Anda di halaman 1dari 5

ISSN: 2252-3979

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/lenterabio

Pengaruh Pemberian Filtrat Daun Sambiloto terhadap Jumlah Leukosit


Darah Tikus Putih yang Terpapar Benzena

Khumairoh, Tjandrakirana, Widowati Budijastuti


Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Benzena merupakan bahan kimia yang sering mencemari lingkungan dan bersifat leukomogen kuat. Salah
satu gangguannya menurunkan jumlah leukosit, karena menyerang enzim topoisomerase II dalam sumsum tulang.
Sambiloto suatu bahan alami yang mengandung senyawa deoxyandrographolid, 14-deoxy-11, neoandrographolid, 12-
didehydroandrographolide, homoandrographolide, diterpenoid dan flavonoid yang bertindak sebagai immunostimulan.
Berdasarkan latar belakang tersebut dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membuktikan bahwa filtrat daun
sambiloto dapat meningkatkan jumlah leukosit akibat terpapar benzena secara inhalasi. Subjek 25 tikus jantan strain
Wistar yang dikelompokkan menjadi lima, yaitu kelompok kontrol normal (K0), kontrol terpapar benzena (K1),
terpapar benzena yang diberi filtrat sambiloto 0,15 ml (P1), terpapar benzena yang diberi filtrat daun sambiloto 0,3
ml (P2) dan terpapar benzena yang diberi filtrat daun sambiloto 0,45 ml (P3). Paparan benzena selama 6 jam/hari
dalam 6 hari dan pemberian filtrat daun sambiloto selama 7 hari. Penghitungan jumlah leukosit menggunakan
Haemocytometer. Analisis data dengan anava satu arah dan BNT pada taraf uji 5%. Hasil penelitian K1 mengalami
penurunan menjadi 3063 sel/mm3 (thit (2,149) > ttab (2,02)), P1 meningkat menjadi 6873 sel/mm3 (thit (2,709) > ttab
(2,02)); P2 7627 sel/mm3 (thit (2,420) > ttab (2,02)); P3 8803 sel/mm3 (thit (2,124) > ttab (2,02)). Hasil analisis
menunjukkan filtrat daun sambiloto dapat meningkatkan jumlah leukosit (Fhit (648,18) > Ftab (2,87); BNT (222,23).
Simpulan penelitian ini bahwa filtrat daun sambiloto dapat meningkatkan jumlah leukosit yang terpapar benzena.

Kata kunci: filtrat sambiloto (Andrographis paniculata); jumlah leukosit; benzena

ABSTRACT
Benzene is a pollutant chemical environment and leukomogen factor. One’s of the effect is decrease leukocytes
concentration because benzene can attack the enzyme topoisomerasse II in the bone marrow. The composition of Andrographis
paniculata are deoxyndragrapholid, andrographolid, 14- deoxy-11, neoandrogapholid, 12- didehydroandrographolide,
homoandrographolide, diterpenoid, and flavonoid, and the function is immunostimulan. This research aimed to prove that
Andrographis paniculata leaf filtrate can increase leukocytes concentration caused inhalation exposure benzene. This subject are
25 Wistar strain male rats were divided into five groups; normal control (K0), benzene exposure control (K1), benzene
exposure+Andrographis paniculata leaf filtrate 0,15 ml (P1), benzene exposure+Andrographis paniculata leaf filtrate 0,3 ml (P2)
and benzene exposure+Andrographis paniculata leaf filtrate 0,45 ml (P3). Exposure benzene for 6 hours per day on 6 days and
giving Andrographis paniculata leaf filtrate for 7 days. Counting leukocytes concentration uses a haemocytometer. Analysis of
the data with One-Way ANOVA and LCD at 5 % level test. The result K1 decreased to 3063 cells/mm3 (thit(2.149)>ttab(2.02)),
P1 increased to 6873 cells/mm3 (thit(2.709)>ttab(2.02)); P2 7627 cells/mm3 (thit(2.420)>ttab(2.02)); P3 8803 cells/mm3
(thit(2.124)>ttab(2.02)). The analysis revealed Andrographis paniculata leaf filtrate can increase leukocytes concentration (Fhit
(648.18)>Ftab (2.87), LSD (222.23). The conclution of this research that Andrographis paniculata leaf filtrate can increase
leukocytes level benzene exposure.

