Anda di halaman 1dari 13

Tugas Bahasa Indonesia

Nama : Antonio Rafael Effendy


Prodi/kelas : Manajemen / kelas C
No stambuk : 2011072
Nama Dosen : Dr. Naomi Patiung, S.S , M.Hum
Tugas Bahasa Indonesia.

Soal:
1.jelaskan perkembangan bahasa indonesia:
a.sebelum indonesia merdeka
b.sesudah indonesia merdeka
c.perkembangan bahasa indonesia di era modern/digital(revolusi 4.0)

2.jelaskan kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa


nasional dan bahasa indonesia sebagai bahasa negara

3.jelaskan mengapa bahasa melayu di angkat menjadi bahasa indonesia?


bukan bahas jawa,pdahal penduduk jawa paling banyak penuturnya di
indonesia

4.mengapa bukan bahasa belanda yang di gunakan sebagai bahasa


nasional.padahal bangsa belanda paling lama menguasai negara Indonesia
Jawaban:

1A. Perkembangan Bahasa Indonesia sebelum merdeka

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman Sriwijaya,
bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di Nusantara dan
sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara pedagang dari dalam
Nusantara dan dari luar Nusantara.
Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari
berbagai peninggalan-peninggalan misalnya:
1.      Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
2.      Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
3.      Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
4.      Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
5.      Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:


1.      Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan
sastra.
2.      Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
3.      Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang
berasal dari luar indonesia.
4.      Bahasa resmi kerajaan.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya
agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh
keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di terima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa
dan antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi
dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia,
oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan
secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa
persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

1B. Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang ketiga dari
“Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa indonesia merupakan bahasa
persatuan bangsa indonesia. Pada tahun 1928 bahasa Indonesia di kokohkan kedudukannya
sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia di nyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara
pada tanggal 18 Agustus 1945, karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 di sahkan
sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Di dalam UUD 1945 di sebutkan
bahwa “Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia,(pasal 36). Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa
indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa indonesia di pakai oleh
berbagai lapisan masyarakat indonesia.

1C. perkembangan bahasa indonesia di era modern/digital(revolusi 4.0)

-Pengembangan Korpus Indonesia: Sebuah Pengklonaan Bahasa

Kita bisa mengambil jutaan buku, jurnal internasional, majalah, koran, artikel, dan
sebagainya dalam suatu aplikasi Klona Bahasa (nama yang saya berikan). Namun, para
ahli bahasa menamakannya Korpus Indonesia. Berbagai negara sudah mengembangkan
ini sampai dengan 150 juta kosakata. Mengapa kita tidak mempercepat? Kosakata bahasa
resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri atas enam bahasa tersebut sudah
sangat luar biasa banyaknya. Seandainya kosakata tersebut saling silang dimuat dalam
kamus besar, hal itu akan mempercepat dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.
Dunia mengalami disrupsi, tetapi era ini (Revolusi Industri 4.0) juga menyediakan berbagai
kemungkinan, antara lain:  

1. terhubungnya jutaan manusia melalui perangkat bergerak;

2. adanya daya proses yang sangat cepat dan masif;

3. adanya kemampuan penyimpanan yang hampir tak terbatas;

4. adanya akses pengetahuan, hiburan, bisnis, edukasi, dsb. yang hampir tak terbatas;

5. terjadinya berbagai terobosan baru yang sangat luas.

Aplikasi Klona Bahasa merupakan aplikasi yang dikembangkan untuk merekam dan
mendokumentasikan kosakata yang dipakai oleh pengguna internet dari semua bahasa.
Kosakata yang terekam tersebut didokumentasikan untuk mengembangkan kosakata yang
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dengan melakukan peminjaman kosakata
dari bahasa lain. Sejarahnya, pola tipologi suatu bahasa berkembang dengan cara
meminjam kosakata dari bahasa lain. Contoh kosakata yang sudah dipinjam
adalah railway, airport, jetlag, turbo, servo, shampoo, chutney atau bungalow yang menjadi
item leksikal karena adanya inovasi teknologi pada era Revolusi Industri 1.0

-Potensi Pengembangan Aplikasi Klona Bahasa

Srinivasa Iyengar Ramanujan (SIR) adalah seorang ahli matematika asal India yang


terkenal dengan kontribusinya dalam pengembangan analisis matematika, teori
bilangan, barisan takterhingga, dan pecahan berkelanjutan.

