sekolah

Abstract

This thesis entitled "Information Literacy Ability High School Students of Kolese Loyola Semarang Judging of
Achievement". The purpose of this study was to determine the ability of information literacy class X and XI who
obtain academic achievement (learning) in Kolese Loyola. This study uses information literacy standards are
applied in school, namely the American Association of School Librarians (AASL). The method used in this
research is qualitative descriptive research and case study approach. The sampling technique used purposive
sampling technique. Informants were nine people consisting of two teachers as key informants, six students who
fit the criteria informants as key informants and one librarian as an additional informant. The research result
show that students who earn high school academic achievement at Kolese Loyola High School already have
good information literacy skills in tasks that have been assigned by the teacher. Students are already able to
access, evaluate and use information properly in accordance with their needs. In addition, students can
independently search for information in accordance with his personal interests, appreciate literature and
discussions with both exchanging ideas. However, some students still do a copy and paste in the task and there
were also students who were difficult to discuss, and some students it is difficult to accept the advice given by
others.

Keywords: information literacy, information literacy standards, students literacy, school achievement

-----------------------------------------------------------------

*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: latifahema@yahoo.co.id
1. Pendahuluan transformasi dimana peserta didik perlu
menemukan, memahami, mengevaluasi
Perkembangan teknologi muncul dengan inovasi- dan menggunakan informasi dalam
inovasi baru yang menawarkan beragam berbagai bentuk untuk keperluan pribadi,
pengetahuan dan informasi yang sangat luas. sosial atau global. Oleh karena itu, literasi
Banyaknya informasi yang mudah didapatkan informasi dapat melatih siswa dalam
berasal dari berbagai informasi cetak dan non cetak meningkatkan kualitas dan hasil
yang ada disekitar kita. Secara potensial, seseorang pendidikan dalam proses belajar mengajar.
terjebak dalam jutaan informasi yang semakin
bertambah dan semakin kompleks yang menjadikan Proses pembelajaran saat ini
seseorang kebingungan dalam memperoleh menuntut siswa lebih mandiri dalam
informasi yang sesuai dengan kebutuhan belajar, untuk itu literasi informasi
informasinya. Maka perlu adanya keterampilan merupakan peranan penting bagi siswa.
khusus untuk memperoleh informasi yang relevan Kemampuan literasi informasi yang
sesuai dengan kebutuhan informasi. dimiliki siswa nantinya akan membantu
dalam proses belajar untuk digunakan ke
Kemampuan dalam memilih jenjang yang lebih tinggi. Menurut
informasi yang relevan perlu suatu Chartered Institute of Library and
tindakan dalam mencari, mengevaluasi Information Profesionals (CILIP, 2012)
dan menggunakan informasi yang memiliki beberapa cakupan tentang
dibutuhkan secara efektif dan efisien yang kemampuan seseorang dalam berliterasi
dikenal dengan sebutan literasi informasi informasi yaitu seseorang harus
(information literacy). Konsep literasi memahami terhadap kebutuhan informasi,
informasi diperkenalkan oleh presiden sumber referensi yang tersedia, cara
Information Industry Association yang mendapatkan, mengevaluasi dan
bernama Paul Zurkowski yang diajukan mengolah informasi serta dapat
kepada U. S National Commission on menggunakan dan mengkomunikasikan
Libraries and Information Science informasi secara tanggung jawab.
(NCLIS) di Amerika Serikat (Blasius, Mampunya siswa dalam belajar mandiri
2007: 4), Zurkowski menjelaskan bahwa dengan berbagai sumber informasi dapat
seseorang yang memiliki kemampuan menjadi bekal siswa untuk berfikir kritis
khusus yang digunakan untuk mencari di era informasi.
sumber-sumber informasi dalam
menyelesaikan tugas mereka maka Dengan literasi informasi yang
seseorang dapat dikatakan orang yang dimiliki, siswa lebih mudah melakukan
melek informasi (Information literates). berbagai hal yang berhubungan dengan
kegiatan informasi. Menurut Endang
Program literasi informasi dalam (2015) terdapat lima manfaat dalam
dunia pendidikan berkaitan dengan konsep berliterasi informasi yaitu: 1) Membantu
belajar learning how to learn yaitu belajar pengambilan keputusan. Literasi informasi
bagaimana cara untuk belajar. Pada memiliki peran yang sangat penting dalam
Undang-undang Republik Indonesia (UU membantu menyelesaikan permasalahan
RI) No. 20 tahun 2003 tentang Sistem yang dihadapi siswa. 2) Membentuk
Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) manusia pembelajar. Siswa yang terampil
menjelaskan bahwa salah satu tujuan dalam berliterasi informasi memudahkan
Pendidikan Nasional Republik Indonesia mereka dalam memperoleh informasi yang
adalah mempersiapkan peserta didik relevan. Dengan mencari, menemukan,
menjadi warga negara yang bertanggung mengevaluasi dan menggunakan informasi
jawab. Dijelaskan pula, bahwa prinsip dengan baik maka terbuka kesempatan
penyelenggaraan pendidikan adalah siswa untuk menjadi seseorang pelajar
mewujudkan manusia pembelajaran yang mandiri. 3) Menciptakan
seumur hidup (life long learning). pengetahuan baru. Dengan kemajuan
Pendidikan yang merupakan suatu proses teknologi dan pengetahuan menjadikan
seseorang untuk mendapatkan siswa harus lebih kreatif untuk
pengetahuan dan pengembangan menciptakan pengetahuan baru dari hasil
keterampilan untuk meningkatkan kualitas informasi yang diperoleh dengan
sumber daya manusia. Albilock dalam mengembangkan informasi tersebut. 4)
American Association of School Mengurangi angka kemiskinan.
Librarians (2009) menyebutkan bahwa Maksudnya adalah dengan ditingkatkan
literasi informasi adalah proses literasi informasi pada masyarakat melalui
membaca dan menulis membantu keberhasilan siswa mencapai tujuan yang
seseorang untuk mengurangi angka telah ditetapkan dalam sebuah program
kebutaaksaraan dalam informasi. 5) pengajaran. Tercapainya pemenuhan
Meningkatkan sesuatu lebih berdaya guna. kebutuhan informasi siswa dalam
Hal ini perlu diperhatikan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dalam
mengelola informasi yang diperoleh kegiatan belajar tentu ada faktor
dengan cara mengevaluasi informasi keterampilan atau kemampuan yang
sesuai dengan kebutuhan siswa sehingga berbeda untuk tercapainya hasil belajar
lebih berdaya guna. yang baik.