Key words: Sambiloto Filtrate (Andrographis paniculat); leucocytes level; benzene

PENDAHULUAN terhambat sehingga akan mengakibatkan


Benzena merupakan bahan yang sering kerusakan pada kromosom.
mencemari lingkungan (Putra, 2003 dalam Yusron et al. (2004) menuliskan salah satu
Maulana, 2009). Hirabayashi et al. (2004) tanaman yang sering digunakan sebagai obat di
menerangkan bahwa benzena merupakan kalangan masyarakat adalah tanaman sambiloto
leukomogen kuat yang dapat mengganggu proses (Androgaphis paniculata). Menurut Muhlisah (2006)
hematopoesis karena benzena dapat menyerang sambiloto mengandung deoxyandrographolide,
enzim topoisomerase II dalam sumsum tulang. andrographolide, 14-deoxy-11, neoandrographolide, 12
Enzim tersebut akan berinteraksi dengan DNA didehydroandrographolide, homoandrographolide,
selama tahap replikasi dan transkripsi ini diterpenoid dan flavonoid yang bertindak sebagai
2 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013:1–5
 

immunostimulan. Untuk membuktikan bawa sampel darah dan penghitungan jumlah leukosit
filtrat daun sambiloto (Androgaphis paniculata) darah tikus. Data diperoleh dengan melihat
dapat meningkatkan jumlah leukosit akibat jumlah leukosit dengan menggunakan
paparan benzena sehingga dilakukan penelitian Haemocytometer. Hasil penghitungan jumlah
dengan menggunakan hewan uji tikus putih leukosit darah diperoleh data yang berskala
jantan. ordinal. Selanjutnya, dilanjutkan dengan uji
parametrik, yaitu anava satu arah.
BAHAN DAN METODE
Jenis penelitian ini adalah eksperimen. HASIL
Sasaran penelitian adalah jumlah leukosit darah Setelah dilakukan percobaan, diperoleh data
tikus putih. Variabel bebas penelitian ini ialah dari lima kelompok perlakuan dengan
dosis filtrat daun sambiloto, Variabel respons pengambilan data dua kali. Setelah diberi paparan
jumlah leukosit darah tikus putih, Variabel benzena, rerata jumlah leukosit mengalami
kontrol meliputi dosis benzena, jenis, umur, berat penurunan dan setelah diberi filtrat daun
badan dan jumlah tikus pada tiap perlakuan, lama sambiloto, rerata jumlah leukosit cenderung
perlakuan, ukuran kandang, dan banyaknya mengalami peningkatan (Tabel 1, Gambar 1).
makanan. Rancangan penelitian yang dipakai
adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Tabel 1. Rerata jumlah leukosit sebelum diberi paparan
lima perlakuan dan lima kali ulangan. benzena
Alat yang diperlukan dalam penelitian ini Rerata jumlah leukosit
adalah alat pemeliharaan tikus putih, alat Kelompok perlakuan (sel/mm3)
Pretes Postes
pembuatan filtrat sambiloto, alat penentuan dosis
K0 (kontrol normal) 8800 8536
filtrat daun sambiloto, alat pemberian benzena,
K1 (dipapar benzena 0,3 8750 3063
alat pemberian filtrat daun sambiloto, alat ml)
pengambilan sampel dan pengukuran jumlah P1 (Benzena + 0,15 ml 3200 6873
leukosit darah. filtrat daun sambiloto)
Bahan yang diperlukan untuk penelitian ini P2 (Benzena + 0,3 ml 3160 7627
ialah daun tanaman sambiloto, pakan, air ledeng, filtrat daun sambiloto)
serbuk gergaji kayu, benzena, kapas, larutan turk, P3 (Benzena + 0,45 ml 3240 8803
darah tikus putih, akuades, alkohol 76%, betadin filtrat daun sambiloto)
dan antibiotik.
Prosedur penelitian ini meliputi persiapan Semua data diuji normalitasnya
hewan percobaan, pembuatan filtrat daun menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, ternyata
sambiloto, penentuan dosis filtrat daun sambiloto, data berdistribusi normal sehingga statistik yang
penghitungan jumlah leukosit awal, digunakan adalah statistik parametrik yaitu anava
penghitungan jumlah leukosit darah tikus putih satu arah dengan taraf uji 0,05.
setelah terpapar benzena, perlakuan, pengambilan

