Anda di halaman 1dari 12

BIOPROSPECTING

SENYAWA AKTIF
LAUT
KLOROFIL – C
Kelompok 5
BAYU KRISDIANTO (1041911034)
DESTI INDRI IRAWATI (1041911041)
NURUL RIZKI FITRIANA (1041911113)
RAGILDA WIBISONO (1041911118)
RIZQI LAILY FITRIANI (1041911127)
SALSYA LAURA CHRISTANTI (1041911131)
Pengertian
Klorofil adalah pigmen yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadisalah satu molekul
berperan utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi warna hijau pada daun tumbuhan hijau
dan alga hijau, tetapi juga dimiliki oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri
fotosintetik. Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta memantulkan
cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia menerima warna ini. Pada tumbuhan
darat dan alga hijau, klorofil dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
Klorofil memiliki beberapa bentuk. Klorofil-a terdapat pada semua organisme autotrof.
Klorofil-b dimiliki alga hijau dan tumbuhan darat. Klorofil-c dimiliki alga pirang, alga
keemasan, serta diatom (Bacillariophyta). Klorofil-d dimiliki oleh alga merah (Rhodophyta).
Selain berbeda rumus kimia, jenis-jenis klorofil ini juga berbeda pada panjang gelombang
cahaya yang diserapnya.

Klorofil C ditemukan bersama-sama dengan klorofil apada banyak jenis alga laut. Ini
termasukBacillariophyceae, Dinophyceae, Phaeophyceaedan Cryptophyceae (Strain &
Manning, 1942;Strain, Manning & Hardin, 1943; Haxo & Garpu,1959), dan beberapa anggota
Chrysophyceae(Allen, Prancis & Brown, 1960; Jeffrey, 1961)
Klorofil C adalah bentuk klorofil yang ditemukan pada
alga laut tertentu termasuk Chromista fotosintesis

Sifat
(misalnya diatom dan alga coklat ) dan dinoflagellata. Ini
memiliki warna biru-hijau dan merupakan pigmen
aksesori , terutama signifikan dalam penyerapancahaya
didaerah panjang gelombang 447 – 52 nm.

Fisikokimi Seperti klorofil a dan klorofil b, ini membantu organisme


mengumpulkan cahaya dan melewatkan sejumlah energi
eksitasi melalui antena pemanen cahaya ke pusat reaksi

a fotosintesis . Klorofil C tidak biasa karena memiliki


struktur cincin porfirin dan tidak memiliki ekor
isoprenoid atau cincin D tereduksi, ciri khas klorofil lain
yang biasa ditemukan pada alga dan tumbuhan. Klorofil
C dapat dibagi lagi menjadi Klorofil C 1 , Klorofil
C 2 , dan Klorofil C 3 , ditambah setidaknya delapan
subtipe lain yang baru ditemukan.
Bioaktivitas Pigmen klorofil memiliki berbagai manfaat yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan manusia. Klorofil dapat

atau manfaat dimanfaatkan dalam bidang kesehatan yaitu sebagai


antianemia, anti-proteolitik, anti-bakteri,anti-oksidan,
meningkatkan immunitas,menstabilkan tekanan darah,

Klorofil C memperbaiki fungsi hati, dan menyembuhkan luka


(Limantara dan Rahayu, 2008).

dibidang
Alga coklat(Sargasssum sp)mengandungbeberapa
pigmen fotosintetik yaitu karoten, fukoxantin, klorofil A,
dan Klorofil C. Kandungan koloid alginat dari

farmasi Sargassum sp. sangat penting, karena digunakan


cukup luas dalam industri, yaitu sebagai bahan
pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film,
gel, disintegrating agent, dan bahan pengemulsi.
Sehubungan dengan fungsi tersebut, maka alginat
banyak dibutuhkan untuk berbagai industri, seperti
farmasi (5%), tekstil (50%), makanan dan minuman
(30%), kertas (6%), dan industrilainnya (9%)
(Anggadiredja et al., 2006)
Sargassum dipotong kecil-kecil lalu timbang 500g
sebagai berat segar lalu merendam jaringan dalam

Proses
metanol selama 5-10 menit, dan kemudian menambahkan
volume yang sama dari aseton dan maserasi untuk
beberapa menit dalam macerator top-drive. Ekstraknya
adalah disaring melalui kertas dan tisu residu diekstraksi