Kegiatan belajar yang menuntut Tugas-tugas yang telah diberikan


siswa lebih aktif dalam mengembangkan dan keaktifan siswa saat kegiatan belajar
ilmu yang telah didapatkan di sekolah mengajar, nantinya akan dievaluasi oleh
selaras dengan metode pembelajaran yang guru sebagai hasil belajar siswa. Evaluasi
digunakan SMA Kolese Loyola Semarang dilaksanakan untuk mengetahui hasil dan
yaitu berbasis Kurikulum Tingkat Satuan proses belajar siswa, untuk mengetahui
Pendidikan (KTSP). Dalam metode ini, kesulitan-kesulitan yang melekat pada
siswa dituntut belajar secara mandiri proses belajar (Slameto, 2003: 51). Hasil
dalam kegiatan belajar dan mengerjakan nilai atau prestasi yang diperoleh siswa
tugas-tugas yang telah diberikan secara tentunya berbeda-beda dalam mengikuti
tanggung jawab dengan kemampuan kegiatan belajar di kelas. Dalam kegiatan
setiap individu. Upaya untuk memenuhi belajar tentunya ada siswa yang
kebutuhan informasi di sekolah, maka memperoleh prestasi baik. Hal ini
siswa membutuhkan suatu fasilitas atau dikarenakan siswa memiliki cara tersendiri
sarana di lingkungan sekolah guna untuk dapat memenuhi kebutuhannya
menunjang proses pembelajaran yaitu dalam mengerjakan tugas maupun
perpustakaan. Perpustakaan sekolah kegiatan belajar di kelas.
merupakan sarana penunjang pendidikan
di sekolah yang berupa buku-buku Dengan prestasi belajar yang
maupun bukan buku (Prastowo, 2014: 4). diperoleh siswa, maka peneliti akan
mengetahui kemampuan literasi informasi
Adanya penyelenggaraan yang sebenarnya terjadi di SMA Kolese
perpustakaan sekolah diharapkan dapat Loyola dalam menunjang kegiatan belajar.
membantu siswa dan guru menyelesaikan Teori yang digunakan oleh peneliti
tugas dalam proses belajar. Menurut sebagai alat analisis adalah teori dari
Standar Nasional Perpustakaan (2011), American Association of School Librarian
perpustakaan sekolah menengah atas/ (AASL, 1998) yaitu standar literasi
madrasah aliyah bertujuan informasi yang dikhususkan untuk
mengembangkan dan meningkatkan minat mengetahui kemampuan literasi informasi
baca, literasi informasi, bakat dan siswa di sekolah. Menurut AASL, standar
kecerdasan (intelektual, emosional dan literasi informasi terbagi 9 standar literasi
spiritual) peserta didik, pendidik dan informasi yaitu 1) kemampuan mengakses
tenaga kependidikan dalam rangka informasi, 2) kemampuan mengevaluasi
mendukung tujuan pendidikan nasional informasi, 3) kemampuan menggunakan
melalui penyediaan sumber belajar. Selain informasi, 4) kemampuan mengejar
itu, perpustakaan sekolah sebagai tempat informasi berkaitan dengan minat-minat
atau wadah yang menyediakan sumber pribadi, 5) kemampuan mennghargai
informasi bagi siswa, guru, dan staf guna literatur serta informasi kreatif lainnya, 6)
memperdalam dan mengembangkan kemampuan memperoleh informasi
pengetahuan yang dimiliki. unggul dalam mencari informasi dan
membangkitkan pengetahuan, 7)
SMA Kolese Loyola Semarang kemampuan berkontribusi pentingnya
yang merupakan SMA favorit di Kota berbagi informasi, 8) kemampuan
Semarang. Beberapa prestasi telah diraih mempraktekkan perilaku yang etis
dari segi prestasi akademik maupun non terhadap informasi dan teknologi
akademik. Tujuan siswa dalam proses informasi, dan 9) kemampuan
pembelajaran di sekolah yaitu hasil dari berpartisipasi dalam kelompok untuk
belajar atau sering disebut dengan prestasi mencapai dan membangun informasi.
belajar. Syah (2013: 139) menyebutkan
bahwa prestasi belajar adalah suatu tingkat
Penelitian ini bertujuan untuk Teknik pengumpulan data yang
mengetahui bagaimana kemampuan dilakukan peneliti pertama kali adalah
literasi informasi siswa SMA Kolese observasi dan wawancara tidak terstuktur.
Loyola Semarang ditinjau dari prestasi Setelah proses pengumpulan data,
akademik yang diperoleh. Melalui kajian kemudian data diolah dan dianalisis untuk
ini diharapkan dapat memberikan disajikan. Dalam menganalisis data,
informasi baru tentang kemampuan literasi peneliti menggunakan model Miles dan
informasi siswa dalam memenuhi Huberman dalam Sugiyono (2015: 92-99)
kebutuhannya di sekolah seperti mengungkapkan langkah-langkah untuk
mengerjakan tugas yang telah diberikan menganalisis penelitian yaitu reduksi data,
oleh guru. Kemudian hasil penelitian ini penyajian data selanjutnya kesimpulan.
dapat memberikan kontribusi praktis bagi Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
SMA Kolese Loyola Semarang sebagai triangulasi untuk menguji keabsahan data
masukan dalam evaluasi untuk yang didapatkan dalam penelitian.
menerapakan literasi informasi di sekolah. Menurut Sugiyono (2015: 83), triangulasi
diartikan berbagai teknik pengumpulan
2. Metode Penelitian data yang bersifat menggabungkan dari
berbagai teknik pengumpulan data dan
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif sumber data yang telah ada. Terdapat tiga
dengan jenis deskriptif. Penelitian kualitatif adalah jenis teknik triangulasi yaitu triangulasi
suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk sumber, triangulasi teknik pengumpulan
memahami suatu fenomena dalam konteks sosial data dan triangulasi waktu. Namun dalam
