Oleh:
EGA REVATANTINI
Ns0619071
CI Institusi
I. DATA DEMOGRAFI
NAMA LANSIA : Oma “E”
UMUR : 71 tahun
ALAMAT : Jl. Perintis Kemerdekaan IV
JENIS KELAMIN : Perempuan
JUMLAH KETURUNAN - ANAK : 2
- CUCU : 5
NAMA SUAMI/ISTRI : Tn “ A”
UMUR : 78 tahun
_____________________________ ____________________________________
II. PENGKAJIAN :
A. Fisik
Wawancar
o Pandangan Lanjut Usia tentang kesehatannya : Pasien mengatakan aktivitas yang
dilakukannya tidak seperti dulu lagi, pasien sering mengeluh sakit kepala, pusing,dan
leher terasa tegang.
P : Nyeri pada saat beraktivitas
Q : Nyeri tertusuk-tusuk
R : Pada kepala
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul
o Kegiatan yang mampu dilakukan Lanjut Usia :
Menjual bahan jualan yang ada di warung, Menyapu,berjalan, ketoilet , berpakaian
m
mke dan masih mampu melakukan pekerjan rumah yang tidak berat secara mandiri.
11
No.Doc IV-001/STIKES-NH/PDN/NRS
Tgl. Berlaku 12 Agustus 2020
Revisi 00
o Kebiasaan makan, minum, istirahat/tidur, buang air besar/kecil :
Makan : 3 kali sehari
Minum :7 kali sehari
Istirahat : Malam: -+ 6 Jam
Siang : 2 Jam
BAB :1 kali sehari
BAK :6 kali sehari
12
No.Doc IV-001/STIKES-NH/PDN/NRS
Tgl. Berlaku 12 Agustus 2020
Revisi 00
3. Respirasi (Pernafasan) :
Pernapasan : 20 x/mnt
4. Tekanan Darah :
Posisi pengukuran duduk : 160/90 mmhg
5. Berat dan tinggi badan terakhir : berat 60 kg tinggi badan 160
6. Tingkat orientasi:
a. Waktu : Pasien dapat mengingat waktu dengan baik
b. Tempat : Pasien dapat mengingat tempat
c. .Orang : Pasien dapat mengingat orang dengan baik
7. Memory (ingatan) : baik
8. Istirahat/Tidur
a. Kwantitas (Lama tidur) : Malam: -+6jam
Siang : 2 Jam
b. Kwalitas : Baik
c. Pola : Baik
9. Penyesuaian psikososial : Baik
Sistem Persyarafan
B. Psikologis
Sikap terhadap proses penuaan: oma mengatakan semua manusia pasti akan
menua
Perasaan dibutuhkan: oma sering berbagi cerita dengan suaminya dan sangat
dibutuhkan dalam keluarganya
Pandangan terhadap kehidupan: oma mengatakan semoga ia masih diberikan
kesehatan agar dapat merawat suami, anak, dan cucunya.
Koping Stressor
Penyesuaian diri: oma mengatakan selalu menyesuaikan diri dengan orang-
orang disekitar tempat tinggalnya
Harapan saat ini dan yang akan datang:oma berharap saat ini semoga ia dapat
melihat cucunya tumbuh dewasa.
Fungsi kognitif
- Daya ingat : Baik
- Proses pikir : Baik
- Alam perasaan : Baik
- Kemampuan dalam penyelesaian masalah: Menceritakannya kepada
suaminya
C. Sosial Ekonomi
Sumber keuangan : sumber keuangan oma yaitu dari anaknya
Kesibukan dalam mengisi waktu luang : Menjaga cucunya dan menjual bahan
jualan di tokoh
Teman tinggal: Suami, anak, dan cucunya
Kegiatan organisasi
Pandangan terhadap lingkungannya: Pasien mengatakan sangat memperhatikan
kebersihan lingkungan tempat tinggalnya.
