Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BAHASA INDONESIA DALAM PERKEMBANGAN


DAN KEDUDUKANNYA DALAM PERGAULAN
KEBUDAYAAN DUNIA

Disusun Oleh :
Kelompok III
-

Bayu Herian Syahputra


Dewi Aditya Ramadhan
Gilang Adril Hakim
Heri Pratama Angkat
Julisman Putra
M. Faisal Yazid

KELAS TIF B-MALAM


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen : Suryaningsih

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah tentang Bahasa
Indonesia Dalam Perkembangan Dan Kedudukannya Dalam Pergaulan Kebudayaan
Dunia.
Kami menyadari makalah yang dibuat ini tidaklah sempurna. Oleh karena itu, apabila ada
kritik dan saran yang bersifat membangun terhadap makalah ini, kami sangat berterima
kasih.
Demikian makalah ini kami susun. Semoga dapat berguna untuk kita semua. Amin.

Medan, September 2015

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....

Daftar Isi... .

ii

BAB I PENDAHULUAN...

A. Latar Belakang.

B. Rumusan Masalah..

C. Tujuan Penulisan.

BAB II PEMBAHASAN....

A. Pegertian Bahasa.......

B. Kedudukan Resmi...

C. Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia.

D. Fungsi Bahasa....... ..

E. Kedudukan Bahasa Indonesia....

BAB III PENUTUP.... .

A. Kesimpulan....

B. Saran. .

DAFTAR PUSTAKA...

10

(BAB I)
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada
orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya
bahasa sebagai identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia
terhadap

pemakaian

bahasa

dalam

kehidupan

bermasyarakat

sehari-hari.

Untuk

menjalankan tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan
bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang
sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum
terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu
terasa nyata dan terungkap.
Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara pesat,
terutama bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan
bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar dalam berkomunikasi antar
bangsa. Dengan ditetapkannya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, maka orang
akan cenderung memilih untuk menguasai Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah dalam
persaingan di kancah internasional sehingga tidak buta akan informasi dunia. Tak dipungkiri
memang pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi alangkah jauh lebih baik bila kita tetap
menjaga, melestarikan dan membudayakan Bahasa Indonesia. Karena seperti yang kita
ketahui, bahasa merupakan identitas suatu bangsa. Untuk memperdalam mengenai Bahasa
Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana perkembangannya sampai saat ini sehingga
kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari berbagai suku dan adat-istiadat yang
beranekaragam yang ada di Indonesia, yang termasuk kita di dalamnya. Maka dari itu
melalui makalah ini kami ingin menyampaikan sejarah tentang perkembangan bahasa
Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:


1. Pengertian Bahasa
2. Kedudukan Resmi
3. Peristiwa-Peristiwa Penting Dalam Perkembangan Bahasa Indonesia
4. Fungsi Bahasa
5. Kedudukan Bahasa Indonesia
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui tentang perkembangan bahasa
Indonesia dan kedudukanya dalam pergaulan kebudayaan dunia.

(BAB II)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam
bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau
sekarang) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai
proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak
dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini
menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang
digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing

B. Kedudukan resmi
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum
dalam:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara,
serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa
Indonesia.
Dari Kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.
2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara bersamaan dengan


menyebarnya agama islam di wilayah nusantara. Serta makin berkembang dan bertambah
kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan
antar kerajaan.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah nusantara mempengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia oleh karena itu para
pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar
mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia yang menjadi bahasa persatuan
untuk seluruh bangsa Indonesia. Hal ini terbukti dengan lahirnya sumpah pemuda pada
tanggal 28 oktober 1928 yang mengiikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa
yang semuanya dengan nama Indonesia. Adapun isi dari sumpah pemuda itu adalah
sebagai berikut:
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air
Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Dengan lahirnya sumpah pemuda Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai bahasa
nasional.
C. Peristiwa-peristiwa penting dalam perkembangan bahasa Indonesia
1. Pada tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. van Ophuijsen
dan ia dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. Pada tahun 1908 Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku bacaan
yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), yang
kemudian pada tahun 1917 ia diubah menjadi Balai Pustaka. Balai itu membantu
penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
3. Tahun 1917, badan penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama Commissie voor de
Volkslectuur (Taman Bacaan Rakyat), diubah menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit
ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, buku-buku

penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak sedikit


membantu penyebaran bahasa Melayu di kalangan masyarakat luas.
4. Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan dalam
perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal itulah para pemuda pilihan
mamancangkan tonggak yang kukuh untuk perjalanan bahasa Indonesia.
5. Pada tahun 1933 secara resmi berdirilah sebuah angkatan sastrawan muda yang
menamakan dirinya sebagai Pujangga Baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dan kawan-kawan.
6. Pada tanggal 25-28 Juni 1938 dilangsungkanlah Kongres Bahasa Indonesia I di
Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar oleh cendekiawan
dan budayawan Indonesia saat itu.
7. Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-Undang Dasar RI 1945,
yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara.
8. Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan Ejaan Republik (Ejaan
Soewandi) sebagai pengganti Ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
9. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November
1954 juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus-menerus
menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa kebangsaan dan
ditetapkan sebagai bahasa negara.
10. Pada tanggal 16 Agustus 1972 H. M. Soeharto, Presiden Republik Indonesia,
meresmikan penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD)
melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan
Keputusan Presiden No. 57, tahun 1972.

D. Fungsi Bahasa
Ada beberapa fungsi bahasa. di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Alat Ekspresi Diri
Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita hormati

dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, si pemakai bahasa
tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi
pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia menggunakan bahasa
hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni
bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka
segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk
memaklumkan keberadaan kita.
2. Sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh orang lain.
Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai
oleh nenek moyang kita, serta apa yang dicapai oleh orang-orang yang sezaman
dengan kita.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan,
merencanakan dan mengarahkan masa depan kita.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita sudah memiliki
tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan
gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin
terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh lagi, kita
ingin orang lain membeli hasil pemikiran kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau
pendengar atau khalayak sasaran menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan
bahasa dengan memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
3. Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa di atas sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula manusia
memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil
bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orangorang lain. Anggota-anggota masyarakat hanya dapat dipersatukan secara efisien
melalui bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap
orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta
dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh
mungkin bentrokan-bentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia

memungkinkan integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan


masyarakatnya (Gorys Keraf, 1997 : 5).
4. Sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat diterapkan
pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan bukubuku instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat
kontrol sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial.
Kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi
dan radio. klan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud
penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan
berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru,
sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk
menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal.
E. Kedudukan Bahasa Indonesia
Secara umum Kedudukan Bahasa Indonesia terbagi menjadi 2. diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional:
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan kebangsaan

Bahasa Indonesia mencerminkan nilai nilai sosial budaya yang mendasari rasa
kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara
dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam
menggunakan Bahasa Indonesia.
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional

Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang


menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur
unsur bahasa lain.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar


daerah, dan antar budaya

Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat


komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di
daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya).
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan


berbagai bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan
bahasanya masing masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia.

Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai


keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan
identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai nilai sosial budaya serta latar
belakang bahasa daerah yang bersangkutan.
2. Sebagai Bahasa Negara.
Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara:
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan

Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala


upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia


pendidikan

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga


lembaga pendidikan mulai dari taman kanak kanak sampai dengan perguruan
tinggi diseluruh Indonesia.
o

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional


untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar
daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam
masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu


pengetahuan dan teknologi.

Bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang memungkinkan kita membina dan
mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri
ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

(BAB III)
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sesuai dengan uraian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan mengenai Sejarah
Bahasa Indonesia, beserta fungsi dan kedudukannya sebagai berikut:
1. Sejarah Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa Melayu pada saat itu
digunakan sebagai sebagai bahasa perhubungan (Lingua franca). Bermula dari Ikrar
Sumpah Pemuda, yang tertuang pada butir ke tiga, bahwa bahasa Indonesia sebagai jati diri
bangsa dan merupakan bahasa persatuan. Dan Secara yuridis bahasa Indonesia telah
diakui sebagai Bahasa Nasional pada 18 Agustus 1945 dan ditetapkan dalam UUD 1945
bab XV pasal 36.
2. Kedudukan Bahasa Indonesia Seperti tertulis pada UUD 1945 bab XV pasal 36, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa nasional. Bahasa yang menjadi pemersatu untuk
rakyat Indonesia yang memiliki banyak bahasa daerah.
3. Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan Nasional.
Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas Nasional.
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda latar
belakang Sosial, Budaya dan Bahasa.

Bahasa Indonesia sbagai alat perhubungan antar budaya, antar daerah.

B. Saran
1. Kita harus memahami fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
2. Penggunaan bahasa Indonesia yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.
3. Kita harus berbahasa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Muh Faishal, 2011. Sejarah Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia.


http://muhfaishalf.blogspot.com. Diakses pada tanggal 19 September 2015
Andier Wina, 2012. Sejarah,Fungsi Dan Kedudukan Bahasa Indonesia.
http://andierwina.blogspot.com. Diakses pada tanggal 19 September 2015

Anda mungkin juga menyukai