secara alamiah dengan mengedepankan proses penelitian ini, peneliti menggunakan
interaksi komunikasi yang mendalam anatr peneliti triangulasi sumber untuk menguji
dengan fenomena yang diteliti (Herdiansyah, 2012: keabsahan data yang diperoleh.
9). Sedangkan penelitian deskriptif adalah .
penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi
gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual 3. Hasil dan Pembahasan
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta 3.1. Analisis Kemampuan Literasi Informasi
hubungan anter fenimena yang diselidiki (Nasir Siswa dalam Mengerjakan Tugas Sekolah
dalam Basrowi, 2009: 86). Maka dalam penelitian
ini, tujuan utama peneliti adalah ingin mengetahui Berdasarkan hasil analisis penelitian menunjukkan
kemampuan literasi informasi siswa yang bahwa kemampuan literasi informasi siswa SMA
memperoleh prestasi akademik dalam mengerjakan Kolese Loyola Semarang menggunakan sembilan
tugas yang diberikan oleh guru dan untuk standar literasi informasi yang dibuat untuk siswa
menunjang kegiatan belajar mengajar di SMA di sekolah yaitu standar American Association of
Kolese Loyola Semarang. School Librarian (AASL). Dalam penelitian ini,
informan diminta untuk dapat menjelaskan hal
Teknik pemilihan informan yang yang berkaitan dengan literasi informasi dalam
digunakan dalam penelitian ini adalah kegiatan belajar di sekolah untuk memenuhi
menggunakan teknik purposive sampling. kebutuhan informasinya.
Teknik purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan 3.1.1. Siswa yang Berliterasi Informasi dapat
pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015: Mengakses Informasi secara Efisien dan
54). Cara pengambilan sampel dengan Efektif
memilih informan berdasarkan tujuan atau Standar pertama literasi informasi
kriteria tertentu. Kriteria informan yang yaitu kemampuan siswa dalam mengakses
telah ditentukan oleh peneliti adalah siswa informasi dengan baik. Siswa yang
yang memperoleh prestasi akademik dikatakan melek informasi pasti akan
paralel kelas di SMA Kolese Loyola mengetahui langkah-langkah dalam
Semarang sebagai informan utama dan mengakses informasi. Pada tahap ini,
guru yang mengetahui kemampuan siswa siswa yang memperoleh prestasi akademik
dibidang akademik dalam kegiatan belajar paralel kelas di SMA Kolese Loyola
mengajar sebagai informan kunci serta Semarang saat mengakses informasi
pustakawan yang membantu kegiatan melakukan beberapa tahapan untuk
belajar mengajar dengan menyediakan memperoleh informasi yang sesuai untuk
informasi di perpustakaan sebagai mengerjakan tugas.
informan tambahan. Terdapat lima tahapan yang
dilakukan siswa yang memperoleh prestasi
akademik paralel kelas di SMA Kolese
Loyola Semarang. Pertama, siswa non cetak. Siswa yang mencari sumber
mengenali kebutuhan informasi terlebih informasi akan menggunakan katalog
dahulu agar memperoleh informasi yang online sebagai alat penelusur siswa. Selain
baik dan relevan, misalnya seperti siswa itu, siswa yang mencari sumber informasi
menentukan ide atau topik yang akan melalui internet yang diakses di
dibahas dalam tugas yang diberikan oleh perpustakaan menggunakan search dengan
guru. Sehingga, dengan menentukan ide menuliskan subjek guna mempermudah
atau topik yang akan dibahas terlebih siswa dalam mengakses informasi.
dahulu memudahkan siswa untuk fokus
dalam pencarian informasi yang sesuai 3.1.2. Siswa yang Berliterasi Informasi dapat
dengan kebutuhannya. Mengevaluasi Informasi secara Kritis dan
Kedua, kemampuan siswa dalam Kompeten
mengenali informasi yang akurat dalam Kegiatan mengevaluasi informasi
pencarian informasi. Kegiatan untuk merupakan suatu tahapan yang penting
mengenali informasi yang akurat dan untuk memperoleh informasi yang relevan
relevan dilakukan siswa dengan mencari dan akurat dalam mengerjakan tugas.
sumber-sumber informasi yang sesuai Dalam hal ini, siswa yang memperoleh
dengan permasalahan dan penjabaran- prestasi akademik paralel kelas di SMA
penjabaran topik yang akan dibahas. Kolese Loyola Semarang memiliki
Ketiga yaitu siswa menyusun pertanyaan beberapa tahapan dalam proses
berdasarkan topik yang akan dibahas mengevaluasi informasi seperti mampunya
sebelum melakukan pencarian informasi. siswa dalam menentukan informasi yang
Tujuannya adalah untuk mempermudah relevan dalam mengerjakan tugas.
siswa dalam melakukan pencarian Kemampuan siswa dalam menentukan
informasi. Keempat, dalam proses informasi yang relevan ditunjukkan siswa
mengakses informasi siswa harus dapat dengan melakukan perbandingan
menentukan sumber informasi untuk informasi dari berbagai sumber informasi.
mengerjakan tugas. Beberapa siswa dalam Dengan melakukan perbandingan, siswa
proses ini menggunakan sumber informasi dapat membandingkan kualitas dan
buku yang disediakan di perpustakaan. kelengkapan isi yang telah disajikan dalam
Namun, ada pula siswa yang informasi yang diperoleh.
menggunakan sumber informasi internet Selain itu, cara siswa untuk
untuk mencari informasi. Kedua sumber mengevaluasi informasi yaitu dengan
informasi yang digunakan siswa dalam membedakan informasi yang diperoleh