Dia adalah seorang autodidak. Oleh ahli matematika Inggris, G.H.Hardy, Ramanujan


dikatakan sekelas dengan ahli matematika seperti Euler, Newton, Gauss, dan Archimedes.
Sumbangannya yang tak terhingga adalah dalam pengembangan matematika kuantum,
yang juga memberikan dasar pengembangan pada algoritma yang digunakan dalam
superkomputer, termasuk komputasi kuantum. Selain itu, yang paling indah adalah teorinya
(SIR) menghiasi teori fisika kuantum yang digunakan oleh Stephen Hawking dalam
menemukan lubang hitam (black holes).

Komputasi kuantum telah lama terasa seperti salah satu teknologi yang 20 tahun datang
lebih cepat, dan akan selalu demikian. Akan tetapi, saat ini menjadi pijakan tahun yang di
dalamnya terjadi pengembangan komputasi kuantum yang berlaku tidak hanya dalam
penelitiannya saja. Komputasi kuantum saat ini sudah menjadi aplikasi bagaikan raksasa,
menjelma menjadi raksasa baru dalam aplikasi Google dan Microsoft. Ambisi mereka
mencerminkan transisi yang sangat luas dan kompleks yang terjadi di laboratorium
penelitian dan pengembangan akademis: bergerak dari sains murni menuju rekayasa.

2. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional


dan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

Tanggal 28 Oktober 1928, pada hari “Sumpah Pemuda” lebih tepatnya,


Dinyatakan Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional memiliki
fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional.
2. Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa.
3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
4. Bahasa Indonesia sebagai Pemersatu Bangsa yang berbeda Suku,
Agama, Ras, Adat Istiadat, dan Budaya.

Adapun penjelasanya :

a.Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional


Kedudukan pertama dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam bulir-bulir
Sumpah Pemuda.

b.Bahasa Indonesia sebagai Kebanggaan Bangsa


Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai
sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka
harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya.
Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa
Inggris.

c.Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi


Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai
macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara Pertelevisian,
Siaran Radio, Website, dll.
d.Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa
yang berbeda Suku, Agama, Ras, Adat, dan Budaya
Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya,
maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini masuk dengan
kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, Ras,
Adat Istiadat, dan Budaya.

Sebagai Bahasa Negara


Dalam UUD 1945 bab XV, pasal 36, telah ditetapan Bahasa Indonesia
sebagai bahasa Negara. Dengan demikian, selain berkedudukan sebagai
bahasa Nasional, bahasa Indonesia juga berkedudukan sebagai bahasa
negara.

Berikut merupakan fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa


Negara hasil perumusan seminar politik bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta, pada tanggal  25-28 Februari 1975, yaitu :

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.


2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan.
3. Bahasa Indonesia sebagai penghubung pada tingkat Nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta
pemerintah.
4. Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu
dan Teknologi.

adapun penjelasanya :

1. Bahasa resmi kenegaraan


Dalam kaitannya dengan fungsi ini bahasa Indonesia dipergunakan dalam
adminstrasi kenegaraan, upacara atau peristiwa kenegaraan baik secara lisan
maupun dalam bentuk tulisan, komunikasi timbal-balik antara pemerintah
dengan masyarakat. Dokumen-dokumen dan keputusankeputusan serta
surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemeritah dan badanbadan
kenegaraan lain seperti DPR dan MPR ditulis di dalam bahasa Indonesia.
Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam
bahasa Indonesia. Demikian halnya dengan pemakaian bahasa Indonesia
oleh warga masyarakat kita di dalam hubungannya dengan upacara,
peristiwa, dan kegiatan kenegaraan.
Suhendar dan Supinah (1997) menyatakan bahwa untuk melaksanakan
fungsinya sebagai bahasa resmi kenegaraan dengan sebaikbaiknya,
pemakaian bahasa Indonesia di dalam pelaksanaan adminstrasi
pemerintahan perlu senantiasa dibina dan dikembangkan, penguasaan
bahasa Indonesia perlu dijadikan salah satu faktor yang menentukan di dalam
pengembangan ketenagaan seperti penerimaan karyawan baru, kenaikan
pangkat baik sipil maupun militer, dan pemberian tugas-khusus baik di dalam
maupun di luar negeri.