Hubungan dengan orang lain di luar rumah: Baik
Yang biasa mengunjungi: Keluarga
Penyalurkan
hobi/keinginan :Sering
menanam tanaman
D. Spiritual
Kegiatan ibadah : oma mengatakan melakukan ibadah
kegiatan keagamaan : beribadah di gereja
Cara Lanjut Usia menyelesaikan masalah : oma mengatakan jika ada masalah
biasanya oma menceritakannya kepada suaminya
Penampilan Lansia: Bersih
E. Psikososial
Tingkat ketergantungan : oma mengatakan biasanya bergantung kepada
suaminya
Fokus diri : oma fokus kepada kesehaatannya dan terkadang pasien kurang
paham mengenai penyakitnya
Perhatian : oma mendapat perhatian dari keluarganya
Rasa Kasih sayang : oma mendapat kasih sanyang dari keluarganya
INDEKS KATZ
Skor KRITERIA
Kemandirian dalam hal makan. Kontinen, berpindah, ke kamar
A kecil,
berpakaian dan mandi
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
B fungsi
Tersebut
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
C satu
fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
D mandi,
berpakaian dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
E mandi,
berpakaian, ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan
Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali
F mandi,
berpakaian, berpindah dan satu fungsi tambahan
G Ketergantungan pada enam fungsi tersebut
Ketergantungan pada sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat
Lain-lain diklasifikasikan
sebagai C, D, E, F, dan G
Kesimpulan
: Pasien masih dapat melakukan pekerjaan secara mandiri
b. Pengkajian Status Kognitif Dan Afektif
Menggunakan Shart Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) untuk
mendeteksi adanya dan tingkat kerusakan intelektual, terdiri dari 10 hal yang
mengetes orientasi, memori dalam hubungannya dengan kemampuan perawatan
diri, memori jauh dan kemampuan matematis.
Penilaian SPMSQ
(1) Kesalahan 0- : Fungsi intelektual utuh
2 : Fungsi intelektual ringan
(2) Kesalahan 3-4 : Fungsi intelektual sedang
(3) Kesalahan 5-7 : Fungsi intelektual berat
(4) Kesalahan 8-10
(a) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subjek hanya berpendidikan
sekolah dasar.
(b) Bias dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subjek mempunyai
pendidikan diatas sekolah menengah atas.
(c) Bias dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan untuk subjek kulit hitam dengan
menggunakan criteria pendidikan yang sama.
Selain menggunakan frem diatas, untuk menguji aspek-aspek kognitif dari fungsi
mental: orientasi, registrasi, dan kalkulasi, mengingat kembali dan bahasa dapat
menggunakan Mini Mental State Exam (MMSE).
Nilai kemungkinan paling tinggi adalah 30, dan nilai 21 atau kurang menunjukkan
adanya kerusakan kognitif yang memeerlukan penyeledikan lanjut.
Kesimpulan
: Pasien kadang berfikit untuk mengingat sesuatu
Ketetangan :
24-30 : Normal
17-23 : Probable (berpeluang) gangguan kognitif
0-16 : Definitif (pasti) gangguan kognitif.
Alat ukur status efektif digunakan untuk membedakan jenis depresi serius yang
mempengaruhi fungsi-fungsi dari suasana hati rendah umum pada banyak orang.
Depresi adalah umum pada lansia dan sering dihubungkan dengan kacau mental
dan disorientasi, sehingga seorang lansia depresi sering disalah mengertikan
dengan demensia. Pemeriksaan status mental tidak dengan jelas membedakan
antara depresi dengan dimensia, sehingga pengkajian efektif adalah alat tambahan
yang penting.
Inventaris Depresi Beck berisi 13 hal yang menggambarkan berbagai gejala dan
sikap yang berhubungan dengan depresi.