memperoleh informasi untuk mengerjakan fakta atau opini dilihat dari segi tatanan
tugas dapat saling melengkapi informasi bahasa yang digunakan dalam penyajian
satu dengan yang lain untuk memperoleh informasi. Banyaknya informasi yang
informasi yang relevan. Adanya disediakan di internet dengan informasi
persamaan dalam menjawab pertanyaan yang sama namun berbeda penulis, maka
yang diajukan peneliti kepada guru dan siswa harus jeli dalam memilih informasi.
siswa. Guru pengampu di SMA Kolese Oleh karena itu perlu adanya penelusuran
Loyola Semarang menyatakan bila dalam kembali untuk mengecek kevalidan
mengerjakan tugas siswa menggunakan informasi tersebut. Tujuannya adalah
sumber informasi cetak dan non cetak untuk menghasilkan sumber informasi
untuk saling melengkapi informasi dan yang relevan dengan kelengkapan isi yang
dengan sumber informasi yang digunakan valid.
dapat dipertanggung jawabkan bila guru Setelah mendapatkan informasi yang
memberikan suatu pertanyaan. akurat dan relevan dengan cara melakukan
Tahapan yang kelima dalam perbandingan informasi serta
mengakses informasi yaitu dengan membedakan informasi fakta dan opini
menerapkan strategi dalam pencarian maka tahap selanjutnya adalah
informasi, dalam hal ini siswa saat mengidentifikasi informasi. Siswa
melakukan pencarian informasi melakukan pengidentifikasian informasi
menggunakan kata kunci sesuai dengan yang diperoleh dengan cara memeriksa
subjek. Hal ini telah terbukti saat peneliti kembali informasi yang diperoleh sesuai
melakukan observasi di perpustakaan. dengan topik yang dibahas dari berbagai
Siswa yang memperoleh prestasi sumber informasi. Cara untuk
akademik lebih aktif ke perpustakaan memerikasa kembali informasi yang
untuk mencari sumber informasi yang diperoleh dengan membuka satu per satu
dibutuhkan dalam bentuk cetak maupun sumber informasi yang peroleh dan
memahami kembali isi suatu informasi Seorang guru yang merupakan sebagai
yang disajikan. Kegiatan ini dilakukan informan kunci menjelaskan bahwa dalam
siswa untuk memastikan bila data atau pemberian tugas pasti ada standar atau
informasi yang diperoleh akurat dan format dalam tugas, seperti tugas makalah
relevan. Namun pada tahap yang teakhir siswa harus menyiapkan pendahuluan, isi
ini ada siswa yang tidak memeriksa dan penutup. Namun bila tugas itu bentuk
kembali informasi yang diperoleh bila analisis lebih ditekankan pada standar
deadline pengumpulan tugas sudah dekat. penulisan dan penulisan daftar pustaka.
Pada saat pengumpulan tugas siswa yang
memperoleh prestasi akademik selalu
menghasilkan tugas yang baik sesuai
3.1.3. Siswa yang Berliterasi Informasi dapat dengan format yang telah diberikan oeh
Menggunakan Informasi secara Akurat guru. Jadi pada standar ini siswa yang
dan Kreatif memperoleh prestasi akademik di SMA
Kolese Loyola Semarang sudah mampu
Kegiatan menggunakan informasi
menggunakan informasi yang sesuai
yang pertama kali dilakukan siswa dengan
dengan kebutuhan informasinya dalam
menggabungkan informasi. Penggabungan
mengerjakan tugas.
informasi merupakan suatu proses yang
dilakukan siswa setelah memperoleh
3.1.4. Siswa Mandiri bisa Berliterasi Informasi
informasi dan mengevaluasi informasi.
dan Mengejar Informasi Berkaitan
Dalam proses penggabungan informasi
dengan Minat Pribadinya
siswa tidak asal menggabungkan
informasi satu sama yang lain, tetapi siswa Selain kemampuan dalam mengakses
menggabungkan informasi berdasarkan informasi untuk memenuhi kegiatan
korelasi dalam informasi yang diperoleh. belajar di sekolah. Siswa yang
Proses tersebut meliputi perbandingan dan memperoleh prestasi akademik secara
penganalisa informasi. Perbandingan mandiri melakukan pencarian informasi
informasi bertujuan untuk mengetahui untuk mengembangkan minat yang
kualitas informasi dari berbagai sumber dimiliki. Kemampuan yang dilakukan
dan kelengkapan isi informasi. Kemudian siswa bertujuan untuk memperoleh
siswa mengalisis informasi yang informasi yang banyak sehingga siswa
diperoleh. mengetahui wawasan yang luas.
Dalam proses penggabungan Mengembangkan diri yang
informasi, siswa mampu melakukan merupakan suatu proses dalam menggali
penggabungan informasi dengan korelasi potensi yang dimiliki seseorang. Kegiatan
tema yang dibahas. Setelah proses tersebut mengembangkan diri pada siswa di SMA
siswa menganalisisnya guna Kolese Loyola Semarang sangat didukung
mengembangkan informasi yang dengan adanya fasilitas yang diberikan
diperoleh. Selanjutnya siswa menyusun sekolah kepada siswanya yaitu jasa
informasi dari hasil perbandingan dan konsultasi untuk melakukan sharing
penggabungan informasi. Penyusunan dengan guru atau staf yang lain. Adanya
informasi ini bertujuan untuk sharing yang dilakukan guru dan siswa
memudahkan siswa dalam menjawab dapat membantu siswa untuk memecahkan
suatu pertanyaan yang sesuai pada tugas. masalah yang dihadapi siswa dan untuk
Siswa SMA Kolese Loyola yang menambah pengetahuan yang luas dari
memperoleh prestasi akademik dalam hal segi informasi akademik dan non
ini sudah mampu menggunakan informasi akademik yang telah diberikan.
dengan baik.
Siswa dalam mengejar informasi