2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan


Sebagai bahasa pengantar, bahasa Indonesia dipergunakan dilembaga-
lembaga pendidikan baik formal atau nonformal, dari tingkat taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi. Masalah pemakaian bahasa Indonesia
sebagai satu-satunya bahasa pengantar di segala jenis dan tingkat
pendidikan di seluruh Indonesia, menurut Suhendar dan Supinah (1997),
masih merupakan masalah yang meminta perhatian.

3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan


pelaksanaan pembangunan nasional serta
kepentingan pemerintah
Dalam hubungannya dengan fungsi ini, bahasa Indonesia tidak hanya dipakai
sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan masyarakat
luas atau antar suku, tetapi juga sebagai alat perhubungan di dalam
masyarakat yang keadaan sosial budaya dan bahasanya sama.
4. Alat pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
Dalam kaitan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang
memungkinkan kita membina serta mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga ia memiliki identitasnya sendiri, yang
membedakannya dengan bahasa daerah. Dalam pada itu untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, baik dalam bentuk
penyajian pelajaran, penulisan buku atau penerjemahan, dilakukan dalam
bahasa Indonesia.
Dengan demikian masyarakat bangsa kita tidak tergantung sepenuhnya
kepada bangsa-bangsa asing di dalam usahanya untuk mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern serta untuk ikut serta
dalam usaha pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terkait dengan hal itu, Suhendar dan Supinah (1997) mengemukakan bahwa
bahasa Indonesia adalah atu-satunya alat yang memungkinkan kita membina
serta mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia
memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari
kebudayaan daerah.

3. Bahasa Indonesia merupakan varian dari bahasa Melayu yang


digunakan luas di Indonesia, Brunei Darussalam, Thailand, dan
Singapura. Namun pada tanggal 28 Oktober 1928, Bahasa Melayu
diangkat menjadi bahasa persatuan Indonesia melalui peristiwa Sumpah
Pemuda.

Secara historis, yang membuat bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa


Indonesia bukanlah karena bahasa Melayu banyak dipakai. Namun
bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa pengantar, yang diresmikan
pada 18 Agustus 1945 pada saat peresmian konstitusi Indonesia. walnya,
pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu
dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai
pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi
dinilai lemah.
Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi, sejumlah
sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi
bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan
penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini
terbentuklah “embrio” bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai
terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi


bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia,


bahasa perhubungan dan bahasa perdangangan.
2.  Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena
dalam bahasa melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa
kasar dan bahasa halus).
3.  Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan
sukarela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
sebagai bahasa nasional
4.  Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas..
Pada perjanjian antar kerajaan pada masa lalu, penguasaan bahasa
Melayu telah menyebar hingga ke pelosok Indonesia. Perkembangan ini
menjadi model interaksi antar daerah sehingga tidak mudah dilepaskan
dari hakikat bahasa Indonesia.

Bahasa Melayu tidak memiliki struktur atau tingkatan kalimat yang


sulit. Struktur kalimat dalam bahasa Melayu ini yang nantinya
mengangkat pola kalimat SPOK dalam bahasa Indonesia.