Inventaris Depresi Beck
Skor Uraian
A. Kesedihan
3 Saya sangat sedih atau tidak bahagia di mana saya tak dapa
Menghadapinnya
2 Saya galau atau sedih sepanjang waktu dan saya tidak dapat
keluar darinya
1 Saya merasa sedih atau galau
B. Pasimisme
3 Saya merasa bahwa masa depan saya adalah sia-sia dan sesuatu
tidak dapat membaik
2 Saya merasa tidak mempunyai apa-apa untuk memandang ke
Depan
1 Saya merasa berkecil hati mengenai masa depan
0 Saya tidak begitu pesimis atau kecil hati tentang masa depan
C. Rasa kegagalan
D. Ketidakpuasan
E. Rasa Bersalah
1 Saya merasa buruk atau tak berharga sebagai bagian waktu yang
Baik
0 Saya tidak merasa benar-benar bersalah
21
No.Doc IV-001/STIKES-NH/PDN/NRS
Revisi 00
3 Saya akan membunuh diri say sendiri jika saya mempunyai
Kesempatan
2 Saya mempunyai rencana pasti tentang tujuan bunuh diri
3 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
stidak perduli pada mereka semua
2 Saya telah kehilangan semua minat saya pada orang lain dan
mempunyai sedikit persaaan pada mereka
1 Saya kurang berminat pada orang lain dari pada sebelumnya
I. Keragu-Raguan
M. Anoreksia
22
No.Doc IV-001/STIKES-NH/PDN/NRS
Revisi 00
1 Nafsu makan saya tidak sebai sebelumnya
Kesimpulan : Pasien mengatakan selalu bersyukur atasa apa yang telah ia miliki
Penilaian :
0-4 : Depresi tidak ada atau minimal
5-7 : Depresi ringan
8-15 : Depresi sedang
>16 : Depresi berat
Selain itu depresi lansia dapat diukur dengan menggunakan Skala Depresi
Geriatric Yesavage dengan penilaian jika jawaban pertanyaan sesuai indikasi
dinilai poin 1 (nilai 1 poin untuk setiap respons yang cocok dengan jawaban ya atau
tidak setelah pertanyaan). Nilai 5 atau lebih dapat menandakan depresi
Skore
Kadang- Tidak
No Fungsi Uraian Selalu
Kadang Pernah
(2)
(1) (0)
N DATA Dx KEPERAWATAN
O
1 DS: Nyeri kepala b.d tekanan darah
· oma mengatakan nyeri kepala dan tegang
pada area leher
DO:
· Keadaan umum lemah
· Oma nampak lebih berhati-hati saat
beraktifitas
· Tekanan Darah: 160/90 mmHg
2 DS: Intoleransi aktivitas b.d kelelahan
B. INTERVENSI
Diagnosa keperawatan NOC NIC
1 Nyeri kepala b.d tekanan Tautan NOC: keparahan Intervensi : pemberian
darah hipertensi analgetik
Indicator skala outcome: 1. Mengkaji
a. Kelelahan karakteristik nyeri
dipertahankan pada 2 2. Tentukan pilihan
(besar) ditingkatkan ke 4 analgesic tergantung tipe
(ringan) dan berat nyerinya
Sakit kepala 3. Berikan analgesic
dipertahankan pada 2 tepat waktu terutama
(besar) ditingkatkan ke 4 saat nyeri hebat
(ringan) 4. Evaluasi efektivitas
analgesic, tanda dan
gejala
2 Intoleransi aktivitas b.d Tautan NOC: istirahat Intervensi : terapi aktivitas
kelelahan Indicator skala outcome: a. Bantu klien untuk
a. Pola istirahat mengidentifikasi
dipertahankan pada 2 aktivitas yang mampu
(banyak terganggu) dilakukan
ditingkatkan ke 4 b. Bantu untuk
(sedikit terganggu) mendapatkan alat
b. Kualitas istirahat bantuan aktivitas
dipertahankan pada 2 c. Bantu untuk
(banyak terganggu) mengidentifikasi
ditingkatkan ke 4 aktivitas yang disukai
(sedikit terganggu) d. Bantu klien untuk
membuat jadwal latihan
di waktu luang
e. Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
C. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Hari/ No Dx Implementasi Evaluasi
tanggal
26 I 1. Mengkaji karakteristik nyeri S:Pasien mengatakan nyeri pada kepala