Hal ini ditujukkan siswa dalam yang sesuai dengan minat pribadinya
mengerjakan tugas, siswa menjawab dengan mengaplikasikan dalam bidang
semua pertanyaan sesuai dengan standar akademik dan hobi yang dimiliki.
yang diberikan oleh guru. Misalnya adalah Beberapa siswa lebih suka mencari
tugas yang diberikan berbentuk makalah, informasi sesuai bidang akademik untuk
maka siswa harus mengerjakan sesuai menunjang dirinya dalam berinformasi.
aturan penulisan makalah seperti adanya Beberapa cara dilakukan siswa untuk
pendahuluan, isi dan penutup. Dalam hal mengejar informasi sesuai dengan mencari
ini peneliti mengklarifikasi kepada guru informasi dari berbagai sumber informasi,
dalam memberikan tugas kepada siswa.
melakukan sharing kepada guru serta siswa menuliskan pendapat atau argumen
melihat secara realita atau mempraktekkan mereka. Sedikit berbeda dengan siswa
secara langsung. Kegiatan yang dilakukan yang lain, ada pula siswa yang
siswa dapat membantu mereka dalam mengembangkan informasi dari literatur
memenuhi kebutuhan informasi dalam yang diperoleh dengan memadukan makna
kegiatan belajar di sekolah. Selain itu, informasi dengan pengetahuan yang
agar tidak tertinggal dengan informasi dimiliki sehingga menghasilkan informasi
yang lebih up to date dan dapat menjadi yang berbeda dalam mengerjakan tugas.
bekal siswa dalam menghadapi kompetisi Literatur-literatur yang telah didapatkan
di era informasi. serta ide-ide atau pengetahuan yang telah
dipaparakan ke dalam tugas nantinya
Ada pula siswa yang suka mengejar dapat memperkuat argumen siswa dalam
informasi sesuai hobi yang disukai. Siswa menyajikan informasi dalam tugas.
lebih cenderung mencari informasi untuk
mengembangkan hobi yang disukai Namun, beberapa siswa dalam
sehingga dapat berkembang dengan baik. mengerjakan tugas masih ada yang
Tujuan siswa mengembangkan melakukan copy paste literatur yang
pengetahuan dalam mencari informasi diperoleh untuk mengerjakan tugas.
secara mandiri sangat bermanfaat untuk ke Kegiatan copy paste informasi dilakukan
depannya dalam menghadapi suatu siswa dengan alasan deadline
permasalahan. Selain itu dapat menjadi pengumpulan tugas yang sudah dekat.
bekal pengetahuan siswa dalam Tugas yang tidak hanya satu dan waktu
menghadapi suatu permasalahan. pengumpulan tugas yang sudah dekat
menjadikan siswa mengambil keputusan
untuk mengerjakan tugas dengan
melakukan copy paste. Sumber informasi
yang digunakan siswa untuk
mempermudah dalam melakukan copy
paste yantu internet.
3.1.5. Siswa Mandiri bisa Berliterasi Informasi Pelaksanaan pencarian informasi
dan Menghargai Literatur Informasi untuk memperoleh literatur, biasanya
serta Informasi Kreatif lainnya siswa mencari sumber informasi dari
internet maupun koleksi buku di
Literatur yang sering dikenal sumber
perpustakaan untuk dijadikan sumber
referensi digunakan siswa dalam kegiatan
referensi mereka. Berkaitan dengan
belajar mengajar di sekolah. Adanya
pencarian sumber referensi, pustakawan
literatur yang diperoleh siswa dapat
SMA Kolese Loyola Semarang
dijadikan sebagai sumber rujukan untuk
menambahkan bila siswa mendapatkan
mendapatkan informasi-informasi yang
tugas dari gurunya biasanya mereka
disajikan pada literatur tersebut. Hal ini
mencari buku di perpustakaan. Selain itu,
tidak menutup kemungkinan bahwa siswa
siswa juga mengakses informasi melalui
dalam mengerjakan tugas perlu suatu
internet dengan menggunakan fasilitas
literatur untuk mengerjakan tugas. Namun,
komputer yang disediakan oleh
literatur yang diperoleh siswa dalam
perpustakaan.
proses pencarian informasi hanya
dijadikan bahan referensi saja. Siswa
3.1.6. Siswa Mandiri bisa Berliterasi Informasi
hanya mengambil makna dari informasi
dan Berusaha untuk Memperoleh
pada literatur yang digunakan sebagai
Keunggulan dalam mencari Informasi
pandangan mereka dalam mengerjakan
dan Membangkitkan Pengetahuan
tugas.
Siswa yang memperoleh prestasi
Selain mengambil makna dari
akademik tentu saja memiliki kemandirian
literatur tersebut, siswa yang memperoleh
dalam memperoleh informasi yang baik.
prestasi akademik termotivasi untuk dapat
Pada standar ini membahas siswa yang
berfikir kritis dan mengembangkan
mandiri berusaha mencari keunggulan
informasi dengan argumen dan format
informasi dengan melihat kualitas
yang berbeda. Beberapa siswa memiliki
informasi yang disajikan dan mencari
cara dalam mengembangan informasi dari
informasi secara terus menerus untuk
literatur yang diperoleh yaitu dengan
mendapat informasi yang update.
menulis terlebih dahulu literaturnya, lalu
Informasi dapat dikatakan baik maupun dalam kegiatan ini adalah waktu dan
tidak bisa dilihat dari penyajian informasi malas. Apabila waktu dalam pengumpulan
yang diaplikasikan dalam tugas. Sebelum sudah mendekati deadline, siswa tersebut
mengumpulkan tugas kepada guru, tidak merevisi tugas tersebut dengan
biasanya siswa memeriksa dan membaca menambahkan informasi. Selain itu, siswa
kembali tugas yang telah dikerjakan. tidak melakukan kegiatan tersebut karena
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk siswa merasa sudah memaksimalkan
