Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI ( KDP)


MENGHITUNG BALANCE CAIRAN

Di susun Oleh :
Nama : Syaina Wijayanti
NPM : 18200000039

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAJU (STIKIM )
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. Definisi
Balance cairan atau keseimbangan cairan adalah keseimbangan antara
pemasukan cairan (intake) dan pengeluaran (output). Masukan cairan orang dewasa
normalnya adalah 1500 ml sampai 3500 ml. Pengeluaran cairan orang dewasa
normalnya 1500 ml. Menghitung balance cairan pun harus memperhatikan mana yang
termasuk kelompok intake cairan dan mana yang output cairan serta IWL.
Berdasarkan kutipan Iwasa M. Kogoshi S (1995) Fluid Therapy do (PT. Outsuka
Indonesia) penghitungan wajib per 24 jam bukan pershift. Namun apabila ada intruksi
dokter yang menyebutkan untuk perhitungan cairan pershiftnya seseorang juga harus
bisa melakukannya. Caranya sama yaitu tetap berdasarkan intake, output dan IWL.
Bedanya adalah pada bagiam IWL anda harus menghitungnya berdasarkan waktu atau
jam.

Menghitung balance cairan seseorang harus di perhatikan berbagai faktor di


antaranya berat badan dan umur. Hal ini di lakukan perhitungan balance cairan antara
pasien anak dengan dewasa berbeda.

B. Indikasi
Indikasi dari perhitungan balance cairan terdiri dari :
- Diare dengan beberapa komplikasi.
- Pasien tidak dapat minum obat karna muntah, atau memang tidak dapat
menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas).
- Pasien dehidrasi (karna syok hipovolemik dan asidosis), dan dehidrasi
berat.
- Pasien yang sedang dehidrasi karena tidak mendapatkan asupan oral dan
pasien yang sedang demam.

C. Tujuan Tindakan
Mengetahui status cairan tubuh :
1. Mengetahui jumlah masukan cairan.
2. Mengetahui keluaran cairan.
3. Mengetahui balance cairan.
4. Menentukan kebutuhan cairan.

D. Masalah Keperawatan
1. Dehidrasi
Dehidrasi adalah kondisi ketidakseimbangan cairan tubuh yang mengarah pada
kekurangan cairan. Pada orang yang berolahraga, dehidrasi terjadi ketika keringat
yang keluar lebih banyak dari asupan cairan. Umumnya, dehidrasi yang terjadi
adalah kekurangan air saja tanpa terjadi kekurangan garam atau elektrolit tubuh.
Bahkan pada saat melakukan latihan fisik di lingkungan panas.

2. Gangguan kesehatan akibat panas


Dehidrasi selain menurunkan kinerja fisik juga berkontrobusi terhadap terjadinya
gangguan kesehatan akibat panas seperti keram otot, pingsan akibat kepanasan,
kelelahan akibat panas dan serangan panas. Pada keadaan yang serius misalnya
pada saat serangan panas, maka penderita harus segera di bawa ke fasilitas
kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
3. Hiperhidrasi
Kelebihan cairan tubuh yang di sebabkan kelebihan asupan cairan di bandingkan
jumlah keringat yang keluar. Masyarakat lazim menyebut hiperhidrasi dengan
istilah keracunan air. Hiperhidrasi dapat terjadi akibat minum cairan yang
mengandung gliserol atau cairan hipertonik karna zat tersebut bersifat mengikat
air, yang menyebabkan air tertahan di dalm tubuh. Hal yang lain menyebabkan
hiperhidrasi adalah terlalu banyak minum dalam jangka waktu tertentu.
4. Hiponatremia
Akibat dari hipergrasi adalah cairan tubuh menjadi hipotonik, dimana kadar
anterium darah menjadi rendah. Kondisi ini disebut hiponatremia dan mampu
membahayakan tubuh. Hiponatremia dapat di cegah dengan menghindari asupan
air yang berlebihan, melebihi jumlah cairan yang ekluar dari tubuh.

E. Rasionalisasi Tindakan
- Untuk memberikan informasi status keseimbangan cairan untuk
menetapkan kebutuhan cairan pengganti.
- Untuk mengetahui frekuensi, jumlah, konsistensi, bau dan karena populasi
feses yang cepat melalui usus mengurangi absorbsi air volume sirkulasi
yang rendah menyebabkan kekeringan membran mukosa dan rasa haus.
- Untuk mengetahui jumlah cairan kekurangan atau kelebihan.

F. Prosedur Tindakan
1. Persiapan diri
a. Memberitahu pasien tentang tindakan yang di lakukan.
b. Persiapan alat :
- Handscoon
- Alat tulis dan buku
- Masker
- Gelas ukur urin dan urine bag
c. Pelaksanaan
- Menghitung intake oral (minum)
- Mengitung intake oral (makan)
- Menghitung intale parenteral
- Menghitung output urine
- Menghitung output feces
- Menghitung output abnormal (muntah, drain, dan pendarahan)
G. Kesenjangan Teori

Anda mungkin juga menyukai