Gambar 1. Diagram jumlah leukosit darah tikus putih pemberian benzene dan filtrat sambiloto dengan berbagai
konsentrasi
Khumairoh dkk.: Pengaruh pemberian filtrat daun sambiloto 3

Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan sumsum tulang termasuk dalam golongan mieloid
didapatkan bahwa pada kelompok K1 thit (2,149) > penghasil sel darah putih. Sumsum tulang
ttab (2,02), P1 thit (2,709) > ttab (2,02), P2 thit (2,420) > mengandung sel induk multipoten umum yang
ttab (2,02), P3 thit (2,124) > ttab (2,02), sehingga pada akan berdiferensiasi menjadi sel induk khusus,
keempat kelompok perlakuan terdapat yang selanjutnya berdiferensiasi manjadi berbagai
perbedaan. jenis sel yang ditemukan di dalam sumsum tulang
Hasil uji anava perhitungan jumlah leukosit dan darah. Sel‐sel tersebut berkembang menjadi
sesudah diberi paparan benzena dan filtrat kelompok‐kelompok sel induk khusus yang
sambiloto menunjukkan hasil yang signifikan, membentuk megakariosit, limfosit, eritrosit,
sebab Fhit (648,18) > Ftab (2,87) sehingga hipotesis eusinofil dan basofil, sedangkan neutrofil dan
bahwa filtrat sambiloto dapat meningkatkan monosit dibentuk oleh prekursor umum. Sel
jumlah leukosit darah tikus putih yang terpapar induk pada sumsum tulang juga merupakan
benzena diterima. Uji BNT jumlah leukosit darah sumber dari osteoklas, sel mast, sel dendritik dan
tikus putih setelah diberi perlakuan didapatkan sel langerhans.
bahwa pada setiap kelompok perlakuan berbeda Dalam penelitiannya Pudyoko (2010)
nyata. menambahkan bahwa benzena juga menunjukkan
efek yang buruk terhadap sistem imunologis pada
PEMBAHASAN manusia pada saat terpapar benzena melalui
Berdasarkan penelitian ini, pada pengamatan saluran pernapasan pada durasi sedang dan
K0 rerata jumlah leukosit tidak mengalami kronis. Efek buruk ini merusak sistem antibodi
perubahan (8679 sel/mm3). Hal ini dikarenakan dan respons selular (leukosit). Penelitian yang lain
pada K0 tidak diberi perlakuan apapun. juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan
Pada K1 penghitungan awal rerata jumlah limfosit manusia dan komponen‐komponen darah
leukositnya sama dengan K0 (8679 sel/mm3), akan setelah terpapar, efek ini dapat dilihat pada
tetapi pada penghitungan kedua rerata jumlah tingkat paparan lingkungan kerja pada
leukositnya mengalami penurunan sebesar (3155 konsentrasi 1 ppm atau malah lebih rendah.
sel/mm3). Hal ini dikarenakan pada K1 dipapar Apabila jumlah leukosit berkurang maka