menghasilkan informasi yang baik dan pencarian informasi pada tahap saat
relevan sehingga siswa memperoleh nilai mengerjakan tugas. Maka pada standar
yang bagus pada tugas tersebut. mandiri ini siswa yang memperoleh
prestasi akademik di SMA Kolese Loyola
Saat peneliti melakukan penelitian, Semarang belum sepenuhnya menerapkan
banyak persamaan jawaban yang literasi informasi dengan baik.
diperoleh. Persamaan yang dilakukan
siswa sebelum mengumpulkan tugas 3.1.7. Siswa Memberikan Kontribusi positif
kepada guru dapat dipadukan dengan yang Kepada komunitas Belajar dan Kepada
lain bahwa kegiatan memeriksa dan Masyarakat yaitu Berliterasi Informasi
membaca kembali hasil tugas yang telah dan Mengetahui Pentingnya Informasi
dikerjakan. Selain untuk menghasilkan bagi Masyarakat
informasi yang relevan, siswa juga
meneliti sistem penulisannya agar Kategori dalam standar ini
terhindar dari kesalahan penulisan atau menjelaskan bahwa siswa dapat bersikap
typo. tanggung jawab dalam mencari informasi
dan mengakses informasi yang telah
Kegiatan lainnya yang dilakukan diperoleh. Sumber informasi cetak
siswa dalam memperoleh keunggulan maupun non cetak digunakan siswa untuk
informasi adalah mencari informasi secara mendapatkan sebuah informasi guna
terus menerus untuk mendapatkan memenuhi kebutuhan informasinya.
informasi yang lebih update. Sehingga Dengan berkembangnya teknologi,
siswa dapat merevisi atau menambahkan informasi sangat mudah didapatkan
informasi yang didapatkan ke dalam tugas melalui kecanggihan teknologi. Internet
yang telah dikerjakan. Pada proses ini, yang merupakan suatu media yang
beberapa siswa melakukan pencarian menawarkan beragam informasi secara
informasi secara terus menerus dengan cepat dan mudah menjadikan siswa dapat
motif yang berbeda-beda. Ada siswa yang memenuhi kebutuhannya, misalnya
ingin mendapatkan informasi yang terbaru kebutuhan informasi dalam mengerjakan
untuk dapat ditambahkan pada tugas tugas.
tersebut, sehingga siswa dapat menyajikan
informasi dengan baik dan nantinya akan Informasi yang ditawarkan di
berpengaruh pada nilai yang diberikan internet disajikan dengan bentuk yang
oleh guru. Kemudian siswa lainnya berbeda-beda. Secara keseluruhan banyak
menambahkan bila kegiatan mencari siswa SMA Kolese Loyola Semarang yang
informasi secara terus menerus dilakukan memperoleh prestasi akademik bila
bila waktu pengumpulan tugas masih lama mengakses informasi di internet. Media
dan bila tugas yang diberikan adalah informasi seperti internet yang telah
mapel yang mereka sukai. Dengan waktu memberikan informasi dari berbagai
yang masih lama siswa akan melakukan macam bentuk menjadikan siswa yang
pencarian informasi secara terus menerus memperoleh prestasi akademik harus jeli
untuk mendapat informasi yang update dalam memilih informasi. Dalam hal ini
agar dapat merevisi atau menambahkan siswa lebih percaya informasi yang telah
informasi kedalam tugas yang telah disajikan dalam bentuk jurnal. Mereka
dikerjakan. Sumber informasi yang merasa bahwa informasi pada jurnal
digunakan untuk mendapatkan informasi memiliki kelengkapan data yang valid dan
yang update yaitu internet. informasi yang disajikan akurat dan
relevan.
Meskipun beberapa siswa melakukan
pencarian informasi untuk mendapatkan Bentuk tanggung jawab siswa dalam
keunggulan informasi, ada pula siswa mencari dan mengakses informasi
yang tidak melakukan hal tersebut dengan ditunjukkan siswa dengan mengetahui
berbagai faktor. Faktor yang dimaksud etika dalam berinformasi. Siswa yang
sudah mengakses informasi dan saran dalam menyajikan informasi yang
menggunakan informasi, maka siswa telah disampaikan.
wajib mencantumkan sumber yang
diperoleh dalam daftar pustaka sebagai Beberapa siswa diantara siswa dapat
bentuk menghargai karya orang lain. menerima kritik dan saran dengan baik
Dalam hal ini, beberapa siswa sudah dari temannya, karena mereka
menunjukkan etika dalam berinformasi beranggapan bahwa kritik dan saran
dengan baik dengan menulis pengarang bertujuan untuk membangun dan
atau sumber informasi ke dalam daftar memperbaiki informasi yang telah hasil
pustaka. Kemudian dari mereka belum tugas yang telah dikerjakan. Dalam hal ini
mengaplikasikan bentuk etika dalam menunjukkan bahwa siswa mampu
mengakses informasi dengan baik. Siswa menghargai hak kepemilikan intelektual
tersebut jarang mencantumkan sumber yang dimiliki orang lain. Namun, ada pula
informasi yang diperoleh ke dalam daftar siswa yang sulit untuk menerima saran
pustaka. Namun bila guru memberikan yang diberikan oleh temannya. Mereka
tugas dan harus mencantumkan sumber merasa bahwa temannya belum tentu
informasi yang diperoleh maka siswa baru mengetahui informasi yang telah
mencantumkan penulis ke dalam daftar disampaikan pada presentasi. Jadi siswa
pustaka. Hal ini menyatakan bahwa siswa biasanya meminta bantuan kepada guru
yang memperoleh prestasi akademik yang lebih mengetahuinya pengetahuan
belum dapat bisa bersikap tanggung jawab yang mendalam untuk mendiskusikan
dalam berliterasi informasi khususnya kembali saran yang telah diberikan
etika dalam mengakses informasi. sehingga menemukan solusi.