agustus H: P : Nyeri pada saat beraktivitas dan tegang pada area leher
2020 Q : Nyeri tertusuk-tusuk TTD : 160/90 mmHg
R : Pada kepala
O:Pasien memengang kepalanya
S : Skala 6
T : Nyeri hilang timbul A:masalah belum teratasi
P:lanjutkan intervensi
2. Menentukan pilihan analgesic
1. Menentukan pilihan analgesic
tergantung tipe dan berat nyerinya
2. Memberikan analgesic tepat waktu
H: Pasien minum rebusan daun sirsak
3. Mengevaluasi efektivitas
untuk menurunkan tekanan darahnya
analgesic, tanda dan gejala
3. Memberikan analgesic tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
H: Pasien minum obat penurun tekanan
darah
4. Mengevaluasi efektivitas analgesic,
tanda dan gejala
H: Nyeri pada kepala dan tengang pada
area leher
II 1. Membantu klien untuk S: Pasien merasa kelelahan jika terlalu
mengidentifikasi aktivitas yang mampu banyak melakukan aktivitas
dilakukan O:Pasien nampak berhati-hati saat
H: Pasien merasa kelelahan jika terlalu beraktivitas
banyak melakukan aktivitas A:masalah belum teratasi
2. Membantu untuk mendapatkan alat P:lanjutkan intervensi
bantuan aktivitas 1. Membantu klien untuk
H: Pasien tidak menggunakan alat bantu mengidentifikasi aktivitas
3. Membantu untuk mengidentifikasi yang mampu dilakukan
aktivitas yang disukai 2. Membantu untuk
H: Pasien menanam tanaman mendapatkan alat bantuan
4. Membantu klien untuk membuat aktivitas
jadwal latihan di waktu luang 3. Membantu pasien untuk
H: pasien membuat jadwal aktivitas agar mengembangkan motivasi
tidak terlalu lelah diri dan penguatan
5. Membantu klien untuk
mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
H: Pasien masih merasa mudah lelah
27 I 1. Mengkaji karakteristik nyeri S:Pasien mengatakan masih nyeri pada
agustus H: P : Nyeri pada saat beraktivitas kepala dan tengang pada area leher
Q : Nyeri tertusuk-tusuk
2020 O: TD: 140/90 mmHg
R : Pada kepala
S : Skala 6 A:masalah teratasi
T : Nyeri hilang timbul
P:lanjutkan intervensi
1.Menentukan pilihan analgesic
2. Menentukan pilihan analgesic
tergantung tipe dan berat
tergantung tipe dan berat nyerinya
nyerinya
H: Pasien masih minum rebusan daun
2.Memberikan analgesic tepat
sirsak untuk menurunkan tekanan
waktu terutama saat nyeri hebat
darahnya
3.Mengevaluasi efektivitas
3. Memberikan analgesic tepat waktu
analgesic, tanda dan gejala
terutama saat nyeri hebat
H: Pasien meminum obat penurun
tekanan darah
4. Mengevaluasi efektivitas analgesic,
tanda dan gejala
H: Nyeri pada kepala dan tegang pada
area leher
II 1. Membantu klien untuk mengidentifikasi S: Pasien masih merasa kelelahan jika
aktivitas yang mampu dilakukan terlalu banyak melakukan aktivitas
H: Pasien merasa kelelahan jika terlalu O:Pasien nampakmengurangi
banyak melakukan aktivitas aktivitasnya
2. Membantu untuk mendapatkan alat A:masalah belum teratasi
bantuan aktivitas P:lanjutkan intervensi
H: Pasien tidak menggunakan alat bantu 1. Membantu klien untuk
3. Membantu untuk mengidentifikasi mengidentifikasi aktivitas
aktivitas yang disukai yang mampu dilakukan
H: Pasien menanam tanaman 2. Membantu untuk
4. Membantu klien untuk membuat jadwal mendapatkan alat bantuan
latihan di waktu luang aktivitas
H: pasien membuat jadwal kegiatan agar 3. Membantu pasien untuk
tidak terlalu lelah mengembangkan motivasi
diri dan penguatan