0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
24 tayangan3 halaman
Metode analisis kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa kimia dalam sampel farmasi dan makanan. Kedua metode ini melibatkan validasi metode dan menunjukkan pembagian puncak yang jelas untuk komponen target.
Metode analisis kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa kimia dalam sampel farmasi dan makanan. Kedua metode ini melibatkan validasi metode dan menunjukkan pembagian puncak yang jelas untuk komponen target.
Metode analisis kromatografi gas dan kromatografi cair kinerja tinggi digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur senyawa kimia dalam sampel farmasi dan makanan. Kedua metode ini melibatkan validasi metode dan menunjukkan pembagian puncak yang jelas untuk komponen target.
Judul jurnal : GC Method Validation for the Analysis of Menthol in Suppository
Pharmaceutical Dosage Form Analisis menthol dalam bentuk sediaan farmasi suppositoria dengan metode analisis kromatografi gas berdasarkan pedoman FDA dan ICH a. Kondisi Kromatografi • Kolom kapiler, VF-624ms (ketebalan 1,8μm, dan panjang 60m) • Kromatografi Thermo GC Model (Trace Ultra Gas Chromatography, Thermo Fisher Scientific, USA). Dilengkapi dengan autosampler (Thermo Triplus) dan flame ionization detector (FID). • Gas pembawanya yaitu helium • Suhu kolom oven 90oC (awal selama 1 menit) dan 181oC (selama 18 menit) • Suhu detektor 180oC • Suhu injector 280oC • Laju alir 5,0 mL/menit (konstan) • Volume injeksi 1μL • Laju alir gas He (30 mL/menit); H2 (30 mL/menit); Udara (300 mL/menit) b. Sampel Dan Larutan • Standar internal = Tymol (2%w/v) dalam pelarut etanol (2 mL) • Suppositoria (3,0 gram) + THF (Tetrahydrofuran) 5 mL • Larutan disaring dengan filter berpori ukuran 0,22 μm. c. Validasi Metode Analisis Metode yang dikembangkan, selanjutnya divalidasi sesuai dengan pedoman FDA dan ICH dan menunjukkan linearitas (0.9998), akurasi (%P = kisaran 98–102; RSD < 2), presisi (rata - rata 104.1, dengan %RSD = 0,9), dan kesesuaian sistem yang sangat baik. d. Hasil Kromatogram
Kromatogram GC menunjukkan puncak yang terpisah untuk menthol (sampel
suppositoria) dengan standar internal thymol. Pada gambar kromatogram terlihat bahwa waktu retensi menthol pada menit ke-6.65. Sedangkan waktu retensi thymol (standar internal) pada menit ke-8.29 menit.
Analisis Metode HPLC atau KCKT
Judul jurnal : HPLC Analysis of Phenolic Compounds and Flavonoids with
Overlapping Peaks Identifikasi dan kuantifikasi senyawa fenolik dan flavonoid dalam berbagai produk makanan alami dilakukan dengan menggunakan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau KCKT (Kromatografi Cair Kinerja Tinggi) a. Kondisi Kromatografi • Sistem HPLC Waters 2695 Alliance (Waters Inc., Milford, CT, USA) • Detektor UV-Vis DAD (Diode Array Detector) • Kolom Waters SunfireTM C18 reverse-phase chromatography (panjang 250 mm; lebar 4,6 mm; dan ukuran partikel 5 μm) • Injeksi autoinjektor • Fase gerak isokratik dengan campuran asetonitril (fase gerak A) HPLC grade 99,9%; Honeywell Seelze, Jerman dan asam fosfat (fase gerak B) • Total runtime 60 menit dan gradien konsentrasi divariasikan sebagai berikut: 1) awalnya 5 %A dan 95%B, 2) 15 menit 35%A dan 65%B, 3) 20 menit 35%A dan 65% B , 4) 30 menit 40 %A dan 60 % B, 5) 35 menit 40 %A dan 60 % B, 6) 40 menit 50 % A dan 50 % B, 7) 52 menit 70 % A dan 30 % B dan 8) 60 menit 5 % A dan 95 % B. • Laju aliran konstan 0,5 mL/menit • Suhu kolom 5°C b. Sampel dan Larutan Standar • Larutan standar dalam pelarut methanol = kaempferol, luteolin, asam fenilasetat (semua Alfa Aesar, Ward Hill, MA, USA), apigenin, chrysin, quercetin, P-asam coumaric, naringenin (semua Sigma-Aldrich, Merck, Darmstadt, Jerman), ferulic, syringic, vanillic, caffeic, ellagic, gallic dan asam benzoat (Acros Organics, Geel, Belgia). • Sampel bahan alam yang diduga mengandung senyawa fenolik dan flavonoid. c. Hasil Kromatogram
Kromatogram menunjukkan puncak-puncak yang mengandung 15 senyawa
fenolik (γ=30 mg/L) pada: a) λ=210nm, b) λ =280 nm dan c) λ= 360nm. Puncak tersebut yaitu: 1 = asam galat 9 = asam fenilasetat 2 = asam siringat 10 = luteolin 3 = asam caffeic 11 = quercetin 4 = asam vanila 12 = apigenin 5 = asam ellagic 13 = naringenin 6 = P-asam kumarat 14 = kaempferol 7 = asam ferulat 15 = chrysin. 8 = asam benzoat