3.1.8. Siswa Memberikan Kontribusi Positif Setelah peneliti melakukan


Kepada Komunitas Belajar dan Kepada klarifikasi kepada guru pengampu
Masyarakat yaitu Berliterasi Informasi menyatakan bahwa siswa yang
dan Mempraktekkan Perilaku yang etis memperoleh prestasi akademik paralel
terhadap Informasi dan Teknologi kelas ada yang dengan mudah menerima
Informasi kritik dan saran yang diberikan orang lain
dengan baik. Sementara siswa yang
Standar literasi informasi kedelapan memiliki IQ di atas rata-rata lainnya susah
dalam mempraktekkan perilaku yang etis untuk menerima kritik dan saran serta
terhadap informasi dan teknologi siswa kurang terbuka. Mereka merasa
merupakan proses dimana siswa dalam bahwa dirinya itu pintar.
mempraktekkan siswa yang etis dalam
memperoleh informasi yang baik.
Kegiatan ini dipraktekkan siswa dalam 3.1.9. Siswa Memberikan Kontribusi Positif
berliterasi informasi dengan dibuktikan Kepada Komunitas Belajar yaitu
mempresentasikan hasil tugas yang telah Berliterasi informasi dan Berpartisipasi
dikerjakan. Seluruh siswa yang secara Efektif dalam Kelompok untuk
memperoleh prestasi akademik paralel Mencapai dan Membangun Informasi
kelas lebih aktif untuk mempresentasikan
hasil tugas kepada teman-temannya. Pada standar ini membahas
Tujuan presentasi untuk berbagi informasi kemampuan siswa dalam berbagi
dan saling bertukar informasi satu sama pengetahuan kepada orang lain dan
lain. kemampuan siswa dalam kerjasama
dengan orang lain, secara individu
Salah satu siswa menyatakan bahwa maupun melalui teknologi agar dapat
dengan diberikannya tugas kepada siswa, mencari solusi dengan baik. Cara siswa
siswa tidak hanya mengerjakan tugas yang untuk berbagi pengetahuan dengan orang
telah diberikan. Namun siswa juga harus lain yaitu berdiskusi. Dengan diskusi
mampu memahami dan mengusai materi siswa dapat bertukar pikiran satu sama
yang telah dikerjakan. Biasanya dalam lain. Hal ini ditunjukkan siswa yang
melakukan presentasi hasil tugas, siswa memperoleh prestasi akademik di SMA
membuat power point dengan Kolese Loyola Semarang dalam
menampilkan poin-poin atau intisari dari mengerjakan tugas melakukan diskusi
informasi yang akan disampaikan. Setelah untuk mencari informasi.
selesai mempresentasikan hasil tugas tentu
saja siswa akan memperoleh kritik dan
Diskusi dapat dilakukan siswa Berdasarkan hasil analisis data pada
dengan teman, kakak kelas maupun guru. penelitian mengenai kemampuan literasi
Dari diskusi yang dilakukan dapat informasi siswa Sekolah Menengah Atas
menghasilkan informasi yang berkualitas Kolese Loyola Semarang ditinjau dari
dan bagus karena dalam pengerjaan tugas prestasi belajar, maka dapat ditarik
tersebut siswa memperoleh banyak simpulan bahwa siswa sudah mampu
informasi dan ide. Selain itu, dengan mengakses informasi informasi dengan
banyaknya ide dari diskusi yang dilakukan baik. Siswa yang memperoleh prestasi
memudahkan siswa dalam mencari solusi akademik, dalam mengerjakan tugas
untuk memecahkan suatu permasalahan. mampu mengenali kebutuhan informasi
Hasil yang telah didiskusikan dapat dan menyusun pertanyaan sebelum
dikembangkan bersama-sama. melakukan pencarian informasi serta
siswa dapat melakukan pencarian
Perbedaan juga dilakukan dari siswa informasi dengan menggunakan kata
yang memperoleh prestasi akademik kunci melalui katalog online dan search
dalam mencari solusi dalam mengerjakan engine sesuai dengan subjek.
tugas. Siswa lebih memilih mengerjakan
tugas dan mencari informasi secara Selanjutnya siswa mampu
individu dengan alasan bahwa apabila mengevaluasi informasi yang diperoleh
mengerjakan tugas secara kelompok atau dengan memilih informasi yang relevan,
berdiskusi akan menimbulkan bahasan seperti siswa dapat membedakan dan
yang luas dan susah untuk memperoleh menentukan informasi yang diperoleh.
pokok bahasan yang sesuai. Selain itu, Siswa juga dapat menggunakan informasi
mereka susah untuk menyatukan sebuah dengan mengaplikasikan informasi yang
ide. Maka dari itu siswa lebih cenderung diperoleh dengan mengerjakan tugas
memilih mengerjakan tugas secara sesuai dengan standar yang telah diberikan
individu karena siswa dapat lebih fokus oleh guru. Selain itu, siswa yang