Ekstraksi kembali dengan aseton sampai tidak ada pigmen lebih


lanjut. Kemudian campur ekstrak metanol-aseton yang
dicampur dengan dietil eter dan dikocok dengan NaCl
untuk mentransfer pigmen ke dietil eter lapisan. Aseton,
metanol, dan pengotor yang larut dalam air dihilangkan
dalam fase air. Kemudian ekstrak dietil eter dikumpulkan
dan diuapkan sampai hampir kering. Residu dilarutkan
kembali dalam jumlah minimum volume dietil eter,
disentrifugasi untuk menghilangkan air dari kondensasi
dan disimpan dalam gelap sampai diperlukan untuk
kromatografi.
Klorofil c diisolasi dalam bentuk kristal dari ekstraksi
yang dihasilkan yaitu sebagai bistetrahydrofuranate dari

Isolasi
diatom Nitzschiaclosterium, adalah campuran akrilik
porfirin serupa asam, yaitu, magnesium
tetradehydropheoporphyrin.
1. Proses identifikasi Klorofil C yaitu dengan
Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Identifikasi pigmen

Identifikas
menggunakan KLT didasarkan pada warna totol dan
besarnya nilai Rf. Hasil penelitian menunjukkan jumlah
totol yang sama untuk setiap perlakuanS argassum sp.
yang dianalisis, yaitu terdiri dari lima totol. Urutan warna

i totol dari totol pertama hingga totol terakhir adalah


kuning, abu-abu, hijau kebiruan, hijau kekuningan dan
orange.
2. Identifikasi selanjutnya dengan Kromatografi Cair
Kinerja Tinggi (KCKT). Identifikasinya dilakukan
dengan menggunakan KCKT yang merupakan suatu
metode yang banyak digunakan dalam analisis pigmen

Identifikas tumbuhan (Almela et al., 2000). KCKT merupakan suatu


cara yang sangat baik dalam menganalisis pigmen pada
tumbuhan tingkat tinggi dan alga karena dengan sampel

i yang sedikit dan waktu analisis pendek dapat


memisahkan klorofil, turunan klorofil dan karotenoid
(Gross, 1991). Hasil KCKT pigmen Sargassum sp. segar,
pengeringan satu dan tiga hari menggunakan kolom fase
terbalik ODS (C18, 5 μm, Ǿ 4 mm x 25 mm), dengan
fase gerak asetonitril : metanol (30:70 v/v).
3. Identifikasi yang terakhir yaitu Spektroskopi UV-
Tampak. Analisis pigmen Sargassum sp. Lebih lanjut

Identifikas
diidentifikasi menggunakan spektroskopi UV-Tampak
pada panjang gelombang 350-800 nm. Pola spektra
Sargassum sp. Pengeringan satu dan tiga hari mengalami
pergeseran ke daerah biru (hipsokromik) dan pergeseran

i kedaerah merah (batokromik). Pergeseran pola spektra


kedaerah biru dan merah menyebabkan pelebaran pola
spektra pada Sargassum sp pengeringan satu dan tiga
hari. Peristiwa ini merupakan ciri dari degradasi pigmen,
yang disebabkan oleh adanya pemanasan.
Kesimpula
n
Dari sifat tersebut membuat klorofil C banyak
dimanfaatkan terutama dalam bidang farmasi yaitu
Klorofil C adalah penghasil warna pada tumbuhan laut
sebagai antianemia, anti-proteolitik, anti-bakteri, anti-
(alga). Klorofil C ditemukan bersama-sama dengan
oksidan, meningkatkan immunitas, menstabilkan tekanan
klorofil pada banyak jenis alga laut termasuk
darah, memperbaiki fungsi hati, dan menyembuhkan
Bacillariophyceae, Dinophyceae, Phaeophyceae dan
luka, dalam sediaan farmasi klorofil c digunakan sebagai
Cryptophyceae. Klorofil C tidak biasa karena memiliki
bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film,
struktur cincin porfirin dan tidak memiliki ekor
gel, disintegrating agent, dan bahan pengemulsi. Untuk
isoprenoid atau cincin D tereduksi, ciri khas klorofil lain
mendapatkan klorofil C pada sumber organisme
yang biasa ditemukan pada alga dan tumbuhan. Klorofil
diperlukan proses pengekstrasian, isolasi serta
C dapat dibagi lagi menjadi Klorofil C 1 , Klorofil C 2 ,
identifikasi. Identifikasi klorofil C dilakukan dengan
dan Klorofil C 3 , ditambah setidaknya delapan subtipe
kromatografi lapis tipis (KLT), KCKT dan dengan
lain yang baru ditemukan.
instrumen Spektro UV-Vis
Thanks!
CREDITS
: This pres
template w entation
as created
including i by Slidesg
co o,
infographic ns by Flaticon, and
s & image
s by Freep
ik.

p
Please kee
r
this slide fo
.
attribution

Anda mungkin juga menyukai