3. Mengapa Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia?


Bahasa Indonesia secara historis merupakan varian bahasa melayu yang kini juga digunakan di
wilayah yang luas meliputi Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, bagian selatan
Thailand, bagian selatan Filipina, dan beberapa tempat di Afrika Selatan.
Bahasa melayu diangkat menjadi bahasa persatuan di Indonesia pada 28 Oktober 1928 dalam
peristiwa yang disebut Sumpah Pemuda. Sejak saat itu, bahasa melayu yang digunakan di wilayah
Indonesia sekarang mulai dinamai Bahasa Indonesia. Namun, secara resmi penyebutan bahasa
Indonesia sebagai bahasa resmi di Indonesia baru muncul pada 18 Agustus 1945 ketika konstitusi
Indonesia diresmikan.
Dari jumlah pemakainya di Indonesia, sebenarnya bahasa melayu bukan bahasa terbesar. Bahasa
Jawalah yang merupakan bahasa terbesar dari segi pemakainya pada saat itu. Namun, bahasa
melayu dipilih sebagai bahasa Indonesia karena bahasa ini sudah menjadi lingua franca atau
bahasa pengantar di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara sejak ribuan tahun lalu. Salah satu
buktinya adalah catatan inskripsi di Sojomerto, Jawa Tengah yang menggunakan bahasa Melayu
kuna. Inskripsi ini tidak bertahun, tetapi menurut estimasi ahli dibuat pada pertengahan abad 7. Ini
menunjukkan bahwa bahasa Melayu pun sudah dikenal di Pulau Jawa sejak ribuan tahun lalu.
Mengapa bahasa melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia karena bahasa melayu merupakan
suatu kebudayaan bagi Indonesia,selain itu juga penggunaan bahsa Indonesia sangatlah mudah
,tidak perlu mengenal tingkatan bahasa lain .Selain itu juga banyak sekali kemiripan antara bahasa
Indonesia dengan bahasa melayu,mulai dari pengartiannya dan bahasanya.mungkin hanya secara
penyampaiannya yang berbeda.
Bahasa melayu mempunyai peranan yang sangat penting di berbagai bidang atau kegiatan di
Indonesia pada masa lalu. Bahasa ini tidak hanya sekedar sebagai alat komunikasi dibidang
ekonomi (perdagangan). Tetapi juga dibidang visual (alat komunikasi massa). Politik (perjanjian
antar kerajaan). Sejak itulah penguasaan dan pemakaian bahasa melayu menyebar ke seluruh
pelosok kepulauan Indonesia. Perkembangan bahasa melayu tersebut dinamakan perkembangan
konseptual yang memiliki tiga bentuk. Pertama, perkembangan bahasa yang dipengaruhi oleh
interaksi antar daerah, Kedua, perkembangan bahasa daerah yang lain, dan yang terakhir
perkembangan bahasa yang di akibatkan oleh pertemuan bahasa melayu dalam konteks yang lebih
luas. Bahasa melayu berkembang berdasarkan interaksi dengan lingkungan sosial yang
bersinggungan antar ruang dan waktu, yang mana terjadi suatu hal yang sedang mempengaruhi
penggunaan bahasa. Historis tersebut dapat dilihat dari asal usul bahasa yang merupakan awal
komunikasi antar orang yang menggunakan bahasa isyarat ke kata-kata yang semakin komunikatif.
 
Faktor-faktor yang mempengaruhi diambilnya bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia :

1. Bahasa melayu adalah bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi ciri
khas bagi perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di negara-negara
luar Indonesia.
2. Bahasa melayu tidak mempunyai tingkatan-tingkatan bahasa seperti yang dimiliki oleh
bahasa lain.
3. Bahasa melayu dijadikan bahasa kebudayaan.

Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :

1. Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan


2. Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3. Keikhlasan suku daerah lain 
4. Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
5. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di indonesia, bahasa perhubungan, 
bahasa  perdagangan
6. Sistem bahsa melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam dalam bahsa ini tidak
dikenal tingkatan bahsa seperti dalam bahsa ini tidak dikenal tingkatan bahsa seperti dalam
bahsa jawa (ngoko,kromo)
7. Suku jawa, suku sunda, dan suku-suku yang lain dengan suka rela menerima bahsa melayu
sebagai bahasa Nasioanal
8. Bahasa Melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam
arti yang luas
4.Alasan mengapa bukan bahasa belanda jadikan bahasa
resmi di indoensia
Bahasa Belanda digunakan sebagai sebuah bahasa resmi di Nusantara, ketika
Belanda menjajah sebagian wilayah kepulauan ini. Bahasa Belanda bukan merupakan
bahasa resmi lagi sejak Jepang masuk ke Indonesia pada tahun 1942. Di wilayah
Papua, hal ini terjadi setelah penyerahan kekuasaan Papua ke Republik Indonesia
pada tahun 1963.

Masa VOC

Penggunaan bahasa Belanda terjadi agak lambat di daerah jajahan mereka. Semasa
VOC, bahasa Belanda hampir tidak ada artinya. Selain itu banyak daerah memang
belum dikenal atau dijelajahi mereka. Mereka yang bisa berbahasa Belanda memiliki
hak-hak lebih banyak, antara lain:

1. Budak yang bisa berbahasa Belanda boleh memakai topi.


2. Wanita pribumi yang bisa berbahasa Belanda boleh menikah dengan orang Eropa.

Anda mungkin juga menyukai