dalam mencari solusi dalam mengerjakan memperoleh prestasi akademik secara
tugas. Jadi pada standar yang terakhir ini mandiri dapat mencari informasi sesuai
siswa yang memeproleh prestasi akademik dengan minat pribadinya dan menghargai
belum menerapkan dalam berliterasi literatur dengan mengembangkan analisis
informasi di sekolah. pada literatur yang diperoleh. Namun,
beberapa siswa masih ada yang melakukan
3.2. Kendala dan Solusi SMA Kolese Loyola copy paste yang berati siswa belum
Semarang menganalisis dan belum mengembangkan
idenya dalam mengerjakan tugas.
Sesuatu hal yang dilakukan pasti memiliki kendala
dalam menjalankannya. Begitu pula dengan SMA Setelah siswa mengakses,
Kolese Loyola Semarang. Kendala yang dihadapi mengevaluasi, dan menggunakan
yaitu belum adanya pengetahuan tentang literasi informasi secara mandiri, beberapa siswa
informasi untuk siswa, guru dan pustakawan serta yang memperoleh prestasi akademik
belum dilakukannya penerapan literasi informasi mampu berdiskusi dengan temannya untuk
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Solusi saling bertukar pikiran dan saling
yang dilakukan oleh SMA Kolese Loyola menerima kritik serta saran yang diberikan
Semarang adalah pihak sekolah perlu adanya teman-temannya. Namun, ada pula siswa
pengajar khusus yang sudah mengerti dan yang susah untuk berdiskusi dengan orang
memahami tentang literasi informasi untuk lain karena merasa pembahasannya akan
mensosialisasikan pentingnya literasi informasi melebar, susah untuk menyatukan pikiran,
pada siswa, guru dan pustakawan. Selain itu, perlu dan kurang fokus. Selain itu, beberapa
adanya jam tambahan atau waktu khusus untuk siswa juga sulit menerima kritik dan saran
mempraktekkan secara langsung dalam yang diberikan oleh temannya.
menerapakan literasi informasi di sekolah dalam
proses belajar mengajar. Harapannya dengan Daftar Pustaka
sosialisasi literasi informasi, semua siswa dapat
mengetahui dan menerapkan literasi informasi serta American Association of School Librarians. 2009.
menjadi bekal siswa dalam menghadapi kegiatan Information Literacy and Self regulation A
belajar maupuan kegiatan lainnya untuk Convergence of Disciplines.
berkompetensi dengan baik. <http//eric.ed.gov/?id=EJ851699>.
Diakses 30 September 2015.
4. Simpulan
American Association of School Librarians and Sugiyono. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif.
Association for Educational Bandung: Alfabeta.
Communications and Tecnology. 1998.
Information Literacy Standards for Syah, Muhibbin. 2013. Psikologi Pendidikan.
Student Learning: Standards and Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Indicators.
<http://www.ala.org/ala/mgrps/divs/aaslar
chive/pubsarchive/information
power/InformationLiteracyStandards
final.pdf>. Diakses 30 September 2015.

Basrowi. 2009. Manajemen Penelitian Sosial.


Bandung: Mandar Maju.

Herdiansyah, Haris. 2012. Metodologi Penelitian


Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:
Salemba Humanika.

Indonesia. 2003. Undang-undang Republik


Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
<http://sindikker.dikti.go.id/dok/UU/UU2
0-2003-Sisdiknas.pdf>. Diakses tanggal
30 September 2015.

Perpustakaan Nasional RI. 2011. Standar Nasional


Indonesia (SNI) bidang perpustakaan.
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.

Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif


dalam Perspektif Rancangan Penelitian.
Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rahayu, Endang Sri Rusmiyati. 2015. “Literasi


Informasi dalam Peningkatan Layanan
Informasi Kesehatan”. Paper
dipresentasikan pada workshop yang
diselenggarakan oleh PDII LIPI (Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
pada tanggal 25-28 November 2015, Pusat
Dokumentasi dan Informasi Ilmiah-
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia:
Bogor.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang


Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudarsono, Blasius. 2007. Literasi Informasi


(Information Literacy) : Pengantar untuk
Perpustakaan Sekolah. Jakarta:
Perpustakaan Nasional RI.

Anda mungkin juga menyukai