benzena. Menurut Hirabayashi et al. (2004) akan memengaruhi semua sistem di dalam tubuh.
benzena merupakan leukomogen kuat yang dapat Hal ini sesuai dengan pendapat Widyastuti (2002)
menurunkan jumlah leukosit. Rizky (2011) bahwa sistem imun adalah suatu sistem
menyatakan toksikokinetika benzena dimulai dari pertahanan yang sangat berkembang dan
absorpsi ke dalam tubuh, interaksi biokimia dan melindungi tubuh dari serangan organisme, sel-
jalur metabolisme, distribusi dan eliminasi dari sel tumor, dan zat asing yang masuk dalam
tubuh. Jika individu terpapar benzena di udara tubuh.
dalam konsentrasi tinggi separuh kadar benzena Pada penghitungan jumlah leukosit pada
yang terabsorbsi masuk ke dalam paru-paru kelompok P1 jumlah leukosit mengalami
kemudian masuk ke aliran darah. Melalui peningkatan, yaitu sebesar 6873 sel/mm3;
pembuluh darah, benzena kemudian disimpan kelompok P2 meningkat menjadi 7627 sel/mm3
dalam sumsum tulang dan dalam jaringan lemak. sedangkan pada kelompok P3 8803 sel/mm3.
Benzena dikonversi menjadi metabolit dalam hati Peningkatan yang berbeda ini dikarenakan
dan sumsum tulang. pemberian filtrat sambiloto yang ukurannya
Selain itu Hirabayashi et al. (2004) juga berbeda.
menyatakan bahwa adanya benzena dapat Peningkatan jumlah leukosit yang terjadi
mengganggu proses hematopoesis karena pada kelompok P1, P2 dan P3 dikarenakan
benzena dapat menyerang enzim topoisomerase II adanya pemberian filtrat sambiloto. Menurut
yang ada pada sumsum tulang. Enzim Dalimunthe (2009) menyatakan komponen aktif
topoisomerase II sendiri akan berinteraksi dengan dari sambiloto yaitu andrographolide, 14-
DNA, jika DNA bermasalah maka tahap replikasi deoxyandro-grapholide dan 14-deoxy-11,12-dide-
dan transkripsi juga terhambat sehingga akan hydroandrographolide mempunyai efek
mengakibatkan kerusakan pada kromosom, yang imunomodulator. Kapil et al (1993) menambahkan
pada akhirnya akan menyebabkan penyakit darah bahwa andrographoside dan neoandrographolide bisa
karena proses apoptosis. Apabila sumsum tulang jadi kelompok glukosida yang dapat bertindak
terganggu maka proses pembentukan darah, salah sebagai antioksidan kuat. Menurut Kumar et al.
satunya leukosit akan terganggu juga. (2004) komponen–komponen tersebut
Pudyoko (2010) juga menyatakan bahwa meningkatkan proliferasi dan induksi IL-2
pada keadaan normal, 75% dari sel di dalam limfosit perifer darah manusia. Selain itu
4 LenteraBio Vol. 2 No. 1 Januari 2013:1–5
 

pendapat tersebut didukung oleh Prapanza dan Bila dosis pemberian filtrat sambiloto
Marianto (2006) yang menjelaskan bahwa dinaikkan maka kemungkinan akan terjadi
andrographolid yang terkandung dalam lakton, peningkatan jumlah leukosit hingga batas
bekerja sebagai antiinflamasi dan bertindak kenormalan jumlah leukosit, yaitu 10000 sel/mm3.
sebagai immunostimulan. Selain mengandung Hal ini didukung oleh Puri et al. (1993) yang
senyawa andrographolide, 14-deoxyandro-grapholide menyatakan bahwa selain mempunyai efek
dan 14-deoxy-11,12-dide-hydroandrographolide, imunostimulan sambiloto juga berfungsi sebagai
menurut Muhlisah (2006) sambiloto juga imunosupresan. Walaupun peningkatan dosis
mengandung flavonoid. Ketika aktivitas sistem sambiloto aman untuk peningkatan jumlah
imun berkurang, maka kandungan flavonoid leukosit, akan tetapi kelebihan sambiloto
dalam sambiloto akan mengirimkan sinyal memberikan efek lain yang tidak baik bagi tubuh.
intraseluler pada reseptor sel untuk Pendapat ini didukung oleh Muhlisah (2006) yang
meningkatkan aktivitasnya (Muslim, 2012). menuliskan bahwa beberapa orang mengalami
Menurut Mathivanan et al (2006) kandungan gangguan pencernaan dan terjadinya peningkatan
Flavonoid dalam sambiloto juga dapat digunakan enzim hati sering dialami pasien penderita HIV
sebagai alternatif pengganti antibiotik pada saat diberi andrograpole hasil isolasi dengan dosis
peternak ayam. Selain mengandung tinggi. Berdasarkan hasil penelitian Setyawati
andrographolide, 14-deoxyandro-grapholide dan 14- (2006) menunjukkan bahwa ekstrak daun
deoxy-11,12-dide-hydroandrographolide. Menurut sambiloto menyebabkan cacat tulang pada mencit
Sastrapradja et al (1978) sambiloto juga betina bunting, hal ini menunjukkan bahwa
mengandung unsur-unsur mineral seperti kalium, sambiloto tidak baik dikonsumsi ketika hamil.
kalsium, natrium dan asam kersik. Dalimunthe (2006) menyatakan secara umum
Effendi (2003) menuliskan pemberian ekstrak sambiloto tidak menimbulkan efek samping yang
sambiloto dengan pelarut air pada ayam pedaging serius, sampai saat ini jarang ditemui efek
yang diinfeksi Eimeria tenella dapat meningkatkan samping yang tidak diinginkan saat sambiloto
sistem kekebalan dengan menghasilkan sel-sel digunakan. Uji toksisitas pada hewan coba
darah putih (heterofil, eusinofil, basofil dan menunjukkan bahwa andrographolide dan senyawa
monosit). lain yang terdapat pada sambiloto memiliki
Hasil penelitian Cahyaningsih et al. (2003) toksisitas yang rendah
menunjukkan bahwa melalui pemberian
sambiloto pada dosis bertingkat dengan SIMPULAN
koksidiostat (preparat sulfa) akan meningkatkan Berdasarkan hasil penelitian, dapat
heterofil darah ayam. Kenaikan tersebut diduga disimpulkan bahwa pemberian filtrat sambiloto
berkaitan erat dengan fungsi ganda sambiloto (Andrographis paniculata) dapat meningkatkan
sebagai imunosupresan dan imunostimulan. jumlah leukosit darah tikus putih (Rattus
Menurut wordpress (2012) norvegicus) yang terpapar benzena dan dosis filtrat
Dehidroandrografolid yang terkandung dalam sambiloto terbaik untuk meningkatkan jumlah
sambiloto dapat merangsang pelepasan hormon leukosit darah tikus putih yang terpapar benzena
adrenokortikotropik (ACTH) dari kelenjar adalah dosis 0,45 ml.
pituitari anterior yang berbeda di dalam otak dan
selanjutnya akan merangsang kelenjar adrenal DAFTAR PUSTAKA
bagian kortek untuk memproduksi kortisol. Cahyaningsih UK, Setiawan, dan Ekastuti DR, 2003.
Kortisol yang dihasilkan ini selanjutnya akan Health–promoting properties of common herbs.
bertindak sebagai imunosupresan. Am J of Clinical Nutrition 70: 491–499.
Menurut Puri et al. (1993) sambiloto dapat Dalimunthe Aminah, 2009. Interaksi Sambiloto
merangsang sistem imun tubuh baik berupa (Andrograpis paniculata).diakses
respons antigen spesifik maupun respons imun melalui.http://repository.usu.ac.id/bitstream/12
nonspesifik untuk kemudian menghasilkan sel 3456789/3618/1/10E00504.pdf. pada 13 Maret
fagositosis. Respons antigen spesifik yang 2012.
dihasilkan akan menyebabkan diproduksinya Effendi Musthofa Helmi, 2003. Aktivitas Antibakterial
limfosit dalam jumlah besar terutama limfosit B. Ekstrak Herba Sambiloto (Andrographis panicullata)
Limfosit B akan menghasilkan antibodi yang Terhadap Bakteri Staphylococcus Asal Susu Sapi
merupakan plasma glikoprotein yang akan Perah Penderita Mastitis. Jurnal Penelit. Med.
Eksakta. 8(1): 39-45.
mengikat antigen dan merangsang proses
fagositosis (Decker, 2000 dalam Suhirman, 2010).
Khumairoh dkk.: Pengaruh pemberian filtrat daun sambiloto 5
 

Hirabayashi Y, Kawasaki Y, Kaneko T, Kanno J, Sistem Hematopoietic pada Pekerja Instalasi BBM.
Kodama Y, Matsushima Y, Ogawa Y, Saitoh M, Tesis tidak dipublikasikan. Semarang: Universitas
Sekita K, Uchida O, Umemura T, Yoon BI, Inoue T, Diponogoro
2004. Benzene-induced hematopoietic neoplasms Puri A, Saxena R, Saxena RP, Saxena KC, Srivastava V,
including myeloid leukemia in Trp53-deficient Tandon JS. Immunostimulant agents from
C57BL/6 and C3H/He mice. Artikel Division of Andrographis paniculata. Diakses melalui
Cellular and Molecular Toxicology, Center for http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8377022.
Biological Safety and Research, National Institute Pada 29 November 2012.
of Health Sciences, Tokyo 158-8501 (2009), Japan. .Rizky Priasmara putrid Yeshinta, 2011. Benzena di
Kapil A, IB Koul, SK Banerjee, BD Gupta, 1993. udara perkotaan. Diakses melalui
Antihepatotoxic effects of major diterpenoid http://www.scribd.com/doc/76179383/Benzena-
constituents of Andrographis paniculat. Jurnal Di-Udara-Perkotaan. pada 12 Maret 2012.
Biochem. Pharmacol., 46: 182-185 (1993). Sastrapradja Setijati, Maslichah Asy’ari, Eddy
Kumar RA, Sridevi K, Kumar NV, Nanduri S, Rajagopal djajasukma, Ernawati Kasim, Ischak Lubis, Siti
S, 2004. Anticancer and immunostimulatory Harti A L, 1978. Tumbuhan Obat (Lembaga biologi
compounds from Andrographis paniculata. Diakses nasional). Bogor: sumber data ekonomi.
melalui Setyawati Iriani, 2006. Perkembangan Skeleton Fetus
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15138014 Mencit (Mus musculus L) setelah Pemberian
. Pada 29 November 2012. Ekstrak Daun Sambiloto (Andrographis paniculata
Mathivanan R, Edwin SC, Amutha R, Viswanathan K, Nees). Artikel penelitian. Bali: Universitas
2006. Panchagavya and Andrographis paniculata Udayana.
as Alternatives to Antibiotic Growth Promoter on Suhirman Sintha, Christina Winarti, 2010. Prospek dan
Broiler Production and Carcass Fungsi Tanaman Obat Sebagai
Characteristics.International Journal of Poultry Immunomodulator. Diakses melalui
Scince 5 (12): 1122-1150. 2006 ISSN 1682-8356. http://balittro.litbang.deptan.go.id/ind/images/
Asian Network for Scientific Information 2006. stories/edsus/vol19no2/4obat.pdf. Pada 14 Maret
Maulana Aries, 2009. Hubungan Inhalasi Benzen 2012.
dengan Penurunan Kadar Hemoglobin pada Widyawati Tri. 2007. Aspek Farmakologi sambiloto
Pekerja Pom Bensin di SPBU Kartasura Surakarta. (Andrographis paniculata Nees). Majalah Kedokteran
Skripsi tidak dipublikasikan. Surakarta: Nusantara Volume 40. No 3. September 2007.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Wordpress, 2012. Tanaman Penghalau Kanker. Diakses
Muhlisah F, 2006. Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: melalui
Penebar Swadaya. http://kicauan.files.wordpress.com/2012/01/sa
Muslim Herbal, 2012. Immunomodulator: meningkatkan mbilotovsanekakanker.pdf. pada 19 Maret 2012.
sistem imun. Diakses melalui Yusron M, M Januwati, WJ Priambodo, 2004. Keragaan
http://herbalmurahhati.blogspot.com/2012/05/i mutu simplisia sambiloto (Andrographis paniculata
mmunomodulator-meningkatkan-sistem.html. Nees.) jurnal pada beberapa kondisi agroekologi.
Pada 06 Agustus 2012. Prosiding Seminar Kelompok Kerja Nasional
Prapanza Ivan, Lukito Adi Marianto, 2006. Khasiat dan (Pokjanas) Tanaman Obat Indo-nesia di
Manfaat Sambiloto: Agromedia Pustaka. Tawangmangu, 27-28 April 2004.
Pudyoko Sigit, 2010. Hubungan pajanan Benzena
dengan Kadar Fenol dalam Urine dan Gangguan

Anda mungkin